Anda di halaman 1dari 3

SCREENING FAKTOR RESIKO PENYAKIT CA

MAMMAE
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TglTerbit :
Halaman :
Puskesmas dr. Agus Susanto
Pandanaran NIP 1977023 201104 1 002

1. Pengertian Suatu prosedur untuk mengidentifikasi kelainan payudara yang


dapat mengarah kearah keganasan (kanker).
2. Tujuan Untuk mendeteksi penyakit Ca mammae dan faktor resikonya

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pandanaran


Nomer : SK/B/PAND/IV/104/2016
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 34 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan
Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim
2. Buku Acuan Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker Leher
Rahim, Tahun 2010
3. Buku Panduan Pelaksanaan IVA-SADANIS, Tahun 2015
5. Alat & Bahan 1. Sarung tangan
2. Bantal
3. Baby oil atau lotion (dianjurkan)
6. Prosedur/ A. Konseling Pra-Pemeriksaan payudara
langkah- 1. Menyapa dan memperkenalkan diri
langkah 2. Menanyakan kesiapan pasien untuk diperiksa
3. Memastikan identitas, memeriksa status dan kelengkapan
informed consent pasien
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
5. Memastikan pasien memahami kemungkinan temuan seperti
apa yang dihasilkan dan tindakan apa yang mungkin perlu
dilakukan.
B. Persiapan sebelum pemeriksaan payudara
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun kemudian
keringkan
3. Gunakan sarung tangan
4. Jaga privacy pasien dengan menutup tirai
5. Minta pasien untuk menanggalkan pakaian mulai pinggang
keatas
6. Pada saat melakukan pemeriksaan petugas harus selalu
mengajarkan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)
C. Prosedur pemeriksaan payudara
1. Tindakan Inspeksi/melihat
a. Melihat payudara dan memperhatikan apakah ada
perubahan :
- Bentuk
- Ukuran
- Warna kulit
- Terkstur kulit (berkerut/cekungan/luka/koreng/seperti
kulit jeruk
b. Melihat puting susu dan memperhatikan apakah ada
perubahan :
- Bentuk
- Ukuran
- Arah
- Warna aerola
- Tekstur putting susu (ruam/luka/koreng/tarikan putting
susu kearah dalam)
- Keluar cairan (air susu/nanah/darah)
c. Minta pasien untuk mengangkat kedua tangan keatas
kepala kemudian menekan kedua tangan di pinggang
dan memperhatikan apakah ada perubahan
d. Minta pasien untuk membungkuk ke depan untuk melihat
apakah kedua payudara menggantung secara seimbang
2. Tindakan palpasi
a. Minta pasien untuk berbaring di meja periksa
b. Meletakkan sebuah bantal di bawah (contoh payudara kiri
yang akan diperiksa terlebih dahulu)
c. Letakkan tangan kiri pasien ke atas kepalanya.
Perhatikan payudara pasien untuk melihat apakah
tampak sama dengan payudara sebelah kanan dan
apakah terdapat lipatan /lekukan/kerutan
d. Gunakan permukaan tiga jari tengah untuk melakukan
palpasi payudara dengan menggunakan teknik spiral.
Mulai pada sisi luar payudara, tekan jaringan ikat
payudara dengan kuat pada tulang rusuk setelah
selesaitiap satu putaran dan dan secara bertahap
pindahkan jari-jari menuju aerola. Lanjutkan sampai
semua bagian selesai di periksa. Perhatikan apakah
terdapat benjolan atau nyeri.
e. Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, tekan
puting payudara dengan lembut. Lihat apakah keluar
cairan bening/keruh/darah
f. Ulangi langkah tersebut diatas pada payudara sebelah
kanan
g. Jika ada keraguan tentang temuan (misalnya apakah
terdapat benjolan) ulangi lanhkah-langkah, pasien duduk
dengan kedua lengan di sisi badannnya.
h. Minta pasien duduk dan mengangkat kedua lengan
kirinya setinggi bahu. Bila perlu, minta pasien meletakkan
tangannya di bahu anda. Tekan sisi luar dari otot
pektoralis kiri sambil bertahap menggerakkan jari-jari ke
pangkal ketiak kiri untuk memeriksa apakah terdapat
pembesaran kelenjar getah bening atau kekenyalan dan
adanya rasa nyeri
i. Ualngi langkat tersebut untuk payuadara sebelah kanan
j. Setelah selesai persilahkan pasien mngenakan Kembali
pakaiannya
SCREENING PENYAKIT HIPERTENSI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TglTerbit :
Halaman :
Puskesmas dr. Agus Susanto
Pandanaran NIP 1977023 201104 1 002

6. Unit Terkait

7. Rekaman Historis Perubahan

No. YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN TGL. MULAI


DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai