Anda di halaman 1dari 10

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) MUNTABER

Topik : Muntaber
Pokok Bahasan : Muntaber dan cara pencegahannya
Sasaran : Masyarakat
Tempat :
Waktu :

A. LATAR BELAKANG

Muntaber merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan seseorang


mengalami muntah dan berak secara bersamaan atau terpisah. Jika gangguan
pencernaan yang satu ini tidak segera diatasi maka bisa dengan cepat membawa
seseorang pada kondisi yang membahayakan jiwanya. (Bustan, M.N., 1997)

Muntaber bisa disebabkan oleh kuman, bakteri, atau virus. Muntaber juga
dapat disebabkan oleh adanya infeksi saluran nafas atau radang tenggorokan, infeksi
saluran kemih (kencing) dan penyakit tifus. Akan tetapi, yang paling sering
menyebabkan muntaber adalah bakteri Eschericia coli (E.coli) yang menyerang usus.
Biasanya muntaber terjadi karena seseorang mengkonsumsi makanan yang sudah
tercemar dengan bakteri E.coli dan saat itu daya tahan tubuhnya sedang turun (tidak
fit). (Soemirat, J., 1996)

Gejala yang paling umum terjadi adalah nyeri perut atau mulas. Gejala-gejala
lain yang mungkin Anda rasakan adalah kram di perut, mual, demam, hilangnya nafsu
makan, dan tentu saja, dehidrasi. Saat diare disertai dengan muntah berulang kali, itu
artinya Anda terserang muntaber.Virus penyebab diare. E.coli dan Shigellaadalah dua
jenis bakteri yang paling sering menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri E.coli
menyebabkan diare dengan menyerang langsung dinding saluran pencernaan, dan
mengiritasinya. Infeksi karena E.coli sering terjadi karena makanan atau minuman
yang telah terkontaminasi oleh bakteri atau bisa juga karena masakan yang kurang
matang. Pada beberapa kasus diare dan muntaber, aktivitas bakteri juga bisa
menimbulkan kerusakan pada lapisan saluran pencernaan. Akibatnya, terjadi
perdarahan yang keluar bersamaan dengan kotoran.

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat memahami tentang


definisi muntaber, gejala muntaber, penyebab muntaber, pengobatan muntaber,
serta pencegahan muntaber.

2. TUJUAN KHUSUS

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat:

1. Menyampaikan atau menyebutkan definisi muntaber.

2. Menyebutkan gejala-gejala muntaber serta identivikasi.

3. Menyebutkan penyebab muntaber.

4. Menyebutkan cara memberikan obat/penatalaksanaan dan bagaimana


carapencegahanya

C. KEPANITIAAN

Moderator : Muhammad Ibnu Abdi Brata

Notulen : Muhammad Ibnu Abdi Brata


Penyaji : Muhammad Ibnu Abdi Brata

Observer : Muhammad Ibnu Abdi Brata

Fasilitator : Muhammad Ibnu Abdi Brata

D. Proses Kegiatan Penyuluhan

 Memberi salam penutup

E. ORGANISASI
Moderator :

Notulen :

Penyaji :

Observer :
Fasilitator :

F. Uraian Tugas
Pemateri : Menyajikan materi

Moderator : Mengatur jalannya diskusi

Notulis : Mencatat hasil diskusi

Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan

Observer : Mengobservasi jalannya penuluhan tentang ketepatan waktu,


ketepatan masing-masing peran

A. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

B. MEDIA
1. Leafleat
2. Laptop
3. Lembar bolak balik
C. EVALUASI
1. Audience memperhatkan selama proses pemberian materi
2. Audience memberikan pertanyaan terkait materi yang belum
dimengerti
1. Materi
MUNTABER

1. Apa yang dimaksud dengan Muntaber ?

Penyakit Muntaber atau Vibrio Parahaemolyticus Enteritis adalah keadaan di


mana seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali.
Kejadian itu dapat berulang tiga sampai lebih sepuluh kali dalam sehari. Terjadi
perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang kadang
juga mengandung darah atau lendir. Lazimnya, penyakit muntaber memang
menyerang anak-anak, terutama pada usia dua hingga delapan tahun. Mereka mudah
tertular karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.

2. Apa penyebab Muntaber ?

Penyebab utama penyakit muntaber adalah peradangan usus oleh bakteri,


virus, parasit lain (jamur, cacing, protozoa), keracunan makanan atau minuman yang
disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia serta kurang gizi, misalnya kelaparan
atau kekurangan protein. Penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri Escherichia
coli ini dapat mewabah akibat lingkungan sekitar tempat tinggal yang kurang bersih
serta makanan yang dikonsumsi terkontaminasi bakteri. Sistem sanitasi yang tidak
terjaga dengan baik juga memudahkan kuman untuk berkembang biak. Hujan yang
terus menerus sehingga menimbulkan banjir dan lingkungan yang kotor, sangat
potensial menimbulkan wabah muntaber.

Selain itu, penyakit muntaber juga dapat disebabkan oleh virus Vibrio
parahaemolyticus yang termasuk jenis vibrio halofilik dan telah diidentifikasi ada 12
grup antigen “O” dan sekitar 60 tipe antigen “K” yang berbeda. Strain patogen pada
umumnya (tetapi tidak selalu) dapat menimbulkan reaksi hemolitik yang khas
(fenomena Kanagawa). Masa inkubasi Vibrio parahaemolyticus biasanya antara 12 –
24 jam, tetapi dapat berkisar antara 4 – 30 jam.

3. Bagaimana cara penularan Muntaber ?

Cara penularan muntaber adalah melalui infeksi kuman penyebab, terjadi bila
mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja atau muntahan
penderita muntaber. Tinja atau muntahan tersebut dikeluarkan oleh penderita atau
pembawa kuman (carrier) yang buang air besar atau muntah di sembarang tempat.
Tinja dan muntahan tadi kemudian mencemari lingkungan misalnya tanah, sungai dan
air sumur. Orang sehat yang menggunakan air sumur atau air sungai yang sudah
tercemari kemudian dapat menderita muntaber. Penularan langsung juga dapat terjadi
apabila tangan kotor atau tercemar kuman dipergunakan untuk menyuap makanan.
Muntaber lebih sering menyerang anak-anak karena cara makan dan minum mereka
yang umumnya belum dapat menjaga kebersihan. Mereka mengonsumsi makanan
atau minuman tanpa memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi.

Mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri,


merangsang asam lambung yang akhirnya menimbulkan muntaber. Karenanya,
perhatian orang tua sangat diperlukan untuk mencegah timbulnya penyakit muntaber
pada anak-anak. Setelah terkontaminasi makanan yang mengandung bakteri, perut
penderita terasa perih, nyeri, mual-mual hingga muntah, dan tak lama kemudian
menderita muntaber. Nyeri di perut biasanya timbul pada perut bagian bawah, diikuti
kekejangan otot yang serupa.

Suhu badan penderita biasanya menaik tajam dan kurang nafsu makan.
Setelah beberapa hari mengalami muntah-muntah dan diare, penderita akhirnya
mengalami kekurangan cairan tubuh atau lazim disebut dehidrasi.

4. Apa tanda gejala Muntaber ?

Tanda gejala Muntaber adalah sebagai berikut :


1. Sakit perut yang hebat

2. Kembung pada perut, mual dan muntah-muntah

3. terjadi demam tinggi (yang bisa mencapai 38°C atau leih)

4. Kepala terasa pusing dan berat

5. kurang atau hilangnya nafsu makan

6. Lemas

7. Elastisitas kulit menurun, bahkan halusinasi


DAFTAR PUSTAKA

1. Azwar,A., 1997. Pengantar Epidemiologi, PT. Bina Rupa Aksara, Jakarta


2. Bustan, M.N., 1997. Pengantar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta.
3. Entjang, I.,1993. Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
4. Suharyono, 1991. Diare Akut Klinik dan Laboratorium, Rineka Cipta, Jakarta
5. Soeparman, 1996. Ilmu Penyakit Dalam, Balai penerbit FKUI, Jakarta.
6. Soemirat, J., 1996. Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University
press,Yogyakatra.
7. Notoatmodjo,S.,1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Renika Cipta, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai