Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU

NIFAS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD dr.Roosmanika
PUSKESMAS NIP.198002022010012
KEJAJAR 1 017

1. Pengertian Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Nifas adalah Pemeriksaan fisik pada
ibu pasca melahirkan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk

1. Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari


setelah persalinan dan memberikan penyuluhan ASI
eksklusif
2. Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus
berkontraksi, fundus di bawah pusat, tak ada perdarahan
abnormal,  tak ada bau
3. Mencegah perdarahan masa nifas karena Atonia uteri
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kejajar 1 Nomor…….
Judul
No. Dokumen :
PUSKESMAS No. Revisi : dr.Roosmanika
SOP
KEJAJAR 1 TglTerbit : NIP.198002022010012017
Halaman :

4. Prosedur /  Persiapan alat sebelum melakukan tindakan


Langkah a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Sarung tangan (handscoon) steril
d. Kom berisi kapas sublimat dan air DTT
e. Bengkok
f. Larutan chlorine 0,5%
g. Perlak atau alas
 Persiapan pasien sebelum melakukan pemeriksaan
a. Menyapa klien dengan ramah
b. Memposisikan pasien dengan baik
c. Menutup ruangan atau menjaga privasi klien.
 Tatalaksana pemeriksaan fisik pada Ibu Nifas
a. Mencuci tangan secara efektif dan memakai handscoon
(sarung tangan)
b. Melakukan infrome consent
c. Memeriksa tanda vital sign (Tekanan darah, Suhu Badan,
Denyut Nadi dan Pernafasan)
d. Melakukan pemeriksaan pada muka ibu (mata : conjungtiva
pucat atau tidak, sclera ikterus atau tidak, muka udema atau
tidak.
e. Melakukan pemeriksaan payudara:
Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri di atas kepala,
kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis sampai ke
ketiak, raba adanya masa, benjolan yang membesar,
pembengkakkan atau abses.
 Ulangi prosedur pada lengan kanan dan palpasi
payudara kanan hingga ketiak.
f. Melakukan pemeriksaan abdomen.
 Periksa bekas luka jika operasi baru.
 Palpasi untuk mendeteksi ada atau tidaknya uterus
diatas pubis (involusi uteri).
 Palpasi untuk mendeteksi adanya masa atau
kelembekan (konsistensi uterus)
g. Memeriksa kaki untuk :
 Varises vena.
 Kemerahan pada betis.
 Tulang kering, pergelangan kaki jika adanya edema
maka perhatikan tingkat edema, pitting jika ada.
 Menekuk betis untuk memeriksa nyeri betis (tanda-tanda
human positif atau tanda-tanda tromboflebitis).
h. Mengenakan sarung tangan (handscoon).
i. Membantu pasien pada posisi untuk pemeriksaan genetalia
dan perineum (dengan menggunakan handscoon dan
memasang perlak):
 Memposisikan pasien litotomi.
  Melakukan vulva hygine.
  Perhatikan lochea (bau, warna dan konsistensi).
 Perhatikan perineum (bekas jahitan).
j. Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan.
k. Melepaskan handscoon dan menaruh dalam larutan klorin
0,5%.
l. Pasien dirapikan dan membereskan alat.
m. Mencuci tangan dengan sabun dan membilasnya pada air
mengalir dan mengeringkan dengan handuk yang bersih.
Mendokumentasikan hasil tindakan.
5. Diagram Alir -

6. Unit Terkait UGD,poli KIA,Ruang Bersalin


Judul
No. Dokumen :
UPTD No. Revisi : dr.Roosmanika
PUSKESMAS SOP
KEJAJAR 1
TglTerbit : NIP.198002022010012017
Halaman :

Anda mungkin juga menyukai