Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN IVA DAN PAYUDARA (SADARI)

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

UPTD Puskesmas Muh. Yakin, SKM


Tawaeli NIP. 19730428 199303 1 007

1. Pengertian Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan asam asetat) adalah melihat
mulut rahim engan mengoleskan asam asetat 3-5% pada permukaan mulut
Rahim guna mendeteksi kanker serviks sejak dini dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yaitu pemeriksaan yang


dilakukan dengan menggunakan tangan untuk memeriksa apakah ada
perubahan fisik pada payudara yang mengarah pada kondisi yang lebih
serius agar dapat segera ditangani secara dini dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan guna mencegah penuaran Covid-19
2. Tujuan Sebagai pedoman bidan dalam melaksanakan pemeriksaan IVA dan
payudara di Poli KIA/KB pada masa pandemic Covid-19
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Depkes RI.2009. Buku Acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan
Kanker Payudara. Jakarta
2. Kemenkes RI.2020. Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas
dan Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi Kebiasaan Baru. Revisi 2

5. Langkah- 1. Pasien dipanggil sesuai nomor antrian


langkah/ 2. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik
Prosedur 3. Lakukan Inform Consent sebelum melakukan tindakan
Pemeriksaan Payudara:
1. Anjurkan ibu untuk melepas pakaian luar dan dalam
PEMERIKSAAN IVA DAN PAYUDARA (SADARI)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 2/2

2. Anjurkan ibu untuk berbaring dan lakukan pemeriksaan payudara


3. Nilai bentuk dan ukuran payudara dan apakah ada perubahan
seperti permukaan, warna kulit dan juga bentuk putting payudara
4. Angkat satu tangan kebelakang kepala, kemudian raba payudara
dengan gerakan titik jam 12 ke angka 1 dengan gerakan melingkar.
Setelah satu lingkaran, geser jari dan mulailah kembali hingga
seluruh permukaan payudara hingga ke putting susu selesai teraba.
Dan lakukan ulang pada payudara lainnya.
5. Beritahu pasien mengenai hasil pemeriksaan
6. Lakukan rujukan bila diperlukan.
IVA Test:
1. Menetukan pasien boleh IVA atau tidak
2. Sebelum tindakan IVA pastikan pasien :
a. Telah menikah/sudah pernah melakukan hubungan seksual
b. Tidak melakukan hubungan seksual dalam kurun waktu 24 jam
sebelum pemeriksaan
c. Tidak dalam keadaan menstruasi
d. Tidak sedang hamil
3. Mempersiapkan pasien untuk cebok dengan air bersih terlebih
dahulu
4. Petugas mempersiapkan alat IVA steril
5. Anjurkan pasien untuk membuka celana dalam dan ibu berbaring di
tempat tidur dan pastikan privasi tetap terjaga demi keamanan
pasien
6. Pakai sarung tangan DTT baru dan nyalakan lampu sorot dibagian
vagina ibu
7. Ambil kapas sublimat lalu bersihkan genetalia eksternal dan
internal
8. Anjurkan ibu menarik nafas panjang dan pasang speculum vagina
yang telah diberi jelly untuk melihat serviks
9. Ambil kapas sublimat dengan menggunakan tampon tang lalu
bersihkan serviks
10. Celupkan kapas lidi pada larutan asam asetat 3-5%
11. Oleskan pada mulut Rahim melingkar searah jarum jam
12. Tunggu 1 menit untuk mengetahui hasilnya dan nilai reaksi
perubahan pada serviks
13. Anjurkan ibu untuk menarik nafas dan lepaskan speculum
14. Menjelaskan pada pasien mengenai hasil pemeriksaan IVA
15. Apabila ada kelainan lakukan terapi obat dan sarankan untuk
kontrol ulang bila ada keluhan. Berikan rujukan bila diperlukan
16. Mencatat di buku register dan rekam medis pasien

7. Hal-hal yang Masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan
perlu yang berbeda-beda. Setidaknya dengan 3 tekanan.
diperhatikan
8. Unit terkait KIA/KB
9. Dokumen Rekam Medis,
terkait Informed consent
10. Rekam
No Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
Historis
1.

PJ UKM Esesnsial Koordinator Program

Nurjana, A.Md.Kep Melvika Nur, A.Md.Keb


Nip.19810723 200604 2 033

Anda mungkin juga menyukai