Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

NIFAS POSTPARTUM
No.Dok :
S
No. Revisi :
P
Tanggal Terbit :
O
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS HERI SUHERMAN, SKM. MSI
PALABUHANRATU NIP: 1966022719880311001

1. Pengertian Pemeriksaan dan perawatan yang di mulai setelah kelahiran


plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil dan berlangsung selama kira-kira 6
minggu
2. Tujuan Tindakan pencegahan infeksi (PI) tidak terpisah dari
komponen-komponen lain dalam asuhan selama persalinan
dan kelahiran bayi. Tindakan ini harus diterapkan dalam
setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir,
keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan lainnya
dengan mengurangi infeksi karena bakteri, virus dan jamur.
Dilakukan pula upaya untuk menurunkan risiko penularan
penyakit-penyakit berbahaya yang hingga kini belum
ditemukan pengobatannya, seperti misalnya Hepatitis dan
HIV/AIDS
3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan PPK BLUD UPT Puskesmas
Palabuhanratu : Nomor : /KAPUS/I/2018
4. Referensi 1. PERMENKES RI No 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta
Pelayanan Kesehatan Seksual
2. PERMENKES RI No 43 Tahun 2016 Tentang Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
3. Buku KIA, Jakarta, Depkes RI 2010
5. Prosedur/ A.Persiapan Alat :
Langkah – 1. Alat-alat
Langkah - Baskom untuk larutan klorin 0,5%
- Sikat lunak untuk menyikat alat
- Kalakat/stelirisator/kompor gas
- Panci
- Sarung tangan karet yang tebal

2. Bahan
- Larutan clorin 0,5%
- Air bersih/air keran yang mengalir
- Sabun desinfeksi/detergen
- Air yang di didihkan minimal 20 menit
B. Persiapan Pasien
1. Menyapa pasien dengan ramah
2. Memposisikan pasien dengan baik
3. Menutup ruangan/menjaga privasi pasien

C. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan secara efektif dan memakai handscoon.
2. Melakukan infrome consent
3. Memeriksa tanda vital sign (tensi, suhu, nadi dan
pernafasan)
4. Melakukan pemeriksaan pada muka ibu (mata
conjungtiva pucat/tidak, sclera ikterus/tidak, muka
udema/tidak.
5. Melakukan pemeriksaan payudara:
Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri di atas
kepala, kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis
sampai ke ketiak, raba adanya masa, benjolan yang
membesar, pembengkakkan ata abses. Ulangi prosedur
pada lengan kanan dan palpasi payudara kanan hingga
ketiak.
6. Melakukan pemeriksaan abdomen:
Periksa bekas luka jika operasi baru. Palpasi untuk
mendeteksi ada atau tidaknya uterus diatas pubis
(involusi uteri). Palpasi untuk mendeteksi adanya masa
atau kelembekan (konsistensi uterus)
7. Memeriksa kaki untuk: Varises vena. Kemerahan pada
betis. Tulang kering, pergelangan kaki, jika adanya
edema maka perhatikan tingkat edema, pitting jika ada.
8. Menekuk betis untuk memeriksa nyeri betis (tanda-tanda
human positif/tanda-tanda tromboflebitis).
9. Mengenakan handscoon.
10. Membantu pasien pada posisi untuk pemeriksaan
genetalia dan perineum (dengan menggunakan
handscoon dan memasang perlak): Memposisikan pasien
litotomi. Melakukan vulva hygine. Perhatikan lochea
(bau, warna dan konsistensi). Perhatikan perineum
(bekas jahitan).
11. Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan.
12. Melepaskan handscoon dan menaruh dalam larutan
klorin 0,5%.
13. Pasien dirapikan dan membereskan alat.
14. Mencuci tangan dengan sabun dang mengeringkan
dengan handuk yang bersih.
15. Mendokumentasikan hasil tindakan.
16. Bagan Alir
Menjalin Melakukan
Salam
hubungan dengan pemeriksaan
pasien

Pulang
Terimakasih Mencatat hasil
pemeriksaaan

17. Hal-hal Yang 1. Istirahat yang cukup


Perlu 2. Jaga asupan makanan ang bergizi
Diperhatikan 3. Personal hygine
4. Olahraga teratur
5. Kelola stress dengan baik
18. Unit Terkait 1. Ruangan pendaftaran dan rekam medis
2. Ruang bersalin
3. Ruang farmasi
19. Dokumen 1. Kartu ibu bersalin
Terkait 2. Format soap
3. Informed consen
20. Rekaman
Historis Tgl Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai