Anda di halaman 1dari 15

PROSES KEPERAWATAN

TB PARU

ANGGOTA KELOMPOK

FOURMAWATI TIMBAYO
ALFRIDA TALLU LEMBANG
LIDIA ANITA
MANGARIANUS T.L.A
DATA FOKUS
CP. 1 A
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Klien mengatakan batuk disertai sputum. 1. Sputum kental, berwarna putih, berbau
2. Klien mengatakan sesak nafas. khas, jumlah kurang lebih 3 cc sekali
3. Klien mengatakan lemas. batuk.
4. Klien mengatakan kurang nafsu makan 2. Klien tampak sering batuk.
5. Klien mengatakan mual, muntah. 3. Klien tampak sesak nafas.
6. Klien mengatakan merasa takut jika 4. Penggunaan otot bantu pernapasan.
penyakitnya tidak dapat disembuhkan. 5. Hasil pemeriksaan penunjang ( foto thorax,
7. Klien mengatakan berharap agar cepat kesan: TB Paru, sputum BTA +3).
sembuh. 6. Wajah klien tampak pucat.
7. Klien tampak lemas.
8. Bibir klien tampak kering.
9. Porsi makan yang dihabiskan ½ dari porsi
makan yang diberikan.
10. Klien tampak tegang.
11. Klien tampak gelisah.
12. TTV:
TD : 130/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,4 C
P : 32 x/menit
ANALISA DATA
CP. 1B
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Mycobacterium TB Ketidakefektifan bersihan
1. Klien mengatakan batuk   jalan nafas
disertai sputum. Invasi MO
2. Klien mengatakan sesak  
nafas. Masuk kesaluran pernafasan
 
DO: Reaksi radang
3. Sputum kental, berwarna  
putih, berbau khas, Produksi mocus meningkat
jumlah 3 cc sekali batuk.  
4. Klien tampak sering Akumulasi secret dijalan
batuk. nafas
5. Klien tampak sesak nafas.  
6. Penggunaan otot bantu Obstruksi jalan nafas
pernafasan.  
7. TTV: Rangsangan batuk
TD : 130/80 mmHg  
N : 84 x/menit Ketidakseimbangan
S : 36,4 C bersihan jalan nafas
P : 32 x/menit
DS: Batuk berat Ketidakseimbangan nutisi
1. Klien mengatakan mual   kurang dari kebutuhan tubuh
dan muntah. Distensi abdomen
2. Klien mengatakan lemah.  
Mual, muntah
DO:  
3. Bibir klien tampak kering. Intake tidak adekuat
4. Porsi makan yang  
dihabiskan ½ dari porsi Ketidakseimbangan nutisi
makan yang diberikan. kurang dari kebutuhan tubuh
5. Wajah klien tampak
pucat.
6. Klien tampak lemah.
DS: Infeksi kuman mycobacterium Ansietas
1. Klien mengatakan merasa TB
takut jika penyakitnya  
tidak dapat disembuhkan. Respon radang saluran
2. Klien mengatakan pernafasan
berharap agar cepat  
sembuh. Batu darah
 
DO: Koping tidak efektif
3. Klien tampak gelisah.  
4. Klien tamapak tegang. Ansietas
5. TTV:
TD : 130/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,4 C
P : 32 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
CP. 2
MASALAH TANGGAL TANGGAL
KEPERAWATAN DITEMUKAN TERATASI
Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas berhubungan
dengan retensi secret dan
18 Mei 2015 20 Mei 2015
mokus berlebihan.

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh berbungan dengan
18 Mei 2015 20 Mei 2015
kurang nafsu makan.

Ansietas berhubungan
dengan ketakutan 18 Mei 2015 20 Mei 2015
INTERVENSI KEPERAWATAN
CP. 3
DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN
Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Airway Suctioning
napas. keperawatan selama 3 x 24 Aktivitas Keperawatan:
DS: jam pasien akan: 1. Pastikan kebutuhan oral
1. Klien mengatakan batuk Menunjukkan bersihan jalan atau trakea suctioning.
disertai sputum. napas yang efektif, yang 2. Auskultasi suara nafas
2. Klien mengatakan sesak dibuktikan dengan indikator: sebelum dan sesudah
nafas. (1-5: tidak pernah, jarang, sectioning.
kadang-kadang, sering, atau 3. Monitoring status oksigen
DO: selalu). pasien.
3. Sputum kental berwarna 4. Informasikan pada pasien
putih, berbau khas, jumlah dan keluarga
3 cc sekali batuk. tentangsuctioning.
4. Klien tampak sering batuk. 5. Berikan oksigen dengan
5. Klien tampak sesak nafas. menggunakan nasal.
6. Penggunaan otot bantu
pernafasan.
7. TTV:
TD : 130/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,4 C
P : 32 x/menit
Kriteria Hasil: 6. Gunakan alat yang steril
Mendemostrasikan batuk setisp melakukan
ektif dan suara nafas yang tindakan.
bersih, tidak ada sianosis 7. Ajarkan kelurga pasien
dan dyspneu (mampu tentang cara pengisapan
mengeluarkan sekret, suksion.
mampu bernafas dengan 8. Anjurkan pasien untuk
mudah). istrahat dan nafas dalam
Mampu mengidentifikasi dan setelah katerter
mencegah faktor yang dapat dikeluarkan dari
menghambat jalan nafas. nasotrakeal.
Menunjukkan jalan nafas 9. Hentikan suction dan
yang paten (pasien tidak berikan oksigen apabila
tercekik, irama nafas, pasien menunjukkan
frekuensi pernafasan dalam bradicardi, peningkataan
rentang normal). saturasi oksigen.
Airway Management
Aktivitas Keperawatan:
1. Buka jalan nafas,
gunakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu.
2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.
3. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.
4. Identifikasi pasien
perlunya pemasanngan
alat jalan nafas buatan.
5. Pasang mayo bila perlu.
6. Lakukan fisioterapi dada
jika perlu.
7. Keluarkan secret dengan
batuk atau suction.
8. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan.
9. Berikan bronkodilator bila
perlu.
10. Atur intake untuk cairan
mengoptimalakan
keseimbangan.
Ketidakseimbangan nutrisi:Setelah dilakukan tindakan Nutrition Management
kurang dari kebutuhan tubuh. keperawatan selama 3 x 24 Aktivitas keperawatan:
DS: jam pasien akan: 1. Kaji adanya alergi
1. Klien mengatakan kurang Memperlihatkan status makanan.
nafsu makan. nutrisi, yang dibuktikan oleh 2. Identifikasi factor yang
2. Klien mengatakan mual, indakator sebagai berikut (1- mempengaruhi
muntah. 5: tidak pernah, jarang, kehilangan selera
3. Klien mengatakan lemah. kadang-kadang, sering, atau makana pasien.
selalu). 3. Kaji kemampuan pasien
DO: Kriteria Hasil: untuk memenuhi
4. Bibir klien tampak kering. Adanya peningkatan berat kebutuhan nutrisi.
5. Porsi makan dihabiskan badan sesuai dengan 4. Berikan informasi tentang
½ porsi dari porsi makan tujuan. kebutuhan nutrisi.
yang diberikan. Berat badan ideal sesuai 5. Monitor jumlah nutrisi dan
6. Klien tampak lemas. dengan tinggi badan. kandungan kalori.
7. Klien tampak pucat. Mampu mengidentifikasi 6. Ajarkan pasien/keluarga
8. TTV: kebutuhan nutrisi. tentang makan yang
TD : 130/80 mmHg Tidak ada tanda-tanda bergizi.
N : 84 x/menit malnutrisi. 7. Kolaborasi dengan ahli
S : 36,4 C Tidak terjadi penurunan gizi untuk menentukan
P : 32 x/menit berat badan yang berarti. jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
8. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe.
9. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein
dan vitamin C.
10. Berikan substansi gula.
11.Yakinkan diet yang makan
mengandung tinggi serat
untuk mencegah
konstipsi
Nutrition Monitoring
Aktivitas keperawatan:
1. BB dalam batas normal.
2. Monitor adanya
penurunan berat badan.
3. Monitor lingkungan
selama makan.
4. Monitor mual dan
muntah.
5. Monitor makanan
kesukaan.
6. Monitor kadar albumin,
elekrolit.
7. Monitor kulit kering dan
perubahan pigment.
8. Monitor turgor kulit.
9. Monitoring interaksi anak
atau orang tua selama
makan.
10.Jadwalakan pengobatan
dan tindakan tidak selama
jam makan.
11. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan.
12.Monitor pucat, kemerahan
dan kekeringan jaringan
konjungtiva.
13.Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papilla lidah dan avitas.
14.Catat jika lidah berwarna
magenta scarlet.
Ansietas Setelah dilakukan tindakan Ansietas Reduction
DS: keperawatan selama 3 x 24 Aktivitas Keperawatan:
1. Klien mengatakan takut jam pasien akan: 1. Kaji kekhawatiran yang
jika penyakitnya tidak Menunjukkan pengendalian dialaminya.
bias disembuhkan. diri yang dibuktikan indikator 2. Bantuk meredahkan
2. Klien berharap agar sebagai berikut (1-5: tidak kecemasan pasien.
cepat sembuh. pernah, jarang, kadang- 3. Berikan penenangan dan
kadang, sering, atau selalu). dukungan selama stres.
DO: Kriteria Hasil: 4. Kaji faktor budaya yang
3. Klien tampak tegang. Memiliki tanda-tanda vital menjadi penyebab
4. Klien tampak gelisah. dalam batas normal. ansietas.
5. TTV: Mengidentifikasi, 5. Kaji kemampuan pasien
TD : 130/80 mmHg mengungkapkan dan dalam pengambilan
N : 84 x/menit menunjukkan teknik untuk keputusan.
S : 36,4 C mengontrol cemas. 6. Beri informasi tentang
P : 32 x/menit Klien mampu gejala ansietas.
mengidenfikasi dan 7. Berikan obat untuk
mengungkapkan gejala menurunkan ansietas.
cemas. 8. Beri dorongan pada
pasien untuk
mengungkapkan
perasaan secara verbal.
Postur tubuh, ekspresi
wajah, bahasa tubuh dan
tingkat akivitas
menunjukkan
berkurangnya kecemasan.
Menunjukkan peningkatan
konsentrasi dan akurasi
dalam berpikir.
Menunjukkan peningkatan
fokus eksternal.
K AS I H
RIM A
TE

Anda mungkin juga menyukai