Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA MATARAM

DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM


UPTD PUSKESMAS MATARAM
Jln. Catur Warga no. 29 A Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Telepon (0370) 6170995, Email : puskesmasmataram@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PUSKESMAS MATARAM TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Imunisasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang paling efektif dan
berdampak terhadap peningkatan Kesehatan Masyarakat. Menurut Undang- Undang
Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk
mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas
Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen Pemerintah untuk
mencapai Millenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka
kematian pada anak. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah yang mengacu pada
undang – undang perlindungan anak tentang Imunisasi, bahwa setiap anak sekolah
tingkat Dasar berhak mendapatkan pelayanan Imunisasi Campak, Rubella, HPV, Dt dan
Td. Imunisasi anak sekolah tingkat dasar dilaksanakan satu kali setahun yaitu anak
kelas 1, 2 dan 5.
Agar Puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus memberikan
pelayanan sesuai Visi dan Misi UPTD Puskemas Mataram, yang tertuang dalam tata
nilai UPTD Puskemas Mataram yaitu pelayanan yang ramah terhadap pelanggan,
mengerjakan tugas sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak membeda-bedakan
masyarakat dalam memberi pelayanan, melakukan semua pekerjaan dengan senang
hati sehingga dapat menyelesaikan semua tugas yang dipercayakan.

II. Latar Belakang


Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang
kesehatan adalah upaya pembinaan anak usia sekolah melalui Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah (UKS/M). UKS/M dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik melalui Trias UKS/M yang meliputi
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah
sehat. Salah satu pelayanan kesehatan dalam kegiatan UKS/M adalah pemberian
imunisasi melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan
untuk meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah dan melindungi dari PD3I. 8
Sebagai bagian dari UKS/M, pada tahun 1997, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Dalam Negeri, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
telah mencanangkan pelaksanaan imunisasi bagi anak sekolah dasar atau sederajat.
Surat Keputusan Bersama 4 Kementerian ini telah diperbaharui pada tahun 2014.
Pelaksanaan BIAS yang sudah berjalan sampai saat ini adalah imunisasi Campak
Rubela dan DT pada anak kelas satu, serta imunisasi Td pada anak kelas dua dan lima.
Pada tahun 2000, lebih dari 562.000 anak per tahun meninggal di seluruh dunia
karena komplikasi penyakit campak. Denan pemberian imunisasi campak dan berbagai
upaya yang telah dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun
menjadi 115.000 per tahun, dengan perkiraan 314 anak per hari atau 13 kematian
setiap jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak-anak dan
dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan
masyarakat adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil
trimester pertama. Infeksi rubella ynag terjadi sebelum konsepsi dan selama awal
kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom rubella kongenital
(congenital rubella syndrome/CRS) pada bayi yang dilahirkan.
.
Di Indonesia, rubella merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilen dalam 5 tahun terakhir
menunjukkan 70% kasus rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun. Selain itu
berdasarkan studi tentang estimasi beban penyakit CRS di Indonesia pada tahun 2013
diperkirakan terdapat 2767 kasus CRS, 82/100.000 terjadi pada usia 15-19 tahun dan
menurun menjadi 47/100.000 pada usia ibu 40-44 tahun. Sedangkan perhitungan
modeling di jawa Timur diperkirakan 700 bayi dilahirkan dengan CRS setiap tahunnya.
Pada tahun 2011 s/d 2013 Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan
kasus difteri terbanyak didunia. Berdasarkan data urveilans pada tahun 2010 dan 2012
terjadi peningkatan jumlah difteri yng terjadi dibeberapa provinsi diIndonesia yang perlu
disikapi secara cepat dan tepat. Untuk memutus rantai penularan penyakit difteri
dilakukan upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi pada bayi dan dilanjutkan
dengan imunisasi anak sekolah dasar kelas 1, 2 dan 5.
Kekebalan untuk penyakit Tetanus, pada imunisasi dasar hanya mendapatkan
imunisasi tetanus minimal dua dosis. Perlindungan jangka panjang diperoleh jika
mendapatkan imunisasi Tetanus sebanyak 5 (Lima) dosis (status T5). Attack rate
Tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang tidak mendapatkan imunisasi tetanus
sebesar 20/1.000 kelahiran nhidup dan case fatality rate antarea 30% s/d 90%. Untuk
mempertahankan status eliminasi tetanus neonatorum kurang dari 1/1.000 kelahiran
hidup ditingkat Kabupaten/Kota dalam satu tahun. Diperlukan upaya pencapaian status
T5 bagi semua WUS, sehingga pemberian imunisasi Dt dan Td pada anak sekolah
dasar atau sederajat merupakan rangkaian upaya mencapai status T5 bagi individu.
Kasus-kasus lainnya seperti Kanker Leher Rahim merupakan penyakit menular
yang merupakan agenda keshatan nasional yang harus diatasi. Sebanyak 95% kanker
leher rahim disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV) dan biasanya terjadi
pada perempuan usia reproduksi. Ada lebih dari 100 tipe HPV dan sekitar 40 tipe dapat
menginfeksi area genital. Tipe yang paling sering menyebabkan kanker leher rahim,
kanker vulva vagina, pre-kanker anal, kanker penis dan kanker orofaring adalah tipe 16
dan 18 sedangkan tipe 6 dan 11 paling sering menyebabkan kutil kelamin. Kanker
tersebut dapat dicegah dengan imunisasi HPV
Dengan mempertimbangkan tingginya beban penyakit tersebut dan telah
tersedianya vaksin HPV yang aman untuk mencegah penyakit tersebut, maka akan
dilakukan penambahan vaksin baru, yaitu vaksin HPV ke dalam program BIAS.
Pemberian imunisasi HPV diberikan hanya pada anak perempuan usia kelas 5 (dosis
pertama) dan usia kelas 6 (dosis kedua) SD/MI atau sederajat dengan interval dua
belas bulan.
Pentingnya imunisasi BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah ) untuk
meningkatkan kekebalan sehingga mendapatkan perlindungan jangka panjang serta
mencapai tingkat Population Imunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga
dengan imunisasi penyakit Tetanus, Difteri, HPV dan Campak Rubella yang
menyebabkan wabah, kecacatan dan kematian dapat dikendalikan sampai dieliminasi.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit
Campak, Kanker Leher Rahim, Difteri dan Tetanus

