Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus :

Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit bedah wanita RSHS Bandung
dengan keluhan BAB nyeri dan berdarah, penurunan BB signifikan. Hasil pengkajian
menunjukan Riwayat konsumsi makanan tinggi lemak dan penggunaan penyedap rasa yang
sering. Pasien di rujuk ke RSHS karena dari hasil pemetiksaan di RSUD Tasikmalaya
dicurigai indikasi keganasan.

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas
Nama : Ny. D
Umur : 30 Tahun
Alamat : Tasikmalaya
Agama : Islam
Pekerjaan :-
b. Keluhan Utama
BAB nyeri dan berdarah.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan sekarang
Gejala awal BAB nyeri dan berdarah, dan hasilnya menunjukan bahwa
pasien menglnsumsi makanan tinggi lemak dan penggunaaan penyedap
rasa yang sering.
2) Riwayat Kesehatan masa lalu
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit serupa dengan pasien .
B. Pola Kebutuhan Dasar Manusia
1. Pola Pernapasan
Sebelum sakit : pasien dapat bernafas dengan normal dan tidak mengalami
kesulitan dalam bernafas
Saat dikaji : RR 20 x/mnt, tidak mengeluh sesak nafas
2. Pola nutrisi
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari dengan nasi. Pasien sering makan daging
dan jarang makan sayur-sayuran.
Saat dikaji : keluarga pasien mengatakan pasien makan hanya ¼ porsi yang
disajikan oleh RS. Pasien tidak nafsu makan dan sering mual.
3. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit : BAB susah, fesesnya keras dan BAK lancer tidak ada keluhan
Saat dikaji : pasien mengatakan BAB susah dan fesesnya keras, BAK
lancar.
4. Gerak dan keseimbangan
Sebelum sakit : pasien dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan.
Saat dikaji : pasien mengatakan sangat terganggu saat aktivitas
kerena terpasang infus ditangan kanan.
5. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien biasa tidur 8 jam sehari
Saat dikaji : Malam hari kadang terbangun karena tidak terbiasa di
RS.
6. Personal Hygiene
Sebelum sakit : mandi 2x sehari dan gosook gigi mandiri.
Saat dikaji : Pasien mandi dengan di seka oleh keluarga.
7. Kebutuhan Rasa Aman Nyaman
Sebelum sakit : Pasien merasa aman dan nyaman jika Bersama keluarga.
Saat dikaji : Pasien mengeluh perutnya tidak enak.
8. Kebutuhan Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien gani baju 2x sehari dan dapat berpakaian sendiri.
Saat dikaji : Memakai pakaian dibantu oleh keluarga.
9. Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan ibadah sholat 5 waktu
Saat dikaji : Pasien masih bisa sholat 5 waktu dalam keadaan
berbaring dan di bimbimng keluarga agar selalu berdoa untuk kesembuhannya.
10. Kebutuhan berkomunikasi dan Berhubungan
Sebelum sakit : Hubungan pasien dengan keluarga baik, biasa berkomunikasi
dengan Bahasa sunda.
Saat dikaji : Pasien mudah diajak berbicara Bahasa sunda maupun
Indonesia.
11. Temperatur tubuh dan sirkulasi
Sebelum sakit : Pasien menggunakan pakaian tebal jika merasa dingiin dan
menggunakan pakaian yang tipis jika merasa kepanasan.
Saat dikaji : Pasien menggunakan pakaian tipis karena merasa
panas di RS
12. Kebutuhan Kerja
Sebelum sakit : Pasien melaksanakan kewajiban sebagai ibu rumah tangga
Saat dikaji : Pasien hanya beraktivitas ditempat tidur
13. Kebutuhan Bermain dan rekreasi
Sebelum sakit : Pasien biasa bermai keluar rumah tetangganya kadang juga ke
obyek wisata Bersama keluarga
Saat dikaji : pasien tidak dapat bermain seperti biasa hanya
tetangga yang menjenguk ke RS
14. Kebutuhan Belajar
Sebelum sakit : Di bombing oleh keluarga
Saat dikaji : pasien tidak tahu penyakit yang dideritanya.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : Normosefali
2. Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
3. Mata : Konjungtiva anemis, sclera normal
4. Telingan : Normal tidak ada benjolan
5. Hidung : Tidak ada polip
6. Bibir : Kering, mukosa bibir pecah-pecah
7. Mulut : Lidah tidak kotor, trakea lurus tengah
8. Thoraks : Normal
9. Paru-paru
Inspeksi : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : Fokal fremitur sama pada kedua lapangan paru
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi-/-, wheezing -/-
10. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V 1 jari medial garis midklavikularis
sinistra
Perkusi : batas jantung kanan linea sternalis dextra, batas jantung kiri ICS V 1
jari medial garis midklavikularis sinistra, batas jantung ICS III linea sternalis
sinistra
Auskultasi : S1-2 reguler, murmur (-), gallop (-)
11. Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : teraba massa, nyeri tekan (+) regio hypogastrium dan epigastrium,
hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : timpani pada seluruh lapangan abdomen
12. Ekstremitas
Akral hangat.
D. Analisa Data

no. Data yang Menyimpang Etiologi Masalah

1 DO: Nyeri

- TTV normal
DS:

- BAB nyeri dan berdarah

2 DO: Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
- Berat badan dibawah
kebutuhan tubuh
rentang berat badan ideal
- kurangnya asupan
makanan
- pola makan tidak teratur

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. D No. RM : Hari, Tanggal :


Diagnosa Perencanaan
No I
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Konstipasi Setelah dilakukan Klien dapat 1. Kaji kebiasaan 1. Data diperlukan 1. M


yang tindakan melakukan eliminasi klien. sebagai data dasar k
berhubungan keperawatan, dalam eliminasi fekal 2. Kaji bising untuk evaluasi k
dengan adanya 3 x 24 jam, klien 1x sehari, darah usus klien dan kebutuhan dan 2. M
obstruksi usus dapat untuk : dalam feses catat efektivitas u
yang 1. Menunjukkan berkurang, pergerakan terapeutik di masa p
disebabkan pola eliminasi feses mennjadi usus. depan. 3. M
oleh kanker usus dengan lembut dan 3. Monitor hasil 2. Untuk fe
yang ditandai indikator : mudah untuk feses meliputi mendefinisikan fr
dengan sulit a. Melaporkan pola BAB dan buang frekuensi, masalah konstipasi k
buang air eliminasi dari angin konsistensi, 3. Untuk memonitor b
besar (BAB), skala 2 banyak bentuk, konstipasi d
feses keras terganggu volume, dan 4. Dapat mengurangi 4. M
dan berdarah. menjadi skala 4 warna potensi sembelit c
sedikit 4. Dorong asupan dengan m
terganggu. cairan yang meningkatkan ja
b. Mengidentifikasi memadai konsistesi feses se
darah dalam (2L/24 jam), dan merangsang m
feses dari skala Peningkatan gerak peristaltik la
1 berat menjadi serat dalam
skala 4 ringan makanan, dan
c. Melaporkan latihan rutin.
feses lembut dari
skala 2 banyak
terganggu
menjadi skala 4
sedikit
terganggu.
d. Melaporkan
konstipasi dari
skala 2 banyak
terganggu
menjadi skala 4
sedikit
terganggu.
2. Ketidakseim- Setelah dilakukan Klien makan 1. Pantau asupan 1. Mengidentifikasi 1. M
bangan tindakan dengan teratur 3 makanan kekuatan dan m
nutrisi : keperawatan, dalam x sehari, BMI sehari-hari dan kekurangan nutrisi. h
kurang dari 3x24 jam klien dapat meningkat, anjurkan klien 2. Jika pengukuran k
kebutuhan untuk : Hasil untuk ini berada di m
tubuh yang 1. Menunjukkan laboratorium memantau bawah standar m
berhubungan status nutrisi : Hb, hematokrit, asupan minimum, sumber b
dengan asupan makanan Glukosa darah makanan utama energi m
Keadaan dengan indikator sewaktu, dan melalui buku tersimpan pasien 2. M
hipermetaboli : protein menjadi harian (jaringan lemak) b
k yang terkait a. Meningkatkan normal makanan. berkurang. k
dengan asupan makana 2. Ukur tinggi, 3. Kebutuhan k
kanker, kurang secara oral dari berat, dan jaringan metabolik p
asupan skala 2 sedikit ketebalan meningkat serta a
makanan dan adekuat menjadi lipatan kulit cairan (untuk l
status nutrisi 4 sebagian besar trisep (atau menghilangkan k
(pengukuran adekuat. pengukuran produk limbah). P
biokimia yang 2. Menunjukkan antropometrik Suplemen dapat p
ditandai status nutrisi lainnya sesuai memainkan peran b
dengan makan (pengukuran kebutuhan). penting dalam i
tidak teratur, biokimia) Pastikan mempertahankan s
BMI di bawah dengan indikator jumlah asupan kalori dan s
normal, Hb : penurunan protein yang d
(12.6 g/Dl), a. Meningkatkan berat badan memadai. 3. M
hematokrit kadar Hb, baru-baru ini. 4. Membuat waktu p
(38%), hematokrit, Timbang setiap makan lebih m
albumin (2.5 albumin, dan hari atau menyenangkan, m
g/dL), glukosa gula darah seperti yang yang dapat t
darah sewaktu sewaktu dari ditunjukkan. meningkatkan n
(49 mg/dL) skala 3 cukup 3. Anjurkan asupan. a
menyimpang pasien untuk 5. Membantu y
dari rentang mengonsumsi mengidentifikasi D
normal menjadi makanan tingkat p
skala 5 tidak berkalori ketidakseimbangan s
menyimpang tinggi, kaya biokimia, m
dari rentang nutrisi, dengan malnutrisi dan s
normal asupan cairan memengaruhi k
yang cukup. pilihan intervensi s
Dorong makanan. 4. M
penggunaan s
suplemen dan y
makanan yang m
sering atau d
lebih kecil u
dengan jarak m
sepanjang hari. k
4. Ciptakan t
suasana makan 5. M
yang p
menyenangkan l
; dorong pasien s
untuk berbagi (
makanan a
dengan d
keluarga dan
teman.
5. Tinjau
pemeriksaan
laboratorium
sesuai indikasi
(Hb,
hematokrit,
albumin, gula
darah sewaktu)
3. Resiko Setelah dilakukan Klien tidak 1. Kaji 1. Untuk melihat 1. M
dekubitus tindakan merasakan munculnya adanya kemerahan m
yang keperawatan, dalam adanya nyeri perubahan akibat tekanan atau p
berhubungan 5 x 24 jam klien luka tekan dan warna kulit, tidak. k
dengan tidak merasakan terlihat tidak adanya 2. Untuk mencegah p
imobilitas dan adanya nyeri luka muncul tanda- perdarahan. terjadinya luka 2. M
ditandai tekan dan terlihat tanda terjadinya 2. Ubah posisi tekan dan cedera k
dengan resiko tidak muncul tanda- ulkus dekubitus klien 1-2 jam akibat salah posisi s
dekubitus skor tanda terjadinya dan skor resiko sekali dan 3. Untuk mengetahui d
15 ulkus dekubitus dekubitus lakukan terjadi luka tekan y
menjadi >18 dengan teknik atau tidak. 3. M
yang benar. 4. Untuk mencegah k
3. Inspeksi kulit terjadinya luka m
di area yang tekan/ulkus l
menonjol dan dekubitus. s
area lain yang 5. Untuk mengatasi p
terterkan basah berlebih 4. M
setelah yang dapat k
merubah posisi menimbulkan b
klien. ulkus dekubitus. b
4. Jaga linen 5. M
klien agar tetap p
bersih, kering, k
dan bebas p
kerutan. p
5. Berikan
perlindungan
pada kulit
seperti krim
pelembab atau
penyerap
cairan.

Anda mungkin juga menyukai