Anda di halaman 1dari 16

Corticosteroids in the

Treatment of Severe Sepsis


and Septic Shock in Adults
REVIEW JURNAL

Oleh :
Annisa Septyana Putri
Journal Ranking
Introduction

 Sepsis berat adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia.


 Di Australia dan Selandia Baru, 11,8% dari pasien yang masuk unit perawatan intensif (ICU)
berhubungan dengan sepsis berat (lebih dari 17 000 kasus per tahun)
 Dalam sebuah penelitian titik prevalensi terbaru dari penggunaan antibiotic pada ICU di
Australia dan New Zealand, 3 dari 4 antibiotik yang paling umum digunakan dalam
pengobatan adalah beta-laktam, dengan tikarsilin-klavulanat, meropenem,dan
piperasilin-Tazobactam.
 Mengingat bahwa dosis subterapeutik dikaitkan dengan hasil klinis yang lebih buruk dan
peningkatan kejadian resistensi obat, Maka dosis optimal antibiotik beta-laktam memiliki
potensi untuk meningkatkan hasil terapi bagi pasien kritis dengan sepsis berat
Kriteria Diagnosa Sepsis
Patogenesis Sepsis

Timbul spenitis
Respon dan hepatitis
Kerja limpa
eleminasi Aktivasi sel (ditandai
Infeksi oleh Menarik Aktivasi sel dan hati
agen infeksius mononuclear dengan
agen infeksius sitokin terus-menerus melebihi
oleh limpa fagosit terbentuknya
kapasitas
dan hati multifocal
nekrosa milier
Antibiotics Guidelines for Sepsis

Sumber Sepsis Rekomendasi

Sumber yang tidak diketahui (Termasuk karena kateter yang berhubungan Vancomycin IV* PLUS Cefepime 1 gm IV per 6 jam
dengan septicemia) +/-
Tobramycin 7 mg/kg IV EIAD

Severe beta-lactam allergy (anaphylaxis):


Vancomycin IV PLUS Aztreonam 2g per 8 jam
+/-
Tobramycin 7 mg/kg IV EIAD

Infeksi intra-abdomen Piperacillin/tazobactam 4.5g IV per 8 jam


OR
Cefepime 1g per 6 jam PLUS Metronidazole 500 mg IV per 8 jam
+/-
Gentamicin 7 mg/kg IV EIAD

Severe beta-lactam allergy (anaphylaxis):


Vancomycin IV PLUS Aztreonam 2g per 8 jam PLUS Metronidazole 500mg
per 8 jam
+/-
Gentamicin 7 mg/kg IV EIAD
Sumber Sepsis Rekomendasi

Saluran kemih Ceftriaxone 2g IV per 24 jam


+/-
Gentamicin 7 mg/kg IV EIAD (Pertimbangkan jika pasien memiliki
riwayat Multi Drug Resistant atau Pseudomonas)
Riwayat kolonisasi ESBL Ertapenem 1g per 24 jam tunggal
Severe beta-lactam allergy (anaphylaxis):
Aztreonam 2g per 8 jam PLUS Gentamicin 7mg/kg IV EIAD

Infeksi kulit atau Jaringan lunak Vancomycin IV*


atau
Nekrosis kulit atau Gangren Oxacillin/nafcillin 2g IV Q4H jika tidak diduga MRSA
Vancomycin IV* PLUS *Piperacillin/tazobactam 4.5g IV per 8 jam,
+/-
Clindamycin 900mg IV per 8 jam
Severe beta-lactam allergy (anaphylaxis):
Vancomycin IV* PLUS Aztreonam 2g per 8 jam PLUS Metronidazole
500mg per 8 jam
+/-
Clindamycin 900mg IV per 8 jam
Sumber Sepsis Rekomendasi
Pneumonia Ceftriaxone 2 gm IV per 24 jam PLUS
Azithromycin 500 mg IV per 24 jam
Severe beta-lactam allergy (anaphylaxis):
Levofloxacin 500 mg IV per 24 jam
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Membangun kelayakan untuk melanjutkan penelitian dengan dengan sampel dan cakupan
yang lebih besar

Tujuan Khusus
Menentukan perbedaan klinis dan farmakokinetik antara dosis terus menerus dan intermiten
pada pasien dengan sepsis berat
Metode Penelitian

 Desain Penelitian
This prospective, multicenter, double-blind, concealed, randomized controlled trial was conducted at Royal Brisbane and
Women’s Hospital, Austin Hospital, Blacktown Hospital, and Royal Darwin Hospital, Australia, and Prince of Wales Hospital, Hong
Kong.

 Kriteria Seleksi
Pasien yang memenuhi syarat jika mereka memenuhi semua kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Sepsis berat di 48 jam sebelumnya
2. Diberikan tikarsilin-klavulanat, piperasilin-Tazobactam atau meropenem dalam 24 jam sebelumnya
3. Pasien yang sudah berada di ICU lebih dari 48 jam

Pasien yang tidak memenuhi syarat jika mereka memenuhi semua kriteria eksklusi sebagai berikut:
1. Pasien kurang dari 18 tahun
2. Memiliki alergi terhadap salah satu obat yang diuji
3. Pasien yang menerima pengobatan paliatif
4. Pasien penerima transplantasi ginjal
5. Pasien yang telah menerima pengobatan tikarsilin-klavulanat, piperasilin-Tazobactam atau meropenem lebih dari 24 jam
 Intervensi
Pasien diacak untuk menerima :
1. Infus aktif dan Bolus Plasebo (Intervensi lengan)
2. Infus Plasebo dan Bolus aktif (Kelompok control)

 Infus Ticarcillinclavulanate dan piperacillin-Tazobactam (atau plasebo) diganti setiap 24


jam
 Infus meropenem (atau plasebo) diganti setiap 8 jam
CONSORT (Consolidated Standart Of
Reporting Trial) Flow Diagram
Hasil Penelitian

 Dari 60 pasien yang terdaftar. 30 pasien dialokasikan untuk intervensi dan 30 pasien
kelompok kontrol.
 Terdapat 82% dari pasien (18 dari 22) yang konsentrasi plasma antibiotiknya melebihi MIC
dalam kelompok yang kontinyu dibandingkan 29% (6 dari 21) dalam kelompok intermiten
( P = 0. 001).
 Penyembuhan secara klinis lebih tinggi pada kelompok kontinyu dibandingkan dengan
kelompok intermitten (70% vs 43%; P = 0. 037),
 Sedangkan untuk pasien yang bebas dari ICU lebih tinggi pada kelompok intermitten
dibandingkan dengan kelompok kontinyu (19,5 vs 17 hari; P = 0. 14)
 Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Pasien yang
bertahan sampai keluar dari rumah sakit adalah 90% pada kelompok yang kontinyu
dibandingkan 80% pada kelompok intermiten ( P = 0. 47).
Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Kelebihan
1. Penelitian multi center pertama yang membandingkan antara efek pemberian antibiotic
betalaktam secara kontinyu dengan intermitten
2. Studi ini satu-satunya yang membandingkan uji coba pemberian dosis betalaktam
kontinyu dan intermitten secara blind serta rahasia
3. Penelitian terbesar dalam lingkup ICU

Kekurangan
1. Penelitian ini memiliki keterbatasan seperti adanya perbedaan dari beberapa karateristik
dasar pada sampel yaitu : rata-rata usia pasien lebih muda 6 tahun, 13 % lebih banyak
pasien pria, 13 % memiliki komorbiditas yang lebih tinggi dan terdapat 13 % proporsi infeksi
yang di dapat diluar ICU dalam kelompok intervensi
2. Ukuran sampel yang sama pada setiap kelompok berpotensi bercampur antara
kelompok satu dengan yang lainnya
Kesimpulan

 Pemberian betalaktam secara terus menerus (kontinyu) dapat memberikan efek


konsentrasi antibiotic plasma yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian secara
intermitten dengan perbaikan dalam klinis pasien
 Studi ini menjadi landasan kuat untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk
mengidentifikasi perbedaan pada endpoint penelitian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai