Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

BIAS IMUNISASI DT DAN TD

PUSKESMAS TAMAN
TAHUN 2018

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : dr. RACHMAD SUDARTO
NIP : 19680110 200801 1 009
Jabatan : Plt. Kepala Puskesmas Taman

Mengesahkan Panduan Bias Imunisasi DT dan TD

Sidoarjo, 03 Desember 2018


Plt. KEPALA PUSKESMAS TAMAN

dr. RACHMAD SUDARTO


NIP.19680110 200801 1 009

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, Panduan Panduan Bias Imunisasi
DT dan TD Puskesmas Taman dapat kami selesaikan sebagai dasar acuan
pelaksanaan Bias Imunisasi DT dan TD di Puskesmas Taman.
Disadari bahwa mungkin masih ada kekurangan-kekurangan yang ditemui
dalam panduan ini, untuk itu sangat diharapkan saran-saran, masukan dan kritik yang
bermanfaat/ membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan panduan ini.
Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah bekerja keras sejak penyusunan draf, uji coba sampai
ditetapkannya standar ini.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I DEFINISI....................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP....................................................................................... 2
BAB III TATA LAKSANA......................................................................................... 3
BAB IV DOKUMENTASI......................................................................................... 4

iii
BAB I

DEFINISI

A. Definisi
Pemberian vaksin melalui program imunisasi merupakan salah satu
strategi pembangunan kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia
sehat. Program imunisasi mengacu kepada konsep Paradigma Sehat, dimana
prioritas utama dalam pembangunan kesehatan yaitu upaya pelayanan
peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Menurut Undang-Undang Nomor 23
tahun 1992 tentang kesehatan bahwa program imunisasi sebagai salah satu upaya
pemberantasan penyakit menular. Upaya imunisasi telah diselenggarakan di
Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kesehatan yang terbukti
paling cost effective. Mulai tahun 1977, upaya imunisasi dikembangkan menjadi
Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), yaitu tuberculosis, difteri,
pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B. Beberapa bulan yang lalu pada
beberapa daerah di Indonesia terserang kembali wabah penyakit difteri dan
campak. Seperti kasus peningkatan kasus infeksi difteri di Jawa Timur
berdasarkan laporan sampai dengan tanggal 8 Desember 2011 terjadi 560 kasus
klinis difteri dengan 13 kematian. Kasus difteri ini sudah menyebar ke beberapa
daerah lain di Indonesia.
Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk
melindungi terhadap penyakit PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi) sampai usia anak sekolah. Hal ini disebabkan karena sejak anak mulai
memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan terhadap tingkat kekebalan yang
diperoleh saat imunisasi ketika bayi. Oleh sebab itu, pemerintah
menyelenggarakan imunisasi ulangan pada anak usia sekolah dasar atau
sederajat (MI/SDLB) yang pelaksanaannya serentak di Indonesia dengan nama
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Penyelenggaraan BIAS ini berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1059/Menkes/SK/IX/2004 dan mengacu
pada himbauan UNICEF, WHO dan UNFPA tahun 1999 untuk mencapai target
Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) pada tahun 2005 di negara
berkembang (insiden dibawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun).
BIAS adalah salah satu bentuk kegiatan operasional dari imunisasi lanjutan pada
anak sekolah yang dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunnya dengan
sasaran seluruh anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) atau sederajat (MI/SDLB)
kelas 1, 2, dan 3 di seluruh Indonesia. Imunisasi lanjutan sendiri adalah imunisasi
ulangan yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang

1
perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi yang diberikan
berupa vaksin Difteri Tetanus (DT) dan Vaksin Campak untuk anak kelas 1 SD
atau sederajat (MI/SDLB) serta vaksin Tetanus Toksoid (TT) pada anak kelas 2
atau 3 SD atau sederajat (MI/SDLB). Pada tahun 2011, secara nasional imunisasi
vaksin TT untuk kelas 2 dan kelas 3 SD atau sederajat (MI/SDLB) ditambah
dengan Antigen difteri (vaksin Td). Pemberian imunisasi ini sebagai booster untuk
mengantisipasi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Perubahan pemberian
imunisasi dari vaksin TT ditambah dengan vaksin Td ini sejalan dengan
rekomendasi dari Komite Ahli Penasehat Imunisasi Nasional atau Indonesia
Technical Advisory Group on Immunization. Hal ini disebabkan adanya perubahan
trend kasus infeksi difteri pada usia anak sekolah dan remaja. Pemberian
imunisasi bagi para anak usia SD atau sederajat (MI/SDLB) ini merupakan
komitmen pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS). Selain itu, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit
melalui pemberian kekebalan tubuh harus dilaksanakan secara terus menerus,
menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan
perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan.
Dalam rangka pelaksanaan Panduan yang ada di Puskesmas Taman ini
dipandu oleh adanya Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas. Visi Puskesmas Taman
adalah terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu, untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Taman. Dan Misi
Puskesmas Taman antara lain menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar
kesehatan yang bermutu, dan sesuai standar, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Puskesmas Taman, serta meningkatkan pemberdayaanmasyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Taman. Adapun Tata Nilai Puskesmas Taman adalah
“TAMAN”, yang artinya Terbaik, Aman, Memuaskan, Akurat dan Nyaman.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang Lingkup
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di Sekolah Dasar/ Mi di
wilayah kerja Puskesmas Taman. Sasaran bias meliputi siwa kelas 1, 2 dan 5 SD/
sederajad. Pendataan sasaran di lakukan terlebih dahulu, pembuatan jdwal,
penyebaran surat pemberitahuan ke sekolah- sekolah dan pelaksanaan BIAS di
sekolah sesuai jadwal.
BIAS Imunisasi DT dan Td berdasarkan SK (Surat Keputusan) Kepala
Puskesmas, Panduan, Pedoman Internal dan Eksternal, SOP (Standar Operasinal
Prosedur) oleh masing-masing unit kerja dan kegiatan dari program UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat).

3
BAB III
TATA LAKSANA

A. Tata Laksana
Tata laksana kegiatan BIAS Imunisasi DT dan Td adalah sebagai berikut :
1. Petugas melakukan pendataan sasaran siswa kelas 1, 2 dan 3 Sekolah
Dasar;
2. Petugas menyiapkan logistik imunisasi lengkap dengan Parasetamol, kapas,
Anafilaktik syok dan vaksin serta kelengkapan administrasi;
3. Petugas menyiapkan jadwal kegiatan lengkap dengan nama petugasnya;
4. Petugas menyebarkan undangan dengan pemberitahuan bahwa murid harus
makan terlebih dahulu sebelum mendapatkan imunisasi Dt/ Td;
5. Petugas melaksanaan BIAS di sekolah sesuai dengan jadwal;

4
BAB IV
DOKUMENTASI

A. DOKUMENTASI
Dalam kegiatan BIAS imunisasi ini ,tindak lanjut dari kegiatan ini
capaianya didokumentasikan dalam Laporan Bias imunisasi DT dan Td.

Anda mungkin juga menyukai