Anda di halaman 1dari 55

ANC

Nomor :

No.Revisi :

SOP Tgl.Terbit :
Halaman : 1/ 5

Klinik Pratama
Rawat Inap dr. Novi Ocviyanthi
Husada

1.Pengertian Pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik


ibu hamil , sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan
pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan ANC


dan dapat menambah wawasan yang lebih dalam dari pengalaman yang
nyata dalam melaksanakan Manajemen Kebidanan

3. Kebijakan Surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap Husada, Nomor:
di Klinik Pratama Rawat Inap Husada
4. Referensi Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono
Prawiroharjo, Jakarta, 2002.

5. Prosedur / Alat :
Langkah-
1. Leanec
langkah
2. Doppler / spekulum corong
3. Meteran kain pengukur tinggi fundus uteri
4. Meteran pengukur LILA
5. Selimut
6. Reflex Hammer
7. Air hangat
8. Timbangan Berat Badan dewasa
9. Tensimeter Air Raksa
10. Stetoscope
11. Bed Obstetric
12. Spekulum gynec
13. Lampu halogen / senter

Bahan :

1. Sarung tangan
2. Kapas steril
3. Kassa steril
4. Alkohol 70 %
5. Jelly
6. Sabun antiseptik
7. Wastafel dengan air mengalir
8. Vaksin TT
9. Jarum suntik disposibel 3 ml
10. Air hangat

PERSIAPAN :

1. Petugas menggunakan APD Level 1


2. Petugas mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan.
3. Petugas mempersilahkan Bumil mengosongkan kandung kemih.
4. Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan bilas dengan air
mengalir dan keringkan

PELAKSANAAN :

5. Petugas melakukan anamnesa


a. Riwayat perkawinan.
b. Riwayat penyakit ibu dan keluarga.
c. Status riwayat Haid, HPHT.
d. Riwayat imunisasi Ibu saat ini
e. Kebiasaan ibu.
f. Riwayat persalinan terdahulu
g. Dari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia kehamilan dan buat
taksiran persalinan.
6. Petugas memakai sarung tangan
7. Petugas melakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum Bumil
- Ukur TB, BB, Lila.
- Tanda vital : tensi, Nadi, RR, HR
- Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstremitas).
- Mata : conjungtiva, ikterus ; Gigi ,
- Kaki :Oedema kaki dst
Pemeriksaan Khusus
UMUR KEHAMILAN <20 mgg :
-Inspeksi yang meliputi : tinggi fundus uteri hypergigmentasi dan striae,
keadaan dinding perut
-Palpasi
-Auskultasi
-Perkusi.(reflek patella)
UMUR KEHAMILAN > 20 mgg:
a). Inspeksi
b). Palpasi
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb :
Pemeriksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral kanan.
a. Leopold 1.
- Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak
mendorong uterus kebawah (jika diperlukan, fiksasi uterus basah
dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian
lateral depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis)
- Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah)
kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap kebagian
kepala ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan
rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan
menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan
secara bergantian
b. Leopold 2.
- Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan
pada ketinggian yang sama.
- Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan
telapak tangan kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memenjang (punggung) atau
bagaian yang kecil (ekstremitas).
c. Leopold 3.
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kebagian kaki
ibu.

- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah,
telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu,
tekan secara lembut bersamaan atau bergantian untuk menentukan
bagian bawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah
kepala, sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah
bokong).
d. Leopold 4.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral
kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan
berada pada tepi atas simfisis.
- Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-
jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan
(konvergen/divergen)
- Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah
bayi (bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala
didekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang
pinggang bayi)
- Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian letakkan
jari0jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai
seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
c). Auskultasi.
- Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
d).Perkusi.
- memeriksa reflek patella dengan reflek hammer
d). Pemeriksaan Tambahan.
- Laboratorium rutin : Hb, protein urine
6. Petugas melepas sarung tangan dan mencuci tangan
7. Petugas membuat kesimpulan hasil pemeriksaan
8. Petugas membuat prognosa dan rencana penatalaksanaan.
9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku KIA, register Bumil dan
status pasien.
10. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi :
usia kehamilan, letak janin, posisi janin, tafsiran persalinan, hasil
laboratorium, resiko yang ditemukan atau adanya penyakit lain.
11. Petugas menjelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.

12. Petugas menjelaskan rencanan asuhan ANC berkaitan dengan hasil


pemeriksaan
13. Petugas menjelaskan pentingnya imunisasi
14. Petugas menganjurkan untuk menjadi akseptor KB setelah melahirkan
15. Petugas memberi alasan bila pasien dirujuk ke Rumah Sakit
Petugas melakukan pendokumentasian

6. Bagan alir -

7. Hal- hal yang


perlu -
diperhatikan
8. Unit Terkait - Pendaftaran
- Unit Pelayanan Kesehatan Ibu,KB dan Imunisasi
- Laboratorium

9. Dokumen - Rekam Medis


Terkait
- Inform Consent
- Buku Register kohort ibu hamil
- Buku Register ibu hamil
- Buku KIA

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN IBU HAMIL DENGAN ASMA
Nomor : /SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2023
Halaman :1/2

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Pemeriksaan ibu hamil yang mengalami gangguan nafas biasanya timbul pada
usia 24-36 minggu kehamilan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan Asma dan dapat menambah wawasan yang lebih dalam dari
pengalaman yang nyata dalam melaksanakan Manajemen Kebidanan

3. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang pelayanan klinis

4. Referensi Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono
Prawiroharjo, Jakarta, 2002.

5. Prosedur/ Alat :
Langkah-
1. Tensimeter
langkah
2. Timbangan Berat Badan
3. Pita Pengukur
4. Alat Pengukur lila
5. Dopler / Lenec
6. Reflek Hammer
7. Stetoskop
8. Hand Scoon
9. Alat Pelindung diri
10. Bed obstetrik
11. Selimut

Bahan : -

Persiapan dan pelaksanaan :

1. Petugas menggunakan APD Level 1


2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas mengidentifikasi pasien
4. Petugas melakukan pengkajian awal klinis dengan anamnesa
5. Petugas melakukan cuci tangan
6. Petugas melakukan pemeriksaan umum, keadaan umum, timbang bb, ukur
TB, ukur vital sign ( nadi, respirasi,tekanan darah), ukur lila
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
a. Pemeriksaan inspeksi mulai dari rambut, kepala, telinga, mata,
hidung, mulut, leher, dada, perut, genetalia dan kaki
b. Pemeriksaan reflek patella dengan menggunakan reflek hammer
c. Pemeriksaan palpasi mulai dari leopold i-iv sesuai umur kehamilan
d. Pemeriksaan auskultasi (mendengarkan djj)
8. Petugas membuat kesimpulan ahir pemeriksaan
9. Petugas melakukan komunikasi informasi dan edukasi tentang keadaan ibu
dan hasil dari pemeriksaan
10. Petugas merujuk keruang PAL untuk penatalaksanaan ibu hamil dengan
gangguan pernafasan
11. Petugas mencatat dalam buku KIA, register ibu hamil, Kohort dan rekam
medis pasien
12. Petugas merapihkan alat

Petugas mencuci tangan

6. Bagan alir
7. Hal- hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu , KB dan Imunisasi
3. Laboratorium
4. Unit Pelayanan Gizi
5. Unit pelayanan Farmasi
6. Unit Pelayanan Tindakan

9. Dokumen 1. Rekam medis,


Terkait
2. Infont concent,

3. Kartu Status ibu hamil,

4. Buku Register kohort ibu hamil,

5. Buku register ibu hamil,


6. Buku KIA.

11. Rekam
historis

No Yang dirubah Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


BREAST CARE PADA MASA KEHAMILAN
Nomor : /SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2023
Halaman :1/3

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada saat kehamilan, yang
bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, melenturkan dan
menguatkan puting susu mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam
atau datar dan mempersiapkan produksi ASI

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan yaitu


perawatan payudara pada ibu hamil dan dapat menambah wawasan yang
lebih dalam dari pengalaman yang nyata dalam melaksanakan Manajemen
Kebidanan

3. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang pelayanan klinis

4. Referensi Dr. Saeful Anwar, 2003, Perawatan Payudara Selama Kehamilan

5. Prosedur / Alat :
Langkah-
1. Kapas secukupnya
langkah
2. Waslap, 2 buah
3. Handuk bersih, 2 buah
4. Bengkok
5. 2 baskom berisi air (hangat dan dingin)
6. BH yang bersih dan terbuat dari katun

Bahan :

1. Baby oil secukupnya

Langkah – langkah

1. Petugas Memakai APD Level 1


2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas mengidentifikasi pasien
4. Petugas melakukan pengkajian awal klinis dengan anamnesa
5. Petugas melakukan cuci tangan
6. Petugas menjelaskan tentang pentingnya perawatan payudara dan
manfaatnya kepada ibu hamil
7. Petugas menjelaskan prosedur perawatan payudara
8. Petugas mempersiapkan alat untuk melakukan breastcare kehamilan
-Umur kehamilan 3 bulan
9. Petugas memeriksa puting susu untuk mengetahui apakah puting
susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting
susu secara perlahan. Puting susu yg normal akan menonjol keluar
10. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dlm
payudara maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar
bisa menonjol dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari
daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke
dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari
dua kali selama 6 menit.
-Umur kehamilan 6-9 bulan
11. Petugas membasahi kedua telapak tangani dengan minyak kelapa.
12. Puting susu sampai areola mamae dikompres dengan minyak kelapa
selama 2-3 menit. Tujuan untuk memperlunak kotoran atau kerak
yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan.
Jangan membersihkan dgn alkohol atau yg lain yg bersifat iritasi
karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
13. Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dalam dan
ke arah luar .
14. Pangkal payudara dipegang dgn kedua tangan lalu diurut ke arah
puting susu sebanyak 30 sehari.
15. Petugas memijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas.
16. Petugas membersihkan kedua puting susu dan sekitar dgn handuk
kering dan bersih.
17. Petugas menganjurkan ibu untuk memakai BH yang tidak ketat dan
bersifat menopang payudara jangan memakai BH yg ketat dan
menekan payudara.
18. Petugas membereskan alat
19. Petugas mencuci tangan

6. Bagan alir
7. Hal- hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu , KB dan Imunisasi
3. Laboratorium
4. Unit Pelayanan Gizi
5. Unit pelayanan Farmasi

9. Dokumen 1. Rekam medis,


terkait 2. Infont concent,
3. Kartu Status ibu hamil,
4. Buku Register kohort ibu hamil,
5. Buku register ibu hamil
6. Buku KIA.

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
BREASTCARE PADA MASA NIFAS
Nomor : /SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2023
Halaman :1/2

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
teratur untuk memilihara kesehatan payudara dengan tujuan untuk
mempersiapkan laktasi pada waktu post partum, perawatan payudara
dilakukan pada hari ke-2 setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan yaitu


perawatan payudara pada ibu post partum dan dapat menambah wawasan
yang lebih dalam dari pengalaman yang nyata dalam melaksanakan
Manajemen Kebidanan

3. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/27//2017 tentang pelayanan klinis

4. Referensi

5. prosedur / Alat :
langkah-langkah
1. Handuk 2 buah
2. Wash lap 2 buah
3. Bascom 2 buah , berisi air hangat dan dingin
4. Termost air hangat
5. Alat pengendalian infeks
6. Com berisi cairan DTT
7. Nerbeken
8. APD (masker,handscon,celemek)

Bahan :

1. Minyak Baby oil


2. Kapas

Langkah-langkah
1. Petugas memakai APD Level 1
2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas mengidentifikasi pasien
4. Petugas melakukan pengkajian awal klinis dengan anamnesa
5. Petugas melakukan cuci tangan
6. Petugas menjelaskan tentang pentingnya perawatan payudara dan
manfaatnya kepada ibu post partum
7. Petugas menjelaskan tentang prosedur perawatan payudara
8. Petugas mempersiapkan alat untuk melakukan perawatan payudara
pada masa nifas
9. Petugas membuka pakaian atas ibu dan memasang handuk di atas
punggung ibu
10. Bila payudara ibu bengkak dan sakit sebaiknya lakukan terlebih
dahulu teknik untuk mengurangi rasa sakit dengan kompres hangat
dan dingin pada payudara ibu selama 15 menit
11. Petugas memberikan posisi membungkuk pada ibu dengan
menggunakan bantal sebagai penyangga kepal
12. Petugas menutup tubuh bagian depan dengan handuk dan meletakan
handuk yg lainnya di pangkuan ibu
13. Petugas melicinkan kedua tangan dengan minyak.
14. Petugas melakukan pemijatan punggung dengan menggunakan
kedua ibu jari (di olesi minyak) di sisi tulang belakang mulai dari
sejajar putting ke arah atas sampai dengan leher ibu selama 20-30
kali atau 10-15 menit
15. Gerakan tersebut di ulang dengan arah dari garis tengah punggung ke
arah bawah/ tulang koksigis sebanyak 20-30 kali atau selama 10-15
menit
16. Posisikan ibu duduk tegak dan pindahkan anduk untuk menutupi
punggung ibu
17. Petugas berada di belakang ibu lalu lakukan pengurutan payudara
yaitu dengan satu tangan menyangga payudara melakukan sebanyak
20-30 kali atau selama 10-15 menit
18. Petugas melakukan pengurutan payudara sebagai berikut.
19. Petugas melakukan pemijatan ringan searah jarum jam pada
payudara yg mengalami bendungan dengan gerakan melingkar.
Caranya dengan menggunakan salah satu tangan untuk menyangga
payudara, sedangkan tangan yg lain (jari tengah dan telunjuk) untuk
memijat, setelah sebelumnya jari-jari tersebut di olesi minyak
20. Petugas melakukan kompres payudara dengan air hangat dan dingin
pada kedua payudara secara bergantian, masing-masing selama 10-
15 menit
21. Merangsang pengeluaran puting secara manual, terutama pada
putting yg tidak menonjol atau menggunakan alat pompa putting
sederhana dengan menggunakan jarum suntik 10 cc
22. Petugas membersihkan payudara dengan washlap
23. Petugas mengeluarkan asi secara manual dan di olesi seluruh areola
dan putting
24. Petugas merapihkan alat
25. Petugas mencuci tangan dengan benar

Petugas mencatat tindakan dan respon ibu

6. Bagan alir
7. Hal- hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran

9. Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Infont concent

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
MENCUCI TANGAN 7 LANGKAH
Nomor : SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2023
Halaman :1/3

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Pengertian cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan
menggunakan sabun untuk membersihkan jari – jari, telapak dan punggung
tangan dari semua kotoran, kuman sertabakteri jahat penyebab penyakit.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan cuci tangan
7 langkah dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja tenaga kesehatan di
PuskesmasPulaupanggung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung
nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang pelayanan medis
4. Referensi
5. Prosedur/ Alat :
Langkah- 1. Wastafel/air mengalir
langkah 2. Handuk bersih
Bahan :
1. Sabun biasa/antiseptic
Langkah-langkah :
1. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan (air yang
mengalir).
2. Singsingkan lengan baju seragam yang panjang diatas pergelangan tangan
3. Lepaskan perhiasan dan jam tangan.
4. Periksa adanya luka atau abrasi pada lengan dan jari. Area inflamasi atau
luka pada kulit dapat menjadi tempat mikroorganisme
5. Petugas membasahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan
memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut
6. Petugas mengusap dan mengggosok kedua punggung tangan secara
bergantian
7. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
8. Petugas membersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
9. Petugas menggosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
10.Petugas meletakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok
perlahan.
Petugas membersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan
cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk bersih.

6. Bagan alir
7. Hal- hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait - Semua unit pelayanan

9. Dokumen
Terkait
10. Rekam Tanggal mulai
historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN IBU HAMIL DENGAN
HIPERTENSI
Nomor : SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP
Tgl.Terbit : Januari 2023
Halaman :1 / 3

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Hipertensi pada ibu hamil adalah peningkatan pada tekanan darah yang
telah ada sebelum kehamilan, yamg apabila dalam kehamilan disertai
proteinuria dan edema maka disebut preeklampsia yang tidak murni

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan pada


ibu hamil dengan hipertensi dan dapat menambah wawasan yang lebih
dalam dari pengalaman yang nyata dalam melaksanakan Manajemen
Kebidanan

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 Tentag pelayanan klinis

4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal

5. Prosedur / Alat :
Langkah-
1. Tensimeter,
langkah
2. Timbangan Berat Badan,

3. Pita Pengukur,

4. Alat Pengukur lila,

5. Dopler / Lenec,

6. Reflek Hammer,

7. Stetoskop,

8. Spuit,

9. Hand Scoon,

10. Alat Pelindung diri,

11. Alat Pemeriksaan Protein Urine,


13.Pot Urine,

Bahan :

1.Urine

2. HCL.

Langkah-langkah :

1. Petugas menggunakan APD Level 1


2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas mengidentifikasi pasien
4. Petugas melakukan pengkajian awal klinis dengan anamnesa
5. Petugas melakukan cuci tangan
6. Petugas melakukan pemeriksaan umum, keadaan umum, timbang bb,
ukur TB, ukur vital sign ( nadi, respirasi,tekanan darah), ukur lila
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
e. pemeriksaan inspeksi mulai dari rambut, kepala, telinga, mata,
hidung, mulut, leher, dada, perut, genetalia dan kaki
f. pemeriksaan reflek patella dengan menggunakan reflek hammer
g. pemeriksaan palpasi mulai dari Leopold I-IV sesuai umur
kehamilan
h. Pemeriksaan auskultasi (mendengarkan DJJ)
8. Petugas menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium
9. Setelah ada hasil dari pemeriksaan laboratorium, petugas mengambil
tindakan dan memberikan resep obat sesuai dengan kondisi ibu hamil
10. Petugas melakukan komunikasi informasi dan edukasi tentang keadaan
ibu dan hasil dari pemeriksaan
11. Petugas menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
12. Petugas mencatat dalam buku KIA dan rekam medis pasien

Petugas mencuci tangan

6. Bagan alir -

7. Hal- hal yang -


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu , KB dan Imunisasi
3. Laboratorium
4. Unit Pelayanan Gizi
5. Unit pelayanan Farmasi

9. Dokumen 1. Rekam medis,


terkait
2. Infont concent,

3. Kartu Status ibu hamil,

4. Buku Register kohort ibu hamil,

5. Buku register ibu hamil,

6. Buku KIA.

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN IBU HAMIL DENGAN
HYPEREMESIS GRAVIDARUM
Nomor : SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tgl.Terbit : Januari 2023
Halaman :1/2

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Adalah pemeriksaan pada ibu hamil dengan gejala mual disertai muntah
yang umumnya terjadi pada awal kehamilan biasanya pada awal
kehamilan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan pada


ibu hamil dengan hyperemesis gravidarum dan dapat menambah wawasan
yang lebih dalam dari pengalaman yang nyata dalam melaksanakan
Manajemen Kebidanan

3. Kebijakan Surat Keputusan UPTD Puskesmas Pulau Panggung No /SK.UKP/AK-


PP/25/2023

4. Referensi Pedoman Asuhan kebidanan

5. Prosedur / Alat :
Langkah-
1. Meteran pengukur Lila
langkah
2. Timbangan
3. Selimut
4. Bed obstetric
5. Reflek hammer
6. Tensimeter
7. Stetoskop
Bahan: -

Langkah-langkah:

1. Petugas menggunakan APD Level 1


2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas mengidentifikasi pasien
4. Petugas melakukan pengkajian awal klinis dengan anamnesa
5. Klien mengisi informed consent
6. Petugas melakukan cuci tangan
7. Petugas menyiapkan alat dan bahan
8. Petugas menjelaskan pada ibu tentang kehamilan sebagai suatu
proses yang fisiologis
9. Petugas memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang
muntah merupakan gejala yang fisiologis pada kehamilan muda
dan akan hilang setelah kehamilan lebih dari 4 bulan
10. Petugas menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makan
dalam jumlah kecil tapi sering
11. Petugas menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi biscuit atau roti
kering dengan teh hangat untuk mengurangi mual
12. Petugas menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang
berminyak dan berlemak dan mengkonsumsinya pada keadaan
hangat
13. Petugas menganjurkan ibu untuk defekasi yang teratur
14. Petugas memberikan resep obat anti mual
15. Petugas menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang bila ada keluhan
16. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada rekam medik, buku
register KIA, kohort ibu hamil, buku KIA
17. Petugas merapihkan alat yang habis dipakai
18. Petugas mencuci tangan

6. Bagan alir
7. Hal- hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Laboratorium
3. Unit Pelayanan Gizi
4. Unit Pelayanan Farmasi

9. Dokumen 1. Rekam medic


Terkait 2. inform consent
3. Buku register ibu hamil
4. Kohort ibu hamil
5. Buku KIA

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan

PEMBERIAN OBAT MELALUI INJEKSI


INTRA MUSKULER (IM)
Nomor : SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP
Tgl.Terbit : Januari 2023
Halaman :1/2

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot
(muskulus)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan injeksi
intra muskuler dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja tenaga
kesehatan di Puskesmas Pulaupanggung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD PuskesmasPulau Panggung
nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang pelayanan klinis
4. Referensi Buku Keterampilan Dasar Praktek Klinik

5. Prosedur / Alat :
langkah-langkah 1. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
2. Perlak dan pengalas
3. Buku injeksi/daftar obat
4. Bengkok
5. Bak spuit 1
Bahan :
1. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
2. Obat sesuai program terapi
3. Sarung tangan 1 pasang
Langkah-langkah:
1. Petugas memakai APD Level 1
2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas menjelaskan tujuan & prosedur kerja kepada
keluarga/klienMenanyakan kesiapan klien sebelum tindakan
dilakukan
4. Petugas mencuci tangan
5. Petugas menyiapkan obat sesuai dengan dosis yang diberikan
6. Petugas menempatkan/meletakan alat di dekat klien dengan benar
7. Petugas mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan
8. petugas memasang perlak & alasnya
9. Petugas membebaskan daerah yg akan di injeksi
10.Petugas memakai sarung tangan
11.Petugas menentukan lokasi penyuntikan dengan benar (palpasi lokasi
injeksi terhadap adanya edema, massa, nyeri tekan. Hindari lokasi
jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi.
12.Petugas membersihkan kulit dengan menggunakan kapas alkohol
(melingkar dari arah dalam keluar diameter ±5cm)
13.Petugas menggunakan ibu jari & telunjuk untuk mereganggkan kulit
14.petugas memasukkan spuit dengan sudut 90º, jarum masuk 2/3 dan
melakukan aspirasi & pastikan darah tidak masuk spuit
15.Petugas memasukkan obat dengan cara perlahan (kecepatan 0,1
cc/detik)
16.Petugas mencabut jarum dari lokasi penusukan, menekan daerah
tusukan dengan kapas yang telah desinfektan
17.Petugas membuang spuit ke dalam bengkok
18.Petugas melakukan evaluasi hasil tindakan
19.petugas membereskan alat-alat yang telah digunakan
20.Petugas mencuci tangan
21.Petugas mencatat/mendokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
22.Petugas berpamitan dengan pasien

6. Bagan alir
7. Hal- hal yang
1.Ketepatan dalam menentukan lokasi penyuntikan
perlu
2.Ketepatan dalam pemberian dosis obat
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Unit pelayanan tindakan
9. Dokumen 1. Rekam medic
terkait 2. Buku catatan pemberian obat
10. Rekam Tanggal mulai
historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PELAYANAN KB IMPLANT
Nomor : SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tgl.Terbit : Januari 2023
Halaman :1/3

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Pamggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Suatu tindakan pemasangan alat kontrasepsi yang dipasang dibawah kulit
yang mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam kapsul silastic
silicon yang berisi hormone progesterone

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan KB


implant dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja bidan di Puskesmas
Pulaupanggung

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25 /2023 tentang pelayanan klinis

4. Referensi Buku Panduan praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2013

5. Prosedur / Alat :
Langkah-
1. Tensi
langkah
2. Timbangan
3. Stetoskop
4. APD (sepatu boot, matela, masker, kaca mata goggle, handuk pribadi)
5. Bak instrument berisi (trokar dan pendorong, duk steril, spuit 3 cc
berisi lidocain, bisturi, kasa, pinset anatomis, hand skun, kom kecil)
6. Kom
7. Perlak dan alas
8. Bengkok
9. Busur dan pulpen

Bahan :

1. Kapsul implant steril


2. Betadin
3. Larutan clorin 0,5 %
4. Alcohol 70 %
5. Kapas
6. Plaster
7. Ban aid/handsaplast

Langkah-langkah :

1. Petugas memakai APD Level 1


2. Petugas menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan maksut dan
tujuan pasie
3. Petugas menjelaksan kepada calon peserta mengenai keuntungan, efek
samping dari kontrasepsi implant
4. Petugas melakukan Inform consent
5. Petugas Melakukan anamnese umum, keluarga, dan kebidanan.
6. Petugas melakukan pemeriksaan umum meliputi timbang
badan,mengukur tensimeter.
7. Petugas mempersilahkan pasien untuk mencuci lengan sebersih
mungkin
8. Petugas memeriksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah
mencuci lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air dan
membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun
9. Petugas menentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan
atas Beri tanda pada tempat pemasangan
10. Petugas memastikan bahwa peralatan yang steril atau DTT dan kapsul
norplant sudah tersedia
11. Petugas mencuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain
bersih dan memakai sarung tangan steril
12. Petugas mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic dan
memasang kain penutup disekeliling lengan pasien
13. Petugas menyuntikan anastesi local tepat dibawah kulit sampai kulit
sedikit menggelembung teruskan penusukan jarum kurang lebih 4 cm,
dan suntikan masing masing 1 cc diantara pola pemasangan nomer 1
dan 2
14. Petugas menguji efek anastesi sebelum melakukan insisi pada kulit
15. Petugas menginsisi dangkal selebar 2 mm dengan skapel alternative
lain tusukan trokar langsung kelapisan dibawah kulit/subdermal)
16. Sambil mengungkit kulit, masukan terus ujung trokar yang berisi
implant dan pendorongnya sampai atas tanda satu (pada pangkal
trokar) tepat berada pada luka insisi
17. mengeluarkan pendorong dan tekan dan masukan kapsul kearah ujung,
tarik trokar dan pendorongnya secara bersama sama sampai batas
tanda terlihat pada luka insisi (jangan mengeluarkan trokar dari tempat
insisi)
18. Petugas menahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan
masukan kembali trokar serta pendorongnya sampai tanda satu, jangan
menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai seluruh kapsul
terpasang
19. Petugas meraba kapsul untuk memastikan kapsul telah terpasang dan
mendekatkan ujung ujung insisi dan tutup dengan band aid
20. Petugas membalut dan tekan untuk mencegah perdarahan dan
mengurangi memar
21. Petugas menaruh alat suntik ditempat terpisah dan letakan semua
peralatan dalam larutan klorin untuk dekontaminasi
22. Petugas membuang peralatan yang sudah tidak terpakai lagi
ketempatnya (kasa, kapas, sarung tangan, atau alat suntik sekali pakai)
23. Petugas melepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan clorin
24. Petugas menncuci tangan dengan sabun dan air, kemudian keringkan
dengan air bersih

Petugas mengobservasi selama lima menit sebelum memperbolehkan klien


pulang

6. Bagan alir -

7. Hal- hal yang 1. Petugas memberithukan peserta KB implant sebaiknya menjaga agar
perlu daerah sayatan tetap kering minimal selama 3 hari untuk mempercepat
diperhatikan penyembuhan dan mengurangi kemungkinan infeksi
2. menjelaskan pada pasien bila lengan akseptor terasa membengkak dan
berwarna kebiru-biruan. Hal tersebut akibat tindakan suntikan atau
pemasangan implant dan akan menghilang dalam 3-5 hari

8. Unit Terkait - Pendaftaran


- Unit Pelayanan Kesehatan Ibu,KB dan Imunisasi
- Laboratorium

9. Dokumen Rekam Medis


terkait Buku Register KB
Buku Register R1
Kartu Akseptor KB

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PELAYANAN KB AKDR (IUD)
Nomor : /SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tgl.Terbit : Januari 2023
Halaman :1/ 3

UPTD DEDY
Puskesmas Pulau HERIYANTO
Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Melakukan pemasangan alat kontrasepsi yang diletakkan didalam


rahim yang berbentuk huruf T diselubungi oleh kawat halus yang
terbuat dari tembaga, bekerja untuk mencegah sperma dan ovum
bertemu

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan


pemasangan KB IUD dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja
bidan di PuskesmasPulau Panggung

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25 /2023 tentang Pelayanan klinis

4. Referensi 1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2013


2. Pedoman Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana oleh
Kemenkes Tahun 2014

5. Prosedur / Alat :
Langkah- 1. Gynekolog bed
langkah 2. Timbangan berat badan
3. Tensimeter dan stetoskop
4. Bengkok
5. Lampu
6. Meja dengan duk steril.
7. Sym speculum
8. Sonde rahim
9. Busi / dilatator hegar
10. Kogel tang
11. Pincet dan gunting
12. Sarung tangan steril

Bahan :
1. IUD set steril
2. Lidi kipas dan kapas first aid secukupnya

Langkah-langkah :

1. Petugas menggunakan APD Level 1


2. Petugas menyapa klien dengan ramah, dan menanyakan tujuan
kedatangannya
3. Petugas menjelaksan kepada calon peserta mengenai
keuntungan,efek samping dan cara menanggulangi efek samping
dari kontrasepsi IUD
4. Petugas melakukan Inform consent
5. Petugas Melakukan anamnese umum, keluarga, dan kebidanan.
6. Petugas melakukan pemeriksaan umum meliputi timbang
badan,mengukur tensimeter.
7. Petugas mempersilakan calon peserta untuk mengosongkan
kandung kemih.
8. Petugas menyiapkan alat-alat yang diperlukan.
9. Petugas mempersilakan calon peserta untuk berbaring di bed
gynaecologi dengan posisi lithotomi
10. Petugas mencuci tangan
11. Petugas memakai sarung tangan kanan dan kiri
12. Petugas membersihkan vagina dengan kapas first aid
13. Petugas melaksanakan pemeriksaan dalam untuk menentukan
keadaan posisi uterus dan memasang speculum sym
14. Petugas menggunakan kogel tang untuk menjepit cervix.
15. Petugas masukkan sonde dalam rahim untuk menentukan ukuran,
posisi dan bentuk rahim dan memasukkan inserter yang telah berisi
AKDR secara perlahan.
16. Petugas menggunting AKDR sehingga panjang benang ± 5 cm ,
benang AKDR didorong kesamping mulut rahim dan melepaskan
speculum.sym
17. Petugas merapihkan pasien dan dipersilakan berbaring ± 5 menit
18. Petugas membereskan alat-alat
19. Petugas mencuci tangan
20. Petugas memberi penjelasan kepada peserta gejala-gejala yang
mungkin terjadi / dialami setelah pemasangan AKDR dan kapan
harus control
21. Petugas mencatat data pelayanan dalam kartu dan buku register KB

6. Bagan alir 1. Bila pada waktu pamasangan terasa ada obstruksi, jangan dipaksa
(hentikan) konsultasi dengan dokter.
2. Bila sonde masuk ke dalam uterus dan bila fundus uteri tidak
terasa, kemungkinan terjadi perforasi, keluarkan sonde, dan
konsultasikan ke dokter.
3. Keluarkan sonde dan lihat batas cairan lendir atau darah, ini adalah
panjang rongga uterus. Ukuran normal 6 – 7 cm.
Bila ukuran uterus kurang dari 5 cm atau lebih dari 9 cm jangan
dipasang

7. Hal- hal yang - Pendaftaran


perlu
- Unit Pelayanan Kesehatan Ibu,KB dan Imunisasi
diperhatikan
8. Unit Terkait - Rekam Medis
- Buku Register KB
- Buku Register R1
- Kartu Akseptor KB

9. Dokumen
Terkait
10. Rekam Tanggal mulai
historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PELAYANAN KB PIL
Nomor : /SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
Tgl.Terbit : Januari 2023
SOP
Halaman :1/2

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet
didalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan hormon
progesterone atau yang hanya terdiri dari hormon progesterone saja
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan KB
Pil dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja bidan di Puskesmas
Pulau Panggung.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung
nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang pelayanan klinis
4. Referensi Buku Panduan praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2013

5. Prosedur / Alat : -
Langkah- Bahan :
langkah
1. Pil KB
Langkah-langkah :

1. Petugas menggunakan APD Level 1


2. Petugas menyapa klien dengan ramah
3. Petugas menanyakan maksut dan tujuan klien datang ke ruang
pelayanan KB Mengisi status peserta KB
4. Petugas memberi konseling tentang pil KB kepada klien
5. Petugas menyerahkan pil KB kepada klien
6. Petugas memberitahukan tentang cara minum pil KB dan jika ada
keluhan selama meminum pil KB segera ke petugas kesehatan
7. Petugas memasukkan data klien ke register kohort KB, dan R1 KB

6. Bagan alir -

7. Hal- hal yang -


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu,KB dan Imunisasi

9. Dokumen 1. Rekam Medis


terkait 2. Buku Register KB
3. Buku Register R1
4. Kartu Akseptor KB
10. Rekam Tanggal mulai
historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PELAYANAN KB SUNTIK
Nomor : /SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
Tgl.Terbit : Januari 2023
SOP
Halaman :1/2

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Kontrasepsi suntikan adalah jenis kontrasepsi yang diberikan setiap 3


bulan dengan cara di suntikan secara intra muskuler
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan
pelayanan kb suntik dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja bidan
di Puskesmas Pulau Panggung.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD PuskesmasPulau Panggung
nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang pelayanan klinis
4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi edisi 3, Tahun 2013

5. Prosedur / Alat :
Langkah- 1. Spuit disposable 3 cc
langkah 2. Kapas alcohol
3. Tensi meter
4. Timbangan BB
5. Tempat jarum disposable
6. Bengkok
7. Tempat sampah medis
8. Sarung tangan
Bahan :
1. Obat suntik kontrasepsi suntikan 3 bulan
Langkah-langkah :
1. Petugas menggunakan APD Level 1
2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas menanyakan tujuan pasien
4. Petugas mencuci tangan
5. Petugas memberikan informasi KB suntik yang tersedia
6. Petugas menganamnesa data pasien
7. Petugas menjelaskan prosedur dan tujuan pada pasien dan inform
consent
8. Petugas melakukan penapisan: HPHT,Paritas,riwayat persalinan
yang lalu,penyakit yang pernah di derita
9. Petugas melakukan pemeriksaan TTV
10. Petugas mempersilahkan naik di atas tempat tidur
11. Petugas memakai sarung tangan
12. Petugas memposisikan pasien dengan posisi miring, bagian bokong
yang di suntik dibersihkan dengan kapas alcohol
13. Petugas menyuntikan obat suntik dengan tegak lurus (secara IM)
sampai jarum masuk seluruh nya
14. Petugas membuang di tempat yang telah di sediakan
15. Petugas merapihkan pasien kembali
16. Petugas membereskan alat dan melepaskan sarung tangan
17. Petugas mencatat pada buku register KB, R1 dan kartu akseptor KB

6. Bagan alir -
7. Hal- hal yang
- Menuliskan dengan tepat kapan tanggal kembali Rekam Medis
perlu
akseptor KB
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu,KB dan Imunisasi

9. Dokumen 1. Buku Register KB


Terkait 2. Buku Register R1
3. Kartu Akseptor KB

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PELAYANAN KB KONDOM
Nomor : /SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
Tgl.Terbit : Januari 2023
SOP
Halaman : 1/2

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Kontrasepsi yang merupakan selubung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic (vinil) atau bahan alami
(produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan KB


kondom dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja bidan di Puskesmas
Pulaupanggung

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25 /2023 tentang

4. Referensi Buku Panduan praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2013

5. Prosedur / Alat : -
Langkah- Bahan : Kondom
langkah Langkah-langkah:
1. Petugas menggunakan APD Level 1
2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas menanyakan tujuan pasien
4. Petugas mencuci tangan
5. Petugas memberikan informasi KB kondom yang tersedia
6. Petugas menganamnesa data pasien
7. Petugas menjelaskan prosedur dan tujuan pada pasien dan inform
consent
8. Petugas melakukan penapisan: HPHT,Paritas,riwayat persalinan
yang lalu,penyakit yang pernah di derita
9. Petugas melakukan pemeriksaan TTV
10. Petugas memberikan KB kondom
11. Petugas mencatat pada buku register KB, R1 dan kartu akseptor
KB

6. Bagan alir 1. Rekam Medis


2. Buku Register KB
3. Buku Register R1
4. Kartu Akseptor KB

7. Hal- hal yang -


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu,KB dan Imunisasi

9. Dokumen 5. Rekam Medis


Terkait 6. Buku Register KB
7. Buku Register R1
8. Kartu Akseptor KB

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU POST
PARTUM
Nomor : SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP
Tgl.Terbit : Januari 2023
Halaman :1/3

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Masa nifas atau puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,
merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada
keadaan yang normal.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan


pemeriksaan fisik pada ibu nifas dalam rangka peningkatan mutu dan
kinerja bidan di Puskesmas Pulaupanggung

3. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/27/2017 tentang pelayanan klinis

4. Referensi Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pustaka,


Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2002.

5. Prosedur / Alat :
Langkah- 1. Stetoschope
langkah 2. Spignomanometer
3. Thermometer
4. Jam tangan
5. Reflex hammer
6. Pengukur tinggi badan
7. Timbangan
Bahan :
1. Sarung tangan
2. Kassa steril
Langkah-langkah

1. Petugas memakai APD Level 1


2. Petugas menyapa ibu dengan ramah dan memperkenalkan diri
3. Petugas menjelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan
dilakukan pemeriksaan
4. Petugas melakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor
genetik, faktor lingkungan, sosial,faktor ibu (maternal)
5. Petugas menjelaskan prosedur tindakan pada ibu
6. Petugas menyusun alat secara ergonomis
7. Petugas mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air
mengalir, keringkan dengan handuk bersih
8. Petugas memakai sarung tangan
9. Petugas memeriksa Tanda Tanda Vital ibu, meliputi
tekanan darah, : normal 120/80 mmHg
pernafasan : normal 16-24 kali permenit.
denyut nadi : normal 60-90 kali per menit.
suhu tubuh ibu : normal 36-37’C
Petugas memeriksa kepala dan rambut ibu
Petugas memeriksa leher ibu
- Adanya pembesaran vena jugularis dan kelenjar thyroid
10. Petugas memeriksa dada ibu
- Apakah ada retraksi atau tidak
- terdengar wheezing dan ronchi atau tidak
11. Petugas memeriksa payudara
- Adanya pembesaran atau tidak
- Putting susu menonjol atau tidak
- Simetris atau tidak
- Hiperpigmentasi atau tidak
- Aerola bersih atau tidak
- Pengeluaran kolostrum ada atau tidak
12. Petugas memeriksa abdomen
- Teraba pembesaran kelenjar lien/ tidak,
- Teraba pembesaran hepar/ tidak,
- Berapa tinggi fundus uterinya.
- Ada bekas luka operasi atau tidak
- Kandung kemih kosong atau tidak
13. Petugas memeriksa punggung dan pinggang
- Simetris atau tidak
- Apakah terjadi skoliosis, lordosis dan kifosis atau tidak
14. Petugas memeriksa posisi tulang belakang
- Simetris atau tidak
- Ada kelainan atau tidak
15. Ekstermitas atas dan bawah
- Oedema atau tidak
- reflek patella positif
- Ada kemerahan atau tidak
- Varises atau tidak
16. Petugas memeriksa Vulva
- Apakah vulva bersih atau tidak
- Apakan ada pengeluaran darah dan cairan lain atau tidak
17. Petugas menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu
18. Petugas membereskan alat-alat yang telah dipaka
19. Petugas melepaskan sarung tanagan dan mencuci tangan di air
mengalir dengan 7 langkah
20. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan

6. Bagan alir -

7. Hal- hal yang -


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait - Unit Pelayanan Kesehatan Ibu, KB dan Imunisasi

9. Dokumen - Rekam Medis


Terkait
- Buku Register nifas

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN IBU HAMIL DENGAN
PERDARAHAN PADA KEHAMILAN LANJUT
Nomor : SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :

SOP Tgl.Terbit : Januari 2023


Halaman :1/3

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Pendarahan pada kehamilan lanjut adalah pendarahan pervaginam pada


kehamilan lebih dari 22 minggu

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan pada


ibu hamil dengan perdarahan pada kehamilan lanjut dan dapat menambah
wawasan yang lebih dalam dari pengalaman yang nyata dalam
melaksanakan Manajemen Kebidanan

3. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang pelayanan klinis

4. Referensi Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono
Prawiroharjo, Jakarta, 2002.

5. prosedur / Alat :
langkah-
1. Tensimeter,
langkah
2. Timbangan Berat Badan,

3. Pita Pengukur,

4. Alat Pengukur lila,

5. Dopler / Lenec,

6. Reflek Hammer,

7. Stetoskop,

8. Spuit,
9. Hand Scoon,

10.Alat Pelindung diri,

11. Alat Pemeriksaan Protein Urine,

12.Alat Pemeriksaan HB ( HB Sahli ),

13.Pot Urine,

Bahan :

1. Reagen untuk Pemeriksaan HB,

2. HCL.

Langkah-Langkah:

1. Petugas menggunakan APD Level 1


2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas mengidentifikasi pasien
4. Petugas melakukan pengkajian awal klinis dengan anamnesa
5. Petugas melakukan cuci tangan
6. Petugas melakukan pemeriksaan umum, keadaan umum, timbang
bb, ukur TB, ukur vital sign ( nadi, respirasi,tekanan darah), ukur
lila
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
a. pemeriksaan inspeksi mulai dari rambut, kepala, telinga,
mata, hidung, mulut, leher, dada, perut, genetalia dan kaki
b. pemeriksaan reflek patella dengan menggunakan reflek
hammer,
8. Petugas melakukan pemeriksaan palpasi
9. Petugas menilai pendarahan ibu
10. Petugas menilai kondisi janin dengan uji kehamilan di
laboratorium
11. Petugas melakukan komfirmasi kemungkinan adanya penyebab
lain jika pendarahan berlanjut dan memberikan surat rujukan
kefasilitas kesehatan yang lebih tinggi jika diperlukan
12. Jika pendarahan telah berhenti petugas memberikan resep obat
sesuai kondisi pasien
13. Petugas melakukan komunikasi informasi dan edukasi
14. Petugas mencatat dalam buku KIA dan rekam medis pasie
15. Petugas mencuci tangan

6. Bagan alir -
7. Hal- hal yang 1. Pendaftaran
perlu 2. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu , KB dan Imunisasi
diperhatikan 3. Laboratorium
4. Unit Pelayanan Tindakan.

8. Unit Terkait 1. Rekam medis,

2. Infont concent,

3. Kartu Status ibu hamil,

4. Buku Register kohort ibu hamil,

5. Buku register ibu hamil,

6. Buku KIA.

9. Dokumen
terkait
10. Rekam Tanggal mulai
historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN IBU HAMIL DENGAN
PERDARAHAN PADA KEHAMILAN MUDA
Nomor : SOP.UKP/AK-PP/27/2017
No.Revisi :
SOP
Tgl.Terbit : Januari 2023
Halaman :1/3

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Pendarahan pada kehamilan muda adalah pendarahan pervaginam pada


kehamilan kurang dari 22 minggu

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan pada


ibu hamil dengan perdarahan pada kehamilan muda dan dapat
menambah wawasan yang lebih dalam dari pengalaman yang nyata
dalam melaksanakan Manajemen Kebidanan

3. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/27/2017 tentang pelayanan klinis

4. Referensi Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pustaka,


Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2002.

5. Prosedur / Alat :
Langkah-
1. Tensimeter,
langkah
2. Timbangan Berat Badan,

3. Pita Pengukur,

4. Alat Pengukur lila,

5. Dopler / Lenec,

6. Reflek Hammer,

7. Stetoskop,

8. Spuit,
9. Hand Scoon,

10.Alat Pelindung diri,

11. Alat Pemeriksaan Protein Urine,

12.Alat Pemeriksaan HB ( HB Sahli ),

13.Pot Urine,

Bahan :

1. Reagen untuk Pemeriksaan HB,

2. HCL

Langkah-langkah

1. Petugas memakai APD Level 1


2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas mengidentifikasi pasien
4. Petugas melakukan pengkajian awal klinis dengan anamnesa
5. Petugas melakukan cuci tangan
6. Petugas melakukan pemeriksaan umum, keadaan umum, timbang
bb, ukur TB, ukur vital sign ( nadi, respirasi,tekanan darah), ukur
lila
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
b. pemeriksaan inspeksi mulai dari rambut, kepala, telinga, mata,
hidung, mulut, leher, dada, perut, genetalia dan kaki
c. pemeriksaan reflek patella dengan menggunakan reflek hammer,
8. Petugas melakukan pemeriksaan palpasi
9. Petugas menilai pendarahan ibu
10. Petugas menilai kondisi janin dengan uji kehamilan di
laboratorium
11. Petugas melakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab
lain jika pendarahan berlanjut dan memberikan surat rujukan
kefasilitas kesehatan yang lebih tinggi jika diperlukan
12. Jika pendarahan telah berhenti petugas memberikan resep obat
sesuai kondisi pasien
13. Petugas melakukan komunikasi informasi dan edukasi
14. Petugas mencatat dalam buku KIA dan rekam medis pasien

Petugas mencuci tangan

6. Bagan alir -

7. Hal- hal yang -


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu , KB dan Imunisasi
3. Laboratorium
4. Unit Pelayanan Tindakan.

9. Dokumen 1. Rekam medis,


terkait
2. Infont concent,

3. Kartu Status ibu hamil,

4. Buku Register kohort ibu hamil,

5. Buku register ibu hamil,

6. Buku KIA.

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN IBU HAMIL DENGAN
PROTEIN URINE POSITIF
Nomor : SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tgl.Terbit : Januari 2023
Halaman : 1/3

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Protein urine (proteinuria atau mikroalbuminuria) adalah jumlah


abnormal tinggi protein yang ditemukan dalam sampel urine, melalui test
laboratorium. Normal ekresi protein biasanya tidak melebihi 150 mg/24
jam atau 10 mg/dl urin, jika lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai
proteinuria.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan pada


ibu hamil dengan proteinuria positif dan dapat menambah wawasan yang
lebih dalam dari pengalaman yang nyata dalam melaksanakan
Manajemen Kebidanan

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang pelayanan klinis

4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal

5. Prosedur / Alat :
Langkah-
1. Tensimeter,
langkah
2. Timbangan Berat Badan,

3. Pita Pengukur,

4. Alat Pengukur lila,

5. Dopler / Lenec,

6. Reflek Hammer,

7. Stetoskop,
8. Spuit,

9. Hand Scoon,

10. Alat Pelindung diri,

11. Alat Pemeriksaan Protein Urine,

13.Pot Urine,

Bahan :

1.Urine

2. HCL.

Langkah-langkah:

1. Petugas menggunakan APD Level 1


2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas mengidentifikasi pasien
4. Petugas melakukan pengkajian awal klinis dengan anamnesa
5. Petugas melakukan cuci tangan
6. Petugas melakukan pemeriksaan umum, keadaan umum, timbang
bb, ukur TB, ukur vital sign ( nadi, respirasi,tekanan darah), ukur
lila
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
8. pemeriksaan inspeksi mulai dari rambut, kepala, telinga, mata,
hidung, mulut, leher, dada, perut, genetalia dan kaki
9. pemeriksaan reflek patella dengan menggunakan reflek hammer
10. pemeriksaan palpasi mulai dari Leopold I-IV sesuai umur
kehamilan
11. Pemeriksaan auskultasi (mendengarkan DJJ)
12. Petugas menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium
yaitu protein urine dan memberikan surat pengantar
13. Setelah ada hasil dari pemeriksaan laboratorium, petugas
mengambil tindakan dan memberikan resep obat sesuai dengan
kondisi ibu hamil
14. Petugas melakukan komunikasi informasi dan edukasi tentang
keadaan ibu dan hasil dari pemeriksaan
15. Petugas menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
16. Petugas mencatat dalam buku KIA dan rekam medis pasien
17. Petugas merapihkan alat dan bahan

Petugas mencuci tangan


6. Bagan alir
7. Hal- hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu , KB dan Imunisasi
3. Laboratorium
4. Unit Pelayanan Gizi
5. Unit pelayanan Farmasi

9. Dokumen 1. Rekam medis,


terkait
2. Infont concent,

3. Kartu Status ibu hamil,

4. Buku Register kohort ibu hamil,

5. Buku register ibu hamil,

6. Buku KIA.

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
PELAYANAN UP IMPLANT
Nomor : /SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tgl. Terbit : Januari 2023
Halaman :1/4

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Melakukan pencabutan alat kontrasepsi yang diletakkan dibawah kulit


lengan atas dengan jumlah kapsul yang berbeda yang bekerja untuk
menekan ovulasi dan mengentalkan lendir servis.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan


pencabutan implant dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja bidan
di Puskesmas Pulaupanggung

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang

4. Referensi Buku Panduan praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2013

5. Prosedur / Alat :
langkah- 1. Tempat untuk berbaring pasien
langkah 2. Kain penutup steril
3. Sepasang sarung tangan yang sudah steril
4. Skalpel 11 atau 15
5. Klem lengkung dan lurus
6. Bak instrument
7. Tiga mangkok steril atau DTT
8. Spuit 3 cc
Bahan :
1. Sabun untuk mencuci tangan
2. Larutan antiseptik untuk disinfeksi kulit
3. Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinerpin)
4. Kassa steril dan pembalut
5. Epinefrin (untuk tindakan emergency)

Langkah-langkah :

A. Persiapan pasien
1. Petugas menggunakan APD Level 1
2. Petugas menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan maksut dan
tujuan pasien
3. Petugas mempersilahkan klien untuk mencuci seluruh lengan dan
tangan dengan sabun dan air yang mengalir serta membilasnya,
pastikan tidak terdapat sabun
4. Petugas menutup tempat tidur klien dengan kain bersih yang kering
5. Petugas mempersilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih
jarang digunakan diletakkan pada lengan penyangga atau meja
samping. Lengan harus disangga dengan baik dan dapat digerakkan
lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan posisi yang disukai oleh
klinisi untuk memudahkan pencabutan
6. Petugas meraba kedua kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk
menentukan tempat insisi, raba (tanpa sarung tangan) ujung kapsul
dekat lipatan siku, bila tidak dapat meraba kapsul, lihat lokasi
pemasangan pada rekam medik klien
7. Petugas memastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda
pada kedua ujung setiap kapsul dengan menggunakan spidol

B. Langkah Pencabutan
8. Petugas menyiapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa
menyentuh alat-alat di dalamnya
9. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan air bersih
10. Petugas memakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung
tangan untuk setiap klien guna mencegah kontaminasi silang)
11. Petugas mengatur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai
12. Petugas mengusap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik,
gunakan klem steril atau DTT untuk memegang kasa tersebut (bila
memegang kasa berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati jangan
sampai mengkontaminasi sarung tangan dengan menyrntuh kulit
yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan
insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8 – 1 Cm dan
biarkan kering sebelum memulai tindakan
13. Petugas sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya
14. Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi isi alat
suntik dengan 3 ml obat anastesi (1% tanpa efineprin) masukkan
jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi akan dibuat, kemudian
lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh
darah. Suntikkan sedikit obat anastesi untuk membuat gelembung
kecil bawah kulit. Masukkan jarum secara hati-hati dibawah ujung
kapsul pertama sampai lebih kurang sepertiga panjang kapsul (1 cm)
tarik jarum pelan-pelan sambil menyuntikkan obat anastesi (kira-
kira 0,5 ml) untuk mengangkat ujung kapsul
15. Petugas menentukan lokasi insisi pada kulit diantara 3 dan 4 ±5 mm
dari ujung kapsul dekat siku
16. Petugas membuat insisi kecil (4 mm) memanjang sejajar diantara
sumbu panjang kapsul dengan menggunakan skapel
17. Petugas memasukkan ujung klem pemegang implant norplant secara
hati-hati melalui luka insisi
18. Petugas memfiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi
dengan jari telunjuk sejajar panjang kapsul
19. Petugas nmemasukkan klem lebih dalam sampai ujungnya
menyentuh kapsul, buka klem dan jepit kapsul dengan sudut yang
tepat
20. Petugas membersihkan kapsul dari jaringan ikat yang
mengelilinginya dengan mengosok-gosok menggunakan kasa steril
21. Petugas menggunakan klem lengkung untuk menjepit kapsul yang
sudah terpapar , lepaskan klem pemegang norplant dan cabut kapsul
22. Pencabutan kapsul berikutnya adalah yang tampak paling mudah
dicabut, gunakan teknik yang sama untuk mencabut
23. Petugas menutup luka insisi, bila klien tidak ingin melanjutkan
pemakaian implant lagi,
24. Petugas membersihkan tempat insisi dan sekitarnya dengan
menggunakan
25. Petugas mendekatkkan kedua tepi luka insisi dengan band aid
(plester untuk luka ringan) atau kasa steril dan plester
26. Luka insisi perlu dijahit, karena mungkin dapat menimbulkan
jaringan parut, periksa kemungkinan adanya perdarahan
27. Petugas membereskan alat dan membuka sarung tangan
28. Petugas mencuci tangan
29. Pendokumentasian
30. Petugas menganjurkan pasien dating kembali bila ada keluhan

6. Bagan alir
7. Hal- hal yang
perlu - Tehnik pencegahan infeksi
diperhatikan
8. Unit Terkait - Pendaftaran
9. Dokumen - Rekam Medis
terkait
- Buku Register KB
- Buku Register R1
- Kartu Akseptor KB

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan
KONSELING DAN PEMERIKSAAN
KESEHATAN BAGI CALON PENGANTEN
Nomor : /SOP.UKP/AK-PP/25/2023
No.Revisi :
SOP Tgl. Terbit : Januari 2023
Halaman :1/2

UPTD DEDY
Puskesmas HERIYANTO
Pulau Panggung NIP.197307161993021001

1.Pengertian Konseling adalah suatu proses konsultasi dimana seseorang konselor


membantu calon penganten untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi sebelum nikah.

Pemeriksaan kesehatan adalah pemeriksaan bagi calon pengantin yang


dilaksanakan di puskesmas dan RS

2. Tujuan Menetapkan prosedur pelaksanaan program pemberian konseling dan


pemeriksaan kesehatan bagi calon penganten dalam rangka pembinaan
ketahanan dan kesejahtraan keluarga

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulau Panggung

nomor: ......./SK.UKP/AK-PP/25/2023 tentang

4. Referensi 1. Undang-undang nomor 1 tentang perkawinan

2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

3. peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat

4. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang standar


pelayanan minimal Bidang Kesehatan

5. Prosedur / Alat :
langkah- 1. Alat Tulis
langkah 2. Spuit 0,5 ml
3. Tensi meter
4. Stetoskop
5. Kapas alkohol
6. Vaksin TT
7. Sarung tangan
8. Disposible Box
9. Rekam medis
10. Informed consent
11. buku register harian

Langkah-langkah

1. petugas memakai APD Level 1


2. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan Fisik
3. petugas melengakapi persyaratan pemeriksaan dengan membuat
peretujuan
4. petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi tanda-tanda vital
dan pemeriksaan status gizi
5. petugas melakukan tindakan injeksi Vaksin TT
6. Petugas mendapatkan hasil vaksin
7. petugas membuat rekam medis

6. Bagan alir
7. Hal- hal yang
perlu - Tehnik pencegahan infeksi
diperhatikan
8. Unit Terkait - Pendaftaran,
9. Dokumen - Rekam Medis
terkait
- Buku Register
- Buku Register

10. Rekam Tanggal mulai


historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai