Anda di halaman 1dari 4

PEMANTAUAN,

PENANGGULANGAN DAN
PELACAKAN KIPI
No. : 440/ /SOP VIII/
Dokumen PUSK-UKP/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal
: 14 Januari 2021
Terbit
Halaman : 1 dari 3
UPT PUSKESMAS Dr. Hj. Yendra Afriza
SUNGAYANG NIP.197004292002122001
1. Pengertian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah merupakan kejadian medik
yang diduga berhubungan dengan vaksinasi. Kejadian ini dapat berupa reaksi
vaksin, kesalahan prosedur, koinsiden, reaksi kecemasan, atau hubungan
kausal yang tidak dapat ditentukan. KIPI diklasifikasikan serius apabila
kejadian medic akibat setiap dosis vaksinasi yang diberikan menimbulkan
kematian, kebutuhan untuk rawat inap, dan gejala sisa yang menetap serta
mengancam jiwa.

2. Tujuan 1. Mendeteksi dini, merespon kasus KIPI dengan cepat dan tepat,
mengurangi dampak negatif vaksinasi.
2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)

3. Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

4. Referensi 1. Permenkes No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular;
3. Petunjuk Teknis Pelaksnaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Keputusan Direktur
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/
1 /2021
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI nomor : HK 0202/II/4205/2020 tentang Kesiapan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

5. Alat dan bahan 1. Jenis vaksin yang diberikan, dosis, nomor batch
2. Pemberi imunisasi dan dokter yang bertanggungjawab
3. Format pencatatan dan pelaporan KIPI
4. Formulir Investigasi KIPI

6. Prosedur/ Pemantauan KIPI


langkah- 1. Pemantauan kasus KIPI dimulai langsung setelah vaksinasi.
langkah 2. Puskesmas menerima laporan KIPI dari sasaran yang divaksinasi/
masyarakat / kader.
3. Setiap fasyankes harus menetapkan contact person yang dapat dihubungi
apabila ada keluhan dari penerima vaksin.
4. Penerima vaksin yang mengalami KIPI dapat menghubungi contact
person fasyankes tempat mendapatkan vaksin COVID-19
5. Selanjutnya fasilitas pelayanan kesehatan akan melaporkan ke
Puskesmas, sementara Puskesmas dan Rumah Sakit akan melaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
6. Untuk kasus diduga KIPI serius maka Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
akan melakukan konfirmasi kebenaran kasus diduga KIPI serius tersebut
berkoordinasi dengan Pokja KIPI / Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
atau dengan Komda PP-KIPI / Dinas Kesehatan Provinsi.
7. Kemudian bila perlu dilakukan investigasi (Lampiran Formulir
Investigasi KIPI), maka Dinas Kesehatan Provinsi akan berkoordinasi
dengan Komda PP-KIPI dan Balai Besar POM Provinsi serta melaporkan
ke dalam website keamanan vaksin untuk dilakukan kajian oleh Komite
independen (Komnas dan/atau Komda PP-KIPI).
8. Pasien yang mengalami gangguan kesehatan diduga akibat KIPI
diberikan pengobatan dan perawatan selama proses investigasi dan
pengkajian kausalitas KIPI berlangsung.

Pelacakan KIPI
A. Pastikan informasi pada laporan
1. Pemantauan kasus KIPI dimulai langsung setelah vaksinasi.
2. Dapatkan catatan medik pasien (atau catatan klinis lain)
3. Periksa informasi tentang pasien dari catatan medik dan dokumen
lain
4. Isi setiap kelengkapan yang kurang dari formulir laporan KIPI
5. Tentukan informasi dari kasus lain yang dibutuhkan untuk
melengkapi pelacakan.

B. Lacak dan Kumpulkan Data


Tentang pasien
1. Kronologis vaksinasi saat ini yang diduga menimbulkan KIPI
2. Riwayat medis sebelumnya, termasuk riwayat vaksinasi sebelumnya
dengan reaksi yang sama atau reaksi alergi yang lain.
3. Riwayat keluarga dengan kejadian yang sama.

Tentang kejadian
1. Kronologis, deskripsi klinis dan setiap hasil laboratorioum yang
relevan dengan KIPI dan penegakan diagnosis dari kejadian ikutan.
2. Tindakan yang didapatkan, apakah dirawat inap/jalan dan bagaimana
hasilnya
3. Tentang vaksin yang diduga menimbulkan KIPI
4. Prosedur pengiriman vaksin, kondisi penyimpanan, dan catatan suhu
pada lemari es
5. Tentang kondisi sasaran lainnya yang mendapatkan vaksin yang sama
6. Adakah sasaran lain yang mendapat vaksinasi dari vaksin dengan
nomor batch yang sama dan menimbulkan gejala yang sama
7. Evaluasi pelayanan vaksinasi.
6. Diagram Alir Penemuan laporan Informasi dari
masyarakat/petugas kesehatan

1. Pengobatan/Perawatan jika
diperlukan
2. Pelaporan, pelacakan /investigasi
 konfirmasi : positif/negatif Petugas Puskesmas
 Identifikasi : Kabupaten/Kota, Provinsi
 Tunggal/kelompok
 Apakah ada kasus lain yang
serupa

Pokja KIPI
Analisis sementara penyebab dan
Kabupaten/Kota
klasifikasi KIPI melengkapi investigasi

Tindak lanjut :
 Pengobatan Puskesmas RS
 Komunikasi
 Perbaikan Mutu Pelayanan

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Website keamanan Vaksin


Kajian laporan KomDa KomNas
Etiologi lapangan PP-KIPI PP-KIPI
kausalitas

Subdit
Imunisasi
BPOM

7. Unit Terkait Kepala Bidang P2P, Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular, Kepala
Puskesmas, Penanggungjawab Program, Pelaksana Program

8. Dokumen 1. Petunjuk Teknis Pelaksnaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan


Terkait Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Keputusan Direktur
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/
1 /2021
2. Permenkes No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
9. Catatan Revisi
PEMANTAUAN, PENANGGULANGAN DAN
UPT PUSKESMAS PELACAKAN KIPI
SUNGAYANG No. Kode : 440/ /SOP VIII/ PUSK-
UKP/2021
No. Revisi : 0
DAFTAR Tgl. Terbit : 14 Januari 2021
TILIK Tgl. Mulai Berlaku : 15 Januari 2021

Halaman : 1/1

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak Berlaku
1 Apakah dilakukan pemantauan KIPI langsung setelah vaksinasi?

2. Apakah fasyankes telah menetapkan contact person yang dapat


dihubungi apabila ada keluhan dari penerima vaksin?

3. Apakah fasyankes telah menyiapkan format Pencatatan dan


Pelaporan KIPI ?

4. Apakah pasien yang mengalami gangguan kesehatan diduga


akibat KIPI diberikan pengobatan dan perawatan selama proses
investigasi dan pengkajian kausalitas KIPI berlangsung?

5. Apakah petugas melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi?

JUMLAH

CR: ......................%
Sungayang, ..........................
Pelaksana Auditor

(.............................)

Anda mungkin juga menyukai