Anda di halaman 1dari 11

Acute respiratory distress syndrome(ARDS)

Oleh : kelompok 3
ANGGOTA KELOMPOK

19.12.2.149.053
Dzakia Anavia Aviliani

19.12.2.149.028
Nur Avina Damayanti

19.12.2.149.030
Reynata Indraswari I.S

19.12.2.149.117
Rita Nur Azlina

19.12.2.149.036
Siti Elida

19.12.2.149.123
Tika
Acute respiratory
distress
syndrome(ARDS) membrane
Merupakan sindrom yang ditandai oleh peningkatan permeabilitas
alveolar-kapiler terhadap air, larutan dan protein plasma di
sertai kerusakan alveolar difus dan akumulasi cairan dalam perenkim
paru yang mengandung protein.Sindrom klinis yang ditandai dengan
penurunan progresif kandungan oksigen arteri yang terjadi setelah
penyakit atau cidera serius (Brunner & suddarth,2001).

Gagal nafas akut /ARDS adalah ketidakmampuan sistem


pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2),
eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkan
oleh masalah ventilasi difusi atau perfusi (Susan Martin T, 1997)
Etiologi ( penyebab )

Depresi Sistem Kelainan primer Efusi pleura, hemotoraks


Saraf Pusat neurologis dan pneumothoraks

Trauma Penyakit akut


paru
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinis
Gejala klinis utama pada kasus ARDS adalah:

a.Penurunan kesadaran mental d. Sianosis

b.Dispnea serta takipnea yang e. Hipoksemia


berat akibat hipoksemia
f. Auskultasi paru: ronkhi
c.Terdapat retraksi interoksa basah,krekels, wheezing

.
g. Hipotensi
 

Pemeriksaan diagnostic :
Laboratorium
KOMPLIKASI

Infeksi paru
1

2 Abnormalitas obstruktif ( keterbatasan aliran udara )

3 Defek difusi sedang

4 Hipoksemia

5 Toksisitas oksigen
Penatalaksanaan
Tujuan utama pengobatan adalah untuk memperbaiki masalah ancaman dengan segera antara lain

 Terapi Oksigen

 Vetilasi Mekanik

 Positif and Expiratory Breathing (PEEB)

 Pemantauan oksigen Arteri Adekuat

 Terapi farmakologi

 Pemeliharaan jalan nafas

 Pencegahan Infeksi

 Dukungan Nutrisi
 Monitor semua sistem terhadap respon
tarapi dan potensial komplikasi
KASUS
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi
(00032)
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
perfusi (00030)
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus yang
Seorang laki-laki, An. A berusia 16 tahun, pekerjaan berlebih (00031)
sebagai pelajar, suku Jawa, beragama Islam,
berdomisili di Gresik, dirujuk ke IRD dr. Soetomo
dari Rumah Sakit BDH dengan diagnosis near PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG )
drowning dan mengeluh sesak napas. Sesak napas Berdasarkan Pemeriksaan Laboratorium darah didapatkan
dirasa sejak 3 jam SMRS. Sesak napas setelah Hb 16,6 g/dL, SGOT 38/μL,
pasien tenggelam di kolam air tawar. Pasien Leukosit 3.300/ μL, SGPT 15/μL, PLT 409.000/μL,
tenggelam kira-kira 15 menit. Ketika dikeluarkan Albumin 3,73 g/dL.
dari kolam pasien batuk disertai sedikit darah dan Granulosit 76,6%, BUN 7,3 mg/dL, Hct 48,1%, SK 0,86%,
lumpur. Pasien pingsan dan kebiruan. Pasien PTT 12,3 detik,
segera dibawa ke rumah sakit terdekat, setelah Natrium 133 mmol/L, APTT 27,9 detik,
diberi oksigen pasien sadar. Kolam tempat pasien Kalium 3,3 mmol/L, GDA 286 mg/dL,
tenggelam tidak terlalu dalam namun mengandung Klorida 98 mmol/L.
lapisan lumpur yang tebal. Sebelum tenggelam Pemeriksaan Analisa gas darah (Oksigen Jackson Rees 10 lpm): pH 7,17,
pasien loncat dari pinggir kolam, ketika tidak timbul pCO2: 51 mmHg, pO2 80 mmHg, HCO3 16,6 mmol/L, BE - 9,9 dan SO2
ke permukaan, pasien segera dicari dan saat 92,2%.
ditemukan dan ditolong, posisi kepala pasien ada Berdasarkan pemeriksaan foto toraks didapatkan perselubungan pada kedua
dalam lapisan lumpur. lapang paru, dan berkonsultasi pada SMF Ilmu Penyakit Jantung, didapatkan
edema paru non cardiogenic yang bisa disebabkan penyakit dasarnya
(drowning), Pasien didiagnosis sementara Sesak napas, Drowning,
Perselubungan pada kedua lapang paru dan Hiperglikemia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai