a. Pengajian
1. Identitas klien :
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, golongan darah
dan alamat.
2. Identitas penanggung jawab :
Nama, usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, alamat,status hubugan
dengan klien.
3. Keluhan utama
- Tiba – tiba tersedak dan merasakan sakit
- Merasa sakit dibagian kerongkongan, hidung dan sistem
pernapasan lainnya
- Sulit menelan
- Merasakan sesak nafas
- Tersa terekik dibagian leher
- Batuk, muntah, dispagea
- demam
4. riwayat kesehatan
a. riwayat kesehatan sekarang
- Kien tersedak, batuk dan merasakan sesak setelah
mengkonsumsi sesuatu.
- Klien tertelan sesuatu saat bermain
- Klien merasakan sakit di bagian kerongkongan setelah pulang
dari tempat kerja
b. riwayat kesehatan dahulu
- Kaji apakah klien pernah mengalami alergi terhadap suatu
benda.
- Kaji apakah klien pernah mengalami pembesaran pembuluh
darah
1
c. riwayat kesetan keluarga
kaji apakah keluarga pernah ada riwayat penyakit paru
d. riwayat lingkungan
- kaji dimana klien bekerja, apakah tempat berkerja klien beresiko
untuk masuknya benda asing di dalam pernapasan
- kaji dimana letak tempat tinggal klien apakah beresiko untuk
masuknya benda asing di jalan napas
- kaji apakah klien dalam pengontrolan hidup yang baik atau tidak
. biasanya dilakukan pada anak- anak.
5. Pemeriksaan tanda –tanda vital
Tekanan darah : meningkat
Nadi : Takikardi
RR : pola pernapasan meningkat > 30x/menit
Suhu : suhu meningkat >37º
6. Pengkajian pola fungsi gordon :
a. Pola persepsi kesehatan dan penanganan kesehatan :
- Ketika tertelan suatu benda asing klien langsung berusaha
mengeluarkannya
- Ketika merasakan sakit klien langsung memeriksakan dirinya ke
dokter
b. Pola nutrisi metabolik
Makan : kesulitan utuk menelan
Minum : nyeri saat menelan minuman
c. Pola eliminasi : terganggunya pola eliminasi disebabkan
pemasukan nutrisi metabolik yang terganggu
d. Pola Aktivitas dan latihan : masih dapat bergerak bebas meski
terasa sesak
e. Pola istirahat atau tidur : pola tidur terganggu disebabkan adanya
sesak nafas
f. Pola kognitif/perseptual :
Pendengaran : masih dapat mendegar dengan baik
2
Penglihatan : mata tampak berair namun masih dapat melhat
dengan normal
Pengecapan : masih dapat merasakan dengan baik
Perabaan : masih dapat meraskan dengan baik
Penciuman : apabila benda asing masuk melalui hdung maka
sistem penciuman sedikit terganggu disebabkan adanya tekanan,
adanya rasa nyeri dan hidung tampak merah dan berair.
Presepsi nyer : rangsang nyeri dapat dirasakan
Bahasa : jika terjadi pada anak maka anak biasanya anak
menunjukkan dengan bahasa tubuhnya. Seperti mengais dll.
Jika terjadi pada dewasa biasanya klien berbahasa dengan terbata-
bata. Akan tetapi suara dapat menghilang jika kondisi semakin
parah
Memori : masih dapat mengingat dengan baik
Pengambilan keputusan : jika dewasa mengambil keputusan
sendiri, jika anak- anak maka pengambilan keputusannya dibantu
orang tuanya.
g. Pola persepsi diri atau konsep diri : -
h. Pola peran atau hubungan :-
i. Pola seksualitas atau reproduksi :-
j. Pola koping atau toleransi stres : biasanya klien cenderung
stress dan ketakutan disebabkan memikirkan apakah benda asing
yang masuk dapat keluar atau tidak.
k. Pola nilai kepercayaan :-
7. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a. Mata :
- Inspeksi :
tampak berair
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
Tidak udem
3
b. Hidung
- Inspeksi :
tampak kemerahan
kesulitan untuk bernapas
- palpasi :
adanya nyeri tekan
adanya udem ( jika parah )
c. Mulut :
- Inspeksi :
mulut sianosis
- Palpasi : Tidak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi
perdarahan,
d. Telinga :
-inspeksi : Tidak ada perdarahan, bentuk simestris
-palpasi : tidak ada cairan
e. Kepala :
-inspeksi : simetris
-palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
f. Leher
- Inspeksi :
Tampak kemerahan, ada kekakuan, refleks menelan rendah
- Palpasi :
Nyeri tekan
g. Paru
- Inspeksi
Paralisme digfragma
Adanya cekungan di suprasternal dan interkostal
Pernafasan meningkat
- Palpasi
Pergerakan sama, dan fremitus teraba sama
- Pekusi
4
Adanya suara tambahan
- Auskultasi
Adanya suara wheezing
h. Jantung
-inspeksi : simetris
-palpasi : Nadi meningkat
-Auskultasi : suara s1 dan s2
i. Abdomen
- Inspeksi :
Adanya cekungan pada epigastrium
-palpasi : tidak ada masa, tidak ada pembesaran hepar, tidak ada
nyeri tekan
-perkusi : timpani
-auskultasi : tidak ada bising usus
j. Genitalia :-
k. Punggung dan tulang belakang : simetris
l. Ekstremitas/muskuloskeletal : lemah dan cepat lelah
m. Fungsi pendengaran/tenggorikan : klien dapat mendegar dengan
baik
n. Fungsi penglihatan : klien dapat melihat dengan baik
o. Fungsi neurologis : Klien sedikit syok, gelisah dan penurunan
kesadaran.
p. Kulit/integumen : turgor kulit menurun, suhu tubuh meningkat
8. Pemeriksaan penunjang
a. Radiologi
b. CT scan
c. Pemeriksaan faal paru
d. Pemeriksaan gas darah :
Peningkatan PaCo2, pernapasan >30x/menit
9. Terapi
a. diambil
5
b. dihisap
c. Abdominal Thrust
d. Chest Thrust
e. Back Blow
f. Pemberian oksigen
g. Monitor jantung dan pulse oxymetri
h. Pemasangan IV
i. Bronkoskopi
j. Metilprednisolon 2 mg/kg IV
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
1. Diagnosa : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan
obstruksi esofagus.
KH : 1. menunjukkan perilaku mencapai jalan napas
2. menunjukkan jalan napas dengan bunyi bersih
No Intervensi Rasional
1 Kaji pola napas Mengetahui sejauh mana pola
napas pasien sebagai indikator
6
intervensi selanjutnya.
2 Pertahankan tirah baring jika Tirah baring dapat membantu
kondisi memerlukannya relaksasi otot-otot pernapasan.
3 Tinggikan kepala tempat tidur 30- Posisi semifowler (posisi duduk
45 derajat (posisi semifowler) 30-45 derajat) mengurangi
penekanan abdominalis terhadap
diafragma.
4 Hindari posisi terlentang Posisi terlentang dapat membuat
penekanan abdominalis terhadap
diafragma sehingga ekspansi paru
tidak maksimal.
No Intervensi Rasional
intervensi selanjutnya.
7
2 Ukur masukan dan haluaran Untuk mengetahui seberapa
makan pelan
perlu klien
No Intervensi Rasional
nyeri
8
2 Ajarkan dan bantu dengan Pengalihan perhatian dapat
relaksasi)
nyeri.
dipesankan
No Intervensi
9
2 Periksa tanda-tanda vital, TTV merupakan acuan terjadinya
D. Implementasi
E. Evaluasi
Lakukan evaluasi terkait berhasil atau tidaknya suatu tindakan yang telah di
lakukan
10
DATAR PUSTAKA
http://giffarandikakesehatan.blogspot.co.id/2014/11/aspirasi-benda-
asing.html
https://www.slideshare.net/sudarto2/aspirasi-benda-asing
11