Anda di halaman 1dari 3

SPO PELAYANAN BIAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Alimaturrahim, A.Md.Kep
TIWORO TENGAH NIP. 19641231 198603 1 250
1. Pengertian 1. Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang aman, berbiaya rendah
dan berdampak besar dalam melindungi masyarakat dari berbagai
penyakit yang dicegah dengan imunisasi (PD3I).
2. BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak Rubella serta
melengkapi dosis OPV, DPT-HB-Hib dan IPV yang terlewat
3. BIAN akan dilaksankan dalam dua tahap, yaitu tahap 1 dilaksankan
mulai bulan mei 2022 bagi 27 provinsi di luar pulau jawa dan bali,
dan tahap II akan dilaksanakan mulai Agustus 2022 bagi Provinsi di
pulau Jawa dan Bali. Kementrian kesehatan bekerja sama dengan
bekerjasama dengan kemtrian/lembaga pemerintah daerah serta lintas
sector terkait dalam upaya penyelenggaraan imunisasi anak difasilitas
kesehatan maupun pos pelayanan imunisasi selama pelaksanaan
BIAN.
2. Tujuan 1. Meningkatkan semangat tenaga kesehatan, masyarakat dan jajaran
pemerintah daerah maupun mitra pembangunan dalam menjalankan
program imunisasi demi tercapainya tujuan keluarga Indonesia sehat
dan berkualitas.
2. Melindungi anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi
3. Memberikan imunisasi campak rubella dan melengkapi imunisasi
yang terlewatkan.

3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tiworo Tengah tentang Imunisasi


No. ……. Tahun 2022
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 tahun 2014

4. Refrensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun


2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Imunisasi
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
482/MENKES/VI/2010 tentang Gerakan Imunisasi Nasional
4. Buku pedoman tentang penyelenggaraan imunisasi MenKes RI No 42
Tahun 2013
5. Permenkes No. 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
6. Surat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor
SR.02.06/II/1589/2022 tentang Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Nasional (BIAN) Tahun 2022
5. Alat dan Bahan 1. Alat :
a. Vaksin Carrier
b. Cool pack
c. Termometer Vaksin
d. ADS 0,5 cc dan 5 cc
e. Safety Box
f. Form Pencatan Hasil Kegiatan
g. Alat Tulis

2. Bahan :
a. Vaksin MR dan Pelarut
b. Vaksin OPV,
c. Vaksin DPT HB-Hib
d. Vaksin IPV
e. Kapas Alkohol
6. Prosedur / 1. Tentukan Jumlah sasaran anak sekolah dasar kelas 1,2,3,4,5,6 (MR)
Langkah Langkah 2. Tentukan Jumlah sasaran Paud TK (OPV, MR, DPT HB-Hib, IPV)
3. Tentukan Jumlah sasaran Balita Usia 9-59 bulan (OPV, MR, DPT,
HB-Hib, IPV)
4. Tentukan jumlah vaksin sesuai dengan sasaran yang akan di layani
5. Siapkan alat sesuai kebutuhan
6. Siapkan Vaksin MR dan Pelarut dan Vaksin lainnya kemudian
masukkan kedalam vaksin carier berisi 4 cool pack. Pastikan Vaksin
masih berkualitas/paten (VVM A atau B, belum kadaluarsa, label
kemasan masih ada dan terbaca.
7. Panggil anak satu persatu
8. Melakukan Anamnesa dengan cara :
a. Melihat keadaan umum pasien.
b. Melakukan pengukuran suhu tubuh pada pasien.
c. Menunda pemberian imunisasi, apabila ada indikasi demam .
d. Melakukan rujukan internal pada pasien indikasi demam dan
rujukan extemal pada anak dengan riwayat alergi dan kejang.
e. Apabila kondisi baik dan tidak ada kontra indikasi, lakukan
langkah selanjutnya
9. Menjelaskan manfaat serta efek samping yang timbul setelah
diberikan imunisasi DPI/HB/HIB
10. Melakukan informed consent.
11. Petugas mencuci tangsn.
12. Melakukan pengambilan l'aksin dari dalam termos es penyedotan
durgan spuit ADs/tersedia dengan dosis 0,5 cc, jangu meninggalkan
jarum pada botol vaksin.
13. Mernpersiapkan posisi yang aman untuk bayi dan anak :
a. Melaakkan bayi dengan posisi miring diatas pangkuan ibu dengan
seluruh kaki telanjang.
b. Orang tua sebailnya memegang kaki.
c. Sedang pada batita penyuntikan dilakukan pada lengan kanan atas.
14. Memegang paha atau lengan atas dengan ibu jari dan jari telunjuk.
15. Membersihkan daerah penyuntikan dengan kapas DTT.
16. Menyuntikan vaksin didaerah sepertiga atas lengan secara IM atau
Sub Kutan dalam dengan sudut jarum 90' atau pada lengan kiri atas.
17. Menekan seluruh jarum langsung kebawah melalui kulit sehingga
masuk kedalam otot.
18. Melakukan aspirasi dan suntikan secara pelan-pelan untuk
mengurangi rasa sakit.
19. Menekan bekas suntikan dengan kapas DTT.
20. Mernbuang spuit + kapas dalam safety box.
21. Melihat reaksi KIPI syock anafilaksis dan apabila terjadi lakukan
pertologan pertama pada reaksi KIPI syock anafilaksis.
22. Memberikan resep Paracetamol l0 mg/kgbb/kali
23. Membereskan alat.
24. Petugas mencuci tangan.
25. Mencatat data mendokumentaikan hasil pelayanan.
7. Bagan Alur
Tentukan jumlah sasaran & Jumlah Vaksin
yang dibutuhkan

8. Unit Terkait 1. Tim Imunisasi Puskesmas


2. Tim Entry data Imunisasi Puskesmas
3. Kepala Sekolah
4. Kader Kesehatan
5. Kepala Desa
6. Bidan/Perawat Desa

9. Dokumen Terkait 1. Surat Tugas,


2. Lembar Pencatatan Hasil kegiatan

Rekaman Histori Perubahan


No. Hal Yang di Rubah Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai