Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DAWE
Jalan Lapangan Cendono Dawe - Kudus
Telp. (0291) 420257
Email: puskesmasdawe@gmail.com

Kerangka acuan Kegiatan


PERTEMUAN KADER IMUNISASI UPT.PUSKESMAS DAWE PROGRAM
IMUNISASI (BIAS CAMPAK)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2015

I.Pendahuluan
Program imunisasi campak di Indonesia telah dimulai sejak tahun
1984 dengan kebijakan memberikan 1 dosis pada usia 9 bulan (dosis
pertama).Kegiatan BIAS (bulan imunisasi anak sekolah ) pada anak kelas
1 SD (dosis kedua), imunisasi tambahan berupa crash program campak
pada anak balita dan catch up campaign pada anak SD di daerah resti
dan penguatan surveilens campak.
Kebijakan reduksi campak di Indonesia diarahkan untuk menghilangkan
kelompok rawan (suseptibel ) campak, khususnya usia balita dan usia
sekolah. Guna menghilangkan kelompok rawan di usia balita,
dilaksanakan crash program campak.dan dilanjutkan dgn imunisasi rutin
,sweeping.

Untuk mencapai target cakupan yang diharapkan dan kualitas


pelaksanaan program sesuai SOP maka diperlukan adanya pertemuan
kader guna menyampaikan teknik pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan.

II.LATAR BELAKANG
Campak merupakan salah satu penyebab infeksi menular yang
menyerang anak-anak juga dewasa.ditandai dengan panas tinggi, mata
merah, bercak merah pada kulit dan menular melalui percikan ludah
,bersin.
Penyakit ini merupakan penyebab tingginya angka kesakitan maupun
kematian pada bayi dan anak-anak.
Pada tahun 2005 terdapat 345.000 kasus kematian akibat campak di
dunia, sekitar 311.000 kematian terjadi pada anak-anak BALITA.
Di Indonesia termasuk cukup tinggi insiden campak,yaitu th.2008
absolut campak 15.369 kasus, kasus campak tersebut tersebar merata.
diseluruh Indonesia

III.TUJUAN
Tujuan Umum
Terlaksananya kegiatan sesuai SOP
Tujuan Khusus
1.Audiens memahami strategi Imunisasi BIAS
2.Audien mengetahui teknik pelaksanaan Imunisasi
3.Audien mengetahui tentang KIPI dan tindak lanjut
pelaporannya

IV.MATERI PERTEMUAN
1.Kebijakan nasional program imunisasi
2.Teknik pelaksanaan imunisasi
3.KIPI dan tindak lanjut

V.SASARAN
Kader puskesmas 55 orang

VI.KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Pertemuan kader puskesmas.

VII.WAKTU PELAKSANAAN
11 Juli 2017

VIII.TEMPAT
Aula puskesmas Dawe

IX.METODE
Penyuluhan dan Tanya jawab

X.KEGIATAN
Penanggung jawab:Kepala UPT.Puskesmas Dawe
Pelaksana : TIM BIAS

XI.TARGET
Peserta hadir 100%
Peserta mengerti dan memahami isi materi

XII.PENUTUP.
Demikian kerangka acuan imunisasi ,atas kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.

Kudus, 11 Juli 2017

Kepala UPT.Puskesmas Dawe Koordinator


Imunisasi

Darsono, SKM, MM Evie Sofa


Soffiana, Amd.Keb
NIP.19680312 198903 1 006 NIP.19760423
200501 2 014
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JEKULO
Jalan Raya Kudus-Pati Km. 10 No. 24Klaling,
Jekulo, KudusTelp. (0291) 4246117, 4246118
Email: puskesmasjekulo@gmail.com

Kerangka acuan
PERTEMUAN KADER IMUNISASI UPT.PUSKESMAS JEKULO PROGRAM
IMUNISASI (BIAS DT/Td)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2015

I.Pendahuluan
Program imunisasi Anak sekolah (BIAS) dilaksanakan setiap
tahun ,yang menjadi sasaran adalah anak kls 1,2,3 sekolah
dasar/sederajat.kegiatan ini berdasar atas SKB 4 menteri
(Mendikbud,Menag,Menkes,dan Mendagri)Nomor 0408b/u/1984,Nomor
19a.Menkes/SKB/VI/1984,Nomor 74 /TH/1984dan Nomor 61 Tahun 1984
Tentang TP.UKS.
Imunisasi yang diberikan adalah DT/Td berfungsi mendapatkan imunitas
selama 25tahun.
Dinas Pendidikan mendukung penuh program ini karena merupakan
amanat SKB 4 menteri dan untuk mencetak tunas bangsa yang sehat
,siap menerima pelajaran dan mampu meneruskan cita cita
bangsa.Sekolah merupakan tempat berkumpulnya masyarakat dari
kelompok muda rentan sekali menjadi tempat tertularnya penyakit,maka
melalui Imunisasi inilah diharapkan generasi muda yang berada disekolah
terlindungi dari penularan penyakit.
Ada beberapa pendapat tentang Imunisasi,ada yang menerima ada juga
yang menolak.
Beberapa sekolah meminta persetujuan dari wali murid apakah anaknya
boleh diimunisasi atau tidak,yang tidak setuju anaknya tidak diimunisasi
ketika pelaksanaan BIAS DT,Td artinya tidak ada unsur paksaan ,tapi
yang harus diingat bawa jika anak tersebut terjangkit penyakit, bukan
hanya anak tersebut yang rugi,tapi kita semua, karena anak tersebut bisa
menularkan kepada orang lain.
Imunisasi DT/Td perlu diberikan pada anak sekolah karena dalam
penelitian membuktikan adanya penurunan kekebalan dalam kurun waktu
tertentu,sehingga perlu mendapat imunisasi ulangan (booster) usia diatas
7 tahun.
Kandungan DT:memiliki toxoid difteri 20Lf dan toxoid Tetanus 7,5Lf
sedangkan Td lebih rendah yaitu toxoid difteri 2Lf s edangkan toxoid
tetanus 7,5Lf.
Vaksin ini memberikan proteksi terhadap penyakit Difteri dan Tetanus.
Untuk mencapai target cakupan yang diharapkan dan kualitas
pelaksanaan program sesuai SOP maka perlu adanya pertemuan kader
guna menyampaikan teknik pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
II.TUJUAN
Tujuan Umum
Terlaksananya kegiatan sesuai SOP
Tujuan Khusus
1.Audiens memahami strategi Imunisasi BIAS
2.Audien mengetahui teknik pelaksanaan Imunisasi
3.Audien mengetahui tentang KIPI dan tindak lanjut
pelaporannya

III.MATERI PERTEMUAN
1.Kebijakan nasional program imunisasi
2.Teknik pelaksanaan imunisasi
3.KIPI dan tindak lanjut
IV.SASARAN
Kader puskesmas 32 orang

V.KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Pertemuan kader puskesmas
VI.WAKTU PELAKSANAAN
02 November 2015
VII.TEMPAT
Aula puskesmas Jekulo
VIII.METODE
Penyuluhan dan Tanya jawab
IX.KEGIATAN
Penanggung jawab:Kepala UPT.Puskesmas Jekulo

Pelaksana : TIM BIAS


X.TARGET
Peserta hadir 100%
Peserta mengerti dan memahami isi materi
XI.PENUTUP.
Demikian kerangka acuan imunisasi ,atas kerjasamanya kami
ucapkan terima
kasih.

Kudus,26 oktober 2015

Kepala UPT.Puskesmas Jekulo Koordinator


Imunisasi

dr.Emy Ruyanah Noor


Hadi Sucipto
NIP.19680208 200904 2 001
NIP.19791213 200701 1 006
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JEKULO
Jalan Raya Kudus-Pati Km. 10 No. 24Klaling,
Jekulo, KudusTelp. (0291) 4246117, 4246118
Email: puskesmasjekulo@gmail.com

Kerangka acuan
PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN)POLIOTAHUN 2016
MENUJU ERADIKASI POLIO DUNIA

I.Pendahuluan

Polio merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh


virus yang menyerang sistem saraf sehingga penderita menderita
kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak umur 0-3
tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual,
kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi
polio dan ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara
aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur
<15 tahun dalam kurun waktu tertentu guna mencari kemungkinan adanya
virus polio liar yang berkembang di masyarakat.
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami
penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan akhirnya dapat
mengakibatkan kelumpuhan.Setelah dilaksanakan PIN polio tiga tahun
berturut-turut pada tahun 1995, 1996 dan 1997, virus polio liar asli
Indonesia sudah tidak ditemukan lagi sejak tahun 1996.
Namun pada tanggal 13 Maret 2005 ditemukan kasus polio importasi
pertama di kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kasus polio tersebut berkembang menjadi KLB yang menyerang 305
orang dalam kurun waktu 2005 sampai awal 2006. KLB ini tersebar di 47
kabupaten/kota di 10 provinsi. Selain itu juga ditemukan 46 kasus Vaccine
Derived Polio Virus (VDVP)dimana 45 kasus di antaranya terjadi di semua
kabupaten di pulau Madura dan satu kasus terjadi di Probolinggo, Jawa
Timur. Setelah dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI), dua kali
mop-up, lima kali PIN dan dua kali subPIN,KLB (kejadian luar biasa) dapat
ditanggulangi sepenuhnya.
Kasus virus polio liar (VPL) terakhir yang mengalami kelumpuhan
ditemukan pada tanggal 20 Februari 2006 di Aceh Tenggara, Nanggroe
Aceh Darussalam. Sejak tahun 2006 hingga sekarang tidak pernah lagi
ditemukan kasus Polio.

Indonesia telah berhasil menerima sertifikasi bebas polio bersama


dengan Negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR) pada
bulan Maret 2014, sementara dunia masih menunggu negara lain yang
belum bebas polio yaitu Afganistan, Pakistan dan Nigeria.
Untukmempertahankan keberhasilan tersebut Indonesia akan melakukan
beberapa rangkaian kegiatan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio,
penggantian vaksin trivalent Oral Polio Vaccine (tOPV)ke bivalent Oral
Polio Vaccine (bOPV) dan Introduksi Inactvated Polio Vaccine (IPV).
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2016 akan dilaksanakan di
seluruh Indonesia. Untuk di provinsi Bali akan dilaksanakan pada tanggal
15-22Maret 2016, dengan sasaran anak usia 0-59 bulan, termasuk untuk
pendatang. Pemberian imunisasi polio dilaksanakan di Posyandu,
Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah
Sakit serta pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah koordinasi dinas
kesehatan setempat. Pemberian imunisasi dilakukan pada semua balita
tanpa melihat status imunisasinya (sudah mendapatkan imunisasi polio
atau belum).
Pengertian eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar
indigenous selama tiga tahun berturut turut disuatu region yang dibuktikan
dengan surveilens AFP yang sesuai dengan standart sertifikasi.
Strategi dalam eradikasi polio diantaranya adalah :Imunisasi yang meliputi
peningkatan imunisasi rutin polio dan tambahan (PIN) ,mempertahankan
AFP RATE >2/100.000 pada anak kurang dari 15 tahun ,pengambilan
specimen AFP adekuat.

II.TUJUAN
Tujuan Umum
Terlaksananya kegiatansesuai SOP
Tujuan Khusus
1.Audien memahami strategi PIN
2.Audien mengetahui teknik pelaksanaan PIN
3.Audien mengetahui tentang KIPI dan tindak lanjut
pelaporannya
III.MATERI PERTEMUAN
1.Kebijakan nasional PIN
2.Teknik pelaksanaan PIN
3.KIPI dan tindak lanjut
IV.SASARAN
Kader Puskesmas 96 orang
V.KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Pertemuan kader
VI.WAKTU PELAKSANAAN
17 Februari 2016
VII.TEMPAT
Aula Puskesmas Jekulo
VIII.METODE
Penyuluhan dan Tanya jawab
IX.KEGIATAN
Penanggung jawab : Kepala UPT.Puskesmas Jekulo
Pelaksana : TIM PIN
X.TARGET
Peserta hadir 100%
Peserta mengerti dan memahami isi materi
XI.PENUTUP.
Demikian kerangka acuan PIN ,atas kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.
Kepala UPT.Puskesmas Jekulo Koordinator Imunisasi

dr.Emy Ruyanah Noor hadi sucipto


NIP.19680208 200904 2 001 NIP.19791213
200701 1 006

Anda mungkin juga menyukai