Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN PAYUDARA KLINIS

OLEH TENAGA MEDIS TERLATIH


(SADANIS) DAN INSPEKSI VISUAL
ASAM ASETAT (IVA)
No.Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : Januari 2023
Halaman : 1 dari 6

UPT. Puskesmas Ningsih Handayani, SKM


Singkawang Selatan II NIP. 19
1. Pengertian 1. Pemeriksaan Payudara Klinis Oleh Tenaga Medis Terlatih
(SADANIS) adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh
petugas kesehatan untuk mengidentifikasi kelainan payudara yang
dapat mengarah kearah keganasan (kanker) sehingga dapat
segera mendapat pengobatan dengan harapan pengobatan dapat
lebih tuntas dan angka kesembuhan lebih tinggi.
2. IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) adalah pemeriksaan
deteksi dini kanker leher rahim dengan cara mengoleskan larutan
asam asetat 3-5% pada serviks dan seluruh SSK untuk melihat
apakah terjadi perubahan sel-sel abnormal (lesi prakanker/lesi
acetowhite). SSK (sambungan skuamo kolumnar) adalah garis
pertemuan sel-sel skuamosa dan sel-sel kolumnar tipis yang ada
pada permukaan serviks, pertemuan ini merupakan zona
tranformasi yaitu area paling rentan terhadap periubahan abnormal
sel. Acetowhite adalah daerah dalam zona tranformasi yang
berubah menjadi putih ketika diolesi larutan asam asetat 3-5%.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanankan pemeriksaan SADANIS dan
IVA di UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Singkawang Selatan II Nomor : 800/ /PKM
SKW SLTN II/2023 tentang Pelayanan Klinis Yang Bermutu, Efektif,
dan Efisien Di UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
4. Referensi 1. Tapan Erik, 2005, Kanker, Antioksidan, Terapi, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2017 tentang
Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.
5. Prosedur PERSIAPAN PASIEN SADANIS
1. Petugas menyambut pasien dengan ramah
2. Memastikan bahwa ibu sudah memahami mengapa dianjurkan
menjalani pemeriksaan sadanis dan memastikan bahwa ibu
tidak hamil dan menyusui lebih dari 6 bulan.
3. Memastikan bahwa ibu sudah memahami kemungkinan temuan
seperti apa yang dihasilkan dan tindak lanjut atau pengobatan
apa yang mungkin perlu dilakukan.

PERSIAPAN PASIEN IVA


1. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan menjelaskan
hal yang mungkin terjadi selama pemeriksaan: rasa kurang
nyaman, sedikit nyeri, sedikit mengganggu privasi pasien.
2. Petugas membuat persetujuan tindakan yang dilakukan.
3. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih
membersihkan genitalia dan melepaskan pakaian dalam.
4. Petugas menanggapi reaksi pasien.
5. Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur
pemeriksaan
PERSIAPAN ALAT
1. Baby oil/ minyak zaitun
2. Tissue
3. Meja ginekologi
4. Selimut
5. Meja dan alat tulis
6. Kursi
7. Troli
8. Status pasien
9. Spekulum cocor bebek
10. Asam asetat 3-5%
11. Lidi kapas
12. Lampu sorot
13. Sarung tangan steril
14. Larutan klorin 0,5%

PERSIAPAN LINGKUNGAN
Petugas menjaga privasi

PENATALAKSANAAN
a) Pemeriksaan SADANIS
1. Pada saat melakukan pemeriksaan harus diingat untuk
selalu mengajarkan cara melakukan SADARI (Periksa
Payudara Sendiri)
2. Melihat payudara dan memperhatikan apakah ada
perubahan :
 Bentuk
 Ukuran
 Putting atau kulit yang berlipat
 Kulit cekung
3. Memeriksa apakah terjadi pembengkakan, suhu tubuh
yang meningkat atau rasa nyeri pada salah satu atau
kedua payudara.
4. Melihat putting payudara dan perhatikan ukuran, bentuk
dan arahnya. Memeriksa apakah ada ruam atau luka dan
keluar cairan dari putting payudara.
5. Meminta ibu mengangkat kedua lengannya keatas kepala
dan lihat kedua payudaranya. Memperhatikan apakah ada
perbedaan. Melihat ibu untuk meletakkan kedua tangan di
pinggang dan memperhatikan kembali payudaranya. Pada
setiap posisi, periksa ukuran, bentuk dan simetri, lekukan
puting atau kulit payudara dan lihat apakah ada kelainan.
(Kedua posisi tersebut juga dapat terlihat jeruk atau
lekukan pada kulit jika ada.)
6. Meminta ibu/klien membungkuk untuk melihat apakah
kedua payudaranya menggantung secara seimbang.
7. Meminta ibu/klien berbaring di meja periksa.
8. Meletakkan bantal di bawah pundak kiri ibu/klien.
Meletakkan lengan kiri ibu di atas kepalanya.
9. Melihat payudara sebelah kiri dan memeriksa apakah ada
perbedaan dengan payudara sebelah kanan. Memeriksa
apakah terdapat kerutan atau lekukan pada kulit
payudara.
10. Mengoleskan baby oil / minyak zaitun ke telapak tangan.
11. Menggunakan telapak jari-jari telunjuk, tengah dan manis,
mempalpasi seluruh payudara, dimulai dari sisi atas paling
luar dari payudara, menggunakan teknik spiral. Perhatikan
apakah terdapat benjolan atau rasa nyeri.
12. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan
putting payudara.
13. Perhatikan apakah keluar cairan bening, keruh atau
berdarah dari puting.
14. Ulangi langkah-langkah tersebut di atas untuk payudara di
sebelah kanan. Jika perlu, ulangi tindakan ini dengan
posisi ibu duduk dan kedua lengan berada di samping
tubuh.
15. Meminta ibu/klien untuk duduk dan mengangkat kedua
lengan setinggi bahu. Mempalpasi pangkal payudara
dengan menekan sepanjang sisi luar otot pectoral kiri
sambil secara bertahap menggerakkan jari-jari kearah
axial. Memeriksa apakah terjadi pembesaran kelenjar
getah bening (lymph nodes) atau rasa nyeri.
16. Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelah kanan.
17. Membersihkan kedua payudara ibu dengan tissue.
18. Setelah selesai persilahkan ibu mengenakan kembali
pakaiannya.

b) Pemeriksaan IVA (Inspeksi Asam Asetat)


1. Memastikan identitas , memeriksa status dan
kelengkapan informed consent klien.
2. Klien diminta untuk menanggalkan pakaiannya dari
pinggang hingga lutut dan menggunakan kain yang sudah
disediakan.
3. Petugas memposisikan litotomi pasien di meja gynekologi
kemudian pakaikan selimut
4. Petugas menghidupkan lampu sorot, arahkan pada
bagian yang akan diperiksa.
5. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk/ menggunakan hansrub.
6. Petugas memakai sarung tangan steril.
7. Petugas membersihakn genetalia eksterna dengan air
DTT.
8. Inspeksi/periksa genitalia eksternal dan lihat apakah
terjadi discharge pada mulut uretra. Palpasi kelenjar
Skene's and Bartholin's. Jangan menyentuh klitoris,
karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu.
Katakan pada ibu/klien bahwa spekulum akan
dimasukkan dan mungkin ibu akan merasakan beberapa
tekanan.
9. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikan
sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat
10. Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga kanker
serviks, servicitis,ektopion,tumor, ovula naboti atau luka.
11. Petugas membersihkan cairan, darah, atau mukosa
menggunakan lidi kapas dari leher rahim. Kemudian
membuang lidi kapas ke dalam tempat sampah medis.
12. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, SSK, dan zona
tranformasi
13. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam
asetat lalu mengoleskan pada leher rahim. Kemudian
membuang lidi kapas ke dalam tempat sampah medis.
14. Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat
terserap dan tampak perubahan warna putih yang disebut
lesi white.
15. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memriksa apakah
leher rahim mudah berdarah, mencari apakah terdapat
plak putih yang tebal dan meninggi atau lesi white.
16. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat atau
usap leher rahim dengan lidi kapas untuk menghilangkan
mukosa, darah atau debris, membuang lidi kapas ke
dalam tempat sampah medis .
17. Bila pemeriksaan visual petugas membersihkan sisa
cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina
menggunakan lidi kapas baru dan membuang lidi kapas
ke dalam tempat sampah medis.
18. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan
dekontaminasi dengan merendam spekulum dan sarung
tangan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
19. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja
periksa dan berpakaian.
20. petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk
21. petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain dalam
rekam medis pasien.
6. Bagan Alir Pemeriksaan Payudara

Unit Terkait 1. Ruang Ibu Hamil, KB dan Anak


2.
Rekaman historis
perubahan
Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
berlakukan
No. Dokumen :
No Revisi :
DAFTAR Tgl Terbit :
TILIK
Halaman :
UPT. Puskesmas
Singkawang Selatan II
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
1. Apakah Petugas Melakukan persiapan pasien dengan
benar ?
1. Petugas menyambut pasien dengan
ramah
2. Petugas menjelaskan prosedur
pemeriksaan dan menjelaskan halnyang
mungkin terjadi selama pemeriksaan: rasa
kurang nyaman, sedikit nyeri, sedikit
mengganggu privasi pasien.
3. Petugas membuat persetujuantindakan
yang dilakukan.
4. Petugas meminta pasien untuk
mengosongkan kandung kemih
membersihkan genitalia dan melepaskan
pakaian dalam.
5. Petugas menanggapi reaksi pasien.
6. Petugas memposisikan pasien sesuai
dengan prosedur pemeriksaan.

2. Apakah Petugas mempersiapkan alat dengan benar?


3. Apakah Petugas menjaga privasi pasien ?
4. Apakah Petugas memasang seuai dengan
penatalaksanaan yang benar ?
1. Petugas memposisikan litotomi pasien di
meja gynekologi kemudian pakaikan
selimut
2. Petugas menghidupkan lampu sorot,
arahkan pada bagian yang akan diperiksa
3. Petugas mencuci tangandengan air
mengalir dan mengeringkan dengan
handuk
4. Petugas memakai sarung tangan steril
5. Petugas memasang spekulum dan
menyesuaikan sehingga seluruh leher
rahim dapat terlihat
6. Petugas memeriksa leher rahim apakah
curiga kanker serviks,
servicitis,ektopion,tumor, ovula naboti atau
luka.
7. Petugas memeriksa leher rahim apakah
curiga kanker serviks,
servicitis,ektopion,tumor, ovula naboti atau
luka.
8. Petugas membersihkan cairan, darah,
atau mukosa menggunakan lidi kapas dari
leher rahim. Kemudian membuang lidi
kapas ke dalam tempat sampah medis.
9. Petugas mengidentifikasi ostium uteri,
SSK, dan zona tranformasi
10. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam
larutan asam asetat lalu mengoleskan
pada leher rahim. Kemudian membuang
lidi kapas ke dalam tempat sampah medis.
11. Petugas menunggu minimal 1 menit agar
asam asetat terserap dan tampak
perubahan warna putih yang disebut lesi
white.
12. Petugas memeriksa SSK dengan teliti,
memriksa apakah leher rahim mudah
berdarah, mencari apakah terdapat plak
putih yang tebal dan meninggi atau lesi
white.
13. Bila perlu petugas mengoleskan kembali
asam asetat atau usap leher rahim
dengan lidi kapas untuk menghilangkan
mukosa, darah atau debris, membuang lidi
kapas ke dalam tempat sampah medis .
14. Bila pemeriksaan visual petugas
membersihkan sisa cairan asam asetat
dari leher rahim dan vagina menggunakan
lidi kapas baru dan membuang lidi kapas
ke dalam tempat sampah medis.
15. Petugas melepaskan spekulum dan
melakukan dekontaminasi dengan
merendam spekulum dan sarung tangan
dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.
16. Petugas meminta pasien untuk duduk,
turun dari meja periksa dan berpakaian.
17. petugas mencuci tangan dengan air
mengalir dan mengeringkan dengan
handuk
18. petugas mencatat hasil tes IVA dan
temuan lain dalam rekam medis pasien.

CR: …………………………………………%.
Singkawang ,………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai