Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN PELAYANAN PEMERIKSAAN

IVA DAN PEMERIKSAAN PAYUDARA

No. Kode : 440/ /SOP/PKM-JKB/ /2023


S Tgl Terbit : 2023
O Tgl.Mulai Berlaku : 2023
P
No. Revisi :
Halaman :

UPT Puskesmas Ttd dr. Betania Samboe


Jakabaring ……………………………. NIP. 198503272010012019

1. Pengertian Iva (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) : Merupakan metode sederhana
untuk deteksi dini kanker leher rahim dengan menggunakan asam asetat.
Deteksi Dini Kanker payudara adalah pemeriksaan payudara untuk
mengidentifikasi kelainan payudara yang dapat mengarah ke arah
keganasan (kanker) sehingga dapat segera mendapat pengobatan dengan
harapan pengobatan dapat lebih tuntas dan angka kesembuhan lebih
tinggi.
2. Tujuan 1. deteksi dini menggunakan metode IVA bertujuan mengidentifikasi
mereka yang mengalami lesi pra kanker sehingga dapat memperoleh
terapy segera untuk memutus perjalanan hidup lesi pra kanker sebelum
menjadi kanker
2. deteksi dini kanker payudara bertujuan
- untuk memngidentifikasi masalah pada payudara sebelum ibu
merasakan gejala dan memberi kesempatan untuk pengobatan atau
pencegahan sejak dini.
- Memberikan pengetahuan pada perempuan di masyarakat sehingga
dapat lebih peduli dengan adanya kemungkinan terhadap kanker,
dan membekali mereka dengan pengetahuan pemeriksaan dengan
metode SADARI, agar mereka dapat melakukan pemeriksaan
payudaranya sendiri.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jakabaring Nomor:440/


/SK/PKM-JKB/ /2019 tentang Pelayanan Klinis di Lingkungan UPT
Puskesmas Jakabaring.
4. Referensi Kemenkes, 2013http://www.referensibebas.com/2016/03/pengertian-iva-
beserta-kategori-dan.html?m=1
5. Alat dan 1. Meja Periksa
Bahan
2. Sumber cahaya / lampu
3. Spekulum Bivalved (steril)
4. Handscoen yang steril atau di DTT
5. Kapas lidi untuk swab
6. Bengkok
7. Larutan cairan asam asetat (3-5%) (cuka putih dapat digunakan)
8. Larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi peralatan dan tangan
Formulir catatan untuk catatan temuan.
6. Prosedur 1. Memanggil pasien dan mempersilakan untuk duduk
2. Melakukan anamesa dan identifikasi pasien
3. Memberitahukan pada ibu tentang pemeriksaan iva dan sarari
4. Mengisi informed consent
5. Menganjurkan pasien ke toilet untuk mengosongkan kandung
kemih
6. Memakai APD
7. Mengatur posisi klien berbaring dengan posisi kedua tangan
lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan
dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua
siku ditarik ke belakang
8. Memijat dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat
payudara dari tepi hingga ke putting, untuk mengetahui ada
tidaknya cairan keluar dari putting susu (kecuali yang
menyusui)
9. Melakukan pemeriksaan payudara kiri , lengan kiri
direntangkan ke atas samping kepala atau diletakkan di
bawah kepala. Menggunakan jari ke dua hingga empat
tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba
payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar mulai
dari putting susu hingga ke tepi payudara
10. Setelah itu geser jari sedikit ke belahan dan lakukan lagi
gerakan memutar.
11. Setelah selesai ddengan payudara kiri, pindah posisi bantal
dan lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan
dengan dengan menggunakan keempat jari tangan kiri
12. Setelah selesai mempersiapkan pasien dengan posisi
lithotomi
13. Lampu dinyalakan sesuai focus
14. Mencuci tangan
15. Memakai sarung tangan
16. Memasukkan spekulum dengan meminta pasien untuk tarik
nafas panjang
17. Dengan menggunakan kapas lidi larutan asam asetat 3 - 5%
diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit
reaksinya pada leher Rahim sudah dapat dilihat.
18. Apabila warna leher lahim berubah menjadi keputih – putihan,
kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi
menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan
protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi
berubah warna menjadi putih. Apabila tidak didapatkan
gambaran epitel putih pada daerah transformasi berarti hasilnya
negative.
19. Kapas lidi dibuang ke bengkok yang berisi larutan clorine 0,5%
20. Spekulum dilepas kemudian direndam dalam ember yang berisi
larutan clorine 0,5% selama 10 menit (dekontaminasi)
21. Alat-alat dibereskan pasien dirapikan
22. Perawat cuci tangan Memberitahu pasien bahwa pemeriksaan
iva
23. Membersihkan tempat dan masukkan alat- alat kedalam larutan
klorin 0,5%
24. Melakukan dekontaminasi alat dan sarung tangan
25. Mencuci tangan.
26. Mencatat hasil dalam rekam medis
7. Bagan Alir
Petugas memanggil pasien

Anamnesa

Pemeriksaan Sadanis

Pemeriksaan
IVA

Konsultasi
Dokter

Pencatatan
Resep Rujuk
dan
Pelaporan

Pelayanan Obat

8. Hal – hal Masing – masing gerakan memutar harus dilakukan dengan


yang perlu kekuatan tekanan yang berbeda – beda. Setidaknya dengan 3
diperhatikan tekanan . Pertama – tama dilakukan dengan tekanan ringan
untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit. Yang
kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adanya benjolan di
tengah – tengah jaringan payudara, yang ke tiga dengan tekanan
cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara,
dekat dengan benjolan di dasar payudara, dekat dengan tulang
dada/ iga

9. Unit terkait 1. Ruang Pendaffaran


2. Poli KIA
3. Apotik
10.Dokumen 1. Status rawat jalan
terkait

11. Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai