Topik : Muntaber
Pokok Bahasan : Muntaber dan cara pencegahannya
Sasaran : Masyarakat
Tempat :
Waktu :
A. LATAR BELAKANG
Muntaber bisa disebabkan oleh kuman, bakteri, atau virus. Muntaber juga
dapat disebabkan oleh adanya infeksi saluran nafas atau radang tenggorokan, infeksi
saluran kemih (kencing) dan penyakit tifus. Akan tetapi, yang paling sering
menyebabkan muntaber adalah bakteri Eschericia coli (E.coli) yang menyerang usus.
Biasanya muntaber terjadi karena seseorang mengkonsumsi makanan yang sudah
tercemar dengan bakteri E.coli dan saat itu daya tahan tubuhnya sedang turun (tidak
fit). (Soemirat, J., 1996)
Gejala yang paling umum terjadi adalah nyeri perut atau mulas. Gejala-gejala
lain yang mungkin Anda rasakan adalah kram di perut, mual, demam, hilangnya nafsu
makan, dan tentu saja, dehidrasi. Saat diare disertai dengan muntah berulang kali, itu
artinya Anda terserang muntaber.Virus penyebab diare. E.coli dan Shigellaadalah dua
jenis bakteri yang paling sering menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri E.coli
menyebabkan diare dengan menyerang langsung dinding saluran pencernaan, dan
mengiritasinya. Infeksi karena E.coli sering terjadi karena makanan atau minuman
yang telah terkontaminasi oleh bakteri atau bisa juga karena masakan yang kurang
matang. Pada beberapa kasus diare dan muntaber, aktivitas bakteri juga bisa
menimbulkan kerusakan pada lapisan saluran pencernaan. Akibatnya, terjadi
perdarahan yang keluar bersamaan dengan kotoran.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
C. KEPANITIAAN
E. ORGANISASI
Moderator :
Notulen :
Penyaji :
Observer :
Fasilitator :
F. Uraian Tugas
Pemateri : Menyajikan materi
A. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
B. MEDIA
1. Leafleat
2. Laptop
3. Lembar bolak balik
C. EVALUASI
1. Audience memperhatkan selama proses pemberian materi
2. Audience memberikan pertanyaan terkait materi yang belum
dimengerti
1. Materi
MUNTABER
Selain itu, penyakit muntaber juga dapat disebabkan oleh virus Vibrio
parahaemolyticus yang termasuk jenis vibrio halofilik dan telah diidentifikasi ada 12
grup antigen “O” dan sekitar 60 tipe antigen “K” yang berbeda. Strain patogen pada
umumnya (tetapi tidak selalu) dapat menimbulkan reaksi hemolitik yang khas
(fenomena Kanagawa). Masa inkubasi Vibrio parahaemolyticus biasanya antara 12 –
24 jam, tetapi dapat berkisar antara 4 – 30 jam.
Cara penularan muntaber adalah melalui infeksi kuman penyebab, terjadi bila
mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja atau muntahan
penderita muntaber. Tinja atau muntahan tersebut dikeluarkan oleh penderita atau
pembawa kuman (carrier) yang buang air besar atau muntah di sembarang tempat.
Tinja dan muntahan tadi kemudian mencemari lingkungan misalnya tanah, sungai dan
air sumur. Orang sehat yang menggunakan air sumur atau air sungai yang sudah
tercemari kemudian dapat menderita muntaber. Penularan langsung juga dapat terjadi
apabila tangan kotor atau tercemar kuman dipergunakan untuk menyuap makanan.
Muntaber lebih sering menyerang anak-anak karena cara makan dan minum mereka
yang umumnya belum dapat menjaga kebersihan. Mereka mengonsumsi makanan
atau minuman tanpa memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi.
Suhu badan penderita biasanya menaik tajam dan kurang nafsu makan.
Setelah beberapa hari mengalami muntah-muntah dan diare, penderita akhirnya
mengalami kekurangan cairan tubuh atau lazim disebut dehidrasi.
6. Lemas