Anda di halaman 1dari 26

Susi Pudjiastuti

Dr. (HC). Susi Pudjiastuti (lahir 15 Januari 1965) adalah seorang mantan Menteri Kelautan dan


Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 yang juga pengusaha pemilik dan Presiden Direktur PT
ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation
atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.[4] Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan
50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan
3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 136 pilot, dengan 90 di antaranya merupakan
pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200
penerbangan perintis.
Saat ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang
tegas terhadap penangkapan ikan ilegal. Namanya bahkan dikaitkan dengan kata
"tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di
perairan Indonesia.[6] Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil; penelitian yang diterbitkan di
jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal
telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi menambah jumlah tangkapan
sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%.
Susi lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa Barat.[4] Ayahnya bernama Haji Ahmad
Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari Jawa Tengah,
namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran. [4] Keluarga Susi memiliki usaha ternak,
memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat.
[4]
 Kakek buyutnya adalah Haji Ireng, yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya. [4] Setelah
mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP di SMP Negeri 1 Pangandaran, Susi melanjutkan
pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan
dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.[4] Selain itu, Susi juga mengaku tidak
cocok dengan sistem sekolah.[8] Setelah menjadi menteri, Susi mendaftar untuk mengikuti Paket
C di PKBM Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis pada 2015. Setelah melewatkan ujian pada
tahun 2017, Susi lulus dari ujian susulan pada bulan Mei 2018. Ia menerima
gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro pada 3 Desember 2016 dan Doktor
Honoris Causa bidang keilmuan manajemen dan konservasi sumberdaya kelautan dari Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada November 2017.
Setelah putus sekolah, Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp.750.000 untuk
menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983.[4] Bisnisnya berkembang hingga pada
tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan
produk unggulan berupa lobster yang diberi merek "Susi Brand." [4] Bisnis pengolahan ikan ini
pun meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika. Karena hal ini, susi memerlukan sarana
transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produk hasil lautnya dalam keadaan
masih segar.[4]
Pada 2004, Susi memutuskan membeli dua buah pesawat Cessna
[11]
Caravan menggunakan pinjaman dari sebuah bank BUMN.  Hal itu didapatkannya setelah
empat tahun berusaha menyakinkan beberapa bank.[12] Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang
ia dirikan kemudian, pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan
segar tangkapan nelayan di Pangandaran ke Jakarta.[13] Dengan menggunakan pesawat, lobster
yang dikirim lebih segar dan tingkat kematiannya pun jadi lebih rendah. [11]
Keberhasilannya menyingkat waktu pengiriman produk perikanan hingga berkembang menjadi
bisnis aviasi tak lepas dari peran sang suami Christian von Strombeck yang merupakan
seorang pilot asal Jerman.[14] Pada saat itu, hanya berselang sebulan sejak Susi membeli
pesawat untuk mengangkut ikan, tsunami menerjang Aceh. Ribuan orang meninggal dunia dan
hampir semua akses transportasi yang masuk ke Aceh terputus. Atas inisiatifnya sendiri, Susi
meminjamkan pesawatnya untuk mengangkut bantuan selama dua minggu. [11] Namun, ketika
Susi akan menarik kembali pesawatnya banyak organisasi kemanusiaan yang ingin tetap
memakai pesawatnya. Mereka bersedia menyewa pesawat Susi untuk mengirim bantuan ke
Aceh. Dari sini, Susi kemudian terpikir untuk secara serius terjun ke bisnis penerbangan. Sampai
tahun 2012,perusahaan penerbangan milik Susi telah mengoperasikan setidaknya 50 pesawat
berbagai tipe.[15]
Susi Pudjiastuti ditunjuk sebagai menteri di Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet
Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang ditetapkan secara resmi pada 26 Oktober 2014.
[4]
 Sebelum dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan
beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang bergerak di
bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan untuk
menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin bisnis.
[16]
 Selain itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya adalah agar dapat bekerja maksimal
menjalankan pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan. [16] Saat pelantikan,
Susi menuai kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok dan memiliki tato,
sesuatu yang tidak lazim dimiliki oleh menteri Indonesia.[17][18][19] Atas tindakannya ini, Susi
mendapatkan kritik maupun pujian di media sosial[19]. Selama menjadi menteri hingga saat ini,
Susi sangat aktif di media sosial dan merupakan menteri yang akrab dengan warganet. Bahkan
banyak yang berharap Susi menjadi menteri lagi di Kabinet Indonesia Maju.
Selama menjabat, Susi dikenal sangat giat dalam memberantas penangkapan ikan ilegal (illegal
fishing) di laut Indonesia. Ia tak segan-segan memerintahkan penenggelaman kapal terutama
milik asing yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia. Dalam rentang
waktu November 2014 hingga Agustus 2018, sebanyak 488 kapal pencuri ikan ditenggelamkan.
[20]
 Kapal berbendera Vietnam paling banyak ditenggelemkan yaitu sebanyak 276 kapal,
diikuti Filipina (90), Thailand (50), Malaysia (41), Indonesia (26), Papua
Nugini (2), Tiongkok (1), Belize (1), dan tanpa negara (1).[21] Selama dua tahun kebijakan
tersebut diterapkan, stok ikan Indonesia bertambah 5,4 juta ton atau sekitar 76%. [22] Pada
tahun 2018, stok ikan mencapai 13,1 juta ton, lebih tinggi dari tahun 2015 yang hanya sebanyak
7,3 juta ton.[23] Kebijakan tegas dalam memerangi pencurian ikan oleh Susi Pudjiastuti juga
berdampak pada meningkatnya ekspor ikan Indonesia.
Langkah Susi menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan mendapat respon positif dan negatif
dari berbagai pihak. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan yang merupakan
bagian dari kabinet Jokowi sendiri mengkritik kebijakan Susi soal penenggelaman kapal.
[24]
 Luhut meminta Susi untuk fokus meningkatkan ekspor perikanan Indonesia. Pernyataan ini
didukung pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Susi melelang kapal pencuri ikan
ketimbang menenggelamkannya.[25] Susi tetap bergeming dan mengatakan langkahnya sudah
sesuai dengan undang-undang serta dampaknya terasa dengan meningkatnya produktivitas
perikanan.[26] Susi enggan menggunakan metode lelang kapal karena berpotensi dibeli kembali
oleh pencuri ikan dengan harga yang murah.[27]
Penenggelaman kapal juga dikritik menjadi penyebab kerusakan lingkungan. Susi menjelaskan
bahwa kapal-kapal yang ditenggelemkan akan menjadi terumbu karang. Selain itu, lokasi
penenggelaman juga dipilih di area yang tidak ada terumbu karangnya dan kapal-kapal tersebut
sudah dibersihkan dari benda yang berpotensi merusak lingkungan.[28] Di luar negeri, kebijakan
Susi mendapatkan apresiasi seperti dari WWF Internasional yang menganugerahinya 'Leaders
for a Living Planet Awards' atas komitmennya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya
kelautan di Indonesia.[29] Hingga Oktober 2019, tercatat 556 kapal pencuri ikan ditenggelamkan.
[30]

Selain penenggelaman kapal, komitmen Susi pada perlindungan sumber daya kelautan juga


ditunjukkan melalui penerbitan Peraturan Menteri Kelautan Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets).
[31]
 Kedua alat tangkap tersebut dinilai dapat merusak lingkungan.[32] Setahun kemudian, Susi
juga menerbitkan surat Edaran Nomor:72/MEN-KP/II/2016 mengenai Pembatasan Penggunaan
Alat Penangkapan Ikan Cantrang di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Indonesia (WPPNRI).
[32]
 Cantrang merupakan alat tangkap yang bekerja dengan menebar jaring yang sudah diikat
dengan tali selambar secara melingkar kemudian ditarik ke arah kapal sehingga kantong jaring
yang berisi ikan-ikan bisa terangkat.[33] Penggunaan tali selambar yang panjang menyebabkan
jaring cantrang menyapu dasar lautan sehingga merusak ekosistem dasar laut. Selain itu,
cantrang juga menarik ikan-ikan kecil maupun biota laut yang bukan target penangkapan. [33]
Kebijakan Susi soal cantrang menjadi persoalan yang berlarut-larut lantaran mendapat banyak
pertentangan. Nelayan dari sejumlah daerah melakukan demonstrasi meminta larangan
penggunaan cantrang dicabut.[34] Larangan ini mengalami beberapa kali penundaan. Pada
Januari 2018, Susi menegaskan larangan cantrang belum dicabut namun ditunda kembali
sampai batas waktu yang ditentukan. [35] Penundaan terkait dengan masa pengalihan bagi
nelayan untuk mengganti alat tangkap. Kesepakatan ini didapatkan dari hasil pertemuan
tertutup antara Presiden Jokowi, Menteri Susi dan perwakilan nelayan di Istana Negara pada 17
Januari 2018.[35]
Selama menjabat, Susi juga mengeluarkan larangan ekspor benih lobster melalui Permen KKP
No. 56/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Benih Lobster (Panulirus
Spp.), Kepiting (Scylla Spp.), dan Rajungan (Portunus Spp.) dari Wilayah Republik Indonesia.
[36]
Susi beralasan ekspor benih lobster akan membuat kerusakan ekologi karena permintaan dari
luar negeri yang sangat tinggi menyebabkan eksploitasi besar-besaran. Selain itu, ekspor benih
lobster juga hanya akan menguntungkan petambak negara lain karena harganya sangat tinggi
saat dewasa.
Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka (lahir 1 Oktober 1987) ialah seorang ahli politik dan ahli
perniagaan Indonesia yang menjadi Datuk Bandar Surakarta sejak 26 Februari 2021. Beliau
adalah anak sulung Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo.
Gibran dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah, pada 1 Oktober 1987, sebagai anak pertama
kepada Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana. Gibran menamatkan sembilan tahun pertama
pendidikannya di sana, sebelum pindah ke Singapura di mana beliau belajar di Sekolah
Menengah Orchid Park.[1] Beliau kemudian melanjutkan pelajaran di Institut Pembangunan
Pengurusan Singapura.[2]
Pada 2010, Gibran mengasaskan Chilli Pari, sebuah perniagaan katering yang berpusat
di Surakarta. Menurut Gibran, beliau terinspirasi untuk menubuhkan syarikat itu setelah
menyedari kekurangan perkhidmatan katering untuk pusat persidangan milik ayahnya, tetapi
ditentang oleh Jokowi yang mahukan agar Gibran meneruskan perniagaan perabotnya. Syarikat
ini berkembang dan menjadi fokus untuk menyediakan perkhidmatan bagi majlis perkahwinan.
[3]

Gibran kemudian memulakan Markobar, rantaian martabak, pada tahun 2015, dan rantaian ini
mempunyai 29 lokasi cawangan di Indonesia pada 2017. [4] Jokowi memberi komen pada 2017
bahawa walaupun pada awalnya beliau tidak menyetujui perniagaan Gibran, syarikat Gibran
akhirnya dihargai lebih tinggi daripada syarikat perabotnya. [5] Kekayaan Gibran yang dilaporkan
dan diajukan pada 2020 sebagai prasyarat untuk bertanding dalam pilihan raya, dilaporkan
sebanyak Rp 22 juta.[6]
Pada Julai 2019, Gibran dinamakan sebagai calon kegemaran untuk pilihan raya Datuk Bandar
Surakarta 2020, jawatan ayahnya sebelum menjadi Gabenor Jakarta dan kemudian Presiden
Indonesia, menurut sebuah tinjauan oleh Universitas Slamet Riyadi yang berpusat di sana.
[7]
 Pada September, Gibran mendaftar sebagai ahli PDI-P, parti politik yang sama dengan
bapanya Jokowi, untuk bertanding dalam pilihan raya Datuk Bandar. [8] Parti itu secara rasmi
menyokong Gibran sebagai calon Datuk Bandar mereka pada Julai 2020, menggandingkannya
dengan ketua majlis bandar Teguh Prakosa.[9] Semua pihak yang diwakili dalam dewan kota
menyokong Gibran kecuali Partai Keadilan Sejahtera, yang berpotensi mewujudkan pilihan raya
yang tidak dipertandingkan.[10] Pada akhirnya, pencalonan Bagyo Wahyono, seorang penjahit
mengikut profesion, dipersetujui pada 6 September 2020. Pencalonan Gibran juga ditentang
oleh aktivis Halim HD, yang mencari undi untuk kotak kosong dan bukannya calon yang
berkaitan.[11] Gibran dijangka menang pilihan raya berkenaan menurut keputusan tidak rasmi. [12]
Gibran mengahwini Selvi Ananda pada 11 Jun 2015, dan pasangan itu mempunyai anak
pertama mereka, Jan Ethes Srinarendra, pada 10 Mac 2016.
Nadiem Makarim

Generasi millenial tentu tidak asing dengan profil Nadiem Makarim, pendiri startup Gojek yang
juga menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Nadiem menjadi pengusaha sukses di
Indonesia lewat inovasi perusahaan Gojeknya-nya di usia yang relatif muda. Namanya melejit
ke seantero negeri saat dia menjadi CEO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek Indonesia.
Tidak heran bila dia menjadi inspirasi banyak orang khususnya milenial untuk berani bermimpi
mendirikan startup idaman.
Perjalanan karier pria kelahiran tahun 1984 ini tidak hanya berhenti sebagai pengusaha sukses
saja. Dia juga mengabadikan diri untuk negeri dengan menjabat sebagai Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju masa jabatan 2019-
2024. Tidak pelak, Nadiem Makarim yang pada 2019 berusia 35 tahun menjadi menteri
termuda yang ada di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Tentunya untuk menjadi sukses, Nadiem
Makarim harus melewati berbagai hambatan dan tahu bagaimana cara mengatasinya. Walau
dikenal sebagai pengusaha, latar belakang keluarganya jauh dari ranah bisnis. Lalu bagaimana
perjalanan hidup Nadiem Makarim sampai menjadi pengusaha sukses dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI? Kamu bisa menyimak ulasan dan profil Nadiem Makarim yang sudah
rangkum di bawah ini.
NamaNadiem Anwar MakarimAgamaIslamTempat, tanggal lahirSingapura, 4 Juli 1984Warga
NegaraIndonesiaProfesiPengusaha dan politikusPasanganFranka FranklinAnakSolara Franklin
MakarimOrangtuaNono Anwar Makarim dan Atika Algadri
Pria bernama lengkap Nadiem Anwar Makarim ini merupakan putra dari pasangan Nono Anwar
Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya dikenal sebagai seorang aktivis dan pengacara terkemuka
keturunan Minang-Arab. Sementara ibunya merupakan penulis lepas yang bekerja di bidang
non-profit, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.
Masa pendidikan Nadiem Makarim sejak sekolah dasar sampai SMA dilakukan dengan
berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Pada tahun 2002, Nadiem mengambil jurusan
Hubungan Internasional di Universitas Brown, Amerika Serikat. Dia juga pernah mengikuti
pertukaran pelajar di London School of Economics. Tiga tahun berselang setelah memperoleh
gelar sarjana pada tahun 2006, Nadiem mengambil pascasarjana dan meraih gelar Master of
Business Administration di Harvard Business School. Nadiem Makarim mengawali kariernya
sebagai seorang konsultan manajemen di perusahaan konsultan Mckinsey & Company di tahun
2006 setelah lulus dari Brown University. Selanjutnya dia berhenti dari pekerjaan karena
melanjutkan studinya di Harvard University.
Pada tahun 2010, Nadiem yang usianya relatif muda dan memiliki jiwa entrepreneurship yang
tinggi mendirikan Gojek. Awal mula gagasan itu datang saat dia masih bekerja Mckinsey &
Company. Nadiem lebih sering menggunakan jasa ojek ketimbang menggunakan mobil karena
tingkat kemacetan di Jakarta yang tinggi.
Sementara pria kelahiran Singapura itu menemukan fakta bahwa dia sulit menemukan ojek saat
dibutuhkan. Di sisi lain, Nadiem juga melihat fakta bahwa tukang ojek hanya menghabiskan
waktunya menunggu pelanggan dan cukup sulit mencari pelanggan.
Sementara pria kelahiran Singapura itu menemukan fakta bahwa dia sulit menemukan ojek saat
dibutuhkan. Di sisi lain, Nadiem juga melihat fakta bahwa tukang ojek hanya menghabiskan
waktunya menunggu pelanggan dan cukup sulit mencari pelanggan.
Nadiem Makarim menggunakan garasi mobilnya sebagai Kantor pertama dari Gojek yang
beralamat di Jl. Kerinci, Jakarta Selatan. Sistem pemesanan Gojek saat itu belum menggunakan
aplikasi seperti sekarang, melainkan menggunakan call center sebagai perantara antara driver
Gojek dan pelanggan.

Jadi pelanggan akan menelpon call center untuk melakukan orderan ojek, selanjutnya call


center menginformasikan detail orderan kepada pengemudi ojek untuk dilaksanakan. Nadiem
membiayai operasional perusahaan dari uangnya sendiri karena belum mendapatkan investor
sejak tiga tahun berdiri.
Usaha Nadiem Makarim merintis usahanya lambat laun membuahkan hasil. Pada tahun 2014.
Dia mendapat suntikan dana dari Northstar Group, sebuah perusahaan investasi asal Singapura,
untuk mengembangkan Gojek. Perusahan lain yang ikut menyuntikkan dananya di Gojek yakni
Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd setelah melihat perkembangan positif dari usaha yang
dibangun oleh Nadiem Makarim.
Tahun 2014 sepertinya memang menjadi titik balik dalam kehidupan Nadiem Makarim. Selain
mendapatkan investor untuk perusahaannya, dia juga menikahi dambaan hatinya yang
bernama Franka Franklin. Keduanya menikah di Bali dengan konsep wedding garden pada bulan
Juni. Tamu undangan pun dibatasi sehingga membuat pernikahan mereka semakin intim dan
sakral.
tahun 2015 menjadi lompatan bagi Gojek karena perusahaan itu meluncurkan aplikasi pertama
di platform mobile phone. Langkah ini mampu menarik minat pelanggan baru sekaligus
memperkenalkan model bisnisnya di masyarakat luas. Dalam waktu singkat, banyak masyarakat
yang menggunakan aplikasi Gojek Aplikasi ini mampu merevolusi gaya hidup masyarakat dalam
menggunakan jasa transportasi terutama ojek. Perusahaan ini juga terus mendapatkan guyuran
dana dari investor seperti dari Softbank sampai Google. Selanjutnya Gojek memperkenalkan
lini bisnis lainnya seperti jasa pemesanan makanan melalui Go-food, jasa pengantaran paket
melalui Go-Send, jasa pembersihan rumah melalui go-clean serta jasa pembayaran melalui Go-
Pay. Profil Nadiem Makarim sebagai CEO Gojek banyak dicari begitu juga dengan berita Nadiem
Makarim seputar agama dan informasi lainnya. Pada 2019, Gojek memiliki lebih dari 2 juta
driver yang tersebar di seluruh Indonesia dan penggunanya sudah mencapai ratusan juta
dengan jumlah pemesanan lebih dari 3 juta setiap harinya. Perusahaan ini sudah melakukan
ekspansi ke 5 negara di Asia Tenggara dan tersebar di 207 kota. Gojek juga bertransformasi
menjadi salah satu perusahaan startup tersukses di Indonesia yang berada di level Decacorn.
Decacorn merupakan sebutan untuk perusahaan dengan nilai atau valuasi perusahaan
mencapai USD 10 miliar per tahun. Kesuksesan Gojek saat ini dengan isu merger dengan
Tokopedia hingga akuisisi Bank Jago tentunya juga tidak terlepaskan dari peninggalan kiat
sukses yang telah ia tanam di perusahaan yang identik dengan warna hijau ini.

Nadiem mendapatkan inspirasi sukses saat sedang bercengkrama dengan seorang tukang ojek


yang ia gunakan jasanya. Gojek berawal dari 20 mitra driver dan melakukan promosi dari
keluarga dekat hingga kerabat. Sekarang perusahaan ini telah mencapai level decacorn. Nadiem
Makarim amat menghargai waktu untuk belajar dan seluruh hidupnya ia dedikasikan untuk
terus belajar, menambah pengalaman, dan berinovasi. Keluar masuk perusahaan membuatnya
melihat berbagai kesempatan serta peluang. Melihat permasalahan kemacetan di ibukota,
Nadiem menawarkan solusi dengan menawarkan jasa transportasi umum seperti ojek online
untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Nadiem Makarim terus berinovasi walau
perusahaan sudah berskala besar dan sudah dikenal orang. Dia mengaku tetap menganggap
Gojek sebagai perusahaan rintisan.
Siapa sih yang gak tau Bukalapak? Pastinya kalian sering dong buka aplikasi Bukalapak buat
ikutan serbu Rp.12.000 atau yang sekarang lagi gencernya serbu Rp.1. Bukalapak memang salah
satu e-commerce Indonesia yang sedang populer dikalangan masyarakat Indonesia. Startup
satu ini tak henti-hentinya memberikan hadiah pada para pelanggannya, bahkan beberapa
waktu lalu, ada seseorang yang beruntung membeli mobil Mini Cooper seharga Rp. 12.000 di
Bukalapak.
Bisa dikatakan Bukalapak saat ini tengah berada di kejayaannya, bahkan dari berdirinya tahun
2010 lalu, hingga kini, Bukalapak masih sangat eksis dan keberadaannya dibutuhkan dalam
banyak bisnis online oleh banyak pihak. Tapi guys, dibalik itu semua ternyata ada seseorang
yang sangat berjasa atas kejayaan Bukalapak saat ini. Siapa lagi kalau bukan pendiri Bukalapak
sendiri yakni Achmad Zaky. Achmad Zaky (lahir 24 Agustus 1986) adalah pendiri dan mantan
CEO dari sebuah situs e-commerce bernama Bukalapak.
Perlu kalian tahu guys, seorang Achmad Zaky ini harus melalui perjalanan panjang dengan
perjuangan dan kerja keras dalam mendirikan Bukalapak hingga menjadi salah satu situs
marketplace terbesar di Indonesia dan menjadikan dirinya salah satu pebisnis yang disegani di
Indonesia berkat Bukalapak.com miliknya.
Walaupun kini Bukalapak menjadi situs marketplace terfavorit di Indonesia, namun tak banyak
yang tau kalau pendiri Bukalapak dulunya adalah seorang anak desa. Yup, Achmad Zaky yang
identik selalu bergaya santai tersebut hanyalah seorang pria asal Sragen yang tak memiliki
keistimewaan apapun. Ia hanyalah seorang anak yang hidup sederhana bersama orang tuanya.
Bahkan saat dirinya masih kecil, ia dan keluarganya hidup di daerah yang tidak mendapat
pasokan listrik dari PLN.
Zaky tumbuh besar di Sragen dan menempuh pendidikan hingga SMP di desa tersebut lalu
kemudian melanjutkan SMA di Solo. Awal mula dirinya mengenal dunia teknologi adalah sejak
dirinya duduk di bangku SD. Berawal pada tahun 1997, Achmad Zaky mendapat sebuat
komputer dan buku-buku pemrograman computer dari salah seorang pamannya. Tak disangka
Achmad Zaky memiliki minat atau passion dengan komputer dan pemrograman komputer.
*Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web
tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Ketertarikannya dengan dunia informatika, ternyata berlanjut hingga pendidikan bangku SMA.
Achmad Zaky berkesempatan menjadi wakil SMA Negeri 1 Solo, memenangkan ajang olimpiade
sains nasional (OSN) bidang komputer. Namun demikian, sejak SMA cita-cita Achmad Zaky
berbeda dengan teman-teman seangkatannya. Achmad Zaky memiliki cita-cita menjadi seorang
entrepreneur atau pengusaha. Bahkan dirinya memiliki keyakinan kalau menjadi seorang
pengusaha pasti harus mengalami sebuah kegagalan atau harus kerja keras banting tulang agar
mendapat kesuksesan. Dari keyakinan tersebut, ia mulai nekat untuk merintis bisnis sejak di
bangku kuliah.
Achmad Zaky sendiri kuliah di Institute Teknologi Bandung (ITB), yang mana merupakan sebuah
perguruan tinggi yang masuk daftar 10 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Usaha yang
dirintisnya di bangku kuliah adalah jualan Mie Ayam. Usaha tersebut ia lakukan usai jam kuliah.
Namun usahanya ini mendapat cibiran dari orang-orang. Bahkan beberapa bukan kemudian
Achmad Zaky tidak dapat melanjutkan usahanya. Pasalnya selama berjualan beberapa bulan, ia
tidak mendapat keuntungan yang diharapkan sehingga membuatnya bangkrut.
Untungnya selama berkuliah, Achmad Zaky tidak hanya terpaku pada usaha mie ayamnya yang
tidak berjalan lancar, pasalnya dirinya sering mengikuti kompetisi-kompetisi mengenai
teknologi informatika. Bahkan ia sering menjuarai kompetisi-kompetisi teknologi informatika
tingkat nasional. Achmad Zaky pernah menjadi juara II kejuaraan Indosat Wireless Innovation
Contest tahun 2007. Ia membuat software (perangkat lunak) MobiSurveyor yang digunakan
untuk perhitungan cepat survei pemilihan umum. Achmad Zaky juga pernah mendapatkan
Merit Award pada kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008.
Prestasinya yang gemilang di bidang pendidikan, mengantarkan Achmad Zaky meraih beasiswa
studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat. Pendidikan tersebut
dilangsungkan selama dua bulan pada tahun 2008. Walaupun prestasinya sangat gemilang,
namun sebelumnya Achmad Zaky sempat memiliki tujuan yang sangat sederhana yaitu
memperoleh ijazah, lantas mendapatkan pekerjaan bagus dengan gaji yang besar. Namun,
seiring berjalannya waktu, ia justru mengalami perubahan cara berpikir. Ditambah lagi dengan
banyaknya lulusan ITB yang menjadi pengusaha sukses seperti Aburizal Bakrie dan Arifin
Panigoro.
Setelah lulus kuliah, Achmad Zaky hanya memiliki 2 pilihan yaitu bekerja diperusahaan besar
atau mendirikan perusahaan sendiri. Sempat mengajukan lamaran kerja kesana-sini dan
menunggu lama, namun tidak ada yang menerimanya. Achmad Zaky pun akhirnya memilih
untuk membangun usaha sendiri yang masih berhubungan dengan informatika. Pria kelahiran
1986 ini pun akhirnya mendirikan sebuah perusahaan jasa konsultasi teknologi yang bernama
Suitmedia.
Tak butuh waktu lama, Suitmedia yang dia bangun tahun 2010 mampu berkembang dengan
sangat pesat hanya dalam waktu satu tahun. Melihat pesatnya perkembangan Suitmedia,
Ahmad Zaky lantas memutuskan untuk mendirikan sebuah e – commerce online marketplace
bernama Bukalapak, dan disinilah petualangannya dimulai.
Ide mendirikan Bukalapak pertama kali muncul dipikiran Zaky bersama temannya yakni
Nugroho yang memiliki pengalaman marketing website di Suitmedia. Nugroho saat ini juga
menjabat sebagai pendiri Bukalapak. Mereka sadar bahwa para seller dan buyer pasti
menginginkan sebuah situs online yang dapat mempertemukan mereka dengan mudah,
