Anda di halaman 1dari 29

HIPERGLEKEMIA

Kelompok 3 :
1. Arfani Nurpratiwi 200114006
2. Resti Miftah Nurjanah 200114042
3. Siti Adawiyah 200114048
Apa Itu
HIPERGLIKEMIA ?
● Menurut Perkeni, 2015,
Hiperglikemia adalah keadaan terjadi
peningkatan kadar glukosa darah
yang melebihi batas normal

● Menurut Setiawan dan Eko, 2005


Hiperglikemia yang terus menerus
akan menyebabkan stress oksidatif
yang merupakan trigger awal pada
komplikasi penderita Diabetes
Mellitus (DM).
Diabetes melitus adalah peningkatan
kadar glukosa darah yang berkaitan
dengan tidak ada atau kurang
memadainya sekresi insulin pankreas,
dengan atau tanpa gangguan efek
insulin (Kennedy MS, 2014)
Berbagai keluhan juga dapat ditemukan pada
penyandang diabetes yang sering disebut keluhan
klasik atau triaspoli DM berupa:
1. Poliuria : Seing Buang Air Kecil
2. Polidipsia : Sering Minum
3. Polifagia : Sering Makan
dan penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya. Keluhan lain dapat berupa:
lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada
wanita (PERKENI, 2011).
Penyebab
HIPERGLEKEMIA
Hiperglikemia erat hubungannya dengan diabetes, walau ada juga hiperglikemia yang
tidak disebabkan oleh kondisi tersebut. Pada dasarnya, hiperglikemia dapat terjadi akibat
asupan gula terlalu banyak, tubuh memproduksi gula darah berlebih, atau terdapat gangguan
pada proses pengubahan gula darah menjadi energi. Berikut ini adalah beberapa kondisi
yang dapat menyebabkan hiperglikemia:

1. Menderita diabetes tipe 1, yaitu kondisi ketika tubuh tidak memiliki insulin yang cukup

2. Menderita diabetes tipe 2, yaitu kondisi yang menyebabkan sel tubuh tidak sensitif
terhadap hormon insulin (resistensi insulin)

3. Menderita gangguan hormonal yang dapat menyebabkan resistensi insulin, seperti


sindrom Cushing, hipotiroidisme, atau polycystic ovarian syndrome (PCOS)

4. Sedang mendapatkan nutrisi atau gula melalui infus

5. Jarang berolahraga
GEJALA
HIPERGLEKEMIA
Gejala hiperglikemia biasanya muncul .ketika kadar gula darah meningkat secara
signifikan, umumnya ketika di atas 180–200 mg/dL. Gejala tersebut dapat berkembang secara
perlahan selama beberapa hari hingga minggu. Semakin lama gula darah berada pada kadar
yang tinggi, maka semakin serius gejala yang dapat dialami. Berikut ini adalah gejala-gejala
yang dapat terjadi akibat kadar gula darah tinggi:

1.Sering buang air kecil

2.Mudah haus dan lapar

3.Mudah lelah

4.Sakit kepala

5.Pandangan kabur

6.Sulit berkonsentrasi

7.Berat badan turun

8.Keputihan

9.Luka sulit sembuh


FAKTOR RISIKO
HIPERGLEKEMIA
Hiperglikemia dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih berisiko
terjadi pada seseorang dengan kondisi berikut:
1.Memiliki riwayat diabetes tipe 2 dalam keluarga
2.Memiliki berat badan yang berlebih
3. Mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi)
4.Menderita kadar kolesterol tinggi
5. Memiliki riwayat diabetes gestasional
PENGOBATAN
HIPERGLEKEMIA
Hiperglikemia atau gula darah tinggi bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup
menjadi lebih sehat, seperti:
1.Melakukan aktivitas fisik dan rutin berolahraga
2.Meningkatkan asupan makanan berserat tinggi, seperti sayur-sayuran
3.Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi akan karbohidrat sederhana,
seperti nasi putih dan roti
4.Mengelola stres dengan melakukan meditasi, seperti yoga
5.Memperbanyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi
6.Beristirahat yang cukup dan berkualitas
7.Menyesuaikan dosis pengobatan insulin, jika sedang menjalani pengobatan
tersebut
8.Memantau kadar gula darah secara rutin ke dokter
Komplikasi Dari
HIPERGLIKEMIA
Jika tidak diobati, hiperglikemia dapat menimbulkan beberapa
komplikasi berikut:
1. Penyakit kardiovaskular, seperti stroke
2. Penumpukan lemak berlebih di hati (perlemakan hati)
3. Kerusakan saraf, seperti neuropati perifer
4. Kerusakan ginjal
5. Gangguan pada mata, seperti retinopati diabetik dan katarak
6. Gangguan pada gigi dan gusi
7. Infeksi bakteri atau jamur pada kulit
8. Selain komplikasi di atas, hiperglikemia juga dapat menyebabkan
ketoasidosis diabetik dan sindrom hiperglikemi hiperosmoral yang
bisa mengancam jiwa.
KASUS
Tn.F umur 43 tahun datang ke IGD RS Sejahtera dengan keluhan badan terasa
lemas,Pusing,sakit kepala,klien mengatakan merasa sesak saat melakukan
aktivitas berat,pola nafas klien tidak teratur,klien juga mengatatakan sudah
batuk berdahak tetapi tidak sering,klien tampak tidak dapat mengeluarkan
sputum,Klien mengatakan mulutnya kering ,klien terlihat pucat, edema pada
tungkai bawah.sering buang air kecil, sering haus dan makan lebih dari
3x,.klien tampak gelisah ,klien mempunyai riwayat penyakit DM sejak
2017,type 1 TTV 130/20 mmHg,N 100x/menit,RR 28x/menit,S 36℃,. GDS
300 mg/dl, klien terpasang infus di tangan kiri Nacl 0,9 20 TPM,Klien terpaksa
nasal canul 3L/menit ,Tingakat kesadaran klien Coompesmentis GCS : 15 (E:4
V:5 M:6).
ANALISA DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengatakan lemas 1. Klien tampak lemah dan gelisah


2. Klien mengatakan sakit kepala dan 2. Klien tampak tidak dapat mengeluarkan
merasakan pusing sputum
3. Klien mengatakan merasakan sesak saat 3. Klien terpasang infuse ditangan kir
melakukan aktivitas berat 4. Klien terpasang nassal canul 3Lx/menit
4. Klien mengatakan batuk berdahak tetapi tidak 5. Mukosa bibir tampak kering
serin 6. Kilen tampak pucat
5. Klien mengatakan sering buang air 7. Pola nafas tidak teratur
kecil,sering haus,dan sering makan lebih dari 8. Edema pada tungkai bawah
3x 9. GDS 300mg/dl
6. Klien mengatakan mempunyai riwayat 10. TTV :
penyakit Diabetes Melitus type 1 saat 2017 Td : 130/20 mmHg
7. Klien mengatakan bibirnya kering N : 100x/menit
S : 36℃
RR : 28x/menit
11. Tingkat kesadaran : composmetis
ANALISA DATA
Hari/tgl/jam Data Masalah Etiologi
Kamis,10-03- DS : Bersihan Jalan Spasme Jalan Nafas
2022
1. Klien mengatakan lemas Nafas Tidak Efektif
2. Klien mengatakan sakit kepalA dan merasakan pusing
3. Klien mengatakan merasakan sesaK saat melakukan aktivitas berat (D.0149)
4. Klien mengatakan batuk berdahaK tetapi tidak sering
DO :

5. Klien tampak lemah dan gelisah

6. Klien tampak tidak dapat mengeluarkan sputum

7. Pola nafas kien tidak teratur

8. Klien terpasang nassaL- canul 3Lx/menit

9. Mukosa bibir tampak kering

10. Klien tampak pucat

11. RR : 28x/menit

 
Hari/tgl/jam
Data Masalah Etiologi
%
Kamis,10-03- DO : Ketidak Stabilan Kadar gangguan toleransi
2022
Glukosa Darah glukosa darah
1. Klien mengatakan lemas
(D.0027)
2. Klien mengatakan sering

3. buang air kecil,sering haus,dan sering makan lebih dari 3x

4. Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit Diabetes


Melitus tyepe 1 sejak 2017

DO :

5. Mukosa bibir tampak kering

6. Edema pada tungkai bawah

7. GDS 300 mg/dl


Prioritas Diagnosa Keperawatan

1.Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Berhubungan Dengan


Spasme Jalan Nafas

2. KetidakStabilan Kadar Glukosa Darah Berhubungan dengan


gangguan toleransi glukosa darah
INTERVENSI
Hari/tgl/jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Utama

Jum,at Bersihan Jalan Nafas Tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan manajemen jalan nafas
Efektif Berhubungan Dengan 1x24 jam,bersihan jalan nafas dapat
11-03-2022 Observasi:
Spasme Jalan Nafas teratasi

1. Monitor pola nafas (frekuensi,kedalaman,usaha nafas)


Dengan kriteria hasil :

2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgling,mengi,wheezing,ronkhi


1. Batuk efektif : meningkat 5
kering)
2. Gelisah : membaik 5
3. Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
3. Pola nafas : membaik 5
Terapeutik:
4. Frekuensi nafas : membaik 5
1. Posisikan semi fowler-fowler
5. Produksi sputum : menurun 5
2. Berikan oksigen,jika perlu

3. Lakukan fisioterapi dada,jika perlu

4. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik

 
Edukasi :
1. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari,jika
tidak kontraindikasi
2. Ajarkan teknik batuk efektif
 
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,mukolitik,jika
perlu
Hari/tgl/jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Utama
Jum’at Ketidakstabilan Kadar Glukosa Setelah dilakukan tindakan keperawatan manajemen hiperglikemia
Darah bd gangguan toleransi 1x24 jam,ketidastabilan kadar glukosa
11-03-2022 Observasi:
glukosa darah darah dapat teratasi

1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia


Dengan kriteri hasil :

2. Monitor kadar glukosa darah,jika perlu


1. Rasa haus : menurun 5

3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis.


2. Keluhan lapar : menurun 5
Poliuria,polidipsia,polifagia,kelemahan,malaise,pandangan
3. Lelah/lesu : menurun 5 kabur,sakit kepala)

4. Monitor intake dan output cairan

Terapeutik :

1. Berikan asupan cairan oral

2. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap


ada atau memburuk

 
Edukasi :

1. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah


lebih dari 250 mg/dL

2. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri

3. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga

4. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. Penggunaan insulin,obat


oral,monitor asupan cairan,pengganti karbohidrat,dan bantuan
profesional kesehatan)

Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian insulin,jika perlu

2. Kolaborasi pemberian cairan IV,jika perlu

3. Kolaborasi pemberian kalium,jika perlu


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/tgl No.Dx Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf

Sabtu I 09.00 Implementasi Kel 3 14.00 S: Kel 3

12-03-2022   1. Memposisikan pasien semi fowlee-fowler 1. Klien mengatakan sudah tidak terlalu lemas

  Hasil: klien sudah dalam posisi semi fowler 2. Klien mengatakan sudah tidak sakit kepala dan
pusing
2. Memonitor pola nafas Hasil: RR pasien
26x/mnt 3. Klien mengatakan sudah tidak sesak lagi saat
melakukan aktivitas
3. Memberikan oksigen,jika perlu
4. Klien mengatakan sudah tidak batuk berdahak
Hasil: pasien sudah terpasang oksigen,3x/mnt

4. Mengajarkan teknik batuk efektif

Hasil : klie sudah mengerti cara batuk efektif


O:

1. Klien sudah tidak tampak lemah dan gelisah

2. Klien dapat mengeluarkan sputum

3. Pola nafas klien sudah teratur

4. Klien sudah tidak terpasang nassal canul

5. Mukosa bibir klien tidak kering lagi

6. Klien tidak nampak pucat

7. RR : 23x/mnt

A : Bersihan Jalan Nafas Tidak efektif Berhubungan dengan spasme jalan


nafas sudah teratasi

P : Intervensi Dihentikan
Hari/tgl No.Dx Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi Paraf

II 09.30 Implementasi Kel 1 14.00- DS : II 09.30

1. Monitor kadar glukosa darah 1. Klien mengatakan sudah


tidak.terlalu.lemas
Hasil : hasil glukosa darah pasien sudah
menurun 100 2. Klien mengatakan sudah
tidak terlalu ingin buang air
2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
kecil,tidak sering haus,dan

Hasil : pasien sudah tidak merasa haus,merasa tidak sering makan lebih dari

lapar,merasa ingin kencing terus meneru 3x

3. Ajarkan pengelolaan diabetes 3.klien mengatak bibirnya


suda tidak kering lagi
Hasil : pasien sudah menegerti apa yg di
jelaskan oleh perawat  

4. Kolaborasi pemberian insulin

Hasil : pasien sudah dapat terapi obat insulin


sesuai anjuran dokter
DO :

1. Mukosa bibir klien tidak kering lagi

2. GDS : 250mg/dl

A : ketidakstabilan kadar glukosa darah


berhubungan dengan gangguan toleransi
glukosa darah sudah teratasi

P : Intervensi Dihentika
THANKS
Do You Have Any Questions ?

Anda mungkin juga menyukai