Anda di halaman 1dari 3

SOP PEMERIKSAAN IVA

Nomor Dokumen : / / / /
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/1
UPT
PUSKESMAS Hermansyah SKM.,M.Kes
NIP.19651105 198803 1 007
AIR BALUI
1. Pengertian Pemeriksaan IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara
infeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat. Dengan metode infeksi
visual yang lebih mudah, lebih sederhana, lebih mampu laksanakan, maka
skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas, diharapkan temuan kanker
serviks dini akan bisa lebih banyak
2. Tujuan Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan
dini terhadap kasus-kasus yang di temukan. Untuk mengetahui kelainan yang
terjadi pada leher rahim.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / /
Tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh puskesmas Air Balui
4. Referensi Buku acuan pencegahan kanker payudara dan kanker leher rahim, kementrian
kesehatan RI, dirjen PP dan PL direktorat pengendalian penyakit tidak menular
2015
5. Alat dan 1. Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi litotomi
Bahan 2. Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi
litotomi
3. Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks
4. Spekulum vagina
5. Asam asetat (3-5%)
6. Swab-lidi berkapasitas
7. Sarung tangan steril
6. Langkah- 1. Sebelum dilakukan pemeriksaan pasien akan mendapat penjelasan
langkah mengenai prosedur yang akan di jalankan. Privasi dan kenyamanan sangat
penting dalam periksaan ini
2. Petugas memposisikan litotomi pasien di meja gynekologi kemudian
pakaikan selimut
3. Petugas menghidupkan lampu sorot, arahkan kebagian yang akan di
periksa
4. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan dengan
handuk
5. Petugas memakai sarung tangan steril
6. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikan sehingga seluruh leher
rahim dapat terlihat
7. Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga kanker serviks, servisitis,
ektopion, tumor, ovula naboti atau luka
8. Petugas membersihkan cairan, darah, atau mukosa menggunakan lidi
kapas dari leher rahim. Kemudian membuang lidi kapas kedalam tempat
sampah medis
9. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, SSK, dan zona transformasi
10. Petugas mencelupkan lidi kapas kedalam larutan asam asetat lalu
mengoleskan pada leher rahim. Kemudian membuang lidi kapas ke dalam
tempat sampah medis
11. Petugas menunggu menimal 1 menit agar asam asetat terserap dan
tampak perubahan warna putih yang disebut lesi white
12. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa apakah leher rahim
mudah berdarah, mencari apakah terdapat plak putih yang tebal dan
meninggi atau lesi white
13. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat atau usap leher
rahim dengan lidi kapas untuk menghilangkan mukosa, darah, atau debris,
membuang lidi kapas ke dalam tempat sampah medis
14. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas membersihkan sisa
cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina menggunakan lidi kapas
baru dan membuang lidi kapas ke dalam tempat sampah medis
15. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan de kontaminasi dengan
merendam spekulum dan sarung tangan dalam larutan closing 0,5℅ selama
10 menit
16. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa dan
berpakaian
17. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan
dengan handuk
18. Petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain dalam rekam medis
pasien
7.unit terkait Unit pelayanan KIA - KB, poli umum

8. Dokumen Buku pencatatan hasil pemerisaan


terkait

Anda mungkin juga menyukai