Kontusio Paru dan

Acute Respiratory Distress Syndrome

DEBBY SOFIANA
1807101030063

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER

DIVISI BEDAH THORAKS KARDIAK DAN VASKULAR/ KSM ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
2020
Anatomi
Kontusio
Paru
 Definisi

Kontusio paru merupakan kondisi cedera pada parenkim paru

akibat trauma dada yang menyebabkan edema atau hematom alveolar
dan hilangnya struktur fisiologis dan fungsi paru.  Cairan yang berlebih
menyebabkan hipoksia. Dalam kasus cedera parah, respon inflamasi
menghasilkan ARDS.

Rendeki, S., & Molnár, T. F. (2019). Pulmonary contusion. Journal of thoracic disease, 11(Suppl 2), S141–S151. https://doi.org/10.21037/jtd.2018.11.53
 Epidemiologi
Trauma toraks terjadi hampir 50% dari semua kecelakaan

Kontusio paru terjadi pada 25-35% dari semua

trauma dada tumpul dada

Sekitar 70% dari kasus kontusio paru adalah hasil dari

kecelakaan lalu lintas.

Rendeki, S., & Molnár, T. F. (2019). Pulmonary contusion. Journal of thoracic disease, 11(Suppl 2), S141–S151. https://doi.org/10.21037/jtd.2018.11.53
 Etiologi
Kecelakaan lalu lintas

Cedera ledakan atau gelombang kejut

yang terkait dengan trauma penetrasi.

Jatuh dari ketinggian

Trauma tajam dengan mekanisme

perdarahan dan edema parenkim.

Rendeki, S., & Molnár, T. F. (2019). Pulmonary contusion. Journal of thoracic disease, 11(Suppl 2), S141–S151. https://doi.org/10.21037/jtd.2018.11.53
 Manifestasi Klinis
1. Dyspnea/Takipnea
2. Takikardia
3. Fraktur costae
4. Hematoma
5. Emfisema subkutan
6. Dapat terjadi penurunan kesadaran
7. Sianosis

Kontusio paru ringan : dapat

bersifat asimtomatik. 

Rendeki, S., & Molnár, T. F. (2019). Pulmonary contusion. Journal of thoracic disease, 11(Suppl 2), S141–S151. https://doi.org/10.21037/jtd.2018.11.53
 Patofisiologi

Trauma thorax akan menyebabkan:

•Peradangan
•peningkatan permeabilitas alveolo-kapiler
• edema paru
•ventilasi / perfusi terganggu
 Diagnosis
Anamnesis
Untuk mengetahui mekanisme terjadi-nya cedera

Rendeki, S., & Molnár, T. F. (2019). Pulmonary contusion. Journal of thoracic disease, 11(Suppl 2), S141–S151. https://doi.org/10.21037/jtd.2018.11.53
 Diagnosis
2. Pemeriksaan Fisik
• Airway-breathing- circulation
• Vital sign
• Klinis :
- Jejas thoraks
- Flail chest
- Fraktur costae
- Crackles

Rendeki, S., & Molnár, T. F. (2019). Pulmonary contusion. Journal of thoracic disease, 11(Suppl 2), S141–S151. https://doi.org/10.21037/jtd.2018.11.53
 Diagnosis
2. Pemeriksaan Penunjang
• AGD (Analisa Gas Darah): Cukup oksigen dan karbondioksida berlebihan,
namun kadar gas tidak menunjukkan kelainan pada awal perjalanan luka
memar paru.
• Rontgen Thorax: Menunjukkan konsolidasi
• CT Scan Thorax : memberikan gambaran kontusio.
• USG : menunjukkan adanya garis putih vertical B-line.

Rendeki, S., & Molnár, T. F. (2019). Pulmonary contusion. Journal of thoracic disease, 11(Suppl 2), S141–S151. https://doi.org/10.21037/jtd.2018.11.53
 Diagnosis

Foto Thoraks CT scan USG

Rendeki, S., & Molnár, T. F. (2019). Pulmonary contusion. Journal of thoracic disease, 11(Suppl 2), S141–S151. https://doi.org/10.21037/jtd.2018.11.53
 Tatalaksana
Tujuan terapi suportif:
•Mengurangi sesak napas Tidak ada terapi khusus untuk kegagalan per-
•menghilangkan rasa sakit napasan pasca trauma yang secara signifikan
•pembersihan saluran udara dapat mengurangi risiko pengembangan ARDS.
•mencegah komplikasi

Pemasangan oksigen dan penggunaan

ventilasi tekanan positif (SaO2 < 90%)
Resusitasi cairan
Diuretik
Analgetik
Antibiotik
Rendeki, S., & Molnár, T. F. (2019). Pulmonary contusion. Journal of thoracic disease, 11(Suppl 2), S141–S151. https://doi.org/10.21037/jtd.2018.11.53
ARDS
 Definisi

ARDS merupakan inflamasi paru yang bersifat akut dan difus,

yang mengakibatkan peningkatan permeabilitas vaskular paru,
peningkatan tahanan paru, dan hilangnya jaringan paru yang
berisi udara, dengan hipoksemia dan opasitas bilateral pada
pencitraan.

Papazian, L., Aubron, C., Brochard, L. et al. Formal guidelines: management of acute respiratory distress syndrome. Ann. Intensive Care 9, 69 (2019).
 Epidemiologi
Insidensi ARDS 75 per 100.000 atau 1,5% per 100.000 penduduk

• ARDS bermanifestasi pada 17% pasien kontusio paru dan

78% pasien dengan polytrauma.  
• Pneumonia berkembang pada 20% pasien. 

Sekitar 23% pasien dengan ARDS membutuhkan

ventilasi mekanis. 

Papazian, L., Aubron, C., Brochard, L. et al. Formal guidelines: management of acute respiratory distress syndrome. Ann. Intensive Care 9, 69 (2019).
Etiologi
Patofisiologi
 Manifestasi Klinis

Papazian, L., Aubron, C., Brochard, L. et al. Formal guidelines: management of acute respiratory distress syndrome. Ann. Intensive Care 9, 69 (2019).
 Klasifikasi

Papazian, L., Aubron, C., Brochard, L. et al. Formal guidelines: management of acute respiratory distress syndrome. Ann. Intensive Care 9, 69 (2019).
 Diagnosis

Papazian, L., Aubron, C., Brochard, L. et al. Formal guidelines: management of acute respiratory distress syndrome. Ann. Intensive Care 9, 69 (2019).
 Diagnosis

Foto Thoraks CT Scan Thorax AGD

Papazian, L., Aubron, C., Brochard, L. et al. Formal guidelines: management of acute respiratory distress syndrome. Ann. Intensive Care 9, 69 (2019).
 Tatalaksana

Hart, Robert, and Euan Black. Acute Respiratory Distress Syndrome. Anasthesia and Intensive Care Medicine . 2019
Papazian, L., Aubron, C., Brochard, L. et al. Formal guidelines: management of acute respiratory distress syndrome. Ann. Intensive Care 9, 69 (2019).
 Tatalaksana
Terapi Suportif
Sedasi dan analgetik

Neuromuskular blockade jika ards berat

Monitoring hemodinamik/ manajemen melalui CVC (central venous catheter)

Nutrisi (enteral)

Kontrol glukosa

Cegah dan tatalaksana VAP

Profilaksis stress ulcer

Hart, Robert, and Euan Black. Acute Respiratory Distress Syndrome. Anasthesia and Intensive Care Medicine . 2019
Thank you