Anda di halaman 1dari 8

PELAYANAN ANTENATAL

TERPADU
S No. Dokumen : SOP/UKM/
P 441.3/02
No. Revisi : 02
O
Tanggal Terbit : MEI 2020
Halaman :

PUSKESMAS
PERUMNAS
ARGA Asropi, M.PH
MAKMUR NIP.197505102000121003

1. Pengertian Pemeriksaan Antenatal Care pada ibu hamil adalah pemeriksaan ibu selama
kehamilan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC),
sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayi yang sehat
dan mempeorleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat
menyusui dengan baik dan benar.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Perumnas Arga Makmur Nomor
002/KAPUS/XI/2017 tentang jenis pelayanan Puskesmas Perumnas Arga
Makmur.
4. Referensi 1. Permenkes RI Nomor 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan
kehamilan
2. Petunjuk teknis pelayanan kesehatan ibu hamil pada masa Pandemi
Covid-19
5. Alat dan 1. Alat Pelindung Diri (APD) terdiri dari :
bahan - Masker Medis/Bedah
- Baju Parasut/Hazmat/Gown kedap air
- Penutup kepala
- Face Shield+helm pelindung/Goggle
- Apron kedap air
- Handscone
- Sepatu karet/boots
2. Alat
- Doppler/Spekulum corong
- Meteran kain pengukur tinggi fundus uteri
- Meteran pengukur LILA
- Selimut
- Reflex Hammer
- Jarum suntik disposible 2,5 ml
- Air hangat
- Timbangan berat badan dewasa
- Tensimeter air raksa
- Stetoscope
- Bed obsteric
- Lampu halogen/senter
- Kateter kehamilan
3. Bahan
- Sarung tangan
- Kapas Steril
- Kassa Steril
- Alkohol 70%
- Jelly
6. Langkah- 1. Petugas dan pasien mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
langkah 2. Petugas memakai APD lengkap bila tersedia. Jika APD lengkap tidak
memadai petugas wajib menggunakan masker medis/bedah, handscoen,
faceshield, goggle dan apron kedap air
3. Lakukan Informed Consent
4. Melakukan Skrinning Covid-19 dengan menanyakan gejala demam dan
ISPA, riwayat kontak dengan OTG/ODP/PDP/Konfirmasi COVID-19 dan
riwayat perjalanan pada sasaran dan orang tua atau pengantar. Apabila
ditemukan gejala/riwayat kontak/riwayat perjalanan anjurkan untuk
memeriksakan diri untuk kecurigaan COVID-19 dan pemeriksaan
kehamilan ditunda
5. Anamnesa kehamilan :
- Riwayat perkawinan
- Riwayat penyakit ibu dan keluarga
- Status wayat haid, HPHT, tentukan usia kehamilan dan buat tafsiran
persalinan
- Riwayat imunisasi ibu saat ini
- Riwayat persalinan terdahulu
6. Pemeriksaan kehamilan :
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum Bmil
Ukur TB, BB, LILA.
Tanda vital :tensi, nadi, RR, HR
Pemeriksaan fisik menyeluruh (dari kepala sampai ekstremitas)
b. Pemeriksaan Khusus
UMUR KEHAMILAN <20 mgg :
a) Inspeksi
1. Tinggi fundus
2. Hyperpigmentasi (pada areola mammae, linea nigra)
3. Striae
b) Palpasi
1. Tinggi fundus uteri
2. keadaan perut
UMUR KEHAMILAN >20 mgg :
a) Inspeksi
1. Tinggi fundus uteri
2. Hyper pigmentasi dan striae
3. Keadaan dinding perut
b) Palpasi
Lakukan pemeriksaan Leopold dan instruksi kerjanya sbb :
Pemeirksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian
lateral kanan
a. LEOPOLD 1
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak
mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi uterus basah
dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral
depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis.
2. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah)
kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap kebagian kepala
ibu.
3. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan
rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tesebut dengan jalan
menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan
secara bergantian.
b. Leopold 2
1. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar pada
ketinggian yang sama.
2. Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan
telapak tangan kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memenjang (punggung) atau
bagian yang kecil (ekstremitas).
c. Leopold 3
1. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kebagian kaki
ibu.
2. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah,
telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu,
tekan secara lembut bersamaan atau bergantian untuk menentukan
bagian bawah bayo (bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah
kepala, sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah
bokong).
d. Leopold 4
1. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri
dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan
berada pada tepi atas simfisis.
2. Temukan kedua jari kiri dan kanan , kemudain rapatkan semua jari-
jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
3. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan
(Konvergen/divegen).
4. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi
(bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala didekat
leher dan bilan presentasi bokong, upayakan untuk memegang
pinggang bayi).
5. Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian letakkan
jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai
seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.

- Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
- Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Golda, HB, DDR, HIV, HbsAG dan Syfilis
Pemeriksaan Rapid test bagi inu yang akan bersalin
6. Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan Register ibu hamil
7. Segera lakukan konsultasi dan rujukan faskes lanjutan jika ditemukan
masalah kesehatan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan.
8. Rapikan alat.
9. Membersihkan area pelayanan pemeriksaan sesudah selesai pelayanan
dengan cairan desinfektan.
10. Lepaskan APD (kecuali masker medis/bedah) letakkan pada plastik
tempat sampah medis.
11. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
7. Hal hal 1. Memastikan diri dan petugas kesehatan lainnya dalam kondisi
yang perlu sehat untuk memberikan pelayanan (tidak demam, batuk, pilek dan
diperhatikan lain-lain)
2. Beberapa persyaratan ruangan pelayanan antenatal yang menetap
(fasilitas pelayanan kesehatan) selama masa pandemi COVID-19
diselenggarakan sesuai prinsip PPI dan menjaga jarak aman 1-2
meter
3. Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir
atatu hand sanitizer.
4. Atur meja pelayanan antar petugas menjaga jarak aman 1-2 meter.
5. Ruang/tempat pelayanan antenatal hanya untuk melayani ibu hamil
yang sehat.
6. Jika memungkinkan sediakan jalan masuk dan keluar terpisah.
Apabila tidak tersedia, atur agar pasien dan pengantar keluar dan
masuk bergantian.
7. Sedangkan syarat tempat pelayanan Antenatal di lapangan (Kelas
Ibu Hamil) :
a. Menggunakan ruang/tempat yang cukup besar dengan sirkulasi
udara yang baik (dapat juga mendirikan tenda di lapangan terbuka).
Bila menggunakan kipas angin, letakkan kipas angin di belakang
petugas kesehatan agar arah aliran udara kipas angin mengalir dari
tenaga kesehatan ke peserta
b. Memastikan ruang/tempat pelayanan bersih dengan membersihkan
sebelum dan sesudah pelayanan dengan cairan desinfektan
c. Cukup tenang
d. Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau
Hand Sanitizer
e. Memastikan jarak tempat duduk antara petugas, kader dan pasien
ibu hamil sesuai prinsip menjaga jarak aman 1-2 meter
f. Jika memungkinkan sediakan jalan masuk dan keluar terpisah.
Apabila tidak tersedia, atur agar pasien ibu hamil dan pengantar
keluar dan masuk bergantian
g. Sediakan tempat duduk bagi pasien ibu hamil untuk menunggu
sebelum dilayani pemeriksaan dengan jarak aman 1-2 meter di
ruang terbuka

8. Unit Terkait 1. Laboratorium


2. gizi

8. Dokumen 1. Buku register KIA


2. Buku rujukan internal
3. KMS/Buku KIA/Kartu imunisasi
10. Riwayat NO Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai