PUSKESMAS TAMAN
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BABI DEFINISI........................................................................................................ 1
BAB II RUANG LINGKUP....................................................................................... 2
BAB III TATA LAKSANA......................................................................................... 3
BAB IV DOKUMENTASI......................................................................................... 6
iii
BAB I
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Jenis Katarak;
B. PenyebabKatarak;
C. Terapi;
D. Prosedur Tata Laksana Skrining Katarak.
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
sistemik maupun dalam bentuk tetes yang dapat menyebabkan kekeruhan
lensa.
9. Katarak ikutan
Katarak ikutan menunjukkan kekeruhan kapsul posterior akibat katarak
traumatik yang terserap sebagian atau setelah terjadinya ekstraksi katarak
ekstrakapsular.
B. PENYEBAB KATARAK
Penyebab utama katarak adalah proses penuaan. Anak bias mengalami
katarak yang biasanya merupakan penyakit yang diturunkan, peradangan di dalam
kehamilan, keadaan ini disebut sebagai katarakkongenital. Lensa mata
mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau kapsullensa, korteks
lensa yang terletak antara nucleus lensa atau intilen sadengan kapsullensa. Pada
anak dan remaja nucleus bersifat lembek sedang pada orang tua nucleus ini
menjadi keras.Katarak dapat mulai dari nukleus, korteks, dan sub kapsularis
lensa. Dengan menjadi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air
dan menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya,
sehingga kemampuannya memfokuskan benda dekat berkurang. Hal ini mulai
terlihat pada usia 45 tahun dimana mulai timbul kesukaran melihat dekat
(presbiopia). Pada usia 60 tahun hampir 60% mulai mengalami katarak atau lensa
keruh. Katarak biasanya berkembang pada kedua mata akan tetap
iprogresivitasnya berbeda. Kadang – kadang penglihatan pada satu mata ternyata
berbeda dengan mata yang sebelahnya. Perkembangan katarak untuk menjadi
berat memakan waktu dalam bulan hingga tahun. Berbagai factor dapat
mengakibatkan tumbuhnya katarak lebih cepat. Faktor lain dapat mempengaruhi
kecepatan berkembangnya kekeruhan lensa seperti diabetes melitus, obat
tertentu, sinar ultra violet B dari cahaya matahari, efek racun dari merokok, dan
alkohol, gizi kurang vitamin E, dan radang menahun di dalam bola mata. Obat
tertentu dapat mempercepat timbulnya katarak seperti betametason, klorokuin,
klorpromazin, kortison, ergotamin, indometasin, medrison, neostigmin, pilokarpin
dan beberapa obat lainnya. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit seperti diabetes
mellitus dapat mengakibatkan timbulnya kekeruhan lensa yang akan menimbulkan
katarak komplikata (Ilyas, 2006) .
C. TERAPI
Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat mencegah katarak.
Beberapa penelitian sedang dilakukan untuk memperlambat proses bertambah
keruhnya lensa untuk menjadi katarak (Ilyas, 2006).Meski telah banyak usaha
yang dilakukan untuk memperlambat progresifitas atau mencegah terjadinya
4
katarak, tatalaksana masih dengan pembedahan (James, 2006). Untuk
menentukan waktu katarak dapat dibedah ditentukan oleh keadaan tajam
penglihatan dan bukan oleh hasil pemeriksaan. Tajam penglihatan dikaitkan
dengan tugas sehari-hari penderita. Digunakan nama insipien, imatur, matur, dan
hipermatur didasarkan atas kemungkinan terjadinya penyulit yang dapat terjadi
(Prof. Dr. Sidarta Ilyas, dkk, 2002). Operasi katarak terdiri dari pengangkatan
sebagian besar lensa dan penggantian lensa dengan implant plastik. Saat ini
pembedahan semakin banyak dilakukan dengan anestesi local dari pada
anestesiumum. Anestesi local diinfiltrasikan di sekitar bola mata dan kelopak mata
atau diberikan secara topikal. Operasi dilakukan dengan insisi luas pada
periferkornea atau sklera anterior, diikuti oleh ekstraksi (lensa diangkat dari mata)
katarak ekatrak apsular. Insisi harus dijahit. Likuifikasi lensa menggunakan
probeultrasonografi yang dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil darikornea
atau sklera anterior (fakoemulsifikasi).
5
BAB IV
DOKUMENTASI