Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA JAYAPURA

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ABEPURA
JL.RAYA SENTANI ABEPURA-PADANG BULAN, KEL.HEDAM TELP. (0967) 583274
Email:Puskesmasabepura_dinkeskota@yahoo.co.idKode Pos:99351

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMERIKSAAN IVA DAN SADARI

I. PENDAHULUAN
Menurut data Riskesdas 2013, prevalensi kanker di Indonesia 1,4 per 100
penduduk atau sekitar 347.000 orang. Kanker payudara dan kanker serviks
merupakan jenis kanker tertinggi sehingga pemerintah membentuk kebijakan untuk
meningkatkan deteksi dini terhadap kanker serviks dan kanker payudara. Perilaku
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu tindakan wanita dalam
mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang
tidak normal dan perubahan lain pada bentuk payudara yang meliputi : inspeksi dan
palpasi pada payudara.
Metode pemeriksaan ini merupakan metode yang paling sederhana dan mudah
dilakukan hanya cukup beberapa menit dengan menggunakan jari-jari tangan dengan
meraba seluruh permukaan payudara yang dilakukan rutin setiap bulan setelah
selesai masa menstruasi. Wanita usia subur 20-45 tahun sangat berisiko terkena
kanker payudara, sehingga wanita harus selalu sadar bahwa memeriksa
payudaranya secara rutin dapat menjadi upaya awal pencegahan kanker payudara.
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan leher rahim secara
visual menggunakan asam cuka dengan mata telanjang untuk mendeteksi abnormalitas
setelah pengolesan asam cuka 3-5% (Depkes RI, 2009).
Pemeriksaan ini aman, mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
melihat hasilnya

II. LATAR BELAKANG


Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker leher
rahim menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang meyebabkan
kematian pada perempuan di dunia. Hampir semua kanker leher rahim (99,7% )
secara langsung berkaitan dengan infeksi sebelumnya dari virus HPV. Infeksi HPV
sering tidak menimbulkan gejala, tanda –tanda infeksi yang paling umum adalah bintik-
bintik kecil merah muda yang muncul di sekitar kelamin dan terasa gatal atau
panas. Setelah seseorang wanita terinfeksi HPV infeksi bisa stabil lokal, bisa membaik
secara spontan atau jika leher rahim terkena bisa berkembang menjadi lesi
derajat rendah/ displasia awal dan akan berkembang menjadi prakanker leher
rahim.Perubahan praknker ini diamati seringkali terjadi pada wanita usia 30-40
tahun dan lesi prakanker bisa berkembang menjadi kanker ganas setelah kurun
waktu 10-20 tahun atau bisa secara singkat.
Kanker payudara menempati urutan ke 2 pada wanita dan mengenai 1 dianatara
14 wanita. Penyakit jinak payudara juga sering terjadi pada wanita dan
menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar, karena variasi dalam jaringan
payudara yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan dan menopause,
maka perubahan normal harus di bedakan dari perubahan yang menunjukkan
penyakit. Kebanyakan wanita memperhatikan peningkatan nyeri tekan dan
gumpalan sebelum periode menstruasi. Karenanya pemeriksaan payudara sendiri
( sadari ) sangat di sarankan setelah menstruasi ( hari ke 5 –hari ke 10 ) dengan
menghitung hari pertama menstruasi sebagai hari pertama.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umun
1. Tujuan Umum SADARI
Mendeteksi dini adanya ketidak normalan pada payudara, tidak untuk mencegah
kanker payudara.
2. Tujuan Pemeriksaan IVA
Mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim.
B. Tujuan Khusus:
1. Tujuan khusus SADARI
a. Merasakan dan mengenal payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat
diketahui segera
b. Mendeteksi dini apabila terdapat benjolan
c. Mengetahui ada tidaknya kanker payudara
2. Tujuan khusus Iva Test
a. Mengetahui perubahan perkembangan sel leher rahim, sampai mengarah pada
pertumbuhan sel kanker sejak dini

IV. KEGIATAN POKOK


Melakukan sosialisasi dan pemeriksaan kepada masyarakat

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. SADARI
SADARI dapat menemukan perubahan- perubahan yang terjadi pada
payudara dengan cara:
1 Buka baju sampai ke pinggang dan berdiri di depan cermin (kiri). Dengan tangan di
sisi tubuh anda, lihatlah perubahan perubahan apa saja yang terjadi pada bentuk,
ukuran atau kesimetrisan payudara dan puting susu.
2 Angkat lengan di atas kepala dan periksa lagi apakah terdapat perubahan.
Berputarlah ke samping untuk melihat payudara secara keseluruhan (kanan)
3 Sekarang taruh tangan di pinggang dan tekan ke bawah sehingga otot dada
meregang.
4 Pemeriksaan payudara mandiri berikutnya lebih baik dilakukan dengan posisi
tidur, dengan satu tangan di belakang kepala. Gunakan ujung jari untuk
merasakan benjolan-benjolan atau penebalan yang terjadi.
5 Putar tangan membentuk spiral menjangkau semua daerah pada payudara (kiri),
ingat juga untuk memeriksa ketiak
B. IVA TEST
Teknik IVA dengan spekulum melihat serviks yang dipulas dengan asam
asetat 3-5%. Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut
aceto white epithelum Dengan tampilnya porsio dan bercak putih dapat disimpulkan
bahwa tes IVA positif, sebagai tindak lanjut dapat dilakukan biopsi.

VI. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh wanita usia subur(20-45 tahun) yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Abepura

VII. JADWAL KEGIATAN


Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari Jumat minggu ketiga

VIII. PERALATAN/ PERLENGKAPAN


1 Spekulum
2 Gynecology bed/ tempat tidur
3 Kapas lidi
4 Asam asetat 3-5%
5 Sarung tangan steril
6 Masker
7 Lampu sorot
8 Larutan klorin 5%
9 Apron
10 Kapas cebok

IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA


Petugas yang sudah mengikuti pelatihan IVA dan SADARI

X. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Hasil kegiatan pemeriksaan IVA dan SADARI akan dicatat dalam buku kegiatan.
Setiap bulan pemegang program merekap semua hasil kegiatan dan melaporkan ke
Dinas Kesehatan Kota/Provinsi dalam bentuk online. Sebagai tindak lanjut evaluasi
kegiatan, sosialiasi deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara akan lebih
gencar lagi untuk wanita usia subur yang belum melakukan pemeriksaan.
XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Selesai pelaksanaan pemeriksaan, pengelola program akan melaksanakan evaluasi sesuai
dengan kesepakatan yang diambil dan melihat capaian indikator program kerja.

Jayapura, 2022
Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan Esensial PJ Program PTM

Romi Purwanti, SKM dr. Oktaviana M Iriani


NIP. 19760225 200003 2 005
Mengatahui
Kepala Puskesmas Abepura

dr. Grace Juliet Pangendahen


NIP. 19740709 200605 2 001

Anda mungkin juga menyukai