Anda di halaman 1dari 25

UPT PUSK SOOKO

PUSTU JAPAN,KEC
SOOKO

PEMERIKSAAN KEHAMILAN
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1/1
Ditetapkan

Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

15-11-2012

dr. Setyowati
NIP: NIP. 19570911 198511 2 001

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan


tumbuh kembang bayi
Untuk mengetahui kesehatan ibu dan anak.
Semua bidan dalam melakukan pemeriksaan kehamilan dengan
standart 10 T
1. Alat dan Bahan
a. Alat
- Doppler ,metline
- Meteran pengukur LILA
- Selimut
- Reflek Hammer
- Jarum suntik disposibe 2,5 ml,air hangat
- Timbangan Berat Badan dewasa
- Tensimeter air raksa,stetoscope
- Bed Obstetric,lampu,kalender kehamilan
a. Persiapan
- Mempersiapkan alat dan bahan medis yang
diperlukan
- Mempersiapkan Bumil mengosongkan kandung
kemih
- Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptic
dan bilas dengan air mengalir dan keringkan
b. Pelaksanaan
- Anamnesa
Riwayat perkawinan
Riwayat penyakit ibu dan keluarga
Status riwayat haid, HPHT

Riwayat imunisasi ibu saat ini


Kebiasaan ibu
Riwayat persalinan terdahulu

Dari anamnesa haid tersebut, tentukan usia


kehamilan dan buat taksiran persalinan.
-

Pemeriksaan
Pemeriksaan umum
Keadaan umum bumil
Ukur TB, BB, LILA
Tanda vital : tensi, Nadi, RR
Pemeriksaan fisik menyeluruh (dari kepala
sampai ekstremitas)
Mata : conjungtiva, icterus, gigi
Kaki : oedema kaki, dst.
Pemeriksaan khusus
Umur Kehamilan <20 Minggu
a. Inspeksi
- Tinggi fundus
- Hyperpigmentasi
(pada
areola
mammae, linea nigra)
- striae
b. Palpasi
- Tinggi fundus uteri
- Keadaan perut
c. Auskultasi
Umur Kehamilan >20 Minggu
a. Inspeksi
- Tinggi fundus uteri
- Hyperpigmentasi dan striae
- Keadaan dinding perut
b. Palpasi
Lakukan peeriksaan leopold dan
instruksi kerjanya sbb :
Pemeriksaan berada disisi kanan bumil,
menghadap bagian lateral kanan
1. Leopold 1
- Letakkan sisi lateral telunjuk
kiri pada puncak fundus uteri
untuk
menentukan
tinggi
fundus. Perhatikan agar jari
tersebut tidak mendorong uterus
kebawah
(jika
diperlukan,
fiksasi uterus basah dengan
meletakkan ibu jari dan telunjuk

tangan kanan dibagian lateral


depan kanan dan kiri, setinggi
tepi simfisis).
- Angkat jari telunjuk kiri (dan
jari-ari yang memfiksasi uterus
bawah) kemudian atur posisi
pemeriksa
sehingga
mengahadap kebagian kepala
ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan
kiri dan kanan pada fundus uteri
dan rasakan bagian bayi yang
ada pada bagian tersebut dengan
jalan menekan secara lembut
dan menggeser telapak tangan
kiri dan kanan secara bergantian
2. Leopold 2
- Letakkan telapak tangan kiri
pada dinding perut lateral kanan
dan telapak tangan kanan pada
dinding perut lateral kiri ibu
sejajar dan pada ketinggian yang
sama.
- Mulai dari bagian atas, tekan
secara
bergantian
atau
bersamaan telapak tangan kiri
dan kanan kemudian geser
kearah bawah dan rasakan
adanya begian yang rata dan
memanjang (punggung) atau
bagian yang kecil (ekstremitas).
3. Leopold 3
- Atur posisi pemeriksa pada sisi
kanan dan menghadap kebagian
kaki ibu
- Letakkan ujung telapak tangan
kiri pada dinding lateral kiri
bawah, telapak tngan kanan
pada dinding ateral kanan
bawah perut ibu, tekan secara
lembut
bersamaan
atau
bergantian untuk menentukan
bagian bawah bayi (bagian
keras, bulat dan hamper
homogeny
adalah
kepala,
sedangkan tonjolan yang lunak

dan kurang simetris adaah


bokong)
4. Leopold 4
- Letakkan ujung telapak tangan
kiri dan kanan pada dinding
lateral kiri dan kanan uterus
bawah, ujung-ujung jari tangan
kiri dan kanan berda pada tepi
atas simfisis.
- Temukan kedua jari kiri dan
kanan,
kemudian
rapatkan
semua jari-jari tangan kanan
yang meraba dinding bawah
uterus.
- Perhatikan sudut yang dibentuk
oleh jari-jari kiri dan kanan
(konvergen/divergen)
- Pindahkan ibu jari dan telunjuk
tangan
kiri
pada
bagian
terbawah bayi (bila presentasi
kepala, upayakan memegang
bagian kepala didekat leher dan
bila
presentasi
bokong,
upayakan untuk memegang
pinggang bayi)
- Fiksasi bagian tersebut kearah
pintu atas panggul, keudian
letakkan jari-jari tangan kenan
diantara tangan kiri dan simfisis
untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah telah memasuki
pintu atas panggu
c. Auskultasi
- Pemeriksaan bunyi dan frekuensi
jantung janin
d. Pemeriksaan tambahan
- Aboratorium rutin : Hb, albumin
Akhir pemeriksaan
Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
Buat prognosa dan rencana penetalaksanaan
Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan
status pasien
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumi yang
meliputi : usia kehamilan, letak janin, posisi
janin, tafsiran persalinan, resiko yang

UNIT TERKAIT

Puskesmas,polindes

UPT PUSK SOOKO


PUSTU JAPAN,KEC
SOOKO

ditemukan atau adanya penyakit lain


Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang
Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan degan
hasi pemeriksaan
Jelaskan pentingnya imunisasi
Jelaskan menjadi akseptor KB setelah
melahirkan
Beri alasan bila pasien dirujuk ke Rumah Sakit

MANAJEMEN AKTIF KALA 111


No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1/1
Ditetapkan

Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

15-11-2012

dr. Setyowati
NIP: NIP. 19570911 198511 2 001

Suatu tindakan intervensi segera setelah bayi lahir untuk melahirkan


placenta
1.mencegah retensio placenta

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

2Mengantisipasi terjadinya perdarahan kala 111


Semua bidan yang melakukan tindakan perawatan harus deduai
dengan standart prosedur kerja yang berlaku
A.Persiapan alat:
1.sepasang saarung tangan steril
2.Oxytocin 10 UI

3.SPUIT 3 CC DAN JARUM


4.Rekam medic lkien
5.Alat tulis
B.PERSIAPAN
1.LKIEN DI BERI TAU
2.posisi ibu litotomi
C.p
Piata laksanaan:
P 1.Pemberian oksitosin 10 U
Beri tahu ibu bahwa ia akan disuntik
Dilakukan pada 1/3 paha bagian luar
Bila 15 menit plasenta belum lahir, maka berikan oksitosin ke-2,
evaluasi kandung kemih apakah penuhBBila 30 menit belum lahir, maka berikan oksitosin ke tiga sebanyak
10 mg dan rujuk pasien
2. 2. Penegangan tali pusat terkendali
Ulangi lagi bila plasenta belum lepas
Bila plasenta sudah tampak lahir di vulva, lahirkan dengan
kedua tangan.
3. 3. Masase fundus uteriKaji kontraksi uterus 1-2 menit, bimbing pasien dan keluarga
untuk melakukan masase uterus.
Evaluasi kontraksi uterus setiap 15menit selama 1jam pertama dan
30 menit pada jam kedua.

UNIT TERKAIT

POLINDES,PUSKESMAS,PUSTU

UPT PUSK SOOKO


PUSKESMAS
PEMBANTU JAPAN

PEMBERIAN SUNTIK KB

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

0/0

1/1
Ditetapkan
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit
15-11-2012

STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Setyowati
NIP: NIP. 19570911 198511 2 001

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Memasukkan obat ke dalam tubuh pasien

1. Untuk mencegah kehamilan


2. Untuk menjarangkan kehamilan

Ibu Pus yang belum menginginkan menpunyai anak untuk


melakukan pencegahan kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi

A.A.PERSIAPAN ALAT:
1. Tensi meter
2. Timbangan badan
3. Alcohol
4. Jarum injeksi
5. Spuit steril
6. Kapas kering
7. Alcohol
8. Catatan
B.PELAKSANAAN;
1. Pasien di siapkan dengan melakukan pemeriksaan tensi dan
BB.
2. Memastian tidak ada kontra indikasi
3. Pasien di beri tahu hasil pemeriksaan
4. Lakukan persiapan penyuntikan
5. Bersihkan kulit yang akan di suntik dengan kapas yang di
basahi alcohol 70 % biarkan kering,kemudian baru di
suntikkan secara IM.
6. Beritahu kapan kembali suntik ulang

7. Merapikan tempat tidur dan menbuang alat bahan habis pakai.


.

4.
7

UNIT TERKAIT

Pustu,polindes,puskesmas,posyandu

UPT PUSKESMAS
SOOKO

PEMBERIAN PIL KB
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

PUSTU JAPAN

1/1
Ditetapkan
Kepala Puskesmas

STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit
15-11-2012

dr. Setyowati
NIP: NIP. 19570911 198511 2 001

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

Memasukkan obat ke dalam tubuh pasien


1. Untuk mencegah kehamilan
2 Untuk menjarangkan kehamilan
Ibu Pus yang belum menginginkan menpunyai anak untuk
melakukan pencegahan kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi
A.PERSIAPAN ALAT:
1. Tensi meter
2. Timbangan badan
3. Pil KB
4. Catatan
B.PELAKSANAAN;
1. Pasien di siapkan dengan melakukan pemeriksaan tensi dan
BB.
2. Memastian tidak ada kontra indikasi
3. Pasien di beri tahu hasil pemeriksaan
Pemberian pil KB dan di beri tahu cara meminumnya
4. Beritahu kapan kembali pil ulang
5. Merapikan tempat tidur dan mencatat dalam dukumen

UNIT TERKAIT

POLINDES,PUSKESMAS,POSYANDU.

UPT PUSK SOOKO


PUSKESMAS
PEMBANTU JAPAN

PRMASANGAN IUD
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1/1
Ditetapkan

Kepala Puskesmas

STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit
15-11-2012

dr. Setyowati
NIP: NIP. 19570911 198511 2 001

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

IUD(yaitu alat yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam


rahim dan mencegah kehamilan dengan cara menganggu lingkungan
rahim dan menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi
1.MENCEGAH TERJADINYA KEHAMILAN
2.MENJARANGKANKEHAMILAN
Pasangan usia subur yang sudah mempunyai anak dan belum
menginginkan anak lagi

PROSEDUR

A.PERSIAPAN ALAT:
a. Lampu
b. Speculum dua katup
c. Lidi kapas
d. Larutan antiseptik
e. Sarung tangan bersih
f. Wadah sekali pakai untuk instrument yang sudah
dipakai dan sampah klinis
g. IUD KID
B.CARA PEMASANGAN:
1.Melakukan komunikasi terapeutik pada klien
2. Melakukan konseling metode khusus
- Memberi jaminan tentang kerahasiaan
- Mengumpulkan data pribadi px
- Menanyakan tujuan kb yang diinginkan,
- Membantu klien memilih metode yang tepat,
- Menjelaskan efek samping kb IUD sampai px benar-benar mengerti
3. Melakukan tindakan pra pemasangan
- Melakukan seleksi klien, untuk memastikan tidak ada masalah pada
px
- Menjelaskan pd px bahwa perlu dilakukan pmx fisik
- Melakukan pmx panggul
- Mencuci tangan dengan air mmengalir
- Menolong lien ke meja periksa
Palpasi daerah perut untuk memastikan tidak ada benjolan atu
kelainan
- Meletakakan kain penutup untuk pmx panggul
- Mengatur lampu penerangan untuk melihat servik
- Memakai hadscoon DTT
- Mengatur alat dan bahan yang akan digunakan
- Melakukan inspeksi pada daerah vagina
Melakukan palpasi pada kelenjar skene dan bartolini
- Memasukan spekulum vagina
Melakukan pmx adanya lesi atau keputihan
Mengeluarkan spekulun dengan hati-hati dan meletakan pada
tempat semula
- Melakukan pmx bimanual
- Menjelaskan proses pemasangan IUD
- Memasukan lengan IUD kedalam tabung
Melakukan tindakan pemasangan IUD dengan benar
- Pakai sarung tangan
- Memasang kembali spekulum vagina
- Mengusap vagina dan servik dengan larutan anti septik
- Menjepit servik dengan tenakulum

Memasukan sonde uterus kedalam kavumuteri


Menentukan posisi uterus dan kedalaman uterus
Mengukur kedalaman uterus
Mengangkat tabung IUD dari kemasan tanpa menyentugpermukaan
yang steril
Mengangkat tabung IUD dengan leher biru dalam posisi sejajar
dengan lengan IUD,sementara melakukan tarikan hati-hatipada
tenakulum, masukan tabunginsertor kedalauterus sapai leher biru
menyentuh seervik sampai terasaadanya tahanan
memegang serta menahan tenakulum dan pendorong dengan satu
tangan
Melepaskan lengan IUD
Melepaskan lengan AKDR dengan tehnik with drowl
Mengeluarkan sebagian dari tabung insetor dan gunting benang
IUD dan sisakan benang 3-4 cm
Mengeluarkan seluruh tabung insetor dengan hati-hati
Memeriksa servik dan perdarahan pada bekasjepitan tenakulum
Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati
Melakukan tindakan pra pemasangan
Merendam seluruh peralatan kedalam larutan klorin 0,5%
Membuang bahan-bahan yang sudah tidak terpakai
Mencelupkan kedua tangan kedalam larutan klorin 0,5%
Membuka handscoon
Mencucitangan
Memastikan klien tidak mengalami syok
Memberi tahu px cara memeriksa benang. Dengan cara duduk
jongkok lalu memasukan jari tengah untuk memeriksa IUD
Memberi tahu px untuk kontrol 1 mgg lagi, atau aewaktu-waktu
jika ada keluhan
Memberi tahu px untuk selalu menjaga kebersihan pada daerah
genetalianya, dengan cara cebok dengan sabun dan mengganti celana
dalam setip kali lembab
C.PASCA PEMASANGAN.
1. Membereskan alat
2. Mencatat hasil
3. KIE

UNIT TERKAIT
PUSKESMAS,PUSTU,POLINDES

UPT PUSK SOOKO


PUSKESMAS
PEMBANTU JAPAN

PENCABUTAN IUD
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1/1
Ditetapkan

Kepala Puskesmas

STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit
15-11-2012

dr. Setyowati
NIP: NIP. 19570911 198511 2 001

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

MENGELUARKAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIN


TIDAK MENGINGINKAN MENGIKUTI KONTRASEPSI
SEMUA PUS YANG MENGINGINKAN TIDAK IKUT KB

Alat yang di gunakan:


1.meja gynaekology
2.lampu
3.kapas DTT
4.IUD KID
CARA MELEPAS:
Langkah-langkah :
Memberi penjelasan kepada calon peserta mengenai keuntungan,
efek samping dan cara menanggulangi efek samping.
2.
Melaksanakan anamnese umum, keluarga, media dan kebidanan.
3.
Melaksanakan pemeriksaan umum meliputi timbang badan,
mengukur tensimeter.
4.
Siapkan alat-alat yang diperlukan.
5.
Mempersilakan calon peserta untuk berbaring di bed gynaecologi
dengan posisi Lithomi.
6.
Bersihkan vagina dengan kapas DTT
7.
Melaksanakan pemeriksaan dalam untuk menentukan keadaan dan
posisi uterus.
8.
Pasang speculum sym.
9.
Mencari benang IUD kemudian dilepas dengan tampon tang
10. Setelah IUD berhasil dilepas, alat-alat dibereskan
11. Pasien dirapikan kembali
12. Memberi penjelasan kepada peserta gejala-gejala yang mungkin
terjadi / dialami setelah AKDR dilepas dan kapan harus control
13. Menyerahkan nota pelayanan dan menerima pembayaran sesuai
dengan nota
14. Mencatat data pelayanan dalam kartu dan buku catatan, register KB
untuk dilaporkan ke bagian Rekam Medik
C.PASCA PEMASANGAN:
1. BERSIHKAN ALAT
2. KIE
1.

UNIT TERKAIT

UPT PUSK SOOKO


PUSTU KAPAN

PEMASANGAN IMPLANT
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

KEC SOOKO

1/1
Ditetapkan
Kepala Puskesmas

STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit
15-11-2012

dr. Setyowati
NIP: NIP. 19570911 198511 2 001

PENGERTIAN

TUJUAN

Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung


levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon
(polidemetsilixane) dan di susukkan dibawah kulit
1.UNTUK MENJARANGKAN KEHAMILAN
2.UNTUK MENUNDA KEHAMILAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

SEMUA PUS YANG BELUM MENGINGINKAN ANAK IkUT KB


A.Persiapan alat-alat yang di perlukan:
Sabun antiseptic
Kasa steril
Cairan antiseptic (Betadhine)
Kain steril yang mempunyai lubang
Obat anestesi local
Seprit dan jarum suntik
Troika no.10
Sepasang handscoon steril
Satu set kapsul inplant
Scalpel yang tajam,dan epineprin
B.PEMASANGAN IMPLAN IMPLANON
Inserter yang digunakan telah berisi 1 buah kapsul di dalamnya dan
hanya untuk satu kali pakai. Kemasan inserter tersebut menyerupai
alat suntik.
Langkah 1
Persiapkan tempat pemasangan dengan larutan antiseptic.
Langkah 2
Tentukan tempat pemasangan yang optimal 8 cm di atas lipatan siku
pada bagian dalam lengan di alur antara otot biseps dan triseps.
Gunakan spidol untuk menandai dengan membuat garis sepanjang 6
8 cm.
Langkah 3
Setelah memastikan ( dari ananesis ) tidak alergi terhadap obat
anestesis, isi alat suntik dengan 2 ml obat anestesi ( 1% tanpa
epinefrin ) dan disuntikkan tepat dibawah kulit sepanjang jalur tempat
pemaangan..
Langkah 4
Keluarkan inserter dari kemasannya. Regangkan kulit di tempat
pemasangan dan masukkan jarum inserter tepat di bawah kulit sampai
masuk seluruh panjang jarum inserter. Untuk meletakkan kapsul tepat
di bawah kulit, a
ngkat jarum inserter ke atas, sehingga kulit
terangkat.
Langkah 5
Lepaskan segel inserter dengan menopang pendorong inserternya.
Langkah 6
Putar pendorong inserter 90 atau 180 dengan mempertahankan
pendorong inserter tetap di atas lengan.
Langkah 7
Dengan tangan yang lain secara perlahan tarik jarum keluar dari

lengan sambil tetap mempertahankan penopang inserter di tempatnya.


( catatan ; prosedur ini berlawanan dengan suatu penyuntikan, di
mana pendorong didorong dan inserter dipertahankan).
C.PASCA PEMASANGAN:
1. BERI TAHU KE PASIEN KAPAN KONTROL ULANG
2. BERESKAN ALAT-ALAT

UPT PUSK SOOKO


PUSTU JAPAN

PENCABUTAN IMPLANT
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1/1

Tanggal Terbit

Ditetapkan

15-11-2012

Kepala Puskesmas

STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Setyowati
NIP: NIP. 19570911 198511 2 001

PENGERTIAN

Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung


levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon
(polidemetsilixane) dan di susukkan dibawah kulit

TUJUAN

TIDAK MENGINGINKAN KONTRASEPSI

KEBIJAKAN

PUS yang menginginkan punya anak dan mmerencanakan punya


anak

PROSEDUR

A.Persiapan alat-alat yang di perlukan:


Sabun antiseptic
Kasa steril
Cairan antiseptic (Betadhine)
Kain steril yang mempunyai lubang
Obat anestesi local
Seprit dan jarum suntik
Sepasang handscoon steril
implant kit
Scalpel yng tajam,dan epineprin
B.pelaksanaan
1Melakukan pendekatan terapeutik:
2. Menjelaskan prosedur pelaksaan
3. Memberikan KIE tentang:
- Personal Hygiene.
- Nutrisi yang cocok untuk usia lanjut
5. Melakukan persiapan alat: speculum, tenakulum, sonde uterus,
korentang, tampon tang, mangkok untuk larutan antiseptic,
bengkok, kassa, dan kapas
6. Melakukan pelepasan IUD:
- Mencuci tangan
- Memakai sarung tangan
- Melakukan pemeriksaan bimanual
- Pasang speculum untuk melihat serviks
- Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 2-3 kali

- Ambil tampon tang dan jepit benang, kemudian tarik keluar


sambil di goyang-goyangkan
- Perlihatkan IUD pada ibu, setelah IUD terlepas dan letakkan di
bengkok.
- Keluarkan speculum dengan hati-hati.
7. Membereskan alat:
Masukkan semua alat yang sudah dipakai ke dalam larutan klorin 0,5
%.

UNIT TERKAIT

PUSKESMAS,PUSTU,POLINDES

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH bahwasanya kami telah
menyelesaikan Standar Operasional Prosedur untuk Puskesmas Pembantu
Japan,Kec Sooko UPT Puskesmas Sooko Kabupaten Mojokerto. Dengan telah
tersusunnya buku ini diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.
Buku Standar Operasional Prosedur ini ini disusun secara sederhana
tetapi tidak mengurangi makna ketentuan yang telah ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, namun buku ini perlu untuk selalu ditinjau dan
disempurnakan sesuai dengan perkembangan IPTEK.
Dengan tersusunnyaSOP ini kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaiannya, kami
berharap buku ini digunakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.khususnya pada Puskesmas Pembantu

Disahkan Oleh
Kepala UPT Puskesmas Sooko

Dr. Setyowati
NIP. 19570911 198511 2 001

Mojokerto, Desember2012
Puskesmas Pembantu Japan

Nanik Sujatmiati

DAFTAR ISI
1. SOP memberikan obat melalui kulit...................................................

2. SOP memberikan obat melalui oral....................................................

3. SOP pembalutan..............................................................................

4. SOP pertolongan pertama pada pasien muntah...................................

5. SOP melakukan test Rumple Leed......................................................

6. SOP mengukur tekanan darah.............................................................

7. SOP mengukur suhu badan.................................................................

8. SOP menghitung nadi dan pernafasan................................................

9. SOP mengukur lingkar kepala pada bayi/anak...................................

10. SOP memberikan obat tetes mata.......................................................

10

11.SOP mengeluarkan benda asing dari telinga......................................

11

12. SOP memberikan obat tetes telinga....................................................

12

13. SOP menimbang berat badan pada pasien dewasa.............................

13

14. SOP mencuci tangan biasa..................................................................

14

15. SOP mencuci tangan dengan larutan desinfektan...............................

15

16. SOP memakai masker.........................................................................

16

17. SOP sterilisasi alat dengan cara direbus.............................................

17

18. SOP fisiotherapie dada ( clapping & vibrasi )....................................

18

19. SOP menyiapkan injeksi dari ampul...................................................

20

20. SOP mengganti balutan.......................................................................

21

21. SOP mengangkat jahitan luka.............................................................. 23


22. SOP perawatan luka bersih..................................................................

25

23. SOP perawatan luka kotor...................................................................

27

24. SOP pelayanan di balai pengobatan....................................................

29

25. SOP melakukan injeksi sub cutan.......................................................

30

26. SOP melakukan injeksi intra cutan.....................................................

32

27. SOP melakukan injeksi intra muskuler...............................................

34

28. SOP pemberian imunisasi BCG..........................................................

35

29. SOP pemberian imunisasi Polio.........................................................

36

30. SOP pemberian imunisasi DPT..........................................................

37

31. SOP pemberian imunisasi Campak....................................................

38

32. SOP pemberian imunisasi TT............................................................

39

Upt pusk sooko


Puskesmas pembantu
japan

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1/1
Ditetapkan

Kepala Puskesmas

STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit
dr. Setyowati
NIP: NIP. 19570911 198511 2 001

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai