Anda di halaman 1dari 5

PERSALINAN DENGAN ATONIA

UTERI

No. Dokumen :
No Revisi : 01
SPO
Tanggal Terbit : April 2020

Halaman :

Puskesmas
Perumnas
Arga Makmur Asropi, M.P.H
Atonia uteri adalah kondisi ketika Rahim tidak bias berkontraksi
kembali setelah melahirkan. Kondisi ini dapat mengakibatkan
perdarahan pasca persalinan yang dapat membahayakan nyawa
ibu. Jika terjadi atonia uteri, perdarahan yang terjadi akan sulit
1. Pengertian
berhenti. Akibatnya, ibu bisa kehilangan banyak darah. Hal ini
ditandai dengan meningkatnya detak jantung, menurunnya tekanan
darah, serya nyeri pada punggung.

Sebagai acuan dalam pelayanan persalinan pada ibu bersalin di


2. Tujuan
Puskesmas Perumnas Arga Makmur
Keputusan Kepala Puskesmas Perumnas Arga Makmur Nomor
002/KAPUS/XI/2017 tentang Jenis Pelayanan Puskesmas Perumnas
3. Kebijakan
Arga Makmur

1. Permenkes Nomor 97 Tahun 2014 tentang Persalinan di Fasilitas


Kesehatan
4. Referensi
2. Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi
COVID-19
5. Alat dan 1. Alat Pelindung Diri (APD), terdiri dari :
Bahan - Masker Medis/Bedah
- Baju Parasut /Hazmat/Gown kedap air
- Penutup Kepala
- Face Shield+Helm Pelindung / Goggle
- Apron kedap air
- Handscoen
- Sepatu Karet / Boots
2. Plastik Tempat Sampah Medis
3. Peralatan Pemantauan Kemajuan Persalinan
4. Partus Set (Peralatan Steril dan DTT)
5. Heacting Set
6. Obat-obatan dan Bahan Habis Pakai
7. Peralatan Resusitasi
8. Perlengkapan Ibu dan Bayi
9. Savety box
10. Register Imunisasi
11. Hand Sanitizer

6. Langkah- 1. Bidan, Pasien dan keluarga terlebih dahulu mencuci tangan


langkah dengan sabun dan air mengalir
2. Bidan memakai APD Lengkap bila tersedia. Jika APD lengkap
tidak memadai, petugas wajib menggunakan masker
medis/bedah, handscoen, face shield/goggle, dan apron kedap
air
3. Melakukan skrining COVID-19 dengan menanyakan gejala
demam dan ISPA, riwayat kontak dengan
OTG/ODP/PDP/Konfirmasi COVID-19/pasca COVID-19 dan
riwayat perjalanan pada sasaran dan orangtua atau pengantar.
4. Bidan Melakukan Test Rapid kepada Pasien bersalin.
5. Penatalaksanaan atonia uteri:
Setelah dilakukan massase fundus uteri selama 15 detik setelah
plasenta lahir uterus tidak berkontraksi, Bersihkan bekuan darah
dan/ atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks. Dan
pastikan bahwa kandung kemih ibu kosong. Jika penuh atau
dapat dipalpasi, lakukan kateterisasi kandung kemih dengan
menggunakan teknik aseptik. Lakukan kompresi bimanual
internal (KBI) selama 5 menit.
Jika uterus belum juga berkontraksi, anjurkan keluarga untuk
membantu melakukan kompresi bimanual eksternal (KBE).
keluarkan tangan pelan-pelan. Berikan ergometrin 0.2 mg im atau
misoprostol 600-1000 mcg per rektal. Ergometrin tidak untuk ibu
hipertensi. Pasang infus menggunakan jarum ukuran 16 atau 18
dan berikan 500 cc RL + 20 unit oksitosin. Habiskan 500 cc
pertama secepat mungkin. Dan ulangi lakukan KBI.
jika uterus masih tidak berkontraksi, segera rujuk, dampingi ibu ke
tempat rujukan. Lanjutkan infus RL + 20 Unit oksitosin dalam 500 cc
larutan dengan laju 500/ jam hingga tiba di tempat rujukan atau
hingga menghabiskan 1.5 L infus. Kemudian berikan 125 cc/ jam.
Jika tidak tersedia cairan cukup, berikan 500 cc kedua dengan
kecepatan sedang dan berikan minuman untuk dehidrasi.
7. Hal-hal yang 1. Memastikan diri dan petugas kesehatan lainnya dalam kondisi
Perlu sehat untuk memberikan pelayanan (tidak demam, batuk, pilek,
Diperhatikan dan lain-lain)
2. Beberapa persyaratan ruangan pelayanan persalinan yang
menetap (fasilitas pelayanan kesehatan) selama masa Pandemi
COVID-19 diselenggarakan sesuai prinsip PPI dan menjaga jarak
aman 1-2 meter, antara lain
a. Menggunakan ruang/tempat yang cukup besar dengan
sirkulasi udara yang baik.
b. Memastikan ruang/tempat pelayanan bersalin bersih dengan
membersihkan sebelum dan sesudah pelayanan dengan
cairan desinfektan
c. Tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu
d. Cukup tenang
e. Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air
mengalir atau hand sanitizer
f. Atur meja pelayanan antar petugas menjaga jarak aman 1-2
meter
g. Ruang / tempat pelayanan hanya pelayanan persalinan.
h. Jika memungkinkan sediakan jalan masuk dan keluar
terpisah.

3. Fetal distress

4. Tanda-tanda syok

5. Tanda infeksi

8. Unit terkait Ambulance

1. Buku Register Ibu bersalin


9. Dokumen 2. Buku KIA
terkait
3. Partograf

10. Riwayat No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai