Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN IVA

No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO

Halaman : 1/4

UPTD PUSKESMAS
Nana Sutisna S.Kep. Ners
CIGUGUR
19771126 200604 1 004

1. Pengertian Iva test adalah Tes visual dengan menggunakan asam cuka (asam asetat 3-5%) dan
larutan iodium lugol pada serviks dan melihat perubahan warna yang terjadi setelah
dilakukan olesan.
2. Tujuan Melihat adanya sel yang mengalami dysplasia sebagai salah satu metode skrining
kanker serviks.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Ambunten Nomor / SK / 435.102.116 / /
2017 Tentang Standar layanan klinis.
4. Referensi Buku acuan pencegahan kanker payudara dan kanker leher rahim diterbitkan oleh
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat jenderal PP & PL, Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak Menular tahun 2010.
5. Langkah - a. PERSIAPAN ALAT
Langkah 1. Lampu sorot.
2. Spekulum cocor bebek.
3. Sarung tangan steril.
4. Meja ginekologi.
5. Lidi kapas.
6. Asam asetat 3-5% (cuka putih dapat digunakan).
7. Larutan klorin
b. PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
2. Mengatur pasien dengan posisi litotomy.
c. PELAKSANAAN
1. Perawat melakukan cuci tangan.
2. Kedua tangan menggunakan sarung tangan steril kemudian membuka labia
mayora dengan tangan kiri dan mengusap vulva dengan kapas sublimat.
3. Pasang spekulum
4. Sesuaikan pencahayaan untuk mendapatkan gambaran terbaik dari serviks.
5. Gunakan lidi kapas untuk membersihkan darah, mucus, dan kotoran lain pada
serviks.
6. Identifikasi daerah sambungan dan area disekitarnya.
7. Oleskan larutan asam asetat secara merata pada serviks, tunggu 1-2 menit untuk
terjadinya perubahan warna. Amati setiap perubahan pada serviks, perhatikan
dengan cermat daerah disekitar zona transformasi.
8. Lihat dengan cermat SSK dan yakinkan area ini dapat semuanya terlihat. Catat
bila serviks mudah berdarah.
9. Adanya plak putih dan tebal (epitel acetowhite) bila menggunakan larutan asam
asetat. Bersihkan segala darah dan debris pada saat pemeriksaan.
10. Bersihkan sisalarutan asam asetat dengan lidi kapas atau kassa bersih.
11. Lepaskan spekulum dengan hati-hati.
12. Catat hasil pengamatan dan gambar denah temuan.
13. Hasil tes harus dibahas bersama pasien dan pengobatan harus diberikan setelah
konseling.
6. Bagan Alir

PERSIAPAN ALAT

Lampu sorot.

Spekulum cocor bebek.

Sarung tangan steril.

Meja ginekologi.

Lidi kapas.

Asam asetat 3-5% (cuka putih dapat digunakan)

Larutan klorin

PERSIAPAN PASIEN

Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang


akan dilakukan.

Petugas menyerahkan hasil


laboratorium kepada pasien
Mengatur pasien dengan posisi litotomy.

PELAKSANAAN

Perawat melakukan cuci tangan.

Kedua tangan menggunakan sarung tangan steril


kemudian membuka labia mayora dengan tangan
kiri dan mengusap vulva dengan kapas sublimat.

Pasang spekulum

Sesuaikan pencahayaan untuk mendapatkan


gambaran terbaik dari serviks.

Gunakan lidi kapas untuk membersihkan darah,


mucus, dan kotoran lain pada serviks.

Identifikasi daerah sambungan dan area


disekitarnya.

Oleskan larutan asam asetat secara merata pada


serviks, tunggu 1-2 menit untuk terjadinya
perubahan warna. Amati setiap perubahan pada
serviks, perhatikan dengan cermat daerah disekitar
zona transformasi.

Lihat dengan cermat SSK dan yakinkan area ini


dapat semuanya terlihat. Catat bila serviks mudah
berdarah.

Adanya plak putih dan tebal (epitel acetowhite)


bila menggunakan larutan asam asetat. Bersihkan
segala darah dan debris pada saat pemeriksaan.

Bersihkan sisalarutan asam asetat dengan lidi


kapas atau kassa bersih.
Lepaskan spekulum dengan hati-hati.

Catat hasil pengamatan dan gambar denah


temuan.

Hasil tes harus dibahas bersama


pasien dan pengobatan harus
diberikan setelah konseling.

7. Hal-hal yang
perlu Pencatan
diperhatikan
8. Unit Terkait a.Unit kebidanan dan kandungan
b.Unit Rawat Inap
c.Unit Rawat Jalan
9. Dokumen terkait Rekam Medik

10. Rekaman
No Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai