Oleh :
Annisa Septyana Putri
Journal Ranking
Introduction
Timbul spenitis
Respon dan hepatitis
Kerja limpa
eleminasi Aktivasi sel (ditandai
Infeksi oleh Menarik Aktivasi sel dan hati
agen infeksius mononuclear dengan
agen infeksius sitokin terus-menerus melebihi
oleh limpa fagosit terbentuknya
kapasitas
dan hati multifocal
nekrosa milier
Antibiotics Guidelines for Sepsis
Sumber yang tidak diketahui (Termasuk karena kateter yang berhubungan Vancomycin IV* PLUS Cefepime 1 gm IV per 6 jam
dengan septicemia) +/-
Tobramycin 7 mg/kg IV EIAD
Tujuan Umum
Membangun kelayakan untuk melanjutkan penelitian dengan dengan sampel dan cakupan
yang lebih besar
Tujuan Khusus
Menentukan perbedaan klinis dan farmakokinetik antara dosis terus menerus dan intermiten
pada pasien dengan sepsis berat
Metode Penelitian
Desain Penelitian
This prospective, multicenter, double-blind, concealed, randomized controlled trial was conducted at Royal Brisbane and
Women’s Hospital, Austin Hospital, Blacktown Hospital, and Royal Darwin Hospital, Australia, and Prince of Wales Hospital, Hong
Kong.
Kriteria Seleksi
Pasien yang memenuhi syarat jika mereka memenuhi semua kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Sepsis berat di 48 jam sebelumnya
2. Diberikan tikarsilin-klavulanat, piperasilin-Tazobactam atau meropenem dalam 24 jam sebelumnya
3. Pasien yang sudah berada di ICU lebih dari 48 jam
Pasien yang tidak memenuhi syarat jika mereka memenuhi semua kriteria eksklusi sebagai berikut:
1. Pasien kurang dari 18 tahun
2. Memiliki alergi terhadap salah satu obat yang diuji
3. Pasien yang menerima pengobatan paliatif
4. Pasien penerima transplantasi ginjal
5. Pasien yang telah menerima pengobatan tikarsilin-klavulanat, piperasilin-Tazobactam atau meropenem lebih dari 24 jam
Intervensi
Pasien diacak untuk menerima :
1. Infus aktif dan Bolus Plasebo (Intervensi lengan)
2. Infus Plasebo dan Bolus aktif (Kelompok control)
Dari 60 pasien yang terdaftar. 30 pasien dialokasikan untuk intervensi dan 30 pasien
kelompok kontrol.
Terdapat 82% dari pasien (18 dari 22) yang konsentrasi plasma antibiotiknya melebihi MIC
dalam kelompok yang kontinyu dibandingkan 29% (6 dari 21) dalam kelompok intermiten
( P = 0. 001).
Penyembuhan secara klinis lebih tinggi pada kelompok kontinyu dibandingkan dengan
kelompok intermitten (70% vs 43%; P = 0. 037),
Sedangkan untuk pasien yang bebas dari ICU lebih tinggi pada kelompok intermitten
dibandingkan dengan kelompok kontinyu (19,5 vs 17 hari; P = 0. 14)
Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Pasien yang
bertahan sampai keluar dari rumah sakit adalah 90% pada kelompok yang kontinyu
dibandingkan 80% pada kelompok intermiten ( P = 0. 47).
Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
Kelebihan
1. Penelitian multi center pertama yang membandingkan antara efek pemberian antibiotic
betalaktam secara kontinyu dengan intermitten
2. Studi ini satu-satunya yang membandingkan uji coba pemberian dosis betalaktam
kontinyu dan intermitten secara blind serta rahasia
3. Penelitian terbesar dalam lingkup ICU
Kekurangan
1. Penelitian ini memiliki keterbatasan seperti adanya perbedaan dari beberapa karateristik
dasar pada sampel yaitu : rata-rata usia pasien lebih muda 6 tahun, 13 % lebih banyak
pasien pria, 13 % memiliki komorbiditas yang lebih tinggi dan terdapat 13 % proporsi infeksi
yang di dapat diluar ICU dalam kelompok intervensi
2. Ukuran sampel yang sama pada setiap kelompok berpotensi bercampur antara
kelompok satu dengan yang lainnya
Kesimpulan