nyaman, dan aman. Dari sini, mereka pun memutuskan membangun sebuah situs e–commerce
online. Apalagi, saat itu, situs serupa di Indonesia masih sangat sedikit. Itulah yang membuat
Zaky kemudian mendirikan Bukalapak di tahun 2010 dan menggunakan uang pribadinya untuk
merintis situs e–commerce online ini. Ia mendirikan Bukalapak dari kamar kos-kosan yang
hanya berukuran 4 x 4 m.
Di awal berdirinya Bukalapak tahun 2010 lalu, situs e–commerce online satu ini hanya dirintis
oleh 3 orang saja. 1 orang menjadi staf, 1 orang membantu dan Ahmad Zaky sendiri secara aktif
mengajak orang-orang untuk bergabung dengannya agar mau memasarkan produk mereka
melalui Bukalapak.com, bahkan disela-sela waktunya dalam mengelola Suitmedia. *Jika artikel
ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut sudah
mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Bukan hanya kliennya di Suitmedia, Zaky juga tak segan-segan menggunakan akun facebook
pribadinya untuk mengajak orang-orang bergabung dengannya dan menjual produk
dagangannya melalui Bukalapak. Setiap hari dia behasil melakukan massage via inbox Facebook
kepada 500 akun Dua tahun lamanya, Ahmad Zaki melakukan itu tanpa henti. Selain melalui
media sosial, Achmad Zaky juga mengajak para seller di dunia nyata dengan mendatangi secara
langsung mall-mall dan usaha kecil menengah (UKM).
Tak mudah mengajak orang untuk berjualan di Bukalapak, ditambah lagi saat itu internet belum
seperti saat ini. Padahal untuk jualan di Bukalapak tidak dipungut biaya alias gratis. Achmad
Zaky mengaku banyak penolakan yang ia terima. Rata-rata alasan yang mendasari penolakan
masyarakat adalah kepercayaan terhadap online marketplace yang masih rendah. Kebanyakan
para pedagang tidak mau ribet berjualan lewat internet karena merasa jualan via offline sudah
cukup.
Tak akan ada hasil yang bagus jika kamu tak berusaha sebaik mungkin, itulah yang dilakukan
oleh Achmad Zaky. Tak mudah putus asa, ia terus berusaha meyakinkan para pengusaha
terutama pelaku UKM untuk mau berjualan di Internet. Salah satunya adalah dengan cara
memberikan edukasi kepada seller melalui kisah-kisah sukses seller dan menyebarkannya ke
Twitter dan akun media sosial lainnya. Tujuannya adalah untuk mengedukasi seller lain agar
menjadi seller terpercaya.
Dari sinilah Bukalapak mulai mendapat pengunjung. Perlahan dan pasti, setiap hari makin
bertambah seiring berjalanya waktu serta promosi tanpa henti. Setelah beberapa lama,
akhirnya kian banyak penjual offline yang mencoba berjualan di Bukalapak. Kebanyakan dari
mereka adalah para pedagang yang penghasilan dari usaha offline-nya tidak terlalu besar dan
berharap dapat menambah penghasilan dengan berjualan di Bukalapak.
Achmad Zaky bersama tim juga dengan gencar mendekati komunitas untuk menggunakan
Bukalapak. Usaha dan perjuangannya pun membuahkan hasil. Semakin lama jumlah pedagang
yang berjualan semakin banyak, diikuti dengan semakin banyaknya pengunjung website. Para
pedagang yang awalnya ragu berjualan di Bukalapak mulai merasakan penghasilan mereka
meningkat.
Setahun setelah berdirinya Bukalapak, telah memiliki kurang lebih 150.000 pengguna aktif. Dan
dalam kurun waktu tiga tahun, Bukalapak mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan
memiliki 150 penjual dengan produk jualan beragam, mulai dari elektronik, makanan hingga
fashion.
Walaupun Achmad Zaky dan rekan-rekan lainnya tidak berusaha untuk mencari dana dari para
investor, namun investor-investor besar teratarik dengan perkembangan Bukalapak sehingga
memberikan suntikan dana pada Bukalapak.
Jika saat awal mendirikan Bukalapak, Achmad Zaky harus merogoh bujet dari kantongnya
sendiri. Kini Bukalapak mendapatkan pendanaan dari beberapa investor seperti Batavia
Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group). Achmad
Zaky berhasil mendapatkan kucuran dana investasi dari EMTEK Group senilai ratusan miliar
rupiah.
Bukan itu saja guys!, bahkan Zaky di tawari dana oleh SOFTBANKm namun sempat ia tolak
karena berpikir bahwa SOFTBANK akan menguasai Bukalapak.com tapi yang terjadi justru
SOFTBANK hanya ingin membeli saham 15% saja dan Bukalapak.com masih di bawah naungan
Achmad Zaky. Dengan dukungan yang luar biasa ini, Achmad Zaky sukses mengembangkan
Bukalapak menjadi semakin besar.
Mendapat suntikan dana yang besar, Zaky mulai merekrut orang-orang yang lebih mengerti dan
berpengalaman dalam dunia marketing online. Pengguna dan seller yang tergabung pun
menjadi semakin banyak setiap harinya. Pada tahun 2016 Bukalapak menghasilkan transaksi
harian mencapai Rp50 miliar. Bahkan untuk hari-hari tertentu sepeti program Harbolnas
transaksi bisa menembus angka Rp300 miliar. Di tahun yang sama, pageview Bukalapak
mencapai 13,4 miliar dengan 1,3 juta pelapak.
Selain itu, dari yang dulunya hanya dirintis oleh 3 orang, kini Achmad Zaky bersama Bukalapak
sudah sukses membuka lapangan pekerjaan dengan memperkerjakan sekitar 320 karyawan di
perusahaannya. Luar biasanya lagi, jumlah transaksi yang dilakukan via Bukalapak perharinya
terbilang fantastis. Hingga saat ini, tercatat per harinya total transaksi yang terjadi di Bukalapak
bisa mencapai 2-3 miliar rupiah. Bahkan Bukalapak kini tercatat sebagai salah satu startup yang
menduduki tingkat unicorn dengan nilai valuasi hingga US$ 1 miliar.
Salah satu filosifi yang selalu mendasari setiap tindak tanduk Achmad Zaky dalam merintis Buka
Lapak adalah filosifi “Kita Bisa” Menurutnya, meskipun secara perhitungan tidak akan bisa,
namun yakinkan dan tanamkan dalam diri bahwa hal yang kamu kira tak akan bisa dilakukan,
pasti akan bisa kita lakukan kalau ada semangat dan kerja keras serta pantang menyerah. *Jika
artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka dapat dipastikan bahwa web tersebut
sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Nah itulah kisah inspiratif dari seorang Achmad Zaky yang sukses membangun dan
membesarkan Bukalapak hingga seperti saat ini. Kisah sukses dari pendiri bukalapak Achmad
Zaky ini bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak menyerah pada proses. Sesungguhnya
semakin sering kita gagal, maka semakin besar peluang keberhasilan kita. Ada yang terinspirasi
dan berminat mengikuti jejaknya?
Ferry Unardi lahir pada 16 Januari 1988 di kota Padang. Setelah menyelesaikan pendidikan di
Sekolah Menengah, Ferry memutuskan untuk melanjutkan pendidikan Universitas. Tak
tanggung-tanggung, Beliau memilih kuliah di Purdue University jurusan Computer
Science dan Engineering. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Beliau memutuskan untuk
bekerja di Microsoft, Seattle. Beliau bekerja sebagai seorang software engineer.

Setelah 3 tahun bekerja, Ferry berpikir bahwa dirinya sulit menjadi terbaik di Microsoft.
Pemikiran tersebut wajar untuk seorang karyawan, karena karyawan akan memikirkan karir.

Karena Ferry merasa suntuk dengan pekerjaannya, Beliau mencoba terbang ke China untuk
mencari pemikiran baru. Hasil pemikirannya adalah industri travel dan penerbangan.

Sebagai seorang insinyur (software engineer), Ferry Unardi merasa tidak terlalu percaya diri
memulai bisnis startup. Beliau berpikir logis dan memustuskan untuk melanjutkan pendidikan
S2 Bisnis di Harvard University.

Jalan 1 semester di Harvard University, Ferry Unardi tertarik untuk mengembangkan


perusahaan rintisan (startup). Beliau memilih stratup di bidang mesin pencari tiket pesawat.
Ferry, merasa kesulitan saat memesan tiket Amerika – Indonesia.

Berawal dari solusi untuk memecahkan permasalahannya sendiri, Ferry mengembangkan


sebuah mesin pencari tiket pesawat dengan teknologi yang lebih modern, fleksibel dan praktis.

Tepat saat Ferry berusia 23 tahun, Beliau memutuskan untuk melangkah keluar dari zona
nyaman. Ferry melihat pada waktu itu, Startup di bidang reservasi tiket, adalah startup yang
masih booming dan menjadi trend.

Banyak investor berlomba-lomba untuk masuk ke industri startup reservasi tiket. Ferry berpikir


bakal ketinggalan gerbong, jika tidak segera memulainya.

Konsep bisnis Traveloka pada tahun 2012 adalah situs pencari dan pembanding tiket pesawat.
Traveloka didirikan oleh tiga orang bersahabat: Derianto Kusuma, Ferry Unardi, Albert. S

ingkat cerita, Ferry meilhat bahwa orang-orang tidak hanya ingin mencari tiket yang murah,
tetapi juga ingin memesan langsung tiket. Tepat pada pertengahan tahun 2013, Traveloka
berubah menjadi situs reservasi (pemesanan) tiket pesawat.
Banyak hal yang harus dipelajari oleh Ferry saat mengawali Traveloka. Tantangan terberat
adalah bagaimana cara mengelola tim yang awalnya berjumlah 8 orang menjadi belasan,
puluhan bahkan ratusan orang.

Banyak hal yang harus dilakukan sebagai perusahaan baru, termasuk membentuk budaya
perusahaan dan membangun manajemen yang solid.

Selain itu permasalahan juga hadir, karena banyak maskapai penerbangan yang tidak bersedia
bekerjasama dengan Traveloka.

Ferry berusaha meyakinkan perusahaan-perusahaan maskapai penerbangan dan juga


memperbaiki sistem layanan pelanggan (customer service).

Sejauh ini Traveloka sudah mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan modal ventura
(venture capital). Pendanaan pertama berasal dari East Ventures pada tahun 2012 dan Global
Founders Capital pada tahun 2013.
Aulia Halimatussadiah
Blogger

Biodata
Nama lengkap : Aulia Halimatussadiah.
Nama lain : Salsabela.
Nama panggilan : Ollie.
Tempat lahir : Yogyakarta.
Tanggal lahir : 17 Juni 1983.
Pendidikan : Teknologi Informasi Universitas Gunadarma.
Ayah : Moch. Ichsani.
Ibu : Harti.
Sosok Aulia Halimatussadiah pendiri Nulisbuku.com adalah seorang wanita yang kerap dipanggil
Ollie, adalah wanita yang hobi menulis sejak kecil. Berasal dari kota Gudeg, Yogyakarta. Kedua
orang tuanya bekerja sebagai PNS di instansi pemerintahan.  
Selesai kuliah S1 di tahun 2004, Aulia Halimatussadiah atau Ollie pernah bekerja di perusahaan
penyedia jasa IT. Pada saat bekerja tersebut Ollie bertemu dengan seorang kawan bernama
Angelina Anthony atau Angel. Keduanya memiliki hobi dan minat yang sama, dan memutuskan
untuk bekerja sama. Keduanya menangani sebuah website kutukutubuku.com, sebuah toko
buku online yang didirikan pada Februari 2006.

Ternyata dalam perkembangannya, kutukutubuku.com memperoleh hasil yang luar biasa dari
pengguna internet di Indonesia. Singkat cerita Ollie memutuskan untuk keluar dari
pekerjaannya dan fokus mengurus kutukutubuku.com.

Pada awalnya, Ollie menaruh kepedulian pada penulis yang mengalami kesulitan saat ingin
menerbitkan buku. Proses kerjasama dan kesepakatan dengan pihak penerbit dirasa cukup
sulit.

Pada tanggal 8 Oktober 2010, Ollie bersama tiga rekannya, Brilian Yoteenega, Oka Pratama dan
Angel secara resmi meluncurkan startup barunya yang diberi nama Nulisbuku.com .

Startup ini mirip-mirip dengan Lulu.com yang disebut dengan konsep self publishing. Apakah
Anda pernah mendengar Self Publishing? Sederhannya adalah Kita dapat menulis buku dan
menerbitkannya sendiri melalui platform Nulisbuku.com tanpa harus repot-repot
mengajukannya ke penerbit.
Apa saja yang ditawarkan oleh Nulisbuku.com? Layanan dibedakan menjadi dua yaitu Pre-
Publishing Service (ISBN, Editing, Formatting, Cover Design, Layanan Foto, Ghostwriting dan
Jasa Translating). Setelah buku kita selesai Nulisbuku.com juga menyediakan jasa layanan
pemasaran melalui social media promo, marketing kits, website promo dan kutukutubuku
Listing.

Nulisbuku.com didesain sangat sederhana dan mudah diikuti oleh penulis. Nulisbuku.com
memfasilitasi para penulis untuk menerbitkan bukunya secara self publishing.

Jadi jasa yang ditawarkan oleh Nulisbuku.com adalah semua tulisan yang akan diterbitkan
dibantu oleh tim Nulisbuku.com. Pembagian keuntungan sebesar 60% untuk penulis dan 40%
untuk pihak Nulisbuku.com.
Diajeng Lestari – Diajeng Lestari yang merupakan pendiri Hijup lahir di Bekasi pada tanggal 17
Januari 1986. Ayahnya bernama H.Heru Soekotjo dan Ibunya bernama Endang Nurul
Kusumawardhani. Ia tumbuh dan besar di kota kelahirannya yaitu Bekasi. Profesi sang ibunda
yang merupakan seorang wirausaha, membuat Diajeng mulai menyukai bisnis sejak muda.
Diajeng kecil kala itu sudah diperkenalkan tentang berbagai jenis penjualan dan diajak ke
berbagai bazar.
“Waktu kelas empat SD, saya membuat cincin dari kabel-kabel telepon bekas di gudang dan 
saya jual ke teman,” tutur dia. Ajeng juga memasarkan produk gantungan kunci kreasi sang
kakak. Dari situ, Ajeng sering mendapat order gantungan kunci dalam jumlah besar.”
Ketika di SMP dan SMA, Ajeng tidak berjualan lagi. Pada tahun 2004, perusahaan ayahnya yang
bergerak di bidang telekomunikasi bangkrut. “Ketika ekonomi keluarga hancur dan adik-adik
masih banyak, saya berusaha mencari tambahan,” ujar anak ketiga dari delapan bersaudara ini.
Ajeng lalu mencari penghasilan tambahan dari berjualan kue, jilbab, mengajar privat dan
bimbingan belajar, hingga bekerja freelance sebagai interviewer. Setelah
menamatkan pendidikan SMP. Pada tahun 2001 Diajeng Lestari melanjutkan sekolah di SMUN
61 Jakarta, dan lulus pada tahun 2004. Sampai ketika kuliah tahun 2004, beliau diterima di FISIP
Universitas Indonesia, jurusan Ilmu Politik, dan lulus sebagai seorang sarjana pada tahun 2008.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Pada bulan Januari 2009, Diajeng Lestari memulai karir
profesionalnya sebagai seorang Consultant di perusahaan GTZ SfGG, yaitu lembaga
pemerintahan asal Jerman yang bekerjasama dengan Pemerintahan Indonesia guna meneliti
tentang pelayanan public di Indonesia. Disana Diajeng Lestari bertanggung jawab untuk
menjadi konsultan dan analisis klien dan mitra perusahaan. Beliau bekerja di perusahaan ini
selama 9 bulan dan keluar pada September 2009.
Kemudian pada bulan Januari 2010, Diajeng Lestari bergabung bersama MARS Indonesia,
sebagai Research Executive, yang bertanggung jawab untuk melakukan riset & analisis pasar
berdasarkan klien dan proyek perusahaan.
Pada jabatan tersebut, bisa dikatakan kuliatas hidup Diajeng Lestari tergolong bahagia,
mengingat gaji yang ia terima cukup besar di MARS Indonesia. Sampai ketika Diajeng Lestari
menyudahi masa lajangnya dengan menikah dengan Achmad Zaky, yang merupakan pendiri
sekaligus CEO E-commerce raksasa “Bukalapak” tepatnya pada 17 Oktober 2010.

Perkembangan dunia #bisnis fashion memang tak ada matinya. Setiap hari ada saja busana-
busana baru yang bermunculan dan memberi warna tersendiri bagi perkembangan dunia
fashion. Namun sebagai wanita yang memegang teguh kesopanan dan budaya ketimuran,
berpakaian bukan hanya soal mengikuti fashion yang sedang menjadi tren tapi juga soal
memilih pakaian yang sopan, elegan dan tepat guna. Hal inilah yang kemudian digagas oleh
salah seorang pekerja kantoran biasa yang menjelma menjadi sosok pebisnis sukses, dia adalah
Diajeng Lestari.
Diajeng Lestari awalnya hanya seorang pegawai kantoran biasa. Lulusan Fisip Universitas
Indonesia ini bekerja sebagai tim marketing research di sebuah perusahaan. Ajeng sudah
memutuskan mengenakan hijab sejak usia yang masih belia, yakni 15 tahun. Sebagai generasi
muda yang sudah bertekad mengenakan hijab, Ajeng menyadari bahwa para muslimah yang
sudah mengenakan hijab juga perlu merawat diri agar tetap tampil cantik dan menarik.
Pengalaman pribadi inilah yang membuat Ajeng memutuskan untuk memulai bisnis e-
commerce pertamanya yang bergerak di bidang penjualan hijab secara online. Banyak hal yang
ingin dicapai wanita kelahiran Bekasi 17 Januari 1986 itu, ketika memutuskan untuk mulai
banting setir menjadi pebisnis. Selain ingin memperkenalkan mencari peluang usaha yang lebih
fleksibel, Ajeng juga bertekad untuk memberikan motivasi terhadap para muslimah yang
mengenakan hijab. Ajeng yakin bahwa para muslimah yang berhijab dapat tampil cantik dan
fashionable serta mampu membuat karya-karya yang inovatif. Karena pada dasarnya berhijab
adalah anjuran agama, dan hal ini tak patut membuat seorang muslimah berhijab menjadi
minder dan menarik diri dari dunia pergaulan. Keputusan Ajeng untuk mulai berbisnis juga
didukung oleh sang suami yang memiliki perusahaan IT di bidang website developer. Bersama
dengan sang suami, Ajeng mulai menyusun konsep muslimah fashion yang dipadukan dengan
konsep ecommerce. Merancang sebuah bisnis bersama sang suami tentu sangat seru dan
menyenangkan. Kala itu Ajeng juga lebih leluasa untuk menuangkan gagasannya menjadi
sebuah bisnis yang ia inginkan. Bisnis e-commerce yang digagas Ajeng awalnya ingin diberi
nama Dress with Hijab Up. Namun nama tersebut masih dirasa terlalu panjang dan sulit diingat
orang. Nama tersebut digantikan dengan Hijab Up. Karena masih terdengar kurang chic di
telinga, maka Hijab Up berubah nama lagi menjadi HijUp. Peluncuran HijUp.com dilakukan pada
bulan Ramadhan 2011. Momen ini dirasa tepat oleh Ajeng karena para umat muslim sedang
bersiap merayakan Idul Fitri dan biasanya mulai sibuk membeli baju-baju baru. Walaupun
mereka tidak setiap hari memakai busana hijab, namun bulan Ramadhan merupakan bulan
yang tepat untuk mempromosikan Hijup sebagai startup baru di bidang muslimah fashion.

Di awal Hijup mulai beroperasi, Ajeng hanya merekrut dua orang karyawan yang masing-masing
bertugas sebagai admin gudang dan admin komputer. Malangnya, admin komputer hanya
bertahan selama 1 hari sebelum mengabarkan pengunduran dirinya via SMS kepada Ajeng. Hal
tersebut sempat membuat Ajeng merasa putus asa. Namun tekad dan semangat yang kuat
akhirnya menopang Ajeng untuk kembali percaya diri dan sungguh-sungguh dalam menjalankan
bisnisnya. Rasa bangga dan excited rupanya menguatkan Ajeng untuk senantiasa tekun dalam
mengelola HijUp. Ajeng berusaha men-support HijUp dengan fasilitas dan pelayanan yang
maksimal. Memindahkan kebiasaan para muslimah yang biasa berbelanja di pusat grosir atau
butik untuk kemudian mulai bertransaksi secara e-commerce memang bukan perkara mudah.
Saat berbelanja di toko nyata, para muslimah dapat memegang bahan baju yang hendak dibeli,
dapat melakukan chit chat dengan pegawai dan pemilik toko, atau dapat terkagum-kagum
menyaksikan dekorasi toko yang unik dan keren. Semua hal itu berusaha diwujudkan Ajeng
dalam bentuk virtual. Ajeng menyediakan website e-commerce dengan support system yang
baik sehingga calon pelanggan dapat mengakses halaman website yang keren tanpa harus
menunggu proses loading yang memakan waktu. Ajeng juga berusaha menyajikan detail produk
hijabnya mulai dari tampak foto depan, samping, belakang, spesifikasi ukuran kain dan
spesifikasi bahan kain yang digunakan. Hal ini dilakukan Ajeng untuk membuat para pelanggan
merasa nyaman dan tertarik dengan produk-produk yang ditawarkan HijUp.

Kini hingga pertengahan tahun 2014, HijUp besutan Ajeng sudah memiliki puluhan karyawan
yang menunjang kelancaran proses e-commerce mulai dari menangani komputerisasi, gudang,
packing hingga masalah pemasaran dan keuangan. Untuk menjaga kesuksesan dan kualitas
HijUp, Ajeng senantiasa menjalin komunikasi yang baik dengan para produsen yang menjadi
supplier produk HijUp. Ajeng juga pernah menyelenggarakan pemilihan model hijab yang diberi
nama Hijab Model Look. Kerjakeras dan semangat yang dimiliki Diajeng Lestari akan
menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk berkreasi dan membanggakan hijab secara
syar’i.

Bahkan berkat kerja keras serta keyakinannya membesarkan bisnisnya tersebut, kini
kesuksesan besar bisa dibilang telah direguk Diajeng. Bahkan kini brand usahanya tidak hanya
dikenal di dalam negeri namun hingga ke luar negeri seperti negara tetangga Malaysia, Brunei 
bahkan hingga negeri Paman Sam Amerika. Kesuksesan memang membutuhkan keputusan
besar, dan tak jarang keputusan besar yang harus kita ambil membutuhkan pengorbanan serta
keberanian yang tak kalah besar pula. Itulah nilai yang bisa kita lihat dari sosok Diajeng Lestari,
ia yang dulunya seorang pekerja kantoran dengan gaji 8 juta perbulan rela meninggalkan zona
aman dan mengejar apa yang ia yakini sebagai peluang. Bagaimana dengan anda, siapakah
mengambil keputusan besar ? Be Inspired.
Awal Mula Scarlett Whitening

Bermula dari serbuan pertanyaan di akun media sosialnya terkait perawatan kulit dan tubuh
yang dipakai, Owner Scarlett Whitening berinisiatif membuat beauty care product, meliputi
perawatan kulit dan rambut. Serbuan pertanyaan yang menyapanya melalui media sosial
dilihat oleh Owner Scarlett Whitening ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.

Siapa Founder dan Owner Scarlett Whitening?

Bisnis Scarlett Whitening berdiri sejak tahun 2017 melalui kerja sama antara Founder dan
Owner Scarlett Whitening dengan pabrik skincare dan bodycare. Selain itu, Felicya Angelista
selaku Founder dan Owner Scarlett Whitening memutuskan untuk bekerja sama dengan artis
dan influencer dalam endorsement untuk memasarkan produknya.

Founder dan Owner Scarlett Whitening, Felicya Angelista adalah wanita yang lahir di Jakarta 27
tahun silam, tepatnya pada 2 November 1994. Lahir dari pasangan Michael Ekel dan Novita
Ratumbuysang, kini Felicya memiliki Immanuel Caesar Hito sebagai suaminya dan putri kecil
bernama Graziella Bible Emmanuela.

Felicya Angelista merupakan lulusan Institut Bisnis Nusantara dan sosok yang aktif dalam
bermedia sosial, terutama Instagram. Jadi tak mengejutkan bila ide bisnisnya berawal dari
serbuan pertanyaan netizen yang disampaikan ke akun pribadinya.

 Tahun 2012 Felicya Angelista mengawali karirnya di layar lewat perannya di sebuah program
TV berjudul “Oh Ternyata”. Setelah itu, Felicya merambah ke perfilman tanah air dengan
bergabung sebagai aktris di film layar lebar “Cinta dalam Kardus” pada 2013 dan “Marmut
Merah Jambu” pada 2014.

Seiring popularitasnya yang kian menanjak, Felicya pun pernah membintangi berbagai judul
sinetron atau film televisi (FTV). Namun, perannya yang paling dikenal adalah saat dia
memerankan Tutu di sinetron “Dunia Terbalik”. Bahkan Felicya berhasil menyabet penghargaan
Artis Tersilet pada Silet Award 2017.

Tak hanya akting, ternyata Founder Scarlett Whitening ini juga memiliