Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN ATONIA UTERI

No. Dokumen :
SO No. Revisi : 0
P Tanggal Terbit : 6 Januari 2022
Halaman : 1/4
UPTD
dr. Lini Nur’aini
Puskesmas NIP. 19720416 200801 2 008
Kesugihan II
1. Pengertian Perdarahan Post Partum Primer adalah perdarahan yang terjadi dalam
24 jam pertama setelah persalinan dan biasanya disebabkan oleh
atonia uteri, robekan jalan lahir, dan sisa sebagian plasenta
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penerapan
Perdarahan Post Partum Primer
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 440/IV/904/SK/Ka Pusk/2020
Tentang Layanan Klinis di Puskesmas
4. Referensi Buku panduan Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan dasar
dan Rujukan Tahun 2013
5. Prosedur / 1. Petugas menggunakan APD
Langkah- 2. Periksa gejala dan tanda perdarahan postpartum primer.
Langkah 3. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban dilahirkan, lakukan
massage uterus supaya berkontraksi (selama max 15 detik) untuk
mengeluarkan gumpalan darah. Sambil melakukan massage fundus
uteri, periksa plasenta dan selaput ketubanbuntuk memastikan
plasenta utuh dan lengkap
4. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
sebelum memberikan perawatan.
5. Jika perdarahan terus terjadi dan uterus teraba berkontraksi baik :
a. Berikan oxytocin 10 UI IM
b. Pasang kateter steril dengan tehnik aseptic, jika blassfull
c. Periksa laserasi pada perineum, vagina dan serviks dengan
seksama menggunakan lampu yang terang
d. Jika sumber perdarahan sudah diidentifikasi, klem dengan
forsep artery dan jahit laserasi dengan menggunakan anastesi
local
6. Jika uterus mengalami atonia, atau perdarahan terus :
a. Berikan oxytocin 10 IU IM
b. Lakukan massage uterus untuk mengeluarkan gumpalan darah.
c. Menggunakan sarung tangan steril, lakukan kompresi bimanual
internal maksimal 5 menit/ hingga perdarahan bias dikendalikan
dan uterus berkontraksi dengan baik
7. Anjurkan keluarga untuk mulai mempersiapkan kemungkinan
rujukan
8. Jika perdarahan dapat dikendalikan dan uterus berkontraksi dengan
baik :
a. Teruskan kompresi bimanual selama 1-2 menit / lebih
b. Keluarkan tangan dari vagina dengan hati-hati
c. Pantau kala IV persalinan dengan seksama, termasuk sering
melakukan masase uterus untuk memeriksa atoni, mengamati
perdarahan dari vagina, tekanan darah dan nadi
9. Jika perdarahan tidak terkendali dan uterus tidak berkontraksi dalam
waktu 5 menit setelah dimulainya kompresi bimanual pada uterus :
a. Instruksikan salah satu anggota keluarga untuk melakukan KBE
b. Keluarkan tangan dari vagina dengan hati-hati
c. Jika tidak ada tanda hipertensi pada ibu, berikan methergin 0,2
mg IM
d. Mulai IV RL 500 cc + 20 UI oksitocin menggunakan jarum
berlubang besar ( 16 atau 18 G ) dengan tehnik aseptic. Berikan
500 cc pertama secepat mungkin, teruskan dengan IV RL + 20
UI Oksitocin yang ke-2
e. Jika uterus tetap atonia dan/ perdarahan terus berlangsung :
1) Ulangi KBI
2) Jika uterus berkontraksi, lepaskan tangan perlahan-lahan
dan pantau kala IV persalinan dengan cermat
f. Jika uterus tidak berkontraksi :
1) Rujuk segera di RS yang mempunyai fasilitas OP
2) Dampingi ibu ke tempat rujukan
3) Teruskan infuse IV dengan kecepatan 500 cc/jam hingga
ibu mendapatkan total 1.5 l dan kmd turunkan kecepatan
hingga 125 cc/jam
g. Jika ibu menunjukan tanda dan gejala syok rujuk segera dan
melakukan tindakan berikut :
1) Teruskan infuse IV dengan kecepatan 500 cc/jam hingga
ibu mendapatkan total 1.5 l dan kmd turunkan kecepatan
hingga 125 cc/jam
2) Pantau dengan cermat tanda-tanda vital ibu ( nadi, tekanan
darah, pernafasan ) setiap 15 menit pada saat perjalanan
ketempat rujukan
3) Baringkan ibu dengan posisi miring agar jalan pernafasan
ibu tetap terbuka dan meminimalkan risiko aspirasi jika ibu
muntah
4) Selimuti ibu, jaga ibu tetap hangat, tapi jangan membuat ibu
kepanasan
5) Jika mungkin, naikan kakinya untuk meningkatkan darah
yang kembali ke jantung
6) Perkiraan jumlah darah yang keluar dan cek dengan teratur
denyut nadi, pernafasan dan tekanan darah
7) Buat catatan yang seksama tentang semua penilaian,
semua tindakan yang dilakukan dan semua pengobatan
yang diberikan
8) Jika syok tidak dapat diperbaiki, maka segera rujuk
9) Jika perdarahan berhasil dikendalikan, ibu harus diamati
dengan ketat untuk gejala dan tanda infeksi. Berikan
antibiotic jika tanda-tanda infeksi :
a) Ampicilin 1 gr IM
b) 500 mg per oral setiap 6 jam ditambah metronidazole
400-500 mg peroral setiap 8 jam selama 5 hari
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait 1. Ruang persalinan
2. Rumah sakit
8. Dokumen 1. Buku KIA
2. Rekam medis
3. Surat Rujukan
4. Lembar SBAR
5. Buku monitoring Rujukan
9. Rekaman
Historis No. Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai