Anda di halaman 1dari 3

PELAKSANAAN IVA TEST

S No. Dokumen :
No.Revisi :

PEMERINTAH
O Tanggal Terbit :
KOTA GUNUNGSITOLI P Halaman : 1/3
WILSER J.
NAPITUPULU, S.Si,
DINAS KESEHATAN
Tanda Tangan : Apt, MPH
KOTA GUNUNGSITOLI
NIP.197707082005
021001

1. Pengertian IVA (Inspeksi visual dengan asam asetat) adalah


pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan cara
mengoleskan larutan asam asetat 3-5% pada serviks dan
seluruh SSK (sambungan skuamo kolummar) untuk
Melihat Apakah terjadi perubahan sel-sel abnormal (lesi
pra kanker/lesi acetowhite)

SSK adalah garis pertemuan sel-sel skuamosa dan sel-sel


kolummar tipis yang ada pada permukaan serviks
pertemuan ini merupakan zona transformasi yaitu area
paling rentan terhadap perubahan abnormal sel.

Acetowhite adalah daerah dalam zonatransformasi yang


berubah menjadi putih ketika diolesi larutan asam asetat
3-5%
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan IVA di
unit KIA.
3. Kebijakan 1. Peraturan Walikota Gunungsitoli Nomor 54 Tahun 2016
Tentang Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Dinas
Kesehatan Kota Gunungsitoli
2. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli
Nomor 440/002/K/2017 Tentang Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli Tahun 2016-2021
3. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli
Nomor 440/062/K/2017 Tentang Indikator Kinerja
Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli yang mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Gunungsitoli Tahun
2016-2021
4. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli
Nomor Tahun 2018 Tentang Pengusulan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Dinas Kesehatan Kota
Gunungsitoli
4. Referensi 1. Departemen Kesehatan RI, 2007, Buku Pegangan
Peserta Pelatihan Pencegahan kanker leher rahim dan
kanker Payudara, JNPK-KR, Jakarta.
2. Departemen Kesehatan RI, Buku Acuan Pencegahan
kanker leher rahim dan kanker Payudara, JNPK-KR,
Jakarta.
1. Prosedur Alat
1. Meja gynekologi
2. Selimut
3. Meja dan alat tulis

1
4. Kursi
5. Troli
6. Status Pasien
7. Spekulum cocor bebek
8. Asam asetat
9. Lidi kapas
10. Lampu sorot
11. Sarung tangan steril
12. Larutan klorin 0,5 %

Langkah-langkah :
1. Petugas menyambut pasien dengan ramah
2. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan
menjelaskan hal yang mungkin terjadi selama
pemeriksaan: rasa kurang nayaman, sedikit nyeri,
sedikit menggangu privasi pasien
3. Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan
dilakukan
4. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan
kandung kemih membersihkan genetalia dan melepas
pakaian dalam
5. Petugas menanggapi reaksi pasien
6. Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur
pemeriksaan
7. Petugas menjaga privasi pasien

PENATALAKSANAAN
1. Petugas memposisikan litotomi pasien di meja
gynekologi kemudian pakaikan selimut
2. Pasien menghidupkan lampu sorot, arahkan pada
bagian yang akan diperiksa
3. Petugas mencuci tangan di air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk
4. Petugas memakai sarung tangan steril
5. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikannya
sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat
6. Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga kanker
serviks, servisitis, ada luka atau ada kelainan lainnya
7. Petugas membersihkan cairan, darah atau mukosa
menggunakan lidi kapas dari leher rahim. Kemudian
membuang lidi kapas ke tempat sampah medis
8. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, ssk dan zona
transformasi
9. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan
asam asetat lalu mengoleskan pada leher rahim.
Kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah
medis
10. Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat
terserap dan tampak perubahan warna putih yang
disebut lesi white
11. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa
apakah leher rahim mudah berdarah, mencari apakah
terdapat plek putih yang tebal dan meninggi atau lesi
white
12. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat
atau usap leher rahim dengan lidi kapas untuk
menghilangkan mukosa, darah atau detris membuang
lidi kapas ke tempat sampah medis
13. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas

2
membersihkan sisa cairan asam asetat dari leher
rahim dan vagina mengunakan lidi kapas baru untuk,
dan kemudian membuang lidi kapas ke tempat
sampah medis
14. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan
dekontaminasi dengan merendam spekulum dan
sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 % selama 10
menit.
15. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja
periksa dan berpakaian
16. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk
17. Petugas mencatat hasil IVA dan temuan lain dalam
rekam medis pasien.

6. Diagram Alir
Konseling Awal
Tentang
Pemeriksaan

Klien

Pendaftaran Pemeriksaan
- Mengisi Data Pribadi –
Persetujuan Tindakan

Pemeriksaan
IVA

IVA ( - ) IVA ( + )

Kandidat
Krioterapi

Anjurkan Berperilaku Hidup Anjuran


Sehat dan Pemeriksaan IVA Pemeriks
YA TIDAK aan
Ulang Setiap 3-5 tahun Lanjutan

Pemeriksaan
Lengkap

Terapi Kontrol

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Unit KIA
9. Dokumen Terkait Rekam Medik
10. Rekaman Historis
Tanggal mulai
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai