Anda di halaman 1dari 30

Pemeriksaan Fisik Kepala Dan Lehe

r
Dosen : Ns M. Nurman, M.Kep
Kelompok I
• Fitri Yanis 1914401008
• Aina Fitri 1914401001
• Amelia Rahmadani 1914401003
• Atika Ramadona 1914401005
• Reno Kurniawan 1914401016
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA DAN LEHER
Kepala
Mata
THT
Leher
• Kelenjar Tiroid
• Kelenjar Limpe
Pemeriksaan Kepala & Leher
“Inspeksi”
Posisi Kepala

• Apakah kepala ditegapkan?


• Bagian muka asimetriskah?
• Proporsionalkah terhadap bagian tubuh lain?

Kulit Kepala

• Adakah lesi ?
• Amati rambut ?

Mata
• Kemungkinan proptosis ?  disfungsi tiroid / oleh massa dalam orbita

Leher
• Kemungkinan asimetris ?  cara : menjulurkan leher
• Adanya luka parut, massa
• Pasien disuruh menelan  N : kelenjar tiroid tidak ikut pergerakan menelan
• Benjolan-benjolan pada leher ?  kemungkinan goiter multinodular
• Bendungan vena superfisial?  kemungkinan goiter
Pemeriksaan Kepala & Leher
“Palpasi Kepala dan Leher”

1 2

Tengkorak

• Adakah nyeri / massa? 3 4


Cara : raba dari daerah oksipital, ke daerah
aurikularis posterior ke trigonum posterior
kemudian melintasi sternokleidomastoideus
• Bila ada massa
Perhatikan mobilitas, konsistensi, nyeri
tekan.
• Nyeri tekan (+)  tanda radang
• Mobilitas (-)  keganasan 5 6
Pemeriksaan Kepala & Leher
“Palpasi Kelenjar Tiroid”

Cara anterior
• Fleksi leher pasien / memutar dagu sedikit ke kanan
• Tangan kanan pemeriksa menggesar laring ke kanan dan,
selama menelan, lobus tiroid kanan yang tergesert
dipalapasi dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri.

Cara Posterior
• Pemeriksa memakai tangan kirinya mendorong trake ke
akan.
• Pasien diminta menelan sementara tangan kanan
pemeriksa meraba tulang rawan tiroid
Pemeriksaan Kepala & Leher

Ciri Nodul Jinak Nodul Ganas


Usia awitan Dewasa Dewasa
Kelamin Wanita Pria
Anamnesis Ada gejala Riwayat
pengobatan
* sinar-X pada
kepala atau leher
Riw. Keluarga Penyakit tiroid Tidak ada
jinak
Kecepatan Lambat Cepat
pembesaran
Perubahan suara Tidak ada Ada
Jumlah nodul  1 1
Kelenjar limfe Tidak ada Ada
Sisa tiroid Abnormal Normal
Mata

Tajam penglihatan

Lapangan pandangan

Gerakan mata

Struktur mata interna


dan eksterna
Pemeriksaan
oftalmoskopi
Mata
“Pemeriksaan Tajam Penglihatan”

Rasio : 20/20
Angka pertama : jarak baca pasien terhadap peraga.
Angka kedua : jarak terbacanya peraga oleh mata normal.
OD : mata kanan
OS : mata kiri

Cara :
1. Memakai kartu Snellen standar
2. Memakai Kartu Tajam Penglihatan Saku
3. Menilai Pasien dengan Penglihatan Buruk
4. Memeriksa Pasien yang Tidak Dapat Membaca
Mata
“Pemeriksaan Tajam Penglihatan”
Memakai kartu Snellen standar

Cara :
Pasien diminta untuk menutup satu matanya
dengan telapak tangan & membaca baris
terkecil yang mungkin.
Mata
“Pemeriksaan Tajam Penglihatan”
Memakai Kartu Tajam Penglihatan

Cara:
1. Dilihat pada jarak 35 cm
2. Pasien menutup satu mata
3. Pasien diminta membaca baris
terkecil yang masih dapat dibaca
Mata
“Pemeriksaan Tajam Penglihatan”

Menilai Pasien dengan Penglihatan Buruk

Cara:
1. Pasien menutup satu mata
2. Dengan counting finger
3. Dengan handmovement : 1/60 bila
tidak bisa menginterpretasikan
4. Dengan NLP (non light perception) :
1/300
5. Selanjuntnya, bila dengan cahaya tidak
bisa membedakan : 1/~
Mata
“Pemeriksaan Tajam Penglihatan”
Memeriksa Pasien yang Tidak Dapat Membaca

Cara:
1. Bagi pasien buta huruf / anak kecil
2. Pemeriksa meminta pasien
menunjukkan arah huruf itu: ke
atas, ke bawah, ke kanan, dan ke
kiri
Mata
“Pemeriksaan Lapangan Pandang”
Uji Konfrontasi

Cara:
1. Jarak antar pemeriksa dan pasien
1 meter.
2. Pasien diminta menutup mata
kanannya sedangkan pemeriksa
menutup mata kirinya.
3. Pada orang normal, lapangan
pandang meluas hingga sekitar
50° ke arah superior, 60° ke arah
nasal, 70° ke arah inferior, dan
50° kearah temporal. Di sisi
temporal lapang pandang terletak
bintik buta antara 10° dan 20°.
Mata
“Pemeriksaan Lapangan Pandang”
Kelainan Lapangan Pandang
Mata Buta
• Lesi nervus opticus / l
• Lesi korteks oksipital yang terkait

Hemianopsia bitemporal
• Lesi nervus opticus setinggi chiasma opticum  tumor
hipofisis

Hemianopsia homonim
• Kerusakan pada traktus optikus, radiasi optik, atau
korteks oksipital
• Sering pada pasien stroke

Kuadrananopsia
• Kerusakan pada radiasi optik bawah kanan atau daerah
oksipital bawah kanan.
Mata
“Pemeriksaan Gerak Mata”

Otot Paretik Posisi ke Arah


Mana Mata Tidak
Akan Menuju
Rektus media Nasal
Obliqus inferior Atas & nasal
Obliqus superior Bawah & nasal
Rektus lateral Temporal
Rektus superior Atas & temporal
Rektus inferior Bawah & temporal
Mata
“Menilai Refleks Cahaya Pupil”

Interpretasi:
1. RCL (+) : bila terjadi miosis pada
mata yang disinari cahaya.
2. RCTL (+) : bila terjadi miosis pada
mata yang berlawan dengan yang
disinari cahaya.
Mata
“Menilai Refleks Dekat”

Cara :
1. Pasien diminta melihat sasaran jauh
2. Sasaran kemudian didekatkan lebih kurang 12,5 cm
dari hidung secara tiba-tiba.
Interpretasi :
3. Mata akan berkonvergensi
4. Pupil akan mengecil.
Mata
“Pemeriksaan Struktur Eksternal dan
Internal Mata”
Pemeriksaan Kelopak Mata
• Kemungkinan kelemahan, infeksi, tumor, atau kelainan
• Pasien diminta membuka dan menutup mata.
• Periksa adanya xantelasma
• Perhatikan distribusi dari bulu mata

Xanthelasma Lagoftalmus Exoftalmus

Hordeulum Trichiasis
Mata
“Pemeriksaan Struktur Eksternal dan
Internal Mata”
Pemeriksaan Konjungtiva
• Adanya tanda radang (yaitu melebarnya pembuluh
darah),
• Pigmentasi tidak biasa
• Pembengkakan
• perdarahan

Konjungtivitis Trachoma Xeroftalmia

Pterigium
Mata
“Pemeriksaan Struktur Eksternal dan
Internal Mata”
Inspeksi Sklera
• Apakah ada nodul, hiperemia, dan
perubahan warna
• N : berawarna putih

Leukoma

Makula
Mata
“Pemeriksaan Struktur Eksternal dan
Internal Mata”
Inspeksi Pupil
• Kedua pupil ukurannya harus sama
• Anisokoria  indikasi penyakit neurologik
• Midriasis  berhubungan dengan obat-obatan simpatomimetik, glaukoma, atau obat tetes
yang menyebabkan dilatasi
• Miosis  penggunaan obat-obat parasimpatomimetik, peradangan iris, dan terapi obat untuk
glaukoma
• Pupil miotonik Adie : dilatasi pupil 3-6 mm, hanya sedikit berkonstriksi terhadap cahaya dan
akomodasi
• Pupil Argyll Robertson : pupil mengecil 1-2 mm, bereaksi terhadap akomodasi tetapi tidak
terhadap cahaya
• Sindrom Horner : paralisis simpatik dari mata akibat pemutusan pada rantai simpatik servikal.

Anisokoria Pupil Argyll Robertson


Sindrom Horner
Mata
“Pemeriksaan Struktur Eksternal dan
Internal Mata”
Inspeksi Iris
• Periksa warnanya
• Apakah ada nodul & vaskularitas

Iridosiklitis
Mata
“Pemeriksaan Struktur Eksternal dan
Internal Mata”
Inspeksi Kedalaman Kamera Okuli Anterior
• Cara :
• Memberikan sinar secara oblik pada ruang yang gelap
• Interpretasi :
• Jika terlihat bayangan berbentuk bulan sabit  kamera okuli
anterior dangkal  menyempitnya ruangan antara iris dan
kornea
• Kamar dangkal  glaukoma sudut tertutup.

Glaukoma sudut tertutup


Mata
“Pemeriksaan Struktur Eksternal dan
Internal Mata”
Inspeksi Aparatus Lakrimalis
• Jika ada epifora  obstruksi aliran keluar melalui
pungtum

Epifora
THT
Persiapan Alat & Bahan
• Lampu kepala
• Spekulum telinga dengan berbagai ukuran
• Aplikator kapas
• Pinset bayonet dan pinset lurus
• Cerumen hook dan cerumen spoon
• Otopneumoscope
• Speculum hidung dengan berbagai ukuran
• Cermin laring dan nasofaring dengan berbagai ukuran
• Spatel lidah
• Seperangkat garpu tala
• Kapas dan Kasa
• Larutan Efedrin 1% dan 2%
• Larutan lidokain
• Alkohol 70%
• Betadine
• AgNo3
• Spoit 10 cc untuk spooling telinga
• Air hangat yang disesuaikan dengan suhu tubuh
• Bunsen
THT
Pemeriksaan Telinga
Inspeksi Telinga Luar
• Kelainanbentuk telinga,
• Tanda-tanda peradangan,
• Tumor dan secret yang keluar dari liangtelinga.
• Pengamatan dilakukan pada telinga bagian depan dan belakang.

Palpasi
• Apakah ada nyeri tekan,
• nyeri tarik atau
• tanda-tanda pembesaran kelenjar pre dan postaurikuler.

Auskultasi
• Menggunakan Stetoskop
• Pada penderita dengan keluhantinnitus objektif
THT
Pemeriksaan Telinga
Liang Telinga & Membran Timpani
Terimakasih 😊

Anda mungkin juga menyukai