TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUANUMUM.
Setelahmengikutipraktikumberikutdiharapkanmahasiswadapatmelakukanketerampila
ndalam melakukanpemeriksaankepaladanleher.
2. TUJUANKHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
a. Melakukanpemeriksaanfisikpadakepala(wajah,mata,telinga,hidung,sinus,mulut)
b. Melakukan pemeriksaanleher
c. Mengidentifikasiabnormalitasyangditemukanpadapemeriksaankepaladanleher
No TINDAKAN
PERSIAPAN KLIEN
1 Persiapan klien alat
1. Sarungtangan/handscoen
2. Lidikapas
3. Penlight
4. Otoskop
5. Garputala
6. Jam tangan (yangadadetiknya)
7. Speculumnasal
8. Toungespatel
9. Kasa
10. Stetoskop
11. bengkok
2 Persklienpan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3. MemberikanposisiyangnyamanpadaKlien
4. Informedconcent
3 Persklienpan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yangnyaman
2. Gunakansketselsaatmelakukanprosedur
4 PersklienpanKlien:
AturposisiKliensenyamanmungkindansesuaikebutuhanpemeriksaan.
PELAKSANAAN
5 MengucapkanBasmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat di dekat klien
8 Memakaihandscoenbersih
A. MENGKAJI RAMBUT
9 Bantu Klien untuk duduk atau berbaring, pastikan Klien merasa nyaman.
10 menanyakanapakahKlienmemilikiriwayatpenggunaancatrambut,obat
pengeriting/pelurus,riwayatkemoterapi,Kuturambut(jikamemakai
rambut palsu lepaskan terlebih dahulu) dll
11 Inspeksi warna rambut dan apakah pertumbuhan rambut pada kulit kepala
merata.
12 Inspeksi dan palpasi ketebalan dan ketipisan rambut
13 Palpasi tekstur dan kelembaban rambut ada tidaknya kutu ketombe
14 Perhatikanadanyainfeksidenganmemisahkanrambutmenjadibeberapa
bagiklien,periksabagkliennbelakangtelingadandisepanjanggarisbatas
rambut di leher
15 Perawat Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada
Kepala dan Wajah.
16 Mencatat Hasil Pemeriksaan Rambut di status Klien.
17 Evaluasi Pengkajian Rambut Klien:
Klien Bersih, rapi dannyaman
Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaankeadaan
rambut untuk klien
B. MENGKAJI KEPALA DAN WAJAH
18 Bantu Klien untuk duduk atau berbaring, pastikan Klien merasa nyaman.
19 Amati ukuran, bentuk dan kesimetrisan kepala
20 Inspeksi bentuk wajah,melihat adanya edema/cekungan, daerah bibir
skliennosis/tidak,Pucat/tidak
21 Palpasi kepala, lakukan gerakan memutar yang lembut dengan menggunakan
ujung jari mulai dari bagi klien belakang dan palpasi ke arah depan sampai
Temporal, palpasi klien sisi kepala apakah ada
(Tenderness, Instability, Crepitation, Massa dll)
22 Periksa kesimetrisan pergerakan wajah : minta klien untuk menaikkan
kedua alis, menurunkan kedua alis, mengerutkan dahi, menutup mata rapat-
rapat, mengembungkan pipi dan tersenyum memperlihatkan gigi
23 Perawat Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada Mata.
24 Mencatat Hasil Pemeriksaan kepala dan wajah di status Klien.
25 EvaluasiPengkajkliennkepaladanwajah:
KlienBersih,rapidannyaman
Perawatmampumenyimpulkanhasildaripemeriksaankeadaankepa
ladanwajah(mis.Apakahadakelainanbentukatautidakdll.)
C. MENGKAJI MATA
26 Inspeksi alis mata untuk melihat distribusi rambut, kesejajaran, kebersihan
kulit dan pergerakan (minta klien untuk menaikkan dan menurunkan alis
mata), menilai distribusi rambut dan arah lengkungan
bulu mata
27 Inspeksi kelopak mata untuk menilai karakteristik permukaan, posisi kelopak
mata dari kornea, kemampuan dan frekuensi berkedip
28 Amati konjunctiva bulbar untuk menilai warna, tekstur dan adanya lesi.
Regangkan kelopak mata dengan ibu jari dan jari telunjuk, tekan tulang orbita
bagklienn atas dan bawah, minta klien untuk melihat keatas, kebawah
29 Amati konjunctiva palpebra dengan menekuk kelopak mata kearah luar. Tekuk
kedua kelopak mata dan minta klien melihat keatas, regangkan kelopak mata
bawah dengan jari telunjuk untuk melihat anemis, tekstur,
Melirik dari satu sisi ke sisi yang lain amati sklera
30 Inspeksi dan palpasi saccus lakrimalis, gland lakrimalis dan ductus
nasolakrimalis
36 c.LakukanpemeriksaanpadamatakanandgncaramintaKlienmenutup mata
kirinya, kemudian minta Klien menyebutkan huruf pada snellen cart
yang anda tunjuk. Selanjutnya lakukan pemeriksaanyang sama
padamatakiri.JikaKlienbutahuruf,makagantihurufpadasnellencart
dengan gerakanjari.
37 d. Penulisan hasil pemeriksaan
Mis:matakiri6/6,artinyaKliendapatmelihatpadajarak6meter, dimana
orang normal juga dapat melihat pada jarak 6 meter.
Bila Klien mengalami Gangguan, dapat terjadi perubahan visus.
Mis :Mata kanan 4/6, artinya klien hanya dapat melihat pada jarak 4
meter, dimana orang normal dapat melihat pada jarak 6 meter.
38 Pemeriksaanlapangpandang
a.Kliendudukatauberdirikuranglebihjarak1meterberhadapandengan
pemeriksa
Catatan:
Pemeriksa memegang
objek/benda(mis.Pulpen
atau pencil) untuk
memeriksa lapang
pandang
39 b.LakukanpemeriksaanpadamatakananKliendgncara:Klienmenutup
mata kiri, sedangkan pemeriksa menutup mata kanannya. Kemudian
Kliendisuruhmelihatteruspadamatakiripemeriksadanpemeriksa
harus selalu melihat ke mata kanan Klien.
40 c. Pemeriksa menggerakkan jarinya dari arah luar ke dalam. Jika Klien
mulaimelihatgerakanobjekdaripemeriksa,klienharusmemberitahu,
dan hal ini dibandingkan dengan pemeriksa, apakah klien pun telah
melihatnya.Bilaadagangguanlapangpenglihatan(visualfield)maka
pemeriksa akan lebih dahulu melihat gerakan tersebut.
41 d. Lakukan hal yang sama pada mata kiri.
42 Perawat Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada
telinga.
43 Mencatat Hasil Pemeriksaan mata di status Klien.
44 Evaluasi Pengkajian mata:
Klien Bersih, rapi dannyaman
Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan keadaan
lapang pandangklien.
D. MENGKAJI TELINGA
45 Inspeksi warna, kesimetrisan dan posisi telinga
46 Perhatikan kesemetrisan telinga klien terhadap posisi mata
47 Lipat pinna kedepan (pinna seharusnya kembali ke keadaan semula)
48 Tekan tragus kedepan, tekan processus mastoideus
49 Inspeksisalurantelingaluaruntukmelihatadanyaserumen,lesikulit,pus
dandarahdenganmenggunakanotoskop
Pada orang dewasa, pegang daun telinga/ heliks dan perlahan-lahan
tarikdauntelingakeatasdankebelakangsehinggalurusdanmenjadi
mudahdklienmatai.
Padaanak-anak,tarikdauntelingakebawah.
71 Tanyakankepadaklienapakahbunyiterdengarjelaspadakedua
telingaataulebihjelaspadasalahsatutelingasaja
72 Interpretasi :
Bila getaran/suara lebih keras pada telinga KANAN disebut
lateralisasiKANAN
Bila getaran/suara lebih keras pada telinga KIRI disebut
lateralisasiKIRI
Bilagetaran/suaraantaratelingaKANANdanKIRIsama tidakada
lateralisasi/NORMAL
Pada tuli konduksi terjadi LATERALISASI ke sisi yang TULI
karenatulikonduksilebihmendengargetarandibandingkantelinga
yangsehat
PadatulipersepsiterjadiLATERALISASIkesisiyangSEHAT
73 e. PemeriksaanSwabach
Vibrasikan/getarkan garputala
74 Letakkangarputalapadaprosessusmastoideusklien
75 Anjurkanorangyangdiperiksamengangkattanganbilasudahtidak
mendengar atau tidak merasakan getaran
76 Bilaorangyangdiperiksasudahtidakmendengaratautidak
merasakangetaranmakapindahkeprosessusmastoideus
pemeriksa
77 BilapemeriksamasihMENDENGARmakahasilnyaswabach
MEMENDEK
78 Bila pemeriksa tidak mendengar maka tes harus diulangi dengan
aluryangberkebalikangetarkangarputalakemudkliennletakkan di
prosessus mastoideus pemeriksa, setelah tidak mendengar
dengancepatgarputaladipindahkankeprosessusmastoideusorang
yag diperiksa Bila orang yang diperiksa masih mendengar
hasilnya swabachMEMANJANG
BilaorangyangdiperiksatidakmendengarNormal
79 PadaorangdengantulikonduksiterjadiswabachMEMANJANG
PadatulipersepsiterjadiswabachMEMENDEK
80 Perawat Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada
Hidung
81 Mencatat Hasil Pemeriksaan telinga di status Klien.
82 EvaluasiPengkajianTelinga:
Klien Bersih, rapi dannyaman
Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan telinga
kesimetrisanya, kebersihan dan apakah klien mengalamituli
konduksi atau tuli persepsi
E. MENGKAJI HIDUNG
83 Inspeksi hidung bagian klien luar untuk melihat adanya kelainan bentuk,
ukuran atau warna, septum nasi
84 Inspeksi rongga hidung dengan penlight atau speculum nasal, catat
adanya kemerahan, pembengkakan dan cairan yang keluar dari hidung
85 Palpasi hidung bagi klien luar dengan lembut untuk menentukan area
yang mengalami nyeri tekan, terdapat massa dan mengalami pergeseran
tulang kartilago, devkliensi septum nasi
86 Tentukan kepatenan rongga hidung, minta klien menutup mulut,
mengeluarkan tekanan pada salah satu lubang hidung dan bernafas pada
lubang hidung yang lain (ulangi prosedur untuk lubang hidung yang
berbeda)
87 Palpasi semua sinus paranasalis untuk mengetahui adanya nyeri tekan
88 Perawat Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada
Hidung
89 Mencatat Hasil Pemeriksaan hidung di status Klien.
90 Evaluasi Pengkajian Hidung:
Klien Bersih, rapi dannyaman
Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan kelainan
bentuk, ukuran, warna, pembekakandll.
F. MENGKAJI MULUT
91 Inspeksi bibir luar untuk mengkaji kesimetrisan kontur, warna, tekstur.
Minta klien mengerucutkan bibirnya seolah akan bersiul
92 Inspeksi dan palpasi lapisan bibir terdalam dan mukosa bukal terhadap
warna, kelembaban, tekstur dan adanya lesi
93 Inspeksi palatum, uvula, dan tonsila palatina (tekan lidah dengan tounge
spatel, gunakan penlight untuk mempermudah pengamatan)
94 Amati gigi dan gusi saat memeriksa bibir bagklienn dalam. Bila klien
memakai gigi palsu, lepas terlebih dahulu.
95 Minta klien menjulurkan lidah, amati permukaan lidah (posisi, warna,
tekstur)
96 Amati pergerakan lidah
97 Minta klien menempelkan ujung lidahnya di langit-langit mulut, amati
pangkal lidah, dasar mulut, amati juga ductus saliva untuk mengetahui
adanya pembengkakan
111 Palpasi adanya bendungan vena jugularis (JVD) dengan cara kepala
ditinggikan 45o miring kiri, letakkan penggaris tegak lurus sternal angle,
letakkan penggaris ke 2 secara horizontal dari sternokleidomastoideus
(normalnya <4-5 cm)
Pendekatan posterior :
1. Letakkan kedua tangan disekeliling leher klien, posisikan ujung jari
pada bagklienn bawah leher dklientastrakea
113 2. Minta klien menelan (jika perlu, berikan air minum), rasakan adanya
pembesaransaatismustiroidbergeraknaik(ismusterletakdiseberang
trakea, dibawah kartilago krikoid)
114 3. Pada pemeriksaan lobus tiroid kanan, minta klien sedikit menunduk
dan menengokkan kepalanya sedikit ke kanan (kesisi yang sedang
diperiksa) dengan jari kiri geser trakea secara perlahan kekanan,
dengan jari kanan palpasi lobus tiroid, minta klien menelan saat
melakukan palpasi (ulangi langkah untuk lobus kiri tiroid)
115
Pendekatan Anterior
1. Letakkan ujung jari telunjuk dan jari tengah dklientas trakea dan
palpasi ismus tiroid saat klien menelan
116 2. Ulangi langkah 2-3 seperti pendekatan posterior
117 Apabiladidugaterdapatpembesarankelenjarauskultasiareatiroiduntuk
mengetahui adanya “bruit” (bunyi desir halus yang ditimbulkanoleh
turbulensi aliran darah). Gunakan bagklienn stetoskop yang berbentuk
bel.
118 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
119 RapikandanberikanposisiyangnyamanpadaKlien/keluarga
120 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi
hasil pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan
tindakan sudah selesai.
121 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
122 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status Klien dan merapikan
baju Klien
123 Evaluasi :
Klien Bersih, rapi dannyaman
Tempat tidurrapi
Perawatmampumenyipulkanhasilpengkajianapakahadamassa
abnormal, pembekakan, benduangan vena jugularis, pembesaran
kelenjar tiroid dll.
PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK THORAK
TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUANUMUM.
Setelahmengikutipraktikumberikutdiharapkanmahasiswadapatmelakukanket
erampilan dalammelakukanpemeriksaanfisikpadathorak
2. TUJUANKHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
1. Melakukanpemeriksaanfisikpadathorak
2. Melakukanpemeriksaanfisikpadapayudara
3. Melakukan pemeriksaan fisik padaaksila
4. Mengidentifikasiabnormalitasyangditemukanpadapemeriksaanthor
ak,payudaradan aksila
Gambar:suaraperkusiparu,normalnyaadalahresonannamundaritandagarishitamkebawah
adalah dullness (karena ada organhepar)
Tabel 1. Suara auskultasi paru-paru
No. TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat
1. Sarungtangan/handscoen
2. Penggaris
3. Stetoskop
4. Ballpoint
5. Lembardokumentasi
2 Persiapan perawat : Memperkenalkan diri
1. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
2. Memberikan posisi yang nyaman padaKlien
Informedconcent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yangnyaman
2. Gunakansketselsaatmelakukanprosedur,jagaprivasiklien
PELAKSANAAN
4 Mengucapkan Basmallah
5 Perawat mencuci tangan
6 Meletakkan alat di dekat klien
7 Memakai handscoen bersih
A. MENGKAJI THORAK
8 Inspeksibentukdankesimetrisandadadarisudutpandangposteriordanlateral,
bandingkandiameteranteroposteriordengandiametertransversum/lateral.
10 Posisikan pasien supine Amati pola pernafasan (frekuensi dan irama pernafasan,
kedalaman, upaya bernafas, retraksi supraklavikula), ictus cordis
11 Pemeriksaan thorak anterior (posisi pasien tidur terlentang)
Palpasi thorak anterior : kaji temperatur dan integritas seluruh kulit dada (jika
tidakadakeluhanpernafasan).Palpasisemuaareadadauntukmengetahuiadanya
massaataupergerakanabnormal,hindaripalpasiyangdalamjikaadakeluhan
nyeri (jika ada keluhan pernafasan)
12 Palpasi dada untuk mengetahui adanya ekskursi pernafasan :
Letakkan kedua telapak tangan pada thorak bawah klien, jari-jari
disepanjangsisilateralselubungiga(ribcage)danibujaridisepanjang costa
Mintaklienmengambilnafasdalam,amatipergerakankeduatangan
(normalnyagerakansimetriskanankiri)
13 Palpasidadauntukmengetahuifremitusvocal/taktil(getaranhalusyang
dirasakanpadadindingdadakliensaatklienberbicara)
Letakkanpermukaanujungjari/bagianulnartanganpadadadaposterior
klien,dimulaididekatapexparu
Mintaklienmengulangibeberapakata,missal:“tujuhpuluhtujuh“
Ulangi2langkahdiatas,geserkeduatanganberurutansampaibagian dasar
paru (sesuaigambar)
Bandingkanfremituspadakeduaparudanfremitusantaraareaapexdan
basisparu(normalnyasamaantarakanandankiri)
14 Lakukan perkusi secara sistematis dimulai dari atas klavikula pada ruang
supraklavikulardilanjutkankebawahhinggamencapaidiafragma(sesuaigambar diatas).
Posisi tangan saat perkusi :
Letakkantangannondominandiataspermukaantubuhyangakandilakukan
perkusi.ujungjaritengahdaritangandominan(pleksor)memukuldasar
persendian pleksimeter (tgn non dominan)
15 Auskultasi dada, lakukan urutan seperti langkah yang digunakan dalam perkusi
yang dimulai dari bronki diantara sternum dan klavikula
16 Pemeriksaan thorak posterior (posisi pasien duduk)
Palpasithorakposterior(ekspansithorak):letakkankeduatelapaktangandiatas thorak bagian
bawah, kedua ibu jari didekatkan diatas spina dan jari-jari
diregangkankearahlateral.Mintaklienmenariknafasdalam,amatipergerakan keduatangan.
(normalnyagerakansimetriskanankiri)
17 Lakukanpalpasifremitustaktil(sepertilangkah12)untukbagianposterior (sesuaigambar)
21 Palpasiimpulsventrikelkananpadaparasternumkiridanareaepigastrik
(kuatnyaimpulsdidugapembesaranventrikelkanan)
22 Perkusi jantung
Batas kiri jantung : lakukan perkusi dari arah lateral ke medial. Perubahan antara
bunyi sonor dari paru-paru ke redup relatif kita tetapkan sebagai batas jantung
kiri. Normalnya:
Atas :ICSIIkiridilineaparastrenaliskiri (pinggangjantung)
Bawah: ICS V kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri ( tempat iktus)
Batas kanan jantung : dilakukan dari arah lateral ke medial. agak sulit
menentukanbatasjantungkanankarenaletaknyaagakjauhdaridinding depan
thorak. Normalnya:
– Atas:ICSIIkananlineaparasternaliskanan
– Bawah:ICSIII-IVkanan,dilineaparasternaliskanan.
23 Auskultasijantungdenganmenggunakanstetoskoppadaareayangditunjukkan
padagambar.Gunakandiafragmastetoskopuntukbunyinadatinggi(mis:bunyi
S1&S2),sedangkanbelstetoskopuntukbunyinadarendahpadabatassternum kiri bawah
danapeks.
Normalnya pada auskultasi jantung
terdengar bunyi S1 &S2.
BunyiabnormaladalahS3danS4.
S1 terjadi karena penutupan katup mitral &
trikuspidalis.
Sedangkan S2 terjaadi karena penutupan
katupsemilunaraortadanarteripulmonal.
33 Palpasi Payudara
Apabilapasienmengeluhkanadanyabenjolanpadasalahsatupayudara,awali
pemeriksaanpadapayudarayangnormal
34 Mintaklienberbaringkemudianmerentangkanlengandanmeletakkantangannya
dibelakang kepala
35 Letakkan bantal kecil atau gulungan handuk dibawah bahu klien
36 Gunakanpermukaanketigaujungjaribagiantengahdanbuatgerakanmemutar secara
perlahan padapayudara
Pilih salah satu dari kedua pola dibawah in
Hand of theclock
Pola garis-garisvertical
37 Mulaidarisalahsatutitikpalpasidangerakkanketigaujungjarisecarasistematis
sampaipadatitikakhiruntukmeyakinkanbahwasemuapermukaanpayudara sudahdikaji
38 Beri perhatian khusus pada area kuadran luar atas dan ekor Spence
i:
39 Jika ditemukan massa catat (lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, mobilitas, kulit dibawah
benjolan, putting, nyeri tekan)
40 Ajarkan klien mengenai teknik pemeriksaan payudara mandiri
41 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
42 Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada Klien
43 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaankepadaKlien/keluargadanmengkomunikasikantindakansudah
selesai.
44 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
45 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status Klien dan merapikan baju Klien
46 Evaluasi :
Klien Bersih, rapi dannyaman
Tempat tidurrapi
Perawatmampumenyipulkanhasilpengkajianapakahadamassa
abnormal,pembekakan.
Kliendapatmelakukanpemeriksaanpayudarasecaramandiri.
PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
TUJUANUMUM.
Setelahmengikutipraktikumberikutdiharapkanmahasiswadapatmelakukanket
erampilan dalam melakukan pemeriksaanabdomen.
TUJUAN KHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
1. Melakukanpemeriksaanabdomensecarainspeksi,auskultasi,palpasidanperkusi
2. Melakukan pemeriksaanhepar
3. Melakukan pemeriksaansphleen
4. Mengidentifikasi abnormalitas padaabdomen
II. KONSEPTEORI
Pemeriksaan abdomen meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi.
Pemeriksaan ini berbeda dengan tahapan pemeriksaan pada organ lain.
Auskultasi dilakukan terlebih dahulu sebelum palpasi dan perkusi, agar hasil
pemeriksaan lebih akurat karena belum dilakukan
manipulasipadaabdomen.Pembagiantopografiabdomendapatdiamatipadagam
bardibawah ini:
No. TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat
1. Stetoskop
2. Bakinstrumen
3. Sarungtangan/handscoen
4. Kassasteril
5. Selimut
6. Tissue
7. Bullpen
8. Bengkok
9. Lembardokumentasi
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3. MemberikanposisiyangnyamanpadaKlien
4. Informedconcent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yangnyaman
2. Gunakansketselsaatmelakukanprosedur
4 Persklienpan Klien :
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
PELAKSANAAN
5 Mengucapkan Basmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat di dekat klien
8 Memakai handscoen
A. INSPEKSI
9 Posisikan pasien supine (telentang) dengan nyaman
10 Buka baju pasien,bantu/minta pasien untuk turunkan celana hingga simfisis
11 Tutup dada dan daerah simfisis pasien menunakan selimut
12 Amati permukaan abdomen (rata, abdominal frog, scapoid/cekung) kesimetrisan
abdomen,kulit(warna,lesi,penyebaranpembuluhdarahvena),gerakandinding
abdomen(gelombangperistaltik,pulsasi),umbilikus,pembesaranorgan,massa
B. AUSKULTASI
1) MENDENGARKAN PERISTALTIKUSUS
13 Letakkandiafragmastetoskoppadakuadrankiribawahdindingabdomen
(sesuaikandengangambar)padaabdomenpasien
14 Dengarkan suara peristaltik usus, hitung selama 1 menit
Normaldewasa:5–35x/menit
Normalanak:5–15x/menit
2) MENDENGARKAN SUARA PEMBULUH DARAH
15 Letakkan diafragma stetoskop, dengarkan bising yang muncul
Misalnya “bruit” hepatik terdengar pada karsinomahepar
C. PALPASI
16 Lakukan palpasi dimulai dari daerah superficial, lalu ke dalam
(jika pasien mengeluhkan nyeri, sebaiknya diperiksa paling akhir)
17 Jika dinding abdomen tegang, minta pasien untuk menekuk lutut. Tekan daerah muskulus
rectus abdominalis, minta pasien nafas dalam
(muskulusrectusrelaksasimakaadaspasmevolunter,jikakontraksi/kakumaka itu
spasmesejati)
18 1) PALPASI BIMANUAL
(dilakukan dgn 2 tangan, untuk memeriksa organ dalam)
Letakkantangankiridipinggangkananataukiripasien,dantangankananpada bagian depan
dindingabdomen
19 2) PEMERIKSAAN BALLOTTEMENT
memberikantekananyangmendadakpadadindingabdomendandengancepat tangan
ditarikkembali
20 Amati gerakan/pantulan abdomen
(cairanasitesakanberpindahuntuksementarasehinggamassayangmembesar
dalamronggaabdomendapatterasasaatmemantul)
21 Letakkan satu tangan pada satu sisi perut pasien
22 Tangan yang lain mendorong/menekan sisi perut yang berlawanan
23 Rasakan adanya tekanan gelombang cairan pada tangan pertama
D. PERKUSI
24 Tentukan bagian abdomen yang akan dilakukan perkusi
25 Tempatkan telapak tangan kiri pada bagian yang akan di perkusi.
Lakukan perkusi sesuai urutan gambar di bawah ini.
No TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat
1. Stetoskop
2. Bakinstrumen
3. Sarung tangan/handscoensteril
4. Kassasteril
5. Selimut
6. Penggaris
7. Bullpen
8. Lembardokumentasi
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3. MemberikanposisiyangnyamanpadaKlien
4. Informedconcent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yangnyaman
2. Gunakansketselsaatmelakukanprosedur
4 Persklienpan Klien :
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
5 Mengucapkan Basmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat di dekat klien
8 Memakai handscoen bersih
A. HEPATOMEGALI
9 Mengposisikan pasien supine (telentang)
10 Buka baju pasien,bantu/minta pasien untuk turunkan celana hingga simfisis
11 Tutup dada dan daerah simfisi pasien dengan selimut
12 Buat garis imajiner dari midclavikula ke arcus costa kemudian hubungkan
umbilicus, bagi menjadi 3bagian
Buat garis imajiner pada processus xypoideus menuju umbilicus, bagi menjadi
3bagianpadaanakdan2bagianpadaanak>5tahundandewasa
13 melakukanpalpasipadatepiheparsambilmemotivasipasienuntukinspirasi(tepi
yang keras menunjukkan sirosis). Perhatikan adanya nyeri tekan dan massa.
14 Menukur jaraknya dari margin kosta pada garis mid klavikula
b. Posisipasienberbaringmiringkekanandenganposisikeduatungkaifleksi pada
pinggang danlutut
TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUANUMUM.
Setelahmengikutipraktikumberikutdiharapkanmahasiswadapatmelakukanket
erampilan dalammelakukanpemeriksaanpadamuskuloskeletal
2. TUJUANKHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
a. Melakukan pemeriksaanotot
b. Melakukan pemeriksaantulang
c. Melakukan pemeriksaantendon
d. Mengidentifikasi kelainan yang
0 Paralisis total
2 Ada gerakan pd sendi tetapi tdk dpt melawan gravitasi (hanya bergeser)
3 Bisamelawangravitasitetapitdkdptmenahan/melawantahanan pemeriksa.
No TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat
1. Sarungtangan/handscoen
2. Penggaris
3. Bullpen
4. Lembardokumentasi
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3. MemberikanposisiyangnyamanpadaKlien
4. Informedconcent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yangnyaman
2. Gunakansketselsaatmelakukanprosedur
4 Persiapan Pasien :
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
PELAKSANAAN
5 Mengucapkan Basmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat di dekat klien
8 Memakai handscoen bersih
9 Mintaklienuntukberdiri,amatistrukturrangkadanperhatikanadanyakelainan dandeformitas
10 Amatiadanyakontrakturdenganmemintaklienuntukmenggerakkanpersendian ekstremitas
11 Minta klien merentangkan kedua lengan kedepan, amati adanya tremor, ukuran
otot(atropi,hipertrofi)sertaukurlingkarekstremitas(perbedaan>1cmdi anggapbermakna).
TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUANUMUM.
Setelahmengikutipraktikumberikutdiharapkanmahasiswadapatmelakukanket
erampilan dalam melakukan pemeriksaanneurologis
2. TUJUANKHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
a. Melakukan pemeriksaan reflekfisiologis
b. Melakukan
No. TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat
1. Sarungtangan/handscoen
2. Hammerreflek
3. Kapas
4. Bullpen
5. Lembardokumentasi
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3. MemberikanposisiyangnyamanpadaKlien
4. Informedconcent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yangnyaman
2. Gunakansketselsaatmelakukanprosedur
4 Persiapan Pasien :
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
PELAKSANAAN
5 Mengucapkan Basmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat di dekat klien
8 Memakai handscoen bersih
9 melakukan pemeriksaan reflek dengan palu reflek (reflek hummer)
A. REFLEKFISIOLOGIS
1. REFLEKBISEP
10 Fleksikansikuklien,letakkanlenganbawahkliendiataspahadenganposisitelapak tangan
menghadapkeatas
20 Amatiadanyafleksidansupinasinormalpadalenganklien,jari-jaritangansedikit ekstensi
4. REFLEK PATELA
21 Mintakliendudukditepimejaperiksaagarkakikliendapatmenjuntaidenganbebas tidak
menginjaklantai
22 Tentukanlokasitendonpatellayangberadatepatdibawahpatella(tempurunglutut)
2. REFLEK CHADDOCK
34 Goreskanbagianmaleoluslateral(bukulali)dariarahlateralkearahmedialsampai
dibawahibujarikaki.
4. REFLEK GORDON
36 Cara:penekananbetissecarakeras
Respon:sepertirefleksbabinsky
5. REFLEK SCHAFFER
37 Cara : memencet tendon achilles secara keras Respon
: seperti refleks babinsky
6. REFLEK GONDA
38 Cara : penekukan (plantar fleksi) maksimal jari kaki ke-4 Respon
: seperti reflek babinsky
7. REFLEK HOFFMAN
39 Cara : goresan pada kuku jari tengah pasien
Respon:ibujari,telunjukdanjarilainnyafleksi
No TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat
1. Bahanbacaan
2. Vial-vialberisibahanberaroma(vanilaataukopi)
3. Objek-objekyangsudahdikenal(koin,klipkertas,peniti)
4. Jepitpengamanataujarumsteril
5. Kartusnellen
6. Penlight
7. Vial-vialberisigula,garam,bubukkopihalussecukupnya
8. Spatellidah
9. Duakomberisiairpanasdandingin
10. Bola-bola kapas yang berujunglancip
11. Garputala
12. Hammerreflek
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yangnyaman
2. Posisikan pasien duduknyaman
4 Persklienpan Klien :
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
PELAKSANAAN
5 Mengucapkan Basmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat di dekat klien
8 Memakai handscoen bersih
9 Prosedur Pemeriksaan :
1. Nervus Olfaktorius/N I(sensorik)
Nervus olfaktorius diperiksa dengan zat-zat (bau-bauan) seperti : kopi, vanila.
Padapemeriksaaniniyangperludiperhatikanadalahadanyapenyakitintranasal
sepertiinfluenzakarenadapatmemberikanhasilnegatifatauhasilpemeriksaan menjadi
samar/tidakvalid.
Cara pemeriksaan :
tiap lubang hidung diuji terpisah. Pasien atau pemeriksa menutup salah satu lubang
hidung pasien kemudian pasien disuruh mencium salah satu zat dan
tanyakanapakahpasienmenciumsesuatudantanyakanzatyangdicium.Untuk
hasilyangvalid,lakukandenganbeberapazat/bau-bauanyangberbeda,tidak
hanyapada1macamzatsaja.
Penilaian :
Pasien yang dapat mengenal semua zat dengan baik disebut daya cium baik
(normosmi).Biladayaciumkurangdisebuthiposmidanbilatidakdapatmencium sama
sekali disebutanosmi.
2. Nervus Optikus/N II(sensorik)
Kelainan-kelainan pada mata perlu dicatat sebelum pemeriksaan misalnya : katarak,
infeksi konjungtiva atau infeksi lainnya. Bila pasien menggunakan kaca mata tetap
diperkenankan dipakai.
a. Ketajamanpenglihatan
Pasien disuruh membaca buku dengan jarak 35 cm kemudian dinilai apakah
pasiendapatmelihattulisandenganjelas,kalautidakbisalanjutkandenganjarak
bacayangdapatdigunakanklien,catatjarakbacaklientersebut.
Pasiendisuruhmelihatsatubenda,tanyakanapakahbendayangdilihat
jelas/kabur,duabentukatautidakterlihatsamasekali/buta.
b. Lapanganpenglihatan
Carapemeriksaan:alatyangdigunakansebagaiobjekbiasanyajaripemeriksa. Fungsi mata
diperiksa bergantian. Pasien dan pemeriksa duduk atau berdiri berhadapan, mata yang
akan diperiksa berhadapan sejajar dengan mata
pemeriksa.Jarakantarapemeriksadanpasienberkisar60-100cm.Matayanglain
ditutup.Objekdigerakkanolehpemeriksapadabidangtengahkedalamsampai
pasien melihat objek, catat berapa derajat lapang penglihatan klien.
3.
4. Nervus Okulomotorius/N III(motorik)
Merupakannervusyangmempersarafiotot-ototbolamataekstena,levator palpebra dan
konstriktorpupil.
Cara pemeriksaan :
Diobservasiapakahterdapatedemakelopakmata,hiperemi,konjungtiva,hiperemi sklerata,
kelopak mata jatuh (ptosis), celah mata sempit (endophthalmus), dan bola mata
menonjol(exophthalmus).
5. Nervus Trokhlearis/N IV(motorik)
Pemeriksaanpupildenganmenggunakanpenerangansenterkecil.Yangdiperiksa
adalahukuranpupil(miosisbilaukuranpupil<3mm,midriasis>5mm),bentuk
pupil,kesamaanukuranantarakeduapupil(isokor/sama,anisokor/tidaksama),
danreaksipupilterhadapcahaya(positifbilatampakkontraksipupil,negative
bila tidak ada kontraksi pupil. Dilihat juga apakah terdapat perdarahan pupil (diperiksa
dengan funduskopi).
TUJUAN PRAKTIKUM
a. TUJUANUMUM.
Setelahmengikutipraktikumberikutdiharapkanmahasiswadapatmelakukanket
erampilan dalammelakukanpemeriksaanpadaintegumen.
b. TUJUANKHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
1. Melakukan pemeriksaankulit
2. Melakukan pemeriksaankuku
3. Melakukan pemeriksaanrambut
4. Mengidentifikasikelainanyangditemukanpadapemeriksaanintegumen
No. TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat
1. Sarungtangan/handscoen
2. Penggaris
3. Bullpen
4. Lembardokumentasi
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3. MemberikanposisiyangnyamanpadaKlien
4. Informedconcent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yangnyaman
2. Gunakansketselsaatmelakukanprosedur
4 PersklienpanKlien :
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
PELAKSANAAN
5 MengucapkanBasmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat di dekat klien
8 Memakaihandscoenbersih
A. PEMERIKSAAN KULIT
9 Amati warna kulit
10 Kaji adanya lesi dan edema
11 Palpasi kelembaban kulit
12 Palpasi suhu kulit, bandingkan suhu kedua kaki dan kedua tangan dengan
menggunakan punggung jari
13 Tarik/cubitkulituntukmengetahuiturgorkulit(normalnyakembalicepat<20 detik)
B. PEMERIKSAAN RAMBUT
14 Inspeksipolapenyebaranrambut.Normalnyapenyebaranrambutmerata,tidak
adalesi/pitak.
15 Inspeksi warna rambut, perhatikan kesesuaian antara warna dan usia. Dan
inspeksiadanyawarnarambutcoklatkemerahanyangmungkinterjadipada
malnutrisi.
16 Inspeksi kebersihan kulit kepala dari kutu dan ketombe.
17 Lakukan palpasi area rambut dan kepala dengan pola sirkuler. Perhatikan ada/
tidaknya massa atau nyeri tekan
18 Perhatihankonsistensirambut:halusataukasar,pecah-pecah,ataumudahrontok saat
dipegang
C. PEMERIKSAAN KUKU
19 Amatibentukkukujariuntukmenentukanlengkungandansudutkuku(abnormal bila sudut
>600)
20 Amati warna dan tekstur kuku jari tangan dan kaki
21 Lakukan pemeriksaan CRT dengan mencubit pada ujung kuku (normal < 3 dtk)
22 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
23 RapikandanberikanposisiyangnyamanpadaKlien/keluarga
24 PerawatMengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaankepadaKlien/keluargadanmengkomunikasikantindakansudah
selesai.
25 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
26 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status Klien dan merapikan baju Klien
27 Evaluasi :
Klien Bersih, rapi dannyaman
Tempat tidurrapi
Perawat mampu menyipulkan hasil pengkajian pada keadaan kulit, tugor
kulitdll
Perawatmampumenyipulkanhasilpengkajianpadakeadaanrambut,
penyebaranrambut,konsistensirambutdll
Perawat mampu menyipulkan hasil pengkajian pada keadaan kuku, tekstur jari
danCRT.
PROSEDUR PEMERIKSAAN GENITALIA FEMININA EKSTERNA
TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUANUMUM.
Setelahmengikutipraktikumberikutdiharapkanmahasiswadapatmelakukanket
erampilan
dalammelakukanpemeriksaangenitaliafemininaeksternadengantepatdanbena
r.
2. TUJUANKHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
a. Melakukankontrakawaluntukpemeriksaangenitaliafemininaeksternadengantepa
t.
b. Melakukanpersiapanalatyangdibutuhkansaatpemeriksaangenitaliafe
mininaeksterna dengantepat.
c. Melakukanpersiapanpasienyangakandilakukanpemeriksaangenitaliafe
mininaeksterna denganbenar.
d. Melakukanprosedurpemeriksaangenitaliafemininaeksternasesuaidenga
nproseduryang tepat.
KONSEP TEORI
Pemeriksaan genitalia wanita sebaiknya menjadi bagian dari pemeriksaan
perawatan
kesehatanpreventifkarenatingginyainsidenkankerrahimdanvagina.Kematianakiba
tkankeruterus
sudahberkurangselama40tahunterakhir,berkatadanyaGeneralCheckUpteraturdan
pemakaiantes Pap Smear. Kanker ovarium masih terhitung sebanyak 4%
keseluruhan kanker pada wanita dan menyebabkan lebih banyak kematian akibat
kanker saluran reproduksi wanita dan menyebabkan
lebihbanyakkematianakibatkankersaluranreproduksiwanitalainnyadikarenakansul
itnyakanker
initerdeteksi.Semuawanitadiatas18tahunsebaiknyamenjalanipemeriksaantahunan.
Pemeriksaan genitalia juga berfungsi untuk melihat adanya insiden penyakit
yang tertular melalui hubungan seksual (PHS). Genetalia eksternal dapat dikaji
selama pemeriksaan terpisah, bersama tindakan
higienerutin,ataupadasaatinsersikateterurinal.
No TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat :
1. Mejapemeriksaandenganpenyanggakaki(mejaGyn)
*(Bilatidakadapasiendibaringkanditempattidurdenganposisisupinesambil
menekukkakinya)
2. Lampuyangdapatdiaturpencahayaannya
3. Selimut
4. Sarungtangansteril2pasang.(Persiapkansarungtangancadangan)
5. Larutanchlorin10%dalamwaskomuntukdekontaminasihandschoen
6. 5 bola kapas/kapascebok
7. Kassa sterilsecukupnya
8. Larutansavlon
9. Waskom 1buah
10. Bengkok
11. Komsteril1buah
Sarungtanganbersih
12. Lembardokumentasi
13. Ballpoin
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3. Memintapasienmengosongkanbladderdanbowelnya
4. Memberikanposisiyangnyamanpadapasien(sims)
5. Bilaperawatlaki-laki,dapatmenyertakanasistenwanitauntuk
menciptakan kondisiteraputik.
6. Informedconcent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakanlingkunganyangamandannyamanagarpasientetaprileks
2. Pasangsketsel/sampiransesaatsebelummelakukanprosedur
4 PersklienpanKlien :
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
PELAKSANAAN
5 Mengucapkan Basmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat di dekat klien
9 Bantu/memintapasienuntukmembukaareasekitargenitaliaeksternayangakan
dilakukanpemeriksaan.Gunakanselimutuntukmenutupiareadiatassimpisis
pubis
10 Dekatkanlampupadaareayangakandiperiksadenganmengaturcahayadan
letaknyaagardapatmembantujalannyapemeriksaan
11 Gunakan Sarung tangan bersih pada kedua tangan
12 Minta pasien membuka selimut sebatas area yang akan diperiksa.
A. Inspeksi
13 Kuantitasdankualitaspenyebarantumbuhnyarambutpubis.Pastikanbebasdari kotoran
dankutu.
Normalnyarambutpubis:pertumbuhanrambutpubismeratamembentuk
segitigadiatasperineumdansepanjangpermukaanmedialpaha.
14 Karakteristikpermukaanlabiamayora.Periksakesimetrisan,ada/tidaknya
edema,lesi,bauataudischarge(pus/lendir/darah).
Normalnyalabiamayora:simetris,tampakkeringdanlembab.Bilalabiamayora
tampakmenebal,haltersebutnormalpadawanitamenopouse.Labiaminorayang
tampaklebihbesar/menonjoldaripadalabiamayoraadalahlazimditemukanpada
bayi. Labia mayora tampak membuka pada wanita yang telah melahirkan.
15 Bukadenganlembutlabiamayoradenganjari-jaritangannondominanuntuk menginspeksi
klitoris, labia minora, orificium uretra, dan orificium vagina
(inspeksibentuk,warna,lesi,edema,posisi).
Normalnya : klitoris normalnya tidak akan lebih dari 2 cm panjangnya, dan diameternya
tidak > 0,5 cm. Labia minora normalnya lebih tipis dari labia mayora,
salahsatusisimungkinlebihtebaldarisisiyanglain.Permukaandalamnyawarna
merahmudagelap.Perhatikanbilaadafistula,polip,lesi,iritasidaninflamasi.
16 Observasi perineum dengan seksama, perhatikan warna dan posisi.
Normalnya : nampak halus, bila pada nulipara, maka perineum akan terasa tebal dan
halus.
17 Lepas sarung tangan dan ganti dengan sarung tangan steril
B. Palpasi
18 Dengan telapak tangan menghadap ke atas, masukkan jari telunjuk pemeriksa
sedalambukujarikedua,berikantekanankeatas,sambilmemerahkelenjarskene
kearahluar,lihatadatidaknyapengeluaran,perhatikanada/tidaknyanyeri.
Normalnya : tidak terdapat pengeluaran discharge dari skene dan teraba lunak.
19 PalpasikelenjarBartholin,padasetiapsisidenganibujaridanjaritelujukberada
diluarlabiamayoradanintroitus.Perhatikanadanyapembengkakan,nyeri,massa,
ataudischarge.
20 Mintapasienuntukmengejankebawah,menujukearahjaripemeriksa(seperti
saatBAK)untukmengkajiteganganototpadasalurankeluarvagina.Kemudian minta
pasien untuk tidak lagi mengejan. Amati ada tidaknya penonjolan dan
inkontinensiaurin.
Normalnya : tidak terdapat penonjolan jaringan keluar dari orificium vagina saat mengejan.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUANUMUM.
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat
melakukan keterampilan dalam melakukan pemeriksaan genitalia maskulina
eksterna dengan tepat dan benar.
2. TUJUANKHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
a. Melakukankontrakawaluntukpemeriksaangenitaliamaskulinaeksternadengantep
at.
b. Melakukan persiapan alat yang dibutuhkan saat pemeriksaan genitalia
maskulina eksterna dengantepat.
c. Melakukanpersiapanpasienyangakandilakukanpemeriksaangenitaliamas
kulinaeksterna denganbenar.
d. Melakukanprosedurpemeriksaangenitaliamaskulinaeksternasesuaidenga
nproseduryang tepat.
KONSEP TEORI
Karena tingginya infeksi menular seksual pada remaja dan dewasa muda,
genitalia maskulina sebaiknya rutin diperiksa saat pemeriksaan kesehatan
dilakukan.
No TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat :
1. Sarungtangansteril1pasang.(Persiapkansarungtangancadangan)
2. Palureflek
3. Selimut
4. Lembardokumentasi
5. Ballpoin
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3. Memintapasienmengosongkanbladderdanbowelnya
4. Memberikanposisiyangnyamanpadapasien(supine)
5. Bilaperawatwanita,dapatmenyertakanasistenlaki-lakiuntuk
menciptakan kondisiteraputik.
6. Informedconcent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakanlingkunganyangamandannyamandanjagapasientetaprileks
2. Pasangsketsel/sampiransesaatsebelummelakukanprosedur
4 PersklienpanKlien :
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
PELAKSAAN
5 MengucapkanBasmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat di dekat klien
8 Bantu/mintapasienuntukmembukaareasekitargenitaliaeksternayangakan
dilakukanpemeriksaandangunakanselimutuntukmenutupidaerahdiatas simpisis.
14 Inspeksikulityangmenutupigenitalia,adatidaknyakutu,kemerahan,ekskoriasi, ataulesi-
lesi.Normalnya:bersihtanpalesi-lesi.
15 Amati struktur penis (pada pria yang belum disirkumsisi, tarik prepusium) inspeksi
kepala penis dan meatus uretra terhadap adanya cairan, lesi, edema dan inflamasi.
Normal : saat prepusium ditarik pada pria yang beum disirkumsisi, akan tampak sedikit
smegma (kerak putih kekuningan akibat endapan urine dan kotoran), pada pria yang telah
disirkumsisi, kepala penis nampakkemerahan dan
kering tanpa smegma.
16 Inspeksimeatusuretra,tampakseperticelahdanterletakditengah(tidaknampak
hipospadiaatauepispadia).Observasimeatusuretraterhadapadanyacairan,lesi,
atauedema.
17 Observasi batang penis dan bagian bawahnya untuk mengetahui ada tidaknya
jaringan parut, lesi atau edema.
18 Inspeksiukuran,warnadanbentuksistematisskrotum,observasiadanyalesidan edema.
19 MintaklienmengejansepertisaatBAB,skrotumakanmenurun.Lakukaninspeksi
keduaareainguinalmengenaitanda-tandapembesaranyangjelas,kemungkinan adanya
herniaingunalis
B. Palpasi
20 Palpasi lembut batang penis diantara ibu jari dan kedua jari-jari utama untuk
mengetahuiadanyapengerasanataunyerilokal.Normalnya:penisharusnya
lunakdanbebasdarinodul.
21 Angkatpeniskeatas,palpasilembuttestisdanepididimisdiantaraibujaridan
keduajariutama.Perhatikanukuran,bentuk,dankonsistensi.Tanyakanpada
pasienapakahsaatdilakukanpalpasitimbulnyeriyangtakbiasa.
22 Palpasi vas deferens secara terpisah. Karena saluran ini membentuk blok spermatik di
area inguinal. Normalnya vas deferens teraba halus dan teraba terpisahtanpanodul-
nodulataupembengkakan,varikokel(pembengkakanpada pembuluhdarah).
24 Palpasi kanal dan lingkar inguinal untuk memastikan ada tidaknya hernia.
25 Mulai dengan menginvasi dengan lembut kulit skrotal pada sisi kanan, dimulai pada titik
rendah pada skrotum. Gerakkan jari telunjuk ke arah atas sepanjang vas deferens ke
dalam kanal inguinal. Normalnya tidak ada penekanan, hernia
inguinalisdanindirek.
No TINDAKAN
PERSIAPAN
1 Persiapan alat
1. Handscoen/sarungtangan
2. Jelly/lubricant
3. Tabungsteril
4. Tissue/kapas
5. Mejapemeriksaan
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuanpemeriksaan
3. MemberikanposisiyangnyamanpadaKlien
4. Informedconcent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yangnyaman
2. Gunakansketselsaatmelakukanprosedur
4 PersklienpanKlien :
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
PELAKSANAAN
4 Mengucapkan Basmallah
5 Perawat mencuci tangan
6 Meletakkan alat di dekat klien
7 Memakaihandscoenbersih
8 Persilakan pasien untuk membuka/melepas celana (jaga privasi pasien), gunakan
selimut untuk menutup area di atas simpisis
9 Bantu pasien untuk memilih salah satu posisi : berbaring kearah lateral sinistra dengan kaki
flexi, berdiri dan pasien membungkuk, berbaring pada posisi litotomi
10 Berikan jelly/ lubricant pada jari telunjuk tangan dominan
11 Pisahkan gluteus dengan tangan kiri, beri pelumas pada kanal anus dan rectum.
12 Sebelumnya jelaskan pada pasien bahwa ia akan merasa seperti BAB saat jari
menyentuh rektum tetapi ia tidak akan BAB. relaksasikan sfingter ani dengan
tekanan lunak permukaan palmar telunjuk pada anus .
13 Minta pasien untuk menarik napas dalam, sementara itu masukkan jari telunjuk secara
hati-hati saat sfingter ani rileks (Jangan mencoba untuk memaksakan
pemeriksaan,pertimbangkanuntukpemberianlocalanastesi),apabilasfingterani
terasateganghentikansementara,teruskanprosessaatsfingteranirileks.
Rasakan sesuai urutan :
Ada/tidaknyatonusototsfingterani
Ada/tidaknyapembesaranvenavaricosayangmengakibatkanhemoroid
Ada/tidaknyamassaataukonsistensipadatpadadindingrectum
Ada/tidaknyatahananakibatskibalaatautumpukanfesesyangmengeras
akibatkonstipasi
Untukpasienlaki-lakisekaliguslakukanpemeriksaanprostat
14 (untukpemeriksaanpadalaki-laki)
Jelaskan pada pasien bahwa ia akan merasa ingin BAK saat perabaan prostat tetapi ia tidak
akan BAK
Raba prostat di daerah anterior rectum dan lakukan penekanan pada area di atas
simpisis menggunakan tangan non dominan. Ukuran normal tepi-tepi prostat
tidak lebih dari 4 cm dan normal teraba kenyal seperti balon karet
Jikaadatanda-tandaprostatitis,urutperlahankearahkaudaldantampung
specimenyangkeluarmelaluiuretrapadatabungsteriluntukpemeriksaan
laboratorium
15 Minta pasien untuk menarik nafas dalam, keluarkan jari secara hati-hati
16 Bersihkan area rectum dengankasa
17 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
18 Perawat melepaskan handscoen
19 RapikandanberikanposisiyangnyamanpadaKlien/keluarga
20 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaankepadaKlien/keluargadanmengkomunikasikantindakansudah
selesai.
21 Perawat mencuci tangan
22 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status Klien dan merapikan baju Klien
23 Evaluasi :
Klien Bersih, rapi dannyaman
Tempat tidurrapi
Perawatmampumenyipulkanhasilpengkajianapakahadamassa,
pembengkakanpembuluhdarah,nyeritekan,ataunodulus)