dengan ARDS
Acut Respiratory Distress syndrome
Karena kelainan ini ditemukan pada orang dewasa, maka saat itu
disebut sebagai adult respiratory distress syndrome. Setelah
diketahui bahwa kelainan ini juga dapat terjadi pada anak-anak,
maka namanya diganti menjadi acute respiratory distress
syndrome.
Pengertian
Acute Respiratory Distress Syndrome
merupakan keadaan gagal napas yang
timbul secara mendadak.
1. Eksudatif
2. Proliferatif
3. Fibrotik
1. Fase eksudatif
Tampak sekitar 24 jam setelah cedera awal dan
terdiri atas kerusakan endotel kapiler serta serta
kebocoran cairan ke dalam interstisial paru.
Mikroembolus juga terjadi dan menyebabkan
peningkatan arteri.
Terjadi kerusakan membran basalis, ruang
interstisial, epitel alveolus.
Fibrin, darah, cairan dan protein akan
bereksudasi ke ruang interstisial di sekitar
alveolus.
2. Fase proliferatif
Terjadi sekitar 7 hingga 10 hari kemudian
Sel tipe I dan II mengalami kerusakan
menyebabkan penurunan produksi
surfaktan, kolapsnya alveolus dan
atelektasis
3. Fase fibrotik
Terjadi hingga 2-3 minggu
Terdapat penumpukan fibrin yang
ireversibel di dalam paru menyebabkan
fibrosis paru yang semakin menurunkan
daya kembang paru yang memperburuk
hipoksemia maka terjadilah ARDS.
Etiologi
Faktor yang dapat menyebabkan ARDS
terbagi menjadi dua kategori yaitu
1. langsung
2. Tidak langsung (sistemik)
Etiologi
Faktor-faktor yang secara langsung dapat
menyebabkan ARDS meliputi :
1. Aspirasi (aspirasi air karena hampir
tenggelam atau aspirasi isi lambung).
2. Trauma dada dengan luka memar.
3. Pneumonia (pneumonia akibat bakteri,
dan virus), serta inhalasi toksik.
Etiologi
Faktor-faktor yang secara tidak langsung dapat menyebabkan
ARDS meliputi :
1. Pankreatitis
2. Transfusi darah dengan transfusion-related acute lung injury
3.Pasca cardiopulmonary bypass,
4.Gagal cangkok primer untuk transplantasi paru,
5. Sepsis berat,
6. Terapi radiasi
7. Ingesti toksik,
8. Trauma dengan banyak fraktur
9. Sindrom emboli lemak.
DLL
Manifestasi
1. Hipoksemia
2. Dispnea
3. Cracles
4. Alkalosis respiratori
5. Asidosis metabolik
Pemeriksaan penunjang
1. AGD
2. Photo Radiologis
3. Tes fungsi paru
4. Asam laktat
Tatalaksana Utama
1. Identifikasi dan manajemen penyebab
faktor etiologis
2. Perawatan suportif yang baik
3. Mencegah komplikasi
Tatalaksana
Beberapa intervensi yang direkomendasikan dalam tata laksana ARDS
berdasarkan American Thoracic Society/European Society of Intensive Care
Medicine/Society of Critical Care Medicine antara lain adalah:
Posisipronasi
Volume tidal rendah (4-8 ml/kg berat badan)
PEEP tinggi pada pasien ARDS sedang atau berat
Tidak menggunakan ventilator osilasi tinggi secara rutin
Manajemen cairan
Terapi Nutrisi
Terapi Farmakologi
Tatalaksana
Posisi pronasi
Posisi pronasi disarankan untuk dilakukan pada
pasien ARDS sedang dan berat selama 12 -16
jam per hari atau lebih
Tatalaksana