Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MANDIRI

ENTREPRENEURSHIP

“BIOGRAFI PENGUSAHA SUKSES DARI DALAM DAN LUAR NEGERI”

DISUSUN OLEH
Muhammad Ibnu Abdi Brata (210101212)

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Rohmi Fadhli, S.Kep, M.Kep

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI AL INSYIRAH

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

T.A 2022/2023
A. BIOGRAFI SUSI PUDJIASTUTI

Susi Pudjiastuti lahir tanggal 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa Barat. Ia


merupakan putri dari Hajjah Suwuh Lasminah dan Ahmad Karlan. Sebenarnya, kedua
orang tua Susi Pudjiastuti adalah orang Jawa Tengah. Akan tetapi, diketahui bahwa
mereka menetap di Pangandaran, Jawa Tengah. Bahkan sudah lima generasi. Keluarga
Susi memiliki usaha di bidang peternakan.
Mereka melakukan transaksi jual beli ratusan hewan ternak. Hewan tersebut datang
dari Jawa Tengah dan diperdagangkan di Jawa Barat. Rupanya, keluarga Susi bukan
dari kalangan biasa. Sang kakek, yaitu Haji Ireng dikenal sebagai tuan tanah di
daerahnya. Susi memiliki tiga orang anak. Pertama, Yoyok Yudi Suharyo. Kedua,
Nadine Kaiser. Ketiga, Alvy Xavier.

Masa Sekolah Susi Pudjiastuti


Susi bersekolah seperti pada umumnya. Setelah tamat Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama, ia melanjutkan pendidikannya. Kemudian ia melanjutkan
pendidikan ke SMA Negeri 1 Yogyakarta. Pada masa bersekolah SMA, Susi sangat
aktif dalam berkegiatan. Salah satunya adalah aktivitasnya dalam Gerakan Golput.
Ternyata, keaktifannya tersebut justru menyita waktu sekolahnya.
Sampai akhirnya ia keluar dari SMA pada kelas 2. Putus sekolah tidak membuat Susi
menjadi malas dan menyerah. Ia memilih untuk menjual perhiasan miliknya. Dari
penjualan tersebut, ia berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp. 750.000. Uang tersebut
ternyata dijadikan modal oleh Susi. Rupanya ia memilih untuk terjun ke dunia bisnis
setelah keluar dari sekolah.
Mulai Berbisnis
Modal yang sudah ia kumpulkan tersebut dipakai untuk berbisnis ikan. Ia menjadi
seorang pengepul atau tengkulak ikan. Susi memulai bisnisnya itu pada tahun 1983 di
Pangandaran. Mulanya, ia hanya berjualan ikan dengan menggunakan sepeda saja. Susi
berkeliling pantai untuk menjual ikan. Semua hasil dan keuntungannya ia kembangkan
lagi.
Berkat kegigihan dan kepintarannya dalam berbisnis, pada tahun 1996 Susi berhasil
mendirikan sebuah pabrik. Ia mendirikan pabrik pengolahan ikan. Pabrik tersebut ia
beli nama PT. ASI Pudjiastuti Marine Product. Produk unggulan dari pabrik tersebut
adalah lobster dengan merek “Susi Brand”. Semakin lama, bisnis pengolahan ikan milik
Susi tersebut semakin berkembang.
Pada mulanya, ia berbisnis di satu wilayah saja. Setelah itu ia mulai mengembangkan
ke wilayah lain. Tidak hanya sampai situ, bahkan dari satu daerah ke daerah lain.
Sampai pada akhirnya ia berhasil menembus pasar Asia dan Amerika. Perkembangan
bisnisnya tersebut membuatnya membutuhkan transportasi yang lebih lagi. Hal itu
untuk kepentingan produk hasil lautnya. Supaya tetap segar dan cepat sampai.

Susi Pudjiastuti dan Bank Mandiri


Pada tahun 2004, Bank Mandiri mempercayainya dan memberikan pinjaman dana
kepadanya. Pada saat itu, Bank Mandiri meminjamkan dana sebesar USD 4,7 juta.
Angka segitu sama seperti sekitar 47 miliar.
Kemudian uang tersebut digunakan untuk membangun sebuah landasan. Selain itu,
ia juga membeli pesawat Cessna Grand Caravan. Susi memutuskan untuk membeli
Cessna Grand Caravan seharga 20 miliar. Uang yang digunakan tersebut adalah uang
pinjaman dari bank.

Kemudian Susi mendirikan PT. ASI Pudjiastuti Aviation.


Melalui PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang didirikannya tersebut, satu-satunya
pesawat yang ia miliki tersebut digunakan untuk mengangkut hasil laut. Ia mengirimkan
lobster dan berbagai ikan segar, hasil tangkapan dari nelayan di berbagai pantai
Indonesia. Ia mengirimkan hasil laut tersebut ke pasar Jakarta dan Jepang. Call Sign
yang digunakan pesawat Cessna tersebut adalah Susi Air.
Awalnya Hanya Berniat Membantu
Pada saat itu, terjadi bencana tsunami di Aceh. Kemudian Susi memutuskan untuk
mengirim pesawatnya kesana. Ia berniat untuk membantu para korban tsunami tersebut.
Pada tanggal 27 Desember, pesawat milik Susi mendarat pertama kali di Meulaboh.
Kemudian keesokan harinya mendarat lagi dengan membawa bahan-bahan makanan
dan berbagai kebutuhan. Seperti beras, mie instan, air, tenda dan lain lain.
Pada saat itu, ia hanya berniat untuk membantu para korban. Pesawatnya itu
digunakan untuk mengangkut sandang dan pangan untuk para korban. Akan tetapi,
dibalik niat mulianya tersebut, Susi mendapatkan balasannya. Ketika hendak kembali,
ternyata banyak lembaga non-pemerintah yang memintanya tetap berpartisipasi dalam
recovery di Aceh. Mereka ingin membayar sewa dari pesawat tersebut. Setelah itu,
sekitar sekitar 1,5 tahun pesawat tersebut bekerja di Aceh. Rupanya, hasil dari 1,5 tahun
tersebut bisa membuat Susi membeli pesawat lagi. Tidak hanya sampai disitu. Melalui
hal itu, nama bisnis Susi semakin berkembang. Peristiwa tersebut membuat Susi
mengubah arah bisnisnya.
Ketika bisnis ikan sedang mengalami penurunan, Susi memutuskan untuk
menyewakan pesawatnya. Pesawat yang semula digunakan untuk mengangkut ikan, ia
sewakan untuk misi kemanusiaan. Selama tiga tahun berjalan, perusahaan penerbangan
tersebut semakin berkembang. Bahkan telah memiliki total 14 pesawat. 4 pesawat ada
di Papua, 4 pesawat ada di Balikpapan, Sumatera dan Jawa. Bisnisnya tersebut terus
berkembang. Sampai perusahaannya memiliki total 32 pesawat Cessna Grand Carravan,
1 pesawat Diamond star, 9 pesawat Pilatus Porter, dan 1 pesawat Diamond Twin Star.
Saat ini, Susi Air sudah mengoperasikan 50 pesawat terbang dengan berbagai jenis.
Kemudian pada tahun 2008, ia mulai menhembangkan bisnis aviasinya. Susi
membuka sekolah pilot yang bernama Susi Flyung School. Melalui PT. ASI Pudjiastuti
Flying School.

Menteri Kelautan dan Perikanan (Kabinet Kerja 2014 – 2019)


Semua kesuksesan yang diraihnya membawanya sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan. Pada tanggal 26 Oktober 2014, ia ditetapkan sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Akan tetapi, sebelum
dilantik Susi melepaskan semua posisinya. Posisi di perusahaan penerbangan Susi Air
dan beberapa posisi lain yang ia jalankan. Termasuk sebagai Presiden Direktur di PT.
ASI Pudjiastuti, yang bergerak di bidang perikanan.
Ia juga meninggalkan posisinya di PT. ASU Pudjiastuti Aviation yang bergerak pada
bidang penerbangan. Hal itu dilakukannya supaya menghindari konflik kepentingan di
antara dirinya sebagai pemimpin bisnis dan sebagai menteri. Selain itu, alasan lain ia
melepas demua jabatannya adalah supaya ia dapat bekerja secara maksimal di
pemerintahan. Khususnya pada bidang perikanan dan keluatan.

Penghargaan Susi Pudjiastuti


Semua kerja keras dan usahanya tentu membuahkan hasil positif. Berkat semua itu, ia
mendapatkan banyak penghargaan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
• Purwa citra Priangan Award untuk Peningkatan Kehidupan Nelayan dari Pikiran
Rakyat. – Tahun 2004
• Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat. – Tahun 2004
• Pelopor Ekspor Ikan Laut dari Gubernur Jawa Barat. – Tahun 2005
• Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia. – Tahun 2005
• Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari
Presiden Republik Indonesia. – Tahun 2006
• Penghargaan Metro TV Bidang Ekonomi – Tahun 2006
• Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award dari Metro TV, Indonesia. – Tahun 2006
• Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat. –
Tahun 2008
• Saudagar Tatar Sunda dari Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat. – Tahun 2008
• Berprestasi Award dari PT Exelcomindo. – Tahun 2009
• Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. – Tahun 2009
• Indonesian Small & Medium Business Entrepreneur Award dari Kementerian
Koperasi dan UKM Republik Indonesia. – Tahun 2010
• Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB. – Tahun 2011
• Penghargaan untuk Prestasi Inovatif, Kepemimpinan Luar Biasa dan Signifikan
Kontribusi untuk Ekonomi, APEC. – Tahun 2011
• People of The Year 2013 dari Koran Sindo. – Tahun 2014
• Person of The Year 2014 dari Warga Kota Solo. – Tahun 2015
• Kanjeng Ratu Ayu (KRAY) Susi Pudjiastuti Ningrat, dari Keraton Surakarta
Hadiningrat. – Tahun 2015
• Perempuan Pertama yang Menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, dari Museum
Rekor Indonesia (MURI). – Tahun 2015
• Penghargaan Perempuan Jawa Barat, dari Komite Nasional Pemuda Indonesia
(KNPI Jawa Barat). – Tahun 2015
• Penghargaan 10 Nopember dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
(ITS Surabaya). – Tahun 2015
• Tokoh Publik Inspirasional Tahun Ini, Public Relation Award and Summit, dari
Serikat Perusahaan Pers. – Tahun 2016
• Leaders for a Living Planet Award dari WWF, sebagai penghargaan atas perannya
dalam memajukan pembangunan sektor perikanan yang berkelanjutan, pelestarian
alam laut, dan pemberantasan pencurian ikan. – Tahun 2016
• Doktor Honoris Causa oleh Universitas Diponegoro. – Tahun 2016
• Peter Benchley Ocean Awards. – Tahun 2017
• Tahun 2017 – Peter Benchley Ocean Awards.
• Seafood Champion Award dalam acara Seaweb Seafood Summit yang
diselenggarakan di Seattle, Washington, Amerika Serikat. – Tahun 2017
• The BBC 100 Women. – Tahun 2017
• Doktor Honoris Causa bidang keilmuan management dan konservasi sumberdaya
kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS Surabaya). – Tahun
2017
• Srikandi Nekat Award dari Yayasan Retno Sekar Budoyo. – Tahun 2018
• Creative & Innovative Person of the Year: Indonesia Choice Awards. – Tahun 2018
B. BIOGRAFI WILLIAM TANUWIJAYA

Pria tampan ini lahir di kota Pematang Siantar, Sumatera Utara tepatnya pada tanggal
18 November 1981. Selama ia melakukan pendidikan hingga pada saat di bangku SMA
ia bersekolah di kampung halamannya dan setelah ia lulus dari SMA ia pun
memberanikan diri untuk berangkat ke Jakarta agar bisa melanjutkan studinya. Ia pun
berhasil diterima di salah satu universitas di sana yaitu Universitas Bina Nusantara
(BINUS) Jakarta dan mengambil jurusan Informatika.
Tak hanya itu saja, selama menempuh studinya ia pun sangat rajin untuk mencari
pekerjaan sampingan sehingga ia bisa membiayai kuliahnya. Pada saat, ia masuk
semester kedua, William juga bekerja di salah satu warnet sebagai penjaga warnet dan
bekerja dari jam 9 malam hingga pada pukul 9 pagi. William sangat menikmati
dunianya ini yang memang selalu berkutat dengan komputer dan juga dunia online.
Selain itu, sifatnya yang terbilang cukup introvert dan didukung oleh internet gratis
selama ia bekerja tentu membuatnya bisa bersosialisasi dengan grup-grup onlinenya.
Selama William kuliah ia pun sering sekali memimpikan bahwa kelak ketika lulus
ia ingin sekali bekerja di perusahaan yang berbasis IT seperti Google. Namun
sayangnya pada saat itu Google memang belum memiliki kantor cabang di Jakarta.
Walaupun demikian, ia tetap tidak putus semangat dan pada saat ia lulus William
melamar di sebuah perusahaan pembuat software yang ada di Jakarta. Mulai dari sini ia
pun mulai terbesit melalui sebuah ide-ide yang muncul di dalam pikirannya dan ingin
mendirikan perusahaan sendiri seperti marketplace yang sekarang ia kelola.
Membangun sebuah perusahaan tentu membutuhkan sebuah modal yang sangat
besar. Namun, hal ini tidak membuatnya patah semangat dan menyerah akan ide atau
mimpinya itu. Berkat usahanya yang semangat ia pun mulai mencari investor melalui
bosnya tersebut. Disini ia membutuhkan perjuangan yang besar sehingga bisa membuat
para investor bisa dapat mempercayainya dan memberikan pendanaan untuk
merelasikan ide-idenya tersebut untuk menjalankan Tokopedia. Tak hanya sampai
disitu saja, berkat usaha dan kerja keras yang ia lakukan maka William pun berhasil
mendapatkan pendanaan tersebut hingga bisa menjadi sukses hingga saat ini.
Untuk itu, sebagai informasi selanjutnya yang dapat Anda lihat mengenai bagaimana
William Tanuwijaya bisa membangun Tokopedia tersebut maka Anda bisa melihatnya
langsung seperti di bawah ini.

Biografi William Tanuwijaya Mengenai Tokopedia


Seperti yang Anda lihat sebelumnya bahwa William Tanuwijaya ini merupakan
seorang pendiri CEO Tokopedia yang bisa terbilang sangat sukses di Indonesia. Berkat
marketplace yang ia bangun dan kelola berhasil menarik perhatian masyarakat
Indonesia membuat namanya ikut terkenal juga. Tokopedia merupakan marketplace
pertama yang ada di Indonesia yang telah berhasil mendapatkan pendanaan ataupun
funding dari sebuah softbank dan juga Sequoia Capital.
Dimana Funding yang didapatkan bisa mencapai 100 juta dollar US. Nah, ada hal
yang perlu diketahui bahwa softbank dan juga Sequoia Capital ini adalah sebuah
perusahaan investasi di balik kesuksesan Facebook dan juga Alibaba. Tak hanya itu
saja, Tokopedia ini berhasil tentu berawal dari dirinya yang introvert dan selalu bergaul
melalui internet sehingga pada akhirnya ia pun bisa menjadi seseorang yang sangat
sukses serta mengukir sejarah hidupnya.
Nah, diatas pasti Anda sudah mengetahui bahwa William Tanuwijaya ini memang
merupakan pendiri sekaligus CEO Tokopedia. Namun, pasti Anda penasaran bukan
bagaimana ia membangun Tokopedia ini dan cerita awal mulanya mengapa ia bisa
membangun toko online pertama di Indonesia tersebut. Menurut kabar yang ada,
dimana William Tanuwijaya ini dulunya memang sering sekali dimintai tolong oleh
orang untuk dapat membuatkan sebuah website toko online pada saat dirinya masih
menjadi seorang mahasiswa dan juga masih bekerja di warnet.
Namun, kebanyakan orang yang dimintai tolong kepadanya memang sangat awam
sekali dengan yang namanya dunia online sehingga mereka meminta bantuan William
Tanuwijaya. Bagaimana tidak, dimana dengan adanya website online ini mereka harus
terus menerus aktif di dunia online dengan cara memposting foto produknya, membalas
chat dan sebagainya. Tak hanya itu saja, belum lagi masalah bagian website terkadang
yang tidak mau bekerja dengan optimal sehingga mereka memang membutuhkan
bantuan dari William.

