Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

UPTD. PUSKESMAS POTO TANO


PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
1. Pengertian Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan akibat ruptur
(Definisi) pembuluh darah dibawah lapisan konjungtiva yaitu pembuluh
darah konjungtivalis atau episklera. Sebagian besar kasus
perdarahan subkonjungtiva merupakan kasus spontan atau
idiopatik, dan hanya sebagian kecil kasus yang terkait dengan
trauma atau kelainan sistemik. Perdarahan subkonjungtiva dapat
terjadi di semua kelompok umur. Perdarahan subkonjungtiva
sebagian besar terjadi unilateral (90%).
2. Anamnesis 1. Pasien datang dengan keluhan adanya darah pada sklera
( Subjective) atau mata berwarna merah terang (tipis) atau merah tua
(tebal).
2. Sebagian besar tidak ada gejala simptomatis yang
berhubungan dengan perdarahan subkonjungtiva selain
terlihat darah pada bagian sklera.
3. Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama
setelah itu kemudian akan berkurang perlahan ukurannya
karena diabsorpsi.
4. Riwayat (Faktor risiko)
a. Hipertensi atau aterosklerosis
b. Trauma tumpul atau tajam
c. Penggunaan obat, terutama pengencer darah
d. Manuver valsava, misalnya akibat batuk atau muntah
e. Anemia
f. Benda asing
g. Konjungtivitis
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan status generalis
( Objective) 2. Pemeriksaan oftalmologi:
a. Tampak adanya perdarahan di sklera dengan warna
merah terang (tipis) atau merah tua (tebal).
b. Melakukan pemeriksaan tajam penglihatan umumnya
6/6, jika visus <6/6 maka dicurigai terjadi kerusakan
selain di konjungtiva
c. Pemeriksaan funduskopi adalah perlu pada setiap
penderita dengan perdarahan subkonjungtiva akibat
trauma.
4. Kriteria Diagnosa Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
5. Diagnosis Kerja Perdarahan subkonjungtiva
6. Kode Diagnosis No. ICPC-2 : F75 Contusion/ haemorrhage eye
No. ICD-10 : H57.8 Other specified disorders of eye and adnexa
No. ICD-9 : 372.72 Subconjunctival hemorrhage
7. Diagnosis Banding 1. Demam karena infeksi virus (influenza , chikungunya, dan
lain-lain)
2. Idiopathic thrombocytopenic purpura
3. Demam tifoid
8. Pemeriksaan Tidak diperlukan
Penunjang
9. Tatalaksana 1. Perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorpsi
dalam 1- 2 minggu tanpa diobati.
2. Pengobatan penyakit yang mendasari bila ada

10. Edukasi Memberitahu keluarga bahwa:


1. Tidak perlu khawatir karena perdarahan akan terlihat meluas
dalam 24 jam pertama, namun setelah itu ukuran akan
berkurang perlahan karena diabsorpsi.
2. Kondisi hipertensi memiliki hubungan yang cukup tinggi
dengan angka terjadinya perdarahan subkonjungtiva sehingga
diperlukan pengontrolan tekanan darah pada pasien dengan
hipertensi.
11. Prognosis 1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
12. Evidence I/II/III/IV
13. Tingkat A/B/C/D
Rekomendasi
14. Penelaah Kritis Dokter Puskesmas
15. Indikator Terkontrol -
16. Kriteria Rujukan Perdarahan subkonjungtiva harus segera dirujuk ke spesialis mata
jika ditemukan penurunan visus.

17. Persiapan Rujukan -


18. Kepustakaan 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

Anda mungkin juga menyukai