No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/3
1. Pengertian Pemeriksaan Inveksi Visual Dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan
yang pemeriksaanya dilakukan oleh (Dokter/Bidan) dengan cara mengamati
serviks yang telah diberikan asam asetat/asam Cuka 3-5 %, secara Inspeculo
dan di lihat dengan pengamatan mata langsung (Mata Telanjang) sebagai upaya
penapisan kangker serviks.
2. Tujuan Sebagai Acuan Skrining Deteksi Dini kanker Serviks, Merupakan Pilihan Untuk
Memutuskan Mata Rantai Terjadinya Kanker Serviks.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi Buku Acuan Pencegahan Kanker Payudarah Dan Kangker Leher Rahim Tahun
2015.
5. Prosedur/ ALAT DAN BAHAN
Langkah-langkah 1. Alat tulis
2. Rekam medis
3. Form pemeriksaan IVA
4. Form infomconsen
5. Kom
6. Lidi Kapas bersih
7. Larutan asam asetat
8. Cocor bebek
9. Meja periksa gynikologi
10. Larutan klorin 0,5%
11. Tempat sampah medis dan non medis
12. Lampu sorot
LANGKAH-LANGKAH
1. Petugas Menerima Rekam Medis Pasien Dari Petugas Pendaftaran
2. Memastikan Identitas, Memeriksa Status Dan Kelengkapan Inform
Consent Klien (tanda tangan pasien untuk persetujuan tindakan)
3. Petugas Melakukan Cuci Tangan Terlebih Dahulu
4. Petugas Memeriksa Ttv Pasien Sebelum Melakukan Tindakan
5. Atur Alat Dan Bahan Di Samping Petugas Agar Mudah Terjangkau
6. Klien Diminta Menanggalkan Pakaiannya Dari Pinggang Hingga Lutut
7. Klien Di Posisikan Dalam Posisi Litotomi
8. Tutup Area Pinggang Hingga Lutut Dengan Kain
9. Bersihkan Genitalia Interna Dengan Air Dtt
10. Masukkan Spekulum Dan Tampakkan Serviks Hingga Jelas Terlihat
11. Bersihkan Serviks Dari Cairan, Darah Dan Secret Dengan Kapas Lidi
Bersih
12. Periksa Serviks dengan larutan asam asetat menggunakan kapas lidi
Tunggu Hasil IVA Selama 1 Menit, Perhatikan Apakah Ada Bercak
Putih (Acetowhite Epithelium) Atau Tidak, jika hasil IVA tes positif
rujuk ke fasilitas yang lebih memadai untuk pengobatan dan jika
hasilnya negatif anjurkan pasien untuk rutin melakukan pemeriksaan
IVA test
13. Keluarkan Spekulum Cocor Bebek
14. Lepas Sarung Tangan, Masukkan Bahan Habis Ke Tempat Sampah
Medis, Masukkan Alkes Ke Dalam Larutan Klorin 0,5 % Selama 10
Menit Untuk Dekontaminasi
15. Jelaskan Hasil Pemeriksaan Kepada Klien, Kapan Harus Melakukan
Pemeriksaan Lagi Serta Rencana Tata Laksana Jika Di Perlalukan
16. Tulis hasil pemeriksaan dan tindakan pada rekam medis pasien.
6. Bagan Alir
Petugas menerima rekam medis Memastikan identitas pasien,
pasien memeriksa status dan kelengkapan
inform consent
Periksa Serviks dengan larutan asam asetat menggunakan kapas lidi Tunggu
Hasil IVA Selama 1 Menit, Perhatikan Apakah Ada Bercak Putih
(Acetowhite Epithelium) Atau Tidak, jika hasil IVA tes positif rujuk ke
fasilitas yang lebih memadai untuk pengobatan dan jika hasilnya
negatif anjurkan pasien untuk rutin melakukan pemeriksaan IVA test
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Adalah Pemeriksaan Terhadap Calon Pengantin Apakah Sehat Secara Jasmani
dan dilakukan pemberian imunisasi toksoid.
2. Tujuan Sebagai Acuan Dan Penerapan Langkah-Langkah Dalam Melaksanakan
pemeriksaan Calon Pengantin.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi KEPMENKES RI NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan
praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
5. Prosedur/ ALAT DAN BAHAN
Langkah-langkah 1. Alat tulis
2. Rekam medis
3. Form infomconsen
4. Form rujukan antar unit
5. Form pemeriksaan laboratorium
LANGKAH-LANGKAH
1. Petugas menerima Rekam Medis Pasien dari petugas pendaftaran
2. Pasien memberi petugas surat pengantar dari KUA
3. Petugas melakukan anamnesa pasien terlebih dahulu
4. Petugas melakukan Cuci Tangan Terlebih dahulu
5. Petugas memeriksakan TTV pasien
6. Petugas memberikan pengantar permintaan pemeriksaan laboraturium
meliputi:
- DARAH LENGKAP
- HEPATITIS B
- GDS
- IMS
- HIV
7. Petugas melakukan screening dan memberikan imunisasi tetanus toksoid
(imunisasi TT)
8. Petugas Mencuci Tangan
9. Petugas memberi tahu hasil pemeriksaan dan memberikan KIE tentang
kesehatan reproduksi pada pasien
10. Petugas Memberikan Surat Rekomendasi Ke KUA
11. Petugas melakukan pencatatan dan hasil pemeriksaan pada rekam medis
pasien
6. Bagan Alir
Petugas Menerima Rekam
Pasien memberi Petugas Melakukan
Medis Pasien Dari Petugas
petugas surat Anamnesa Pasien
Pendaftaran
pengantar dari Terlebih dahulu
KUA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD. PUSKESMAS FAHMI, SKM
MALUK NIP. 19760520 200012 1004
1. Pengertian Pelayanan pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)yang
efektifitas selama 3 tahun.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi bawah kulit
(AKBK) di UPTD. Puskesmas Maluk.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- ALAT DAN BAHAN
langkah 1. Alat tulis
2. Rekam medis
3. Form infomconsen
4. Resep obat
5. Form pemeriksaan laboratorium
6. Meja priksa
7. Sabun cuci tangan
8. Implant set
9. Duk
10. Mangkok steril
11. Handscoon
12. Larutan anti septik
13. Anastesi local
14. Spuit 3 cc
15. Plaster anti air
16. Epineprin untuk syok anafilatik
PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
1. Dokter
2. Bidan
LANGKAH-LANGKAH
1. Petugas menerima rekam medis pasien dari petugas pendaftaran
2. Petugas memberikan KIE tentang KB implant beserta efek samping KB
implant dan tindakan yang akan dilakukan
3. Petugas melakukan anamnesa pasien terlebih dahulu, terutama riwayat
alergi dan riwayat penyakit pasien
4. Petugas memberikan form infomconsen kepada pasien untuk ditanda
tanganin
5. Rujuk pasien ke ruang laboratorium (bila diperlukan)
6. Petugas melakukan cuci tangan terlebih dahulu
7. Petugas memeriksa TTV pasien sebelum melakukan tindakan
8. Atur alat dan bahan di samping petugas agar mudah terjangkau
9. Mempersilahkan pasien untuk berbaring di meja priksa
10. Petugas menggunakan handscoon terlebih dahulu
11. Tentukan tempat pemasangan/pelepasan alat kontrasepsi Implant
12. Persiapkan tempat insisi dengan mengoles larutan antiseptik
13. Tempatkan kain doek di area pemasangan / pelepasan alat kontrasepsi
implant
14. Pastikan kembali pada pasien tidak ada riwayat alergi
15. Melakukan anastesi lokal pada area insisi untuk pemasangan / pelepasan
alat kontrasepsi implant
16. Melakukan pemeriksaan TTV pasien pasca pemberian anastesi local, bila
terjadi syok anafilatik berikan epineprin 3 cc IM
17. Melakukan pemasangan / pelepasan alat kontrasepsi implant dengan cara
di insisi terlebih dahulu
18. Petugas menutup daerah pemasangan / pelepasan implant dengan plester
anti air
19. Lepas sarung tangan dan lakukan dekontaminasi semua alat pada larutan
klorin 0,5% selama 10 menit
20. Cuci tangan sesudah tindakan
21. Beritahu pasien kapan harus kontrol ulang dan berikan pasien kartu
peserta KB
22. Petugas memberikan kertas resep obat pada pasien untuk diberikan pada
petugas ruang apotek
23. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan pada
rekam medis pasien .
6. Bagan Alir
Petugas menerima rekam medis Petugas memberikan KIE tentang KB
pasien dari petugas pendaftaran
implant beserta efek samping KB implant
dan tindakan yang akan dilakukan
Atur alat dan bahan di samping petugas Petugas memeriksa TTV pasien sebelum
agar mudah terjangkau melakukan tindakan
Tentukan tempat
pemasangan/pelepasan alat Petugas menggunakan handscoon
kontrasepsi Implant terlebih dahulu
Melakukan anastesi lokal pada area Pastikan kembali pada pasien tidak ada
insisi untuk pemasangan / pelepasan riwayat alergi
alat kontrasepsi implant
PEMASANGAN AKDR
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
FAHMI, SKM
UPTD. PUSKESMAS
NIP. 19760520 200012
MALUK
1004
LANGKAH-LANGKAH
1. Petugas menerima rekam medis pasien dari petugas pendaftaran
2. Petugas melakukan anamnesa pasien terlebih dahulu terutama
riwayat kesehatan reproduksi pasien
3. Petugas memberikan KIE tentang kontrasepsi AKDR, termasuk efek
samping AKDR, serta tindakan yang akan dilakukan
4. Minta pasien mengosongkan kandung kemihnya terlebih dahulu
5. Merujuk pasien ke laboratorium bila diperlukan
6. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu
7. Petugas memeriksa TTV dan BB pasien sebelum melakukan
tindakan
8. Petugas mengatur alat dan bahan di samping petugas agar mudah
dijangkau
9. Petugas mempersilahkan pasien untuk berbaring di tempat tidur
10. Petugas menggunakan handscoon terlebih dahulu
11. Posisikan pasien dengan posisi litotomi
12. Petugas melakukan pemeriksaan genetalia ekternal untuk
memastikan tidak ada ulkus, kelenjar bartolin, getah bening, skene
13. Petugas melakukan pemeriksaan inspekulo
- Pastikan gerakan serviks bebas
- Tentukan besar dan posisi uterus
- Pastikan tidak hamil
- Pastikan tidak ada tumor/infeksi
14. Menyampaikan kepada pasien kemungkinan timbul rasa nyeri saat
pemasangan.
15. Lepaskan handscoon lalu cuci tangan
16. Masukan lengan AKDR CUT 380A di dalam kemasan sterilnya:
- Buka sebagian plastic penutupnya dan lipat kebelakang
- Masukan pendorong kedalam tabung inserter tanpa menyentuh
benda tidak steril
- Letakan kemasan pada tempat yang datar
- Selipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR
- Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter
sampai kepangkal lengan sehingga lengan akan dilipat
- Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik
lubang inserter dari bawah lipatan lengan
- Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk
memastikan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut kedalam
inserter
- Pastikan cincin biru sejajar dengan arah lengan AKDR, cocokan
ukuran kavum uteri
- Pastikan ujung pendorong menyentuh ujung AKDR
- AKDR siap di insersikan kekavum uteri.
17. Tindakan pemasangan :
- Pakai sarung tangan
- Lakukan vulva hygiene
- Lakukan pemeriksaan dalam
- Lepaskan sarung tangan
- Cuci tangan
- Gunakan sarung tangan steril
- Pasang speculum vagina untuk melihat serviks
- Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 2 sampai 3 kali
- Jepit serviks dengan tenakulum padaposisi vertical (arah jam 11
atau jam 1)
- Ukur panjang uterus dengan sonde
- Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde
- Ukur kedalam kavum uteri pada tabung inserter yang masih
berada didalam kemasan sterilnya dengan mengeser leher biru
pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastic penutup
kemasan
- Angkat tabung AKDR dari kemasan tanpa menyentuh permukaan
yang tidak steril, hati-hati jangan sampai pendorongnya
terdorong.
- Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal
(sejajar lengan AKDR). Sementara melkaukan tarikan hati-hati
pada tenakulum, masukan tabung inserter kedalam uterus sampai
leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tekanan.
- Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu lengan
- Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawl
yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong
dengan tetap menahan pendorong
- Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong
kembali keserviks sampai leher biru menyentuh serviks atau
terasa adanya tekanan
- Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang
AKDR kurang lebih 3-4 c
- Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ketempat sampah
- Bersihkan posio yang telah terpasang IUD dengan kasa
menggunakan tampon tang
- Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit
- Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan
tenakulum, tekan dengan kasa selama 30-60 detik
- Keluarkan speculum dengan hati-hati, rendam dalam larutan
klorin 0,5%
18. Tindakan Pasca Pemasangan
- Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan korin
0,5% selama 10 menit
- Buang bahan yang sudah dipakai kesampah medis
- Celupkan handscoon kedalam larutan klorin 0,5%
- Cuci tangan
19. Pastikan pasien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15
menit sebelum memperbolehkan pulang
6. Bagan Alir
Petugas menerima rekam medis
pasien dari petugas pendaftaran Petugas melakukan anamnesa pasien
terlebih dahulu terutama riwayat
kesehatan reproduksi pasien
Petugas memeriksa TTV dan Petugas mengatur alat dan bahan di samping
BB pasien sebelum melakukan petugas agar mudah dijangkau
tindakan
Lepaskan
handscoon lalu cuci Masukan lengan AKDR CUT 380A di dalam kemasan
tangan sterilnya:
- Tindakan
Pakai sarungPasca Pemasangan
tangan
- Lakukan vulva hygiene
- Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan korin 0,5%
- Lakukan pemeriksaan dalam
selama 10 menit
- Lepaskan sarung tangan
- Buang bahan yang sudah dipakai kesampah medis
- Cuci tangan
- Celupkan handscoon kedalam larutan klorin 0,5%
- Gunakan sarung tangan steril
- Cuci tangan
- Pasang speculum vagina untuk melihat serviks
7. Hal yang perlu - Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 2 sampai 3 kali
diperhatikan - Jepit serviks dengan tenakulum padaposisi vertical (arah jam 11 atau jam 1)
- Ukur panjang uterus dengan sonde
- Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde
8. Unit Terkait - Polikedalam
- Ukur KIA/KB kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada didalam
- kemasan sterilnya dengan mengeser leher biru pada tabung inserter,
Laboratorium
kemudian buka seluruh plastic penutup kemasan
- Angkat tabung AKDR dari kemasan tanpa menyentuh permukaan yang tidak
9. Dokumen Terkait - Rekam medis jangan sampai pendorongnya terdorong.
steril, hati-hati
- Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal (sejajar lengan
10. Rekam Histori AKDR). Sementara melkaukan tarikan hati-hati pada tenakulum, masukan
No tabungYang dirubah
inserter Tanggal
kedalam uterus Tanggal
sampai leher biru menyentuh mulai
serviks atau
sampai terasa adanya tekanan.
perubahan diberlakukan
- Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu lengan
- Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawl yaitu menarik
keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan
pendorong
- Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali keserviks
sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tekanan
- Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang lebih
3-4 c
- Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ketempat sampah
- Bersihkan posio yang telah terpasang IUD dengan kasa menggunakan tampon
tang
- Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit
- Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum,
tekan dengan kasa selama 30-60 detik
- Keluarkan speculum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
FAHMI, SKM
UPTD. PUSKESMAS
NIP. 19760520 200012
MALUK
1004
PENGGUNAAN KB KONDOM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
FAHMI, SKM
UPTD. PUSKESMAS
NIP. 19760520 200012
MALUK
1004
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- ALAT DAN BAHAN
langkah
PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
LANGKAH-LANGKAH
6. Bagan Alir
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
10. Rekam Histori
No Yang dirubah Tanggal Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
FAHMI, SKM
UPTD. PUSKESMAS
NIP. 19760520 200012
MALUK
1004
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- ALAT DAN BAHAN
langkah
PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
LANGKAH-LANGKAH
6. Bagan Alir
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
10. Rekam Histori
No Yang dirubah Tanggal Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
FAHMI, SKM
UPTD. PUSKESMAS
NIP. 19760520 200012
MALUK
1004
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- ALAT DAN BAHAN
langkah
PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
LANGKAH-LANGKAH
6. Bagan Alir
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
10. Rekam Histori
No Yang dirubah Tanggal Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
FAHMI, SKM
UPTD. PUSKESMAS
NIP. 19760520 200012
MALUK
1004
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- ALAT DAN BAHAN
langkah
PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
LANGKAH-LANGKAH
6. Bagan Alir
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
10. Rekam Histori
No Yang dirubah Tanggal Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
FAHMI, SKM
UPTD. PUSKESMAS
NIP. 19760520 200012
MALUK
1004
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- ALAT DAN BAHAN
langkah
PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
LANGKAH-LANGKAH
6. Bagan Alir
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
10. Rekam Histori
No Yang dirubah Tanggal Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
FAHMI, SKM
UPTD. PUSKESMAS
NIP. 19760520 200012
MALUK
1004
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- ALAT DAN BAHAN
langkah
PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
LANGKAH-LANGKAH
6. Bagan Alir
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
10. Rekam Histori
No Yang dirubah Tanggal Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Maluk,
Nomor : 440/ /SK/C/VII/01/2017 Tentang Layanan Klinis.
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- ALAT DAN BAHAN
langkah
PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
LANGKAH-LANGKAH
6. Bagan Alir
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
10. Rekam Histori
No Yang dirubah Tanggal Tanggal mulai
perubahan diberlakukan