Perjuangan Berat William Tanuwijaya Untuk Mendapatkan Pendanaan Untuk


Membangun Tokopedia
Nah, dengan mereka menyuruh dan meminta bantuan dari William untuk
membuatkan sebuah website, maka William Tanuwijaya memiliki sebuah ide untuk
membuat sebuah situs mengenai jual beli online yang memiliki konsep marketplace
dengan konsep yang simple, terpercaya dan juga gratis. Ketika William sudah bekerja,
ia pun juga mengajak temannya yaitu bernama Leontinus Alpha Edison untuk dapat
merealisasikan ide-idenya tersebut. Temannya menyambut baik idenya tersebut dan
mereka menamainya dengan Tokopedia dan ia pun sangat ingin sekali fokus dengan
idenya ini dalam membangun Tokopedia tersebut. Namun, ia pun harus tetap bekerja
karena William adalah tulang punggung keluarganya, karena ayahnya sakit dan
mengidap kanker sehingga membuat ayahnya tidak bisa bekerja lagi.
Oleh karena itu, pada saat itu William memang harus bisa dan pandai untuk membagi
waktunya antara mewujudkan impiannya dalam membangun marketplace Tokopedia
dan juga tetap bekerja. Jadi, pada saat tahun 2007 silam, Tokopedia telah berhasil di
bangun akan tetapi belum maksimal dan juga belum menghasilkan. Hal ini dikarenakan
akan masalah pendanaan dan William pun belajar lagi dari Google dan Facebook.
Dimana mereka juga sama dengan William, yang mana pemuda-pemuda ini berhasil
berkat ide-ide mereka dan mengajukan pendanaan ke ventura-ventura yang memang
mau memberikan fundingnya. Oleh sebab itu, William memutuskan menemui bosnya
dan menceritakan mengenai idenya, karena pada saat itu bosnya ini merupakan
seseorang yang memiliki duit sehingga bisa membantunya.
Tak sampai disitu saja, setelah mendengar ide William maka bosnya tersebut
mengenalkan William kepada bos-bos besar lainnya yang memiliki modal untuk dapat
membantunya. Oleh karena itu, William pun mempresentasikan hasil idenya tersebut
dan dari sinilah ia pun benar-benar harus membuka pikirannya bahwa ia harus bisa
benar-benar menerima realita bahwa dengan mendapatkan sebuah kepercayaan tersebut
memanglah sangat sulit.
Selain itu, banyak dari bos-bos dari pemilik modal tersebut tidak mempercayai
William, hanya dikarenakan latar belakang keluarganya yang memang bukan dari
kalangan pengusaha, terlebih lagi William juga bukan seorang lulusan dari luar negeri
sehingga membuat ia harus berjuang mendapatkan kepercayaan tersebut. Walaupun
demikian, ia tetap berpegang teguh pada impiannya sehingga bisa mewujudkan
Tokopedia tersebut. Ia juga pernah berpendapat bahwa masa lalu itu tidak bisa diubah,
namun masa depan bisa dapat diusahakan.
Selanjutnya dua tahun William terus mengusahakan untuk bisa mendapatkan
pendanaan untuk Tokopedianya tersebut dan pada akhirnya tepatnya pada tahun 2009
William pun berhasil mendapatkan funding atau pendanaan pertamanya untuk
marketplace Tokopedianya serta di tahun itu juga Tokopedia pun resmi berdiri. Dari
sinilah, pendanaan untuk toko online yang ia bangun semakin bertambah dari tahun ke
tahun baik itu dari segi investor serta dari segi banyaknya investasi yang datang
sehingga tepatnya pada tahun 2014, ia pun dipercaya oleh Softbank dan juga Sequoia
Capital untuk dapat lebih mengelola dengan baik Tokopedia tersebut menjadi sebuah
marketplace yang berkelas internasional.
Berikutnya setelah enam tahun berlalu sejak Tokopedia berdiri pada tahun 2009,
membuat awalnya hanya memiliki empat orang pegawai saja namun dengan
berkembangnya Tokopedia ini dengan baik membuat pegawainya bertambah hingga
menjadi 300 pegawai. Bagi William Tanuwijaya membuat dan mendirikan Tokopedia
ini bukanlah hanya untuk perwujudan mimpinya saja sejak kuliah namun ia juga
mengatakan ini juga sangat baik untuk masyarakat Indonesia, dimana mereka bisa
bekerja disini dan ia pun bisa membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang.
Tak hanya itu saja, ia pun mengatakan bahwa untuk saat ini bagi orang yang ingin
memperdagangkan produk-produknya tentu sudah tidak sulit lagi untuk menyewa
programmer dan membuat website pribadi untuk toko online. Oleh karena itu, dengan
adanya marketplace Tokopedia mereka semua bisa memperdagangkan produk atau
barang mereka dengan mudah disini dengan cara bergabung dengan Tokopedia serta
menjalankan online shopnya dengan baik.
Selain itu, dengan hadirnya Tokopedia ini membuat banyak orang yang telah
membuka lapak mereka di marketplace Tokopedia ini mengaku sangat terbantu sekali
dan membuat dagangan mereka bisa menjadi laku dan meningkat penjualannya.
Mungkin tak hanya itu saja selain penjual, pembeli pun juga merasa sangat terbantu
sekali sehingga mereka tidak perlu kesulitan dan harus pergi ke pusat perbelanjaan lagi
untuk membeli kebutuhan sesuai yang mereka inginkan.
Oleh karena itu, William Tanuwijaya ini telah dianggap sangat sukses dan telah
berhasil untuk membangun sebuah marketplace Tokopedia. Selain itu, Tokopedia pun
juga dianggap sebagai salah satu startup yang memang sangat sukses di Indonesia dan
membuat Anda akan merasa sangat nyaman berbelanja disini atau membuka usaha
Anda dengan mudah hanya di Tokopedia.

Kesuksesan William Tanuwijaya Sebagai CEO Tokopedia


Seperti yang Anda ketahui dan lihat bahwa Tokopedia ini dapat dikatakan sebagai
salah satu marketplace pertama yang ada di Indonesia serta berhasil membuat orang
bangga kepadanya. Berkat adanya marketplace Tokopedia tentu membuat orang
menjadi mudah dalam berjualan dan juga berbelanja. Tak hanya itu saja, sebelumnya
Anda sudah melihat dan membaca bahwa Tokopedia ini resmi berdiri pada tahun 2009
dan berhasil mendapatkan pendanaan dari beberapa investor yang ingin bekerja sama
dengannya seperti East Ventures pada tahun 2010, kemudian CyberAgent Venture pada
tahun 2011, Beenos di tahun 2012 dan juga Softbank pada tahun 2013.
Berkat hadir dan muncul marketplace buatan William Tanuwijaya dan temannya
Leontinus Alpha Edison membuat Tokopedia disenangi oleh masyarakat Indonesia
serta mendapatkan penghargaan sebagai salah satu E-commerce terbaik di Indonesia
yang diberikan langsung oleh Bubu Awards. Kesuksesan seperti ini tentu membuat
William dan temannya merasa sangat senang dan kagum atas apa yang mereka dapatkan
berkat usaha dan kerja keras mereka demi membangun Tokopedia.
Hingga saat ini William Tanuwijaya menjabat sebagai CEO dari perusahaan
Tokopedia dan juga temannya Leontinus Alpha Edison kini menjadi COO Tokopedia.
Walaupun demikian, hingga sampai sekarang ini Tokopedia tetap menjadi pilihan
masyarakat untuk menjual barang dagangannya dan juga berbelanja disini. Tak hanya
itu saja, berkat kesuksesan Tokopedia ini pada tahun 2017, Tokopedia juga telah sukses
menjadi startup unicorn yaitu dengan startup yang telah memiliki valuasi ataupun nilai
diatas 1 miliar dollar AS atau setara dengan 14 triliun rupiah. Wah, sangat besar sekali
bukan?
Oleh karena itu, dengan melesatnya Tokopedia ini membuat nama William
Tanuwijaya menjadi dikenal banyak orang dan ia pun berhasil masuk ke dalam salah
satu orang terkaya yang ada di Indonesia. Untuk itu, sebagai salah satu pendiri startup
Tokopedia membuat kekayaan William Tanuwijaya di taksirkan yakni sebesar 130 juta
Dollar AS atau setara sekitar 1.8 triliun rupiah. Selain itu, untuk saat ini nama William
Tanuwijaya menempati pada posisi 148 ke dalam daftar orang terkaya yang ada di
Indonesia menurut sebuah majalah yaitu Globe Asia.

Karier William Tanuwijaya


Sebagai informasi tambahan dan selanjutnya yang dapat Anda lihat mengenai karier
dari William Tanuwijaya sebelum ia berhasil mendirikan Tokopedia dan menjabat
sebagai CEO dari perusahaan Tokopedia. Berikut dapat Anda melihatnya:

 Pada Juni 2003 hingga September 2003 ia bekerja di Game Developer, PT Boleh
Net Indonesia.
 Pada September 2003 hingga Mei 2004 William juga pernah bekerja di Software
Developer, tepatnya di PT Signet Pratama.
 Pada Mei 2004 hingga pada Maret 2005 ia pun bekerja di Software Developer di
PT Sqiva Sistem.
 Lalu pada Oktober 2006 hingga Desember 2008 William juga pernah bekerja di PT
Indocom Mediatama bagian IT and Business Development Manager.
 Kemudian setelah ia berhasil membangun Tokopedia dan ia menjabat sebagai Co-
Founder, CEO PT Tokopedia mulai dari Januari tahun 2009 hingga sampai saat ini.
Jadi, itulah ada beberapa informasi yang dapat Anda lihat mengenai biografi William
Tanuwijaya sebagai CEO dari perusahaan Tokopedia. Banyak yang dapat dilihat dan
diambil disini dengan melihat kisah dari pendiri CEO perusahaan Tokopedia tersebut.
Dimana perjuangan ia mulai dari memikirkan sebuah ide, membangun hingga mencari
funding atau pendanaan tentu membutuhkan kerja keras serta tekad yang kuat demi
mewujudkan cita-citanya untuk membangun marketplace Tokopedia. Walaupun harus
menunggu hingga 2 tahun dan meyakinkan para investor ia pun berhasil
mendapatkannya sesuai dengan yang ia inginkan.
Oleh karena itu, sebagai anak muda untuk saat ini bekerja keras dan bertekad dengan
sungguh tentu sangat diperlukan sekali untuk dapat mewujudkan sesuatu. Cobalah
untuk belajar dari kehidupan CEO Perusahaan Tokopedia ini yaitu William
Tanuwijaya.
C. BIOGRAFI FERRY UNARDI

Ferry Unardi lahir di Lahir di Padang Sumatera Barat pada tanggal 16 Januari 1988.
Ia adalah salah satu pengusaha muda di Indonesia yang mendirikan perusahaan
penjualan tiket online bernama Traveloka. Debut utamanya membangun usaha tersebut
dimulai ketika usianya masih 23 tahun yakni pada 2012.
Ferry merupakan anak muda yang nekat dan sangat berani. Hal itu terbukti ketika ia
memutuskan untuk kuliah di Harvard University Amerika Serikat selepas menamatkan
pendidikannya di Sekolah Menengah Atas. Ia berangkat karena mendapatkan beasiswa
akibat kecerdasannya.
Di samping itu, Ferry juga sudah mempunyai jiwa bisnis sejak remaja. Saat kuliah
semester satu di Harvard, ia sudah mulai mencoba peruntungan dalam jual beli tiket
pesawat terbang. Hasil dari kegigihannya tersebut pada akhirnya berbuah manis dengan
lahirnya perusahaan besar seperti sekarang.

Masa Pendidikan Ferry Unardi


Sebagai anak yang lahir di daerah pinggiran Kota Padang Sumatera Barat, maka
Ferry Unardi pun hidup sederhana layaknya bocah-bocah pada umumnya. Akan tetapi,
ia mempunyai mimpi besar dan berhasil menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S2
di Harvard University.
Dalam masa pendidikan dan kuliahnya, ia sempat cuti karena ingin fokus
membangaun bisnis sebagai penjual serta agen tiket pesawat di Amerika Serikat.
Namun karena merasa perlu, ia pun memutuskan lanjut sekolah dan sambal bekerja.
Kisah di masa pendidikan seorang Ferry Unardi ini sungguh luar biasa. Di samping
belajar, ia juga masih sempat dalam mengembangkan skill wirausaha.

Perjalanan Karir Ferry Unardi


Jangan Anda berpikir bahwa kesuksesan seorang Ferry seperti sekarang ini lewat
perusahaan Traveloka bisa dilaluinya dengan mudah. Sebelum itu, ia bahkan harus jatuh
bangan bekerja di sana-sini sebagai karyawan. Namun, dari situ sang founder Traveloka
bisa memperoleh banyak pengalaman.

1. Software Engineer Microsoft


Tidak lama berselang setelah lulus kuliah dari Harvard di tahun 2008, Ferry
langsung diterima sebagai software engineer perusahaan Microsoft yang bertempat
di Seattle Amerika Serikat. Perekrutan pekerja di sana sangat ketat dan hanya
menerima orang-orang yang cerdas serta memiliki daya juang tinggi.
Di sini Ferry bekerja selama 3 tahun dan memutuskan untuk keluar serta
kembali ke tanah air pada tahun 2011. Walaupun terbilang sebentar, tetapi ia
memperoleh banyak pengalaman terbaik dari Microsoft sehingga bisa diterapkan
untuk usahanya di Indonesia.

2. CEO dan Founder Traveloka.com


Setibanya di Indonesia, Ferry memutuskan untuk membangun perusahaan
Traveloka yang membidangi penjualan tiket pesawat terbang. Ia telah memiliki
banyak pengalaman pada usaha ini karena sempat merintisnya sejak dulu kuliah di
Amerika.
Ferry berpendapat bahwa bisnisnya yang bergerak dalam dunia penjualan
tiket online tersebut akan bisa memudahkan masyarakat. Mereka tidak perlu bolak-
balik dating ke bandara atau agen, tetapi bisa melakukan transaksi pemesanan
hanya melalui satu kali klik saja.

Perkembangan Bisnis Traveloka Ferry Unardi


Bisnis penjualan tiket Ferry Unardi di bawah naungan perusahaan Traveloka yang
kini sangat besar tersebut tidak dirintis secara instan. Sejak awal didirikan, hal ini
dimulai dari jenis perdagangan jasa kecil dan belum menjangkau hingga mancanegara.
1. Masa Awal Berdirinya Traveloka
Pada awal didirikan, Traveloka hanya mempunyai karyawan sekitar 8 orang
saja. Mereka terbagi ke dalam beberapa divisi yang mana masing-masing
mempunyai tugas berbeda-beda seperti halnya bagian operator, keuangan,
pemasaran, operasional, dan lain-lain semacamnya.
Pada saat itu, kantor pusat Traveloka pun juga kecil dan belum dijangkau oleh
banyak orang. Namun, Ferry tetap optimis bahwa bisnisnya tersebut suatu saat
dapat berkembang secara pesat. Ia pun melakukan pemasaran secara gencar agar
Traveloka bisa dikenal oleh masyarakat luas.

2. Proses Pengembangan Traveloka


Proses pengembangan perusahaan Traveloka harus dilalui dengan jatuh bangun
oleh Ferry beserta timnya. Jika gagal, maka mereka tidak akan pernah berputus asa.
Malahan, hal tersebut dijadikan sebagai suntikan semangat agar lebih solid dan baik
dalam mengembangkan strategi.
Dari kegigihannya tersebutlah, Ferry dapat dipercaya banyak orang dan mulai
ada investor yang tertarik untuk berinvestasi di bawah naungan perusahaannya.
Perlahan-lahan, karyawannya bertambah dan kantor operasionalnya pun semakin
besar dengan langkah-langkah usaha:

 Melakukan e-commerce besar-besaran pada setiap produk resmi yang telah


diluncurkan
 Semua sistem dilakukan secara online agar menghemat biaya pengeluaran
 Ferry terus meyakinkan para investor agar mau berinvestasi di perusahaannya

3. Traveloka di Masa Sekarang


Saat ini, Traveloka sudah berkembang pesat menjadi startup dengan omset
cukup banyak di Indonesia. Perusahaan tersebut juga dipandang sebagai pelopor
lahirnya usaha-usaha rintisan lain di Indonesia yang diprakarsai oleh anak muda.
Tentu, semua ini berkat kegigihan Ferry Unardi.
Nilai Valuasi yang diperoleh oleh Traveloka sekarang ini mencapai 26,2 triliun
rupiah. Perusahaan ini sudah mencapai level Unicorn bersama dengan GoJek dan
juga Tokopedia. Kesuksesannya menjadi agen tiket nomor satu tentu adalah hasil
dari usaha Ferry.

Prestasi dan Penghargaan yang Diterima Ferry Unardi


Bahasan terakhir mengenai biografi Ferry Unardi adalah seputar prestasi dan
penghargaan yang telah diterima sang founder Traveloka. Ini jumlahnya lumayan
banyak dan bergengsi sehingga bisa dijadikan inspirasi serta penyemangat dalam
meraih kesuksesan berbisnis.

1. Entrepreneur Muda Majalah Forbes


Karena keberhasilannya di usia muda sebagai pendiri Traveloka, maka Ferry
dinobatkan oleh majalah Asia Forbes sebagai entrepreneur sukses di bawah usia 30
tahun. Ini menjadi kebanggan tersendiri bagi dirinya dan juga bangsa Indonesia.
Sejak itu, startup di bumi pertiwi semakin berkembang pesat.
Penghargaan tersebut selanjutnya dapat mengantarkan Ferry memperoleh
investor asing yang menginvestasikan dana mereka di Traveloka. Ini tentu sebuah
rezeki besar agar nantinya perusahaan pelopor penyedia tiket online tersebut dapat
dikenal hingga mancanegara.

2. Indonesia Marketing Champion


Setelah Sukses diberikan penghargaan oleh majalah Asia Forbes, pada tahun
2015 Ferry juga mendapatkan prestasi baru. Ia memenangkan Indonesia Marketing
Champion pada bidang e-commerce yang mana eventnya dihelat oleh Markplus.
Dengan mendapatkan penghargaan ini, maka Ferry memperoleh beragam
keuntungan diantaranya yakni:

 Perusahaan Traveloka semakin berkembang pesat dan bisa membuka banyak


cabang di kota
 Jumlah investor baik lokal maupun mancanegara terus berdatangan silih
berganti
 Peminat pembeli tiket di Traveloka semakin banyak
 Adanya rencana penambahan jenis tiket yang akan dijual oleh Traveloka

Anda mungkin juga menyukai