Anda di halaman 1dari 5

Kasus Pneumonia

Seorang laki-laki berusia 78 tahun terbaring lemah disebuah nursing home. Hasil pengkajian
klien tampak lemah, TD 110/70 mmHg, pernafasan 26/menit, suhu 38,5 oC. Klien mengeluh
batuk disertai sesak, demam naik turun dan nafsu makan menurun. Pasien tampak kurus, pucat
dan akral hangat. Tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak ada edema, terdengar suara
wheezing, terdapat cairan/secret.

Pengkajian
A. Identitas
1. Nama : Tn.X
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 78 tahun
4. Agama : Islam
5. Status perkawinan : Menikah
6. Pendidikan terakhir : D-III

B. Riwayat Kesehatan
1. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini
Klien mengeluh batuk disertai sesak, demam naik turun, dan nafsu makan menurun
2. Masalah kesehatan keluarga/keturunan
Anggota keluarga tidak ada yang memiliki masalah pada kesehatan dan tidak ada
yang memiliki penyakit keturunan

C. Kebiasaan Sehari-Hari
1. Biologis
a. Pola makan
Nafsu makan klien menurun, tampak kurus dan pucat, porsi makan yang
diberikan tidak habis dan hanya habis setengahnya, makan 3x/hari
b. Pola minum
Klien minum 5-8 gelas/hari setiap pagi, sore dan malam hari
c. Pola tidur
Klien tidur saat malam hari 6-8 jam dan tidur siang sekitar 2 jam/ hari, kualitas
tidak nyenyak dan sering terbangun
d. Pola eliminasi
Pasien BAB 1 kali/hari saat pagi hari dan terpasang kateter untuk membantu BAK
dengan frekuensi dalam 1 hari sekitar 800-1000 ml
e. Aktifitas sehari-hari
Aktifitas klien dibantu oleh perawat
f. Rekreasi
Klien mengatakan tidak pernah melakukan rekreasi selama ini
2. Psikologis
a. Keadaan emosi
Kondisi emosi pasien tampak stabil dan lebih tenang
3. Sosial
a. Dukungan keluarga
Keluarga hanya sesekali mengunjungi pasien ke nursing home karena sibuk
bekerja
b. Hubungan antar keluarga
Hubunga antar keluarga baik, walaupun jarang menghabiskan waktu bersama
c. Hubungan dengan orang lain
Hubungan klien dengan orang lain khususnya di nursing home baik karena klien
bisa berinteraksi dengan lansia lain walaupun hanya dengan berbaring di nursing
home

D. Spiritual/Kultural
1. Pelaksanaan ibadah
Klien selalu melaksanakan ibadah sholat 5 walaupun hanya diatas kasur dan selalu
membaca alquran setiap hari
2. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan bahwa setiap penyakit yang diberikan adalah tanda bahwa pencipta
menyayangi kita dan karena pencipta yakin bahwa kita mampu melewatinya dengan
selalu dekat dengannya

E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital
a. Keadaan umum : Pasien terbaring lemah disebuah nursing home
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Suhu : 38,5 oC
d. Nadi : 78x/menit
e. Tekanan darah : 110/70 mmHg
f. Pernafasan : 26x/menit
g. Tinggi badan : -
h. Berat badan : -
2. Kebersihan perorangan
a. Kepala
Rambut : Penyebaran rambut klien merata, warna hambut lebih banyak
berwarna putih dibanding hitam dan bersih
Mata : Skelera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis dan tidak ada
kelainan
Mulut : Bibir klien kering, gigi klien sudah tidak lengkap, simetris, tidak
berbau, fungsi menelan baik
Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kotoran telinga
b. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembengkakan
c. Dada/thorax
Dada : Simetris kiri dan kanan, klien tampak sesak dan batuk, tidak ada
retraksi dinding dada, tidak ada edema, terdengar suara wheezing,
dan terdapat cairan/secret
Paru-paru : Tidak ada masalah yang ditemui
Jantung : Tidak ditemukan masalah
d. Abdomen : Simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, perkusi sonor,
bising
usus normal
e. Musculos : Tidak ditemukan masalah
f. Kulit : Akral hangat

F. Informasi Penunjang
1. Diagnosis medis : Pneumonia
2. Laboratorium :-
3. Terapi medis :-

Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1. DS: Benda asing dalam Bersihan jalan
1. Klien mengeluh batuk dan sesak jalan nafas nafas tidak efektif
nafas

DO:
1. Terdengar suara wheezing
2. Terdapat cairan/sekret
2. DS: Hambatan upaya Pola nafas tidak
1. Klien mengeluh sesak nafas nafas efektif
DO:
1. Frekuensi nafas 26x/menit
3. DS: Ketidakmampuan Resiko deficit
1. Klien mengeluh nafsu makan mencerna makanan nutrisi
menurun
DO:
1. Klien tampak kurus
2. Klien tampak pucat
3. Porsi makanan yang dihabiskan
hanya setengah
Diagnosis Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan benda asing dalam jalan nafas
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
3. Resiko deficit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
Intervensi Keperawatan
Diagnosis SLKI SIKI
Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan intervensi Manajemen jalan nafas
efektif berhubungan benda keperawatan 124 jam maka Observasi
asing dalam jalan nafas bersihan jalan nafas 1. Monitor pola nafas
meningkat dengan kriteria (frekuensi,
hasil : kedalaman, usaha
1. Batuk efektif nafas)
meningkat 2. Monitor bunyi nafas
2. Produksi sputum tambahan (wheezing)
menurun 3. Monitor sputum
3. Wheezing menurun Terapeutik
4. Dispnea menurun 4. Posisikan semifowler
5. Frekuensi nafas atau fowler
membaik 5. Berikan minum air
hangat
6. Lakukan fisioterapi
dada
7. Berikan oksigen
Edukasi
8. Ajarkan teknik batuk
efektif
9. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik jika perlu
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi
berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam maka Observasi
hambatan upaya nafas pola nafas membaik dengan 1. Monitor frekuensi,
kriteria hasil : irama, kedalaman dan
1. Dispnea menurun upaya nafas
2. Frekuensi nafas 2. Monitor pola nafas
membaik 3. Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
4. Monitor saturasi
oksigen
5. Monitor hasil x-ray
toraks
Resiko deficit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Manajemen nutrisi
berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam maka Observasi
ketidakmampuan mencerna status nutrisi membaik 1. Identifikasi status
makanan dengan kriteria hasil : nutrisi
1. Porsi makanan yang 2. Identifikasi makanan
dihabiskan meningkat yang disukai
2. Verbalisasi keinginan 3. Monitor asupan
untuk meningkatkan makanan
nutrisi meningkat 4. Monitor berat badan
3. Nafsu makan 5. Monitor hasil
membaik pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
6. Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
7. Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi
Kolaborasi
8. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan jika perlu

Anda mungkin juga menyukai