B. Tujuan Khusus
1. Diperolehnya perlindungan anak bagi penyakit Campak dan Rubella seumur
hidup.
2. Diperolehnya perlindungan anak bagi penyakit Kanker Leher Rahim.
3. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit difteri selama 10
Tahun
4. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit tetanus selama 25
tahun.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
o
1 Perencanaan - Mendata sasaran BIAS meliputi murid kelas
BIAS 1,2 dan 5.
- Sosialisasi kegiatan BIAS.
- Merencanakan kebutuhan vaksin dan
logistic.
- Mengambil vaksin dan logostik ke dinas
kesehatan kota/kabupaten
2 Pelaksanaan - Memberikan imunisasi MR dan DT pada
BIAS siswa kelas I
- Memberikan imunisasi HPV pada murid
perempuan kelas V
- Memberikan imunisasi Td pada siswa kelas II
dan V
- Sweeping Imunisasi MR, HPV, DT dan Td
bila ada siswa atau siswi yang belum di
imunisasi dikarenakan sakit atau tidak masuk
sekolah
- Mengentri hasil layanan
- Menyusun laporan
V. Cara melaksanakan kegiatan
a. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
No Pelaksanaan Kegiatan Keterangan
Pokok
1 Perencanaan - Pendataan dilakukan untuk - Sumber
BIAS perencanaan jumlah vaksin dan pembiayaan
logistic. DAK
- Sosialisasi terkait kegiatan BIAS
- Pengambilan vaksin berdasarkan
jumlah sasaran.
- Pembentukan TIM pelaksanaan
BIAS
- Menginformasikan ke setiap
sekolah mengenai jadwal
pelaksanaan BIAS
2 Pelaksnaan - Menyiapkan vaksin dan logisik - Sumber
BIAS sesuai kebutuhan. pembiayaan
- Koordinasi dengan Tim DAK
Pelaksana.
- Pemberian imunisasi sesuai
dengan jadwal pemberian.
- Melaksanakan sweeping kepada
murid yang tidak hadir atau sakit
saat jadwal pelaksanaan
- Pengentrian hasil kegiatan BIAS
- Merekap hasil kegiatan
- Mengirimkan laporan ke Dinas
Kesehatan

b. Peran Lintas Program Dan Peran Lintas Sektor


LINTAS
NO PERAN LINTAS SEKTOR PERAN
PROGRAM
1. Dokter Sebagai tempat Camat Koordinator,
konsultasi motivator dan
kesehatan bayi promotor dalam
dan balita serta mewujudkan
menegakkan pembangunan
diagnosa jika kesehatan dan
sasaran sakit penanggung jawab
pelaksanaan
pembangunan
menyeluruh di
wilayah
kecamatan.
2. Bidan Bersama-sama Lurah Koordinator,
dalam motivator dan
pelaksanaan fasilitator dalam
kegiatan kegiatan program
Imunisasi di kesehatan
statis (program
(Puskesmas) Imunisasi ) di
wilayah kelurahan.

3 Petugas Bersama-sama Kepala Sekolah Sebagai motivator


Promkes memberikan dalam
penyuluhan menggerakkan
kesehatan sasaran dan wali
(masalah PD3I) murid agar
berpartisipasi
dalam kegiatan
BIAS
4. Petugas Bersama-sama Guru Sebagai
Kesehatan dalam upaya pengerahan
Lingkungan kesehatan sasaran dan
lingkungan sebagai pelaksana
/penyakit dalam kegiatan
berbasis BIAS
lingkungan
pada bayi dan
balita.

5. Perawat Pemenuhan BHABINKAMTIB Sebagai


Vaksinator imunisasi pada NAS POL DAN pengamanan
bayi, balita dan BABINSA petugas dan
ibu hamil masyarakat di
Lingkungan terkiat
dengan penolakan
Vaksin dll
6. Surveilans Bersama-sama Tokoh Agama Memberi
dalam kegiatan dan Tokoh dukungan
Pengamatan Masyarakat terhadap
dan Pelacakan pelaksanaan
kasus secara kegiatan program
terus menerus kesehatan
terhadap
masalah
penyakit ,menul
ar di
Lingkungan
terkait dengan
Imunisasi
7. Petugas Melakukan BHABINKAMTIB Sebagai
MTBS pemeriksaan NAS POL DAN pengamanan
terhadap bayi BABINSA petugas dan
dan balita sakit masyarakat di
sehingga bisa Lingkungan terkiat
diimunisasi dengan penolakan
tepat waktu Vaksin dll
8 Petugas Bersama-sama
UKS melaksanakan
kegiatan
program UKS
dan Imunisasi
di sekolah.
VI. Sasaran
Sasaran dari kegiatan BIAS adalah murid SD/MI kelas 1,2 dan 5
N Sasaran Imunisasi Bulan
O
1 Kelas 1 MR Agustus
DT November
2 Kelas 2 Td November
3 Kelas 5 dan 6 Putri HPV Agustus
4 Kelas 5 Td November

VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan


2023
N Kegiatan Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
o n b r r i n l s p t v s
1. Pendataan sasaran X

2. BIAS MR dan HPV X


3. Sweeping BIAS MR X
dan HPV
4. BIAS DT dan Td X
5. Sweeping BIAS DT X
dan Td

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


a. Evaluasi Kegiatan.
Evaluasi pelaksaan BIAS dilakukan setelah pelaksanaan, jika kurang dari
target 95%, maka petugas harus melakukan sweeping.
b. Pelaporan
Hasil pelayanan diInput secara online melaluiaplikasi Sehati Indonesia ku (ASIK)
dan pelaporan manual dibuat setiap bulannya dan dikirim ke Dinas Kesehatan atas
pengetahuan Kepala UPTD Puskesmas Mataram.

Mengetahui
Kepala UPTD. Puskesmas Mataram

dr. Nurviana Indah Permatasari


NIP. 19851129 201101 2 012

Anda mungkin juga menyukai