Anda di halaman 1dari 10

KEPEMIMPINAN SUSI

PUDJIASTUTI

Diajukan untuk memenuhi tugas


mata kuliah Manajemen Bisnis

Diajukan oleh:
NPM
143060019442

Nama
Karina Suhardita

Kementerian Keuangan Republik Indonesia


SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
Program Diploma III
Spesialisasi Akuntansi
Jurang Mangu, Bintaro
Tangerang Selatan
2015

Daftar Isi

Daftar Isi....................................................................................................................... i
Bab I Pendahuluan......................................................................................................... 1
1.1

Tujuan Penulisan............................................................................................... 1

1.2

Latar Belakang Penulisan....................................................................................1

Bab II Pembahasan......................................................................................................... 2
2.1

Biografi............................................................................................................ 2

2.2

Kepemimpinan.................................................................................................. 4

Bab III Penutup............................................................................................................. 7


3.1

Pendapat Tentang Tokoh..................................................................................... 7

Daftar Pustaka............................................................................................................... 8

Bab I Pendahuluan
1.1

Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis
2. Menjelaskan biografi Susi Pudjiastuti
3. Menjelaskan bagaimana kepemimpinan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan
dan Perikanan periode 2014-2019

1.2

Latar Belakang Penulisan


Susi Pudjiastuti adalah seorang Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja
20142019 yang juga pengusaha pemilik dan Presdir dari PT ASI Pudjiastuti Marine Product,
eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari
Jawa Barat.
Awal pengangkatan Susi sebagai Meneteri Kelautan dan Perikanan menuai banyak
prokontra dari kalangan masyarakat dan juga para pakar kelautan. Faktanya Susi hanya
mengenyam pendidikan sampai tingkat SMP saja, meskipun sempat melanjutkan SMA sampai
kelas 2. Para pakar meragukan Susi mengetahui isu kelautan Indonesia dan teknologi seputar
perairan. Salah satu pakar kelautan menganggap, apa yang Susi tahu adalah seputar usaha olahan
ikan. Kontra tidak hanya datang dari para pakar, masyarakat juga menilai sikap Susi Pudjiastuti
tidak mencontohkan sikap yang harusnya tercermin pada pemimpin sehingga ia tidak cocok
dijadikan Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru. Tanggapan ini muncul akibat beredar
luasnya fotonya tengah menghisap asap rokok lengkap dengan tato di kulitnya.
Namun, dibalik semua fakta di atas sebenarnya bagaimana perjalanan hidup Susi
Pudjiastut. Bagaimana pula sosok Susi yang sebenarnya menurut orang-orang yang berada dekat
dengannya. Terakhir, bagaimana kepemimpinan Susi ketika menjadi Menteri Kelautan dan
Perikanan. Oleh karena itu, penulis akan menguraikan hal di atas.

Bab II Pembahasan
2.1

Biografi
Susi lahir pada tanggal 15 Januari tahun 1965 silam di Pangandaran, Jawa Tengah.
Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah. Keluarga
Susi memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk
diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya adalah Haji Ireng, yang dikenal sebagai tuan
tanah di daerahnya. Bisa dikatakan Susi ini berasal dari keluarga yang berkecukupan.
Setelah

tamat

mengenyam

pendidikan

di

SMP, beliau

sempat

melanjutkan

pendidikannya. di SMAN 1 Yogyakarta sampai kelas 2. Lantaran keaktifannya dalam gerakan


Golput (gerakan yang dilarang masa itu), ia dikeluarkan sekaligus memutuskan untuk keluar
dari sekolahannya. Keputusannya untuk berhenti dari bangku sekolah tahun 1982 sempat
ditentang oleh ayahnya. Alasannya untuk berhentu waktu itu, karena ia merasa sekolahnya tak
mampu mengakomodir semua yang ia butuhkan.
Bermodalkan uang Rp. 750 ribu dari hasil penjualan perhiasannya, beliau memulai usaha
olahan ikan. Metode bisnisnya sederhana, yakni berusaha bagaimana caranya ia dapat
menghabiskan dagangannya dalam satu hari. Karena ketika keesokan harinya, kesegaran ikan
akan hilang. Dari awalnya hanya beli 1 kg, besok 2 kg, besoknya lagi 3 kg sampai akhirnya dia
menjadi pengepul ikan di Pangandaran. Selama menjadi pengepul ikan di Pangandaran, ia
dijuluki sebagaiSusi Gila lantaran sifatnya yang keras dan sedikit nyeleneh.
Bisnisnya terus berkembang sampai akhirnya beliau mampu mendirikan PT ASI
Pudjiastuti. Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi merek Susi
Brand. Bisnis pengolahan ikan ini pun meluas mencapai pasar Asia bahkan Amerika.
Menurut Susi, harga ikan segar yang bisa sampai di Jepang kurang dari 24 jam, bisa dua
kali lipat lebih mahal dari harga ikan biasanya . Oleh karena itu, pada tahun 2004 Susi tak segansegan membeli sebuah pesawat Cessna Caravan seharga Rp. 20 miliar dari pinjaman bank.
Pesawat ini selanjutnya oleh Ibu Susi digunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar
tangakapan nelayan di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang.
Untuk menjaga kualitas produknya sekaligus menarik minat konsumen, ia juga
menghindari penggunaan pengawet yang bahaya seperti Freon (mampu merusak ozon) dengan
Amoniak. Pada umumnya, semakin jauh olahan ikan tersebut dari hal-hal yang mengandung zat
kimia, semakin banyak yang memburu hasil laut tersebut. Kerja kerasnya pun tak mengkhianati.
2

Perusahaan Susi dicap sebagai ekportir lobster terbesar di Jepang dengan memasok sekitar 80%
dari kebutuhan lobster masyarakat Jepang.
Kemudian tahun 2004, ketika bencana Tsunami Aceh terjadi, pesawat milik Susi yang
dipiloti oleh Christian von Stormbeck seorang insinyur aerospace berkebangsaan Jerman
sekaligus suaminya, menjadi pesawat pertama yang berhasil mencapai lokasi bencana. Pesawat
tersebut mendistribusikan berbagai bala bantuan berupa obat-obatan, makanan, dan tenaga medis
untuk para korban. Pengalaman tersebut merupakan langkah awal bagi Susi untuk
mengembangkan sayapnya dalam bisnis penerbangan.
Susi menyewakan pesawatnya itu yang semula digunakan untuk mengangkut hasil laut,
untuk misi kemanusiaan. Selama tiga tahun berjalan, PT ASI Pudjiastuti Aviation ini semakin
berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4 di Papua, 4 pesawat di Balikpapan,Jawa dan
Sumatera. Perusahaannya memiliki 32 pesawat Cessna Grand Caravan, 9 pesawat Pilatus Porter,
1 pesawat Diamond star dan 1 buah pesawat Diamond Twin star. Sekarang Susi Air memiliki 49
dan mengoperasikan 50 pesawat terbang beragam jenis.
Sukses menjadi pengusaha, Susi melanjutkan karirnya sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan atas perintah Presiden Joko Widodo pada periode 2014-2019. Namun, pengangkatan
Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menuai pro kontra dari berbagai
kalangan, termasuk para pakar ahli kelautan yang mempersoalkan pendidikan Susi. Kontra lain
juga datang akibat foto Susi yang sedang menghisap rokok lengkap dengan tatoo di
punggungnya. Masyarakat menilai sikap seperti itu tidak pantas untuk dimiliki oleh seorang
pemimpin.
Di samping kontra, pengangkatan beliau juga mendapat tanggapan positif dari sebagian
masyarakat khusunya para nelayan di Yogyakarta. Mereka menganggap beliau memiliki
pengalaman yang mumpuni di bidang perikanan. Pembelaan juga datang dari Bupati
Pangandaran. Menurut Endjang Naffandy yang paling penting adalah pengalaman Ibu Susi
bukan pendidikannya. Endjang yakin, dengan berbagai pengalaman yang dimiliki Bu Susi akan
mampu membawa kesuksesan pada kementerian yang dipimpinnya.
Setelah terpilih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, beliau melepaskan jabatannya
sebagai CEO di PT ASI Group. Beliau ingin bekerja semaksimal mungkin untuk membantu
Jokowi-Jusuf Kalla dalam menjalankan roda pemerintahan. Beliau memegang teguh pesan yang

