Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

(APN)
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :

Halaman : 1/10

UPTD
PUSKESMAS drg. Lidya Triayuni
NIP: 197304292005022001
DOLOK
MERAWAN
Asuhan persalinan normal adalah Pelayanan persalinan yang bersih dan
1. Pengertian
aman serta mencegah terjadinya komplikasi yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk. mengurangi


2. Tujuan
kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir.

SK Kepala Puskesmas No.SK/ADM/606/I/2017 tentang Jenis dan


3. Kebijakan
Jadwal Pelayanan yang disediakan di UPTD Puskesmas Dolok
Merawan.
1. Premenkes no 5 Tahun 2014
4. Referensi
2. Pedoman pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak
Tahun 2009
3. Buku Acuhan Midwifery Update Tahun 2016
Partu set
5. Prosedur

Anamnese
6. Langkah-
langkah Ibu mengatakan ada keluar lendir campur darah dan ada persaan
meneran,semakin lama tekanan meneran semakin meningkat pada
rektum dan vaginanya.
Pemeriksaan fisik
1. Perenium nampak menonjol
2. Vulva dan spinger ani membuka
Penatalaksanan
a. Persiapan persalinan
1. Pastikan kelengkapan peralatan,bahan dan obat-obatan esensial
untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan bayi baru lahir.
Untuk asuhan bayi baru lahir atau resusitasi(siapkan)
 Tempat datar,rata,bersih dan kering dan hangat
 3 handuk/ kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu bayi)
 Alat penghisap lendir
 Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.
Untuk asuhan ibu
 Menggelar kain diperut ibu
 Menyiapkan oksitosin 10 unit
 Alat suntik steril sekali pakai didalam partus set
2. Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan
3. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yan dipakai,cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan tangan dengan handuk pribadi yang bersih dan kering
4. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
untuk periksa dalam
5. Masukan oksitoksin kedalam tabung suntik (gunakan tangan
yang memekai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak
terjadi kontaminasi pada ala suntik)
b. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin
1. Membersihkan vulva dan perenium,menyekanya dengan
hati-hati dari anterior(depan) keposterior(belakang)
menggunakan kapas atau kas yang dibasahi air DTT
 Jika introitus vagina,perenium atau anus terkontaminasi
tinja,bersihkan dengan seksama dari arah depan kebelakang
 Buang kapas atau kasa pembersih(terkontaminasi) dalam wadah
yang tersedia
 Jika terkontaminasi,lakukan dekontaminasi,le[askan dan
rendamkan sarung tangan tersebut dalam larutan klorin 0,5%
2. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap
Bila selaput ketuban masih utuh saat pembukaan lengkap maka
lakukan amniotomi
3. Dekontaminasi sarung tangan(celupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin
0,5%,lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik,dan
rendam dalam klorin 0,5% selama 10 menit)Cuci kedua
tangan setelah sarung tangan dilepaskan,tutup kembali
partus set.
4. Periksa DJJ setelah kontraksi uterus meredah(relaksasi)
untuk memastikan DJJ masih dalam batas normal(120-
160x/menit)
- Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
- Mendokumentasika hasil-hasil periksa dalam,DJJ,semua
temuan pemeriksaan dan asuhan yang diberikan kedalam
patograf.
c. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses
meneran
1. Beritaukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin cukup baik,kemudian banti ibu menemukan
posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya
- Tunggu hingga timbul kontraksi atau rasa ingin
meneran,lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan
ibu dan janin(ikuti pedoman penatalaksanan fase aktif) dan
dokumentasikan semua temuan yang ada.
- Jelaskan pada keluarga tentang peran mereka untuk
mendukung dan memberi semangat pada ibu dan
meneran secara benar
2. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika
ada rasa inin meneran atau kontraksi yang kuat.pada kondisi
itu ibu diposisikan setengah duduk atau posisi lain yang
diinginkan dan pastikan ibu merasa aman.
3. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin
meneran atau timbul kontraksi yang kuat
- Bimbing ibi agar dapat meneran secara benar dan efektif
- Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan
perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai
- Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
pilihannya(kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu
yan lama)
- Anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi
- Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat
untuk ibu
- Berikan cukup asupan cairan per-oral(minum)
- Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
- Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
setelah pembukaan lengkao dan dipimpin memeran > 120
menit (2 jam) pada primigravida atau >60 menit (1 jam)
pada multigravida
4. Anjurkan ibu untuk berjalan,berjongko atau mengambil posisi
yang nyaman,jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
meneran dalam waktu 60 menit.
d. Persiapan untuk melahirkan bayi
1. Letakan handuk bersi(untuk mengeringkan bayi) diperut bagian
bawah ibu,jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter
5-6 cm
2. Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagian alas bokong
ibu
3. Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan
dan bahan
e. Pertolongan untuk melahirkan bayi
Lahirnya kepala
1. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm
membuka vulva maka lindungi perenium dengan satu tangan
yang dilapisi dengan kain bersih dan kering,tangan yang lain
menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi
fleksi dan memebantu lahirnya kepala.anjurkan ibu meneran
secara efektif atau bernapas cepat dan dangkal
2. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat(ambil tindakan
yang seseuai jika hal itu terjadi),segera lanjutkan proses
kelahiran bayi.
Perhatikan!
- Jika tali pusat melilit leher secara longgar,lepaskan lilitan
lewat bagian atas kepala bayi
- Jika tali pusat melilit leher secara kuat,klem tali pusat di
dua tempat dan potong tali pusat diantara dua klem
tersebut
3. Setelah kepala lahir,tunggu putaran paksi luar yang
berlangsung secara spontan
Lahirnya bahu
Setelah putaran paksi luar selesai,pegang kepala bayi secara
biparental.anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.Dengan
lembut gerakan kepala kearah bawah arkus pubis dan kemudian
gerakan kearah atas dan disital untuk melahirkan bahu belakang.
Lahirnya badan dan tungkai
1. Setelah kedua bahu keluar,satu tangan menyangga kepala
dan bahu belakang,tangan yang lain menelusuri dan
memegang lengan dan siku bayi sebelah atas
2. Setelah tubuh dan lengan lahir,penelusuran lengan atas
berlanjut kepunggu,bokong,tungkai dan kaki dan pegang
kedua kaki(masukan telunjuk diantara kedua kaki dan
pegangkedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi
dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu dengan
jari telunjuk)
f. Asuhan bayi baru lahi
1. Lakukan penilain (selintas)
- Apakah bayi cukup bulan?
- Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa
kesulitan?
- Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Bila sala satu jawaban ”TIDAK”,lanjut ke langkah resusitasi
pada bayi baru lahir denagn asfiksia(lihat pantauan belajar
resusitasi bayi asfiksia)
2. Keringkan tubuh bayi
Keringkan tubuh bayi mulai dari muka,kepala dan bagian
tubuh lainnya(kecuali kedua tangan) tanpa membersikan
vernik.ganti handuk basah dengan handuk/kain yang
kering.pastikan bayi dalam posisi dan kondisi aman diperut
bagian bawah ibu.
3. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi
yang lahir(hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda(gamelli)
4. Beritau ibu bahwa ia akan disuntik oksitoksin agar uterus
berkontraksi baik
5. Dalam waktu satu menit setelah bayi lahir,suntikan oksitoksi
10 unit(intramuskuler) di 1/3 distal lateral paha(lakukan
aspirasi sebelum menyuntikan oksitoksin)
6. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir,jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 2-3 cm dari pusat bayi,gunakan jari telunjuk dan
jari tengah yang lain untuk mendorong isi tali pusat kearah
ibu,da klem tali pusat pada sekitar 2 cm disital dari klem
pertama
7. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
- Dengan satu tangan,pegang tali pusat yang telah
dijepit(lindungi perut bayi),dan lakukan pengguntingan tali
pusat diantara 2 klem tersebut
- Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi
kemudian lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali
pusat dengan simpul kunci pada sisi lainnya
- Lepaskan klem dan masukan dalam wadah yang telah
disediakan
8. Letakan bayi tengkurup di dada ibu untuk kontak kulit ibu-
bayi.luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel didada
ibunya.Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu
dengan posisi lebih rendah dari puting susu atau areola mame
ibu.
- Selimuti ibu-bayi dengan kain kering dan hangat,pasang
topi dikepala bayi
- Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit didada ibu
paling sedikit 1 jam
- Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi
menyusui dini dalam waktu 30-60 menit.Menyusui untuk
pertama kali akan berlangsung sekitar 10-15 menit.Bayi
cukup menyusu dari satu payudara
- Biarkan bayu berada didada ibu selama 1 jam walaupun
bayi sudah berhasil menyusu.
g. Manajemen aktif kala tiga persalinan (MAK III)
1. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
2. Letakan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu(diatas
simfisis),untuk mendeteksi kontraksi.tangan lain memegang
klem untuk menegangkan tali pusat
3. Setelah uterus berkontraksi,tegangkan tali pusat kearah
bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah
belakang-atas(dorso-kranial) secara hati-hati(untuk mencegah
inversio uteri).jika plasenta tidak lahir setelah 30-40
detik,hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan ulangi kembali prosedur
diatas.(Jika uterus tidak segera berkontraksi,minta ibu,suami
atau anggota keluarga melakukan stimulasi puting susu).
h. Mengeluarkan plasenta
1. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
dorsal ternyata diikuti dengan pereseran tali pusat kearah distial
maka lanjutkan dorongan kearah kranial hingga plasenta dapat
dilahirkan.
- Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya
ditegangkan(jangan ditarik secara kuat terutama jika
uterus tak berkontraksi) sesuai dengan sumbuh jalan lahir
(kearah bawah –sejajar lantai-atas)
- Jika tali pusat bertambah panjang,pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
- Jika palasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan
tali pusat :
a. Ulangi pemberian oksitoksin 10 unit IM
b. Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptik) jika
kandung kemih penuh
c. Minta keluarga untuk melakukan rujukan
d. Ulangi tekanan dorso-kranial dan penegangan tali
pusat 15 menit berikutnya.
e. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir
atau terjadi perdarahan maka segera lakukan tindakan
pasenta manual
2. Saat palenta muncul di introitus vagina,lahirkan plasenta dengan
kedua tangan.pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah
yang telah disediakan. (jika selaput ketuban robek ,pakai sarung
tangan DTT/steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput
kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem ovum DTT/steril
untuk mengeluarkan selaput yang tertinggal).
i. Rangsangan taktil (Massase) Uterus
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,lakukan
massase uterus,letakan telapak tangan difundus dan lakukan
massase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus terba keras).
Lakukan tindakan yang diperlukan (kompresi bimanual
internal,kompresi Aorta Abdominalis,tampon kondom kateter) jika
uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah rangsangan
taktil/massase.
j. Menilai perdarahan
- Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan
plasenta telah dilahirkan lengkap,masukan plasenta
kedalam kantung plastik atau tempat khusus
- Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perenium,lakukan penjahitan bila terjadi laserasi derajat 1
dan 2 yang menimbulkan perdarahan.
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan yang
aktif,segera lakukan penjahitan
k. Asuhan pasca persalinan
- Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervagina
- Pastikan kandung kemih kosong,jika penuh lakukan
kateterisasi
l. Evaluasi
1. Celupkan tangan yang bersih yang masih memakai sarung
tangan kedalam laritan klorin 0,5%,nbersihkan noda darah
dan cairan tubuh,dan bilas di aie DTT tanpa melepas sarung
tangan,kemudian keringkan dengan handuk.
2. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan massase uterus dan
mwnilai kontraksi
3. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
4. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
5. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik(40-60 kali/menit)
- Jika bayi sulit bernapas,meerintih,atau retraksi,diresusitasu
dan segera merujuk kerumah sakit
- Jika bayi napas terlalu cepat atau sesak nafas,segera
rujuk ke rumah sakit
- Jika kaki teraba dingin,pastikan ruangan hangat.lakukan
kembali kontak kulit bayi-ibu dalam satu selimut.
m. Kebersihan dan keamanan
1. Tempatkan semua peralatan habis pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi (10 menit).Cuci dan bilas peralatan
setelah didekontaminasi
2. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah
yang sesuai
3. Bersikan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT,bersikan air ketuban,lendir dan darah
diranjan atau disekitar ibu berbaring.Bantu ibu memekai
pakaian yang bersih dan kering.
4. Pastikan ibu merasa nyaman,bantu ibu memberikan
ASI,anjurkan keluarga untuk memberi minuman dan makanan
yang diinginkanya
5. Dekontaminasi tempat bersalin dengan laritan klorin 0,5%
6. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5%,lepaskan sarung tangan dalam
keadaan trebalik,dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
7. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemidian
keringkan tangan dengan handuk pribadi yang bersih dan
kering
8. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan
pemeriksaan fisik bayi
9. Lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir,pastikan kondisi
bayi baik,pernapasana normal (40-60 kali/menit) dan
temperatur tubuh normal (36,5-37,5 o C) setip 15 menit
10. Setelah 1 jam pemberian vit K1,berikan suntikan Hepatiti B di
paha kanan bagian lateral,letakan bayi dalam jangkauan ibu
agar sewaktu-waktu dapat disusukan.
11. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam
didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
12. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemidian
keringkan dengan handuk pribadi yang bersih dan kering
n. Dokumentasi
Lengkapi patograf (halaman depan dan belakan),periksa tanda
vital dan asuhan kala IV persalinan.

7. Dokumen
Terkait

8. Rekaman Isi Perubahan Tgl. Mulai


No Yang diubah
Historis Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai