Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN IVA

No.
: 440/ /C/SOP
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal
: 14/02/2022
Terbit
Halaman : 1/4

UPT PUSKESMAS dr.Sumeri


ANYAR NIP. 196905152010012001
1. Pengertian 1. IVA (Insveksi visual dengan asam asetat) adalah pemeriksaan
deteksi dini kanker leher rahim dengan cara mengoleskan larutan
asam asetat 3-5% pada serviks dan seluruh SSK untuk Melihat
Apakah terjadi perubahan sel-sel abnormal(lesi pra kanker / lesi
acetowhite)
2. SSK (sambungan skuamo kolummar adalah garis pertemuan sel-sel
skuamosa dan sel-sel kolummar tipis yang ada pada permukaan
serviks pertemuan ini merupakan zona transformasi yaitu area
paling rentan terhadap perubahan abnormal sel.
3. Acetowhite adalah daerah dalam zonatransformasi yang berubah
menjadi putih ketika diolesi larutan asam asetat 3-5%
2. Tujuan Sebagai acuan penetapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pemeriksaan IVA di unit KIA-KB
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Anyar Nomor ……./ ……./KEP
Tentang ………….
4. Referensi 1. Tapan Erik, 2005, Kanker, Antioksidan, Terapi, Elex Media
Komputindo , Jakarta
2. Departemen Kesehatan RI, 2007, Buku Pegangan Peserta
Pelatihan Pencegahan kanker leher rahim dan kanker Payudara,
JNPK-KR, Jakarta.
3. Departemen Kesehatan RI, Buku Acuan Pencegahan kanker leher
rahim dan kanker Payudara, JNPK-KR, Jakarta.
5. Prosedur / 1. Alat dan Bahan
Langkah-Langkah 1) Meja gynekologi
2) Selimut
3) Meja dan alat tulis
4) Kursi
5) Troli
6) Status Pasien
7) Spekulum cocor bebek
8) Asam asetat
9) Lidi kapas
10)Lampu sorot
11)Sarung tangan steril
12)Larutan klorin 0,5 %

2. Langkah-langkah
1. Petugas menyambut pasien dengan ramah
2. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan menjelaskan
hal yang mungkin terjadi selama pemriksaan: rasa kurang
nayaman, sedikit nyeri, sedikit menggangu privasi pasien
3. Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan dilakukan
4. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih
membersihkan genetalia dan melepas pakaian dalam
5. Petugas menanggapi reaksi pasien
6. Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur
pemeriksaan
7. Petugas menjaga privasi pasien

 PENATALAKSANAAN
1. Petugas memposisikan litotomi pasien di meja gynekologi
kemudian pakaikan selimut
2. Pasien menghidupkan lampu sorot, arahkan pada bagian yang
akan diperiksa
3. Petugas mencuci tangan di air mengalir dan mengeringkan
dengan tisyu handuk
4. Petugas memakai sarung tangan steril
5. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikannya sehingga
seluruh leher rahim dapat terlihat
6. Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga kanker serviks,
servisitis, ada luka atau ada kelainan lainnya
7. Petugas membersihkan cairan, darah atau mukosa
menggunakan lidi kapas dari leher rahim. Kemudian membuang
lidi kapas ke tempat sampah medis
8. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, ssk dan zona transformasi
9. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam asetat
lalu mengoleskan pada leher rahim.Kemudian membuang lidi
kapas ke tempat sampah medis
10. Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap
dan tampak perubahan warna putih yang disebut lesi white
11. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa apakah leher
rahim mudah berdarah, mencari apakah terdapat plek putih yang
tebal dan meninggi atau lesi white
12. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat atau usap
leher rahim dengan lidi kapas untuk menghilangkan mukosa,
darah atau detris membuang lidi kapas ke tempat sampah medis
13. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas membersihkan
sisa cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina mengunakan
lidi kapas baru untuk, dan kemudian membuang lidi kapas ke
tempat sampah medis
14. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan dekontaminasi
dengan merendam spekulum dan sarung tangan dalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit.
15. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa
dan berpakaian
16. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan
dengan handuk.
17. Petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain dalam rekam
medis pasien.
6. Unit Terkait Unit pelayanan KIA - KB
7. Dokumen Terkait  Rekam Medis
 Catatan tindakan
 Register Kohort
 Laporan PTM – IVA Bulanan
8. Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
1. Regulasi Sebelumnya UPT 14/02/2022
Penamaan Puskesmas Kecamatan
Puskesmas Anyar Menjadi UPT
Puskesmas Anyar
2. Referensi Sebelumnya 14/02/2022
 Permenkes No. 75
Tahun 2014 tentang
Puskesmas, Menjadi
Permenkes No. 43
Tahun 2019 tentang
Puskesmas;
 Permenkes No. 43
Tahun 2016 tentang
SPM, Menjadi
Permenkes N0. 4
Tahun 2019 tentang
Standar Teknis
Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar
pada SPM
3. Diagram Alir Diagram Alir Ditiadakan 14/02/2022

4. Kebijakan 14/02/2022

5. Penomoran Sebelumnya : 14/02/2022


Dokumen 440/ /UKP/SOP
Menjadi :
440/ /C/SOP
6. Nama Kepala Sebelumnya 14/02/2022
Puskesmas dr. Bambang Widianto
Menjadi
dr. Sumeri
Judul
No. Dokumen

Daftar No. Revisi


Tilik Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas
Anyar

No Langkah Kegiatan Ya Tidak

1 Apakah Petugas menyambut pasien dengan ramah

2 Apakah Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan menjelaskan


hal yang mungkin terjadi selama pemriksaan: rasa kurang
nayaman, sedikit nyeri, sedikit menggangu privasi pasien
3 Apakah Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan dilakukan

4 Apakah Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih


membersihkan genetalia dan melepas pakaian dalam
5 Apakah Petugas menanggapi reaksi pasien

6 Apakah Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur


pemeriksaan
7 Apakah Petugas menjaga privasi pasien

8 Apakah Petugas memposisikan litotomi pasien di meja gynekologi


kemudian pakaikan selimut
9 Apakah Pasien menghidupkan lampu sorot, arahkan pada bagian yang
akan diperiksa
10 Apakah Petugas mencuci tangan di air mengalir dan mengeringkan
dengan handuk
11 Apakah Petugas memakai sarung tangan steril

12 Apakah Petugas memasang spekulum dan menyesuaikannya


sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat
13 Apakah Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga kanker serviks,
servisitis, ada luka atau ada kelainan lainnya
14 Apakah Petugas membersihkan cairan, darah atau mukosa
menggunakan lidi kapas dari leher rahim. Kemudian
membuang lidi kapas ke tempat sampah medis
15 Apakah Petugas mengidentifikasi ostium uteri, ssk dan zona
transformasi

5/4
16 Apakah Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam asetat
lalu mengoleskan pada leher rahim.Kemudian membuang lidi
kapas ke tempat sampah medis
17 Apakah Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap
dan tampak perubahan warna putih yang disebut lesi white
18 Apakah Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa apakah
leher rahim mudah berdarah, mencari apakah terdapat plek
putih yang tebal dan meninggi atau lesi white
19 Apakah Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat atau
usap leher rahim dengan lidi kapas untuk menghilangkan
mukosa, darah atau detris membuang lidi kapas ke tempat
sampah medis
20 Apakah Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas membersihkan
sisa cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina
mengunakan lidi kapas baru untuk, dan kemudian membuang
lidi kapas ke tempat sampah medis
21 Apakah Petugas melepaskan spekulum dan melakukan dekontaminasi
dengan merendam spekulum dan sarung tangan dalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit.
22 Apakah Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa
dan berpakaian
23 Apakah Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk.
24 Apakah Petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain dalam rekam
medis pasien.

CR = …....%
Anyar , ……………..
Pelaksana

(………………..)

6/4

Anda mungkin juga menyukai