diberikan Jokowi untuk mengawal kelautan dan perikanan di Indonesia. Pesan Pak Jokowi ke
saya, Kerja, kerja, kerja. Itu saja pegangan saya bekerja, tegas beliau.
2.2

Kepemimpinan
Cepat selesei, cepat berhasil, dan bagus hasilnya itulah yang ingin dilakukan Ibu Susi
selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Beliau sadar diri beliau bukan
seorang akademisi tinggi ataupun pakar kelautan. Tapi beliau percaya, tak mengenyam
pendidikan tinggi bukan berarti tak berhasil dalam pekerjaan. Mengenyampingkan persoalan
pendidikannya, ia berniat untuk bekerja cepat dan memang hal tersebut terbukti. Sesuai dengan
filosofinya one kilometer runway brings you the world and the world to you yang menurutnya
berarti berlarilah, maka segalanya akan mudah bagimu.
Hari pertama kerja, ia mengumpulkan para direktur jenderal dan kepala bagian di
kementeriannya. Selain berkenalan, Susi juga menggali permasalahan yang dihadapi
kementerian tersebut. Beberapa topik yang dibicarakan Susi dari semua anak buahnya itu seputar
penangkapan ikan sekaligus budidayanya, pencurian hasil laut di perairan Indonesia hingga
proses pemasaran hasil laut.
Setelah itu, Susi langsung tancap gas untuk memetakan target-target yang akan
dikerjakan di kementerian yang dipimpinnya. Pemetaan itu terkait dengan illegal fishing,
perikanan budidaya, pemasaran atau karena hambatan impor tarif dan produk lokal yang tidak
kompetitif untuk jangka panjang.
Selain jangka panjang, Susi juga membuat target jangka pendek. Untuk target jangka
pendek. Susi berencana untuk membuat program bantuan untuk nelayan pesisir. Menurut Susi,
nelayan juga harus dididik untuk memahami bisnis. Salah satu langkah yang dilakukan untuk
membantu pemasaran hasil perikanan adalah adanya bandara. Seperti yang ia lakukan
sebelumnya selama menjadi pengusaha, ia berniat untuk membei fasilitas pada nelayan supaya
mengirim ikan melalui jalur udara untuk menjaga kesegaran hasil laut tersebut. Pada akhirnya,
harga hasil laut tersebut akan mengalami peningkatan harga. Namun, dari kesemua targetnya
pada intinya ia ingin mewujudkan swasembada perikanan bagi Indonesia.
Demi mewujudkan targetnya, beliau membenahi regulasi kelautan Indonesia. Pertama,
beliau mengeluarkan kebijakan restriksi sehingga kapal-kapal pihak asing dan kapal tanpa
perizinan tidak bebas berkeliaran di wilayah perairan Indonesia. Susi menilai, laut Indonesia
4

telah merugi triliunan akibat illegal fishing. Untuk mewujudkan kebijakan tersebut, beliau
meminta bantuan patroli pengawasan kepada seluruh satuan TNI AL dan kepolisian. Sebab
faktanya jika hanya mengandalkan patroli dari KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) tidak
akan cukup mengingat begitu besarnya wilayah perairan Indonesia. Selain, itu beliau juga
mengajak negara-negara sekitar untuk bersama-sama menjaga wilayah perairan masing-masing.
Kebijakan selanjutnya yang juga pendukung pelarangan illegal fishing, yaitu dengan
diberlakukannya penghentian sementara atau moratorium bagi kapal berukuran atas 30 gross
tone (GT) selama enam bulan mulai November 2014. Untuk mempertegas kebijakan ini, Susi tak
segan-segan memberi sanksi berupa penenggelaman kapal bagi siapapun yang melanggar.
Semua kebijakan Susi untuk mengehentikan illegal fishing, membuahkan hasil yang luar
biasa. Salah satunya yang dialami oleh sentra perikanan Muncar di Jawa Timur. Muncar
mengalami surplus ikan 30.000 ton. Pihaknya menjelaskan, biasanya untuk mendapatkan ikan
sebanyak itu nelayan harus pergi melaut selama 2-3 minggu, tapi berkat kebijakan moratorium
tersebut, cukup satu hari ia pergi melaut. Kebijakan moratorium izin kapal dan penanganan
penangkapan ikan ilegal juga berdampak pada hal lain. Di laut, jumlah kapal bekas impor yang
berada di perairan Indonesia berkurang drastis. Beberapa negara juga merespons kebijakan
Indonesia tersebut. Beberapa kedutaan meminta maaf atas perilaku nelayan negaranya.
Sayangnya tidak semua kebijakan yang diberlakukan oleh Menteri Susi mendapat respon
positif dari masyarakat. Kebijakan yang dimaksudkan adalah larangan transhipment atau
bongkar muat ikan di tengah laut. Susi beralasan, ada banyak kapal ikan asing yang lansung
membawa kabur ikan dari tengah laut tanpa melalui pelabuhan. Dengan dilarangnya
transhipment, maka pemerintah dapat memantau dan mengontrol hasil tangkapan ikan di laut
Indonesia dan pajaknya diterima negara. Kebijakan ini mendapat perlawanan kuat dari pihak
Abilindo (Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia). Pihaknya menilai kebijakan Susi tersebut
akan merugikan pengusaha karena hilangnya potensi pendapatan dari hasil ekspor.
Kebijakan lain yang juga menuai pro kontra adalah larangan penggunaan alat
penangkapan ikan dengan pukat hela dan pukat tarik di wilayah pengelolaan perikanan
Indonesia. Dengan penggunaan cantrang atau pukat hela, kerusakan lingkungan akan terus
terjadi. Lebih lanjut lagi, hal itu akan menyebabkan penyusutan sumber daya alam yang ada di
pesisir. Di mata nelayan kebijakan tersebut mampu mematikan mata pencaharian mereka.
Meskipun begitu, Susi bersih keras tidak akan mencabut peraturan yang diterbitkannya. Beliau
5

malahan menuding gerakan demonstrasi dan penolakan terhadapan kebijkannya disokong oleh
para pengusaha yang kepentingannya terganggu akibat kebijakan Susi.
Sejatinya, semua kebijakan yang dikeluarkan Susi ini dalam rangka menyejahterakan
nelayan lokal. Tak jarang selain membuat kebijakan ia juga melakukan aksi-aksi persuasif pada
para nelayan supaya ia menikmati pekerjaannya melaut mencari ikan contohnya saja ia tak
segan-segan menyumbangkan gaji menterinya untuk asuransi para nelayan. Susi juga mengajak
para nelayan untuk menangkap ikan dengan jala yang berlubang lebar. Menurutnya jika jalanya
berlubang kecil, maka anak ikan yang belum siap jual akan ikut tertangkap. Lebih baik
membiarkan mereka berenang bebas di lautan dan menangkapnya ketika mereka sudah siap
konsumsi kelak.
Selama kepemimpinannya menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, yang menjadi ciri
khas Ibu Susi adalah gayanya yang eksentrik dan ceplas-ceplos. Hal ini bisa dibuktikan ketika
beliau membalas partanyaan yang disampaikan oleh sejumlah wartawan. Contohnya saja ketika
ia diwawancarai oleh wartawan mengenai latar belakang kehidupan keluarganya. Secara blakblakan ia berkata bahwa ia adalah single parent, anak tiga, cucu satu, menikah dua kali, dan dia
bangga. Ia menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan dengan nada tinggi . Ia juga
secara terang-terangan mengatakan bahwa ia marah dengan awak media yang sering memberi
komentar jelek padanya.
Begitulah kira-kira kebijakan yang telah diterapkan dalam kepemimpinan Susi di
Kementerian Kelautan dan Perikanan setelah kurang lebih 6 bulan bekerja. Dikenal sebagai
pemimpin yang bergaya eksentrik, ceplas ceplos dan gerak cepat, beliau dikagumi oleh
masyarakat dari berbagai kalangan. Prestasi-prestasi yang telah diraihnya dalam waktu singkat,
meenjadikan Susi sebagai peraih rangking pertama dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla
setelah 100 hari bekerja. Untuk selanjutnya, Susi meminta semua jajaran KKP untuk tetap
semangat dan positif dalam bekerja. Beliau pun berjanji akan menjadikan KKP sebagai
departemen terbaik.

Bab III Penutup


3.1

Pendapat Tentang Tokoh


Ibu Susi Pudjiastuti adalah tokoh yang menakjubkan. Dalam waktu yang sangat singkat,
beliau bisa menciptakan berbagai inovasi untuk kelautan dan perikanan Indonesia. Memang
benar adanya jika gayanya memimpin eksentrik dan ceplas ceplos saat berbicara, akan tetapi
dibandingkan dengan bagaimana kerja beliau, sepertinya hal semacam itu bukan lah hal yang
perlu terlalu diributkan. Seperti kata pepatah, Dont judge a book by its cover. Mungkin
penampilan bu Susi lain daripada menteri-menteri yang lain tetapi semangat kerjanya untuk
bangsa juga lain daripada yang lain. Saya percaya seiring berjalannya waktu, Ibu Susi bisa
meninggalkan kebiasaannya yang tidak patut dimiliki oleh seorang pemimpin. Semoga 5 tahun
ke depan Ibu bisa mewujudkan Indonesia swasembada perikanan. Kami masyarakat Indonesia
menanti aksi-aksi gila Anda yang lain.

Daftar Pustaka
Djumena, Erlangga.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/02/02/115200326/100.Hari.
Menteri.Susi.Prestasi.dan.Kontroversi.(Senin, 2 Februari 2015 | 11:52 WIB)
Djumena, Erlangga.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/10/28/143300826/Susi.
Pudjiastuti.Ingin.Nelayan.Memahami.Bisnis.(Selasa, 28 Oktober 2014 | 14:33 WIB)
Djumena, Erlangga.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/10/27/112000226/Kisah.Susi.
Pudjiastuti.Membesarkan.Bisnisnya.(Senin, 27 Oktober 2014 | 11:20 WIB)
Djumena, Erlangga.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/02/110022926/Moratorium.
Berdampak.Aktivitas.Kapal.Bekas.Impor.Berkurang
Kuwado, Januarius Fabian.http://nasional.kompas.com/read/2014/10/28/17311731/Ini.
Filosofi.Susi.yang.Akan.Diterapkan.di.Kementeriannya.( Selasa, 28 Oktober 2014 | 17:31
WIB)
Kuwado, Januarius Fabian.http://nasional.kompas.com/read/2014/10/28/17452871/Menteri.Susi.
Gerah.Ada.Media.Nakal.yang.Ganggu.Kerjanya.( Selasa, 28 Oktober 2014 | 17:45 WIB)
Kuwado, Januarius Fabian.http://nasional.kompas.com/read/2014/10/28/13565401/Menteri.Susi.
Saya.Bukan.Akademisi.Saya.Hanya.Ingin.Kerja.Cepat. (Selasa, 28 Oktober 2014 | 13:56
WIB)
Sukmana, Yoga. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/01/22/1157031/.Bu.Susi.Kasih.
Kami.Hidup.Pelan-pelan.( Kamis, 22 Januari 2015 | 11:57 WIB)
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Susi_Pudjiastuti

Anda mungkin juga menyukai