Anda di halaman 1dari 3

Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Dr.H.

Chasan Boesoirie Ternate


Nomor : 445 / 1693 / KPTS / RSUD / 2014
Tentang : Standar Prosedur Operasional ( SPO ) RSUD Dr.H.Chasan
Boesoirie Ternate

NO. DOKUMEN: NO. REVISI : HALAMAN :


HK. 1/1
RSUD Dr.H.CHASAN
BOESOIRIE
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR RSUD Dr.H.CHASAN BOESOIRIE
STANDAR PROSEDUR TANGGAL
OPERASIONAL TERBIT :
(SPO)
Dr.Syamsul Bahri Ms.Hi.Idris, Sp.OG.SH.M.MKes
NIP. 19650210 199603 1 003

Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien yang sudah melahirkan/ dalam masa
masa nifas.

 Untuk mengetahui kelainan yang terjadi sedini mungkin pada masa


nifas.
 Agar dapat dilakukan tindakan segera bila terjadi komplikasi
Tujuan  Akibat dari proses persalinan
 Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami dan keluarga
 Agar tindakan dapat di lakukan dengan baik dan benar.

Kebijakan
Mengacu pada standar operasional asuhan kebidanan.

Dokter dan bidan


Petugas

1. Persiapan alat : - tensimeter dan stetoscope.


- Thermometer
- Kapas DTT
- Air DTT
- Bak instrument berisi sarung tangan dtt dan
pinset panjang
- Tempat sampah terkontaminasi
prosedur
- Meteran (untuk kasus pasien dengan kembung)
- Status pasien dan ATK
2. Persiapan pasien:- pasien diberi penjelasan maksud dan tujuan
dilakukan pemeriksaan
- Pasien di beri penjelasan tentang langkah-langkah
Tindakan yang akan dilakukan.

Pelaksanaan 1. Memberikan salam dan menjelaskan kepada pasien tujuan akan


dilakukan pemeriksaan
2. Pintu dalam keadaan tertutup, bila ada hordeng dipasang.
3. Petugas mencuci tangan, alat-alat untuk pemeriksaan didekatkan
kepada pasien.
4. Tanya keluhan/ masalah meliputi:
- Apakah cukup istirahat.
- Dapat minum obt.
- Dapat melakukan aktivitas/mobilisasi tanpa ada
keluhan.
- Dapat melakukan eliminasi dengan lancar.
- Dapat menyusui bayi dengan baik dan benar
- Apakah mampu merawat bayi.
- Apakah ada suami/keluarga yang rutin
menjenguk.
5. Melakukan pemeriksaan mulai dari kaki.
6. Mengukur tanda-tanda vital : TD,nadi,pernapasan dan kesadaran.
7. Memeriksa status generalis apakah anemia, ikterus atau adanya
pembesaran kelenjar.
8. Memeriksa keadaan payudara meliputi :
- Adanya pembengkakan.
- Keadaan putting payudara apakah lecet/
tidak,menonjol/tidak.
- Penguluaran ASI.
- Adanya tanda-tanda radang.
9. Memeriksa abdomen meliputi :
- Adanya kembung
- Terdapat massa.
- Keadaan luka operasi.
10. Memeriksa fundus uteri dan kontaksi rahim.
11. Petugas membantu pasien untuk membuka pakaian dalamnya.
12. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan DTT sambil
mengambil kapas DTT sebanyak 5 buah.
13. Pasien diposisikan kedua kaki diangkat dengan kedua paha di buka
dalam posisi ditekuk.
14. Petugas melakukan pemeriksaan vulvu meliputi :
- Pengeluaran lochea warna dan baunya.
- Luka jahitan perineum.
- Tanta-tanda infeksi pada labia,vulvu dan
perineum.
15. Dengan menggunakan kapas DTT vulvu usap kemudian kapas
dibuang kedalam tempat sampah terkontaminasi.
16. Setelah selesai pasien diminta untuk miring membelakangi petugas
dengan kaki bagian bawah posisi lurus dan kaki bagian atas posisi
dilihat sehingga petugas mudah untuk melihat keadaan anus apakah
ada haemorrhoid.
17. Setelah melihat keadaan anus, petugas membantu memakaikan
kembali pakaian dalam pasien.
18. Petugas mencuci tangan dalam larutan chlorin 0,5% sambil membuka
sarung tangan dalam keadaan terbalik.
19. Melakukan pemeriksaan pada bayi meliputi :
- Memperhatikan keadaan umum bayi.
- Memeriksa reflek moro pada bayi.
- Melihat keadaan tali pusat apakah bersih dan
terawat, serta memberikan penjelasan kepada
pasien cara merawat tali pusat.
- Melihat pada status apakah ada penurunan berat
badan bayi.
- Mengajar kepada pasien cara menyusui dengan
baik dan benar.
- Memerhatikan posisi yang benar saat ibu
menyusui bayinya.
- Memerhatikan cara ibu memegang bayinya dan
payudara saat menyusui.
- Memerhatikan cara bayi menghisap dan
cakupan mulut bayi pada ariola mammae.
20. Petugas mencuci tangan diair mengalir dengan menggunakan sabun
dan dikeringkan dengan tissue.
21. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada pasien dan keluarga.
22. Melakukan pencatatan dengan lengkap pada status.
23. Mendiskusikan hasil pemeriksaan dengan pasien dan menanyakan
apakah ada pertanyaan.
24. Melakukan penyuluhan sesuai kebutuhan pasien dan menjelaskan
mengenai tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
25. Memberikan kartu kontrol ulang pasien pada saat pasien pulang.
26. Petugas merapihkan kembali alat-alat dan meletakkan ketempatnya
semula.
Unit Terkait R.Rawat Inap Ibu,KB dan poliklinik.

Anda mungkin juga menyukai