Anda di halaman 1dari 6

INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT

No.
: KIA/008/35.03.010.11.001/2017
Dokumen
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 01-03-2017
Halaman : 1/3
UPT
PUSKESMAS Drg. ANDIEK MUARIFIN
TRENGGALEK NIP 19701219 200212 1 004

1.Pengertian Inspeksi visual dengan asam asetat adalah langkah pengujian medis dengan
menggunakan asam asetat untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada leher
rahim, biasanya berkaitan tentang kanker serviks pada wanita.
2.Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan pemeriksaan inspeksi visual dengan
asam asetat (IVA) di UPT Puskesmas Trenggalek.
3.Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Trenggalek Nomor 188.4/21/
35.03.010.11.001/2017 Tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur.
2. Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Trenggalek Nomor 188.4/231
/35.03.010.11.001/2017 tentang Kebijakan Hak dan Kewajiban Pelanggan.
3. Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Trenggalek Nomor 188.4/314/
35.03.010.11.001 /2017 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
4.Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
3. Buku Panduan Instrumen Pemantauan Puskesmas Yang Memberikan Pelayanan
Sesuai Standar, 2016. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
4. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi 3, Jakarta , 2011.
5. Novel S.Sinta dkk. 2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human Pappilomavirus
(HPV). Jakarta : Javamedia Network.
6. Wijaya Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Servik. Yogyakarta :
Sinar Kejora
5.Prosedur/ 1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan:
Langkah-  Asam asetat 3-5%
langkah  Pipet
 Speculum cocor bebek
 Sarung tangan steril
 Bengkok berisi larutan clorine 0,5%
 Kapas
 Piring berisi larutan alkohol 96%
 Ember berisi larutan clorine 0,5%
2. Petugas menyapa pasien dan menanyakan tujuan kedatangannya.
3. Petugas memberikan informasi umum tentang papsmear.
4. Petugas menanyakan pada pasien tentang riwayat reproduksinya dan masalah-
masalah kesehatan lain.
5. Petugas mencuci tangan sesuai standar operasional prosedur.
6. Petugas memakai alat pelindung diri sesuai standar operasional prosedur.
7. Petugas meminta pasien berbaring dengan posisi litotomi (berbaring dengan
dengkul ditekuk dan kaki melebar).
8. Petugas melihat vagina secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan
pencahayaan yang cukup.
9. Petugas membasuh spekulum (alat pelebar) dengan air hangat dan dimasukkan
ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
10. Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, petugas memakai kapas steril basah
untuk menyerapnya.
11. Dengan menggunakan pipet atau kapas, petugas meneteskan larutan asam asetat
3-5% ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher
rahim sudah dapat dilihat. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-
putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi
menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel
kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih. Bila tidak
didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi berarti hasilnya
negatif.
12. Petugas mensterilkan alat sesuai standar operasional prosedur dan membuang
bahan bekas pakai ke tempat yang tersedia.
13. Petugas mencuci tangan sesuai standar operasional prosedur.
14. Petugas memberitahu kapan hasil pemeriksaan keluar.
15. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan dan merujuk pasien jika ada kelainan
pada pemeriksaan sesuai standar operasional prosedur.
16. Petugas mencatat keseluruhan proses dalam rekam medis
6.Bagan Alir -

7.Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8.Unit Terkait 1. Ruang KIA.
2. Ruang KB
3. Ruang laboratorium.
9.Dokumen 1. Standar operasional prosedur UPT Puskesmas Trenggalek.
Terkait 2. Rekam medis.
3. Buku register kunjungan.
4. Formulir penyampaian informasi pasien.
5. Formulir informed consent.
10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
historis
perubahan
INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT

No.
: KIA/008/DT/35.03.010.11.001/2017
Dokumen
DAFTAR No. Revisi :0
TILIK Tanggal Terbit : 01-03-2017
Halaman : 1/2
UPT
PUSKESMAS Drg. ANDIEK MUARIFIN
TRENGGALEK NIP 19701219 200212 1 004

DAFTAR TILIK SOP INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT

Unit :……………………………………………………………
Nama Petugas :……………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………

No Kegiatan Ya Tida T
k B.
1. Apakah petugas sudah mempersiapkan alat dan bahan?
2. Apakah petugas sudah menyapa pasien dan menanyakan tujuan
kedatangannya?
3. Apakah petugas sudah memberikan informasi umum tentang
IVA?
4. Apakah petugas sudah menanyakan pada pasien tentang
riwayat reproduksinya dan masalah-masalah kesehatan lain?
5. Apakah petugas sudah mencuci tangan sesuai standar
operasional prosedur?
6. Apakah petugas sudah memakai alat pelindung diri sesuai
standar operasional prosedur?

7. Apakah petugas sudah meminta pasien berbaring dengan posisi


litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar)?
8. Apakah petugas sudah melihat vagina secara visual apakah ada
kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup?
9. Apakah petugas sudah membasuh spekulum (alat pelebar)
dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara
tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim?
10. Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, apakah petugas
sudah memakai kapas steril basah untuk menyerapnya?

11. Dengan menggunakan pipet atau kapas, apakah petugas sudah


meneteskan larutan asam asetat 3-5% ke leher rahim? Dalam
waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim
sudah dapat dilihat. Bila warna leher rahim berubah menjadi
keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam
asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat
penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan
protein tinggi berubah warna menjadi putih. Bila tidak
didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi
berarti hasilnya negatif.
12. Apakah petugas sudah mensterilkan alat sesuai standar
operasional prosedur dan membuang bahan bekas pakai ke
tempat yang tersedia?
13. Apakah petugas sudah mencuci tangan sesuai standar
operasional prosedur?
14. Apakah petugas sudah memberitahu kapan hasil pemeriksaan
keluar?
15. Apakah petugas sudah menjelaskan hasil pemeriksaan dan
merujuk pasien jika ada kelainan pada pemeriksaan sesuai
standar operasional prosedur.?
16. Apakah petugas sudah mencatat keseluruhan proses dalam
rekam medis?

Jumlah

Compliance Rate (CR)……………………%

Trenggalek, …………………….
Pelaksana/ Auditor
(………………………)

Anda mungkin juga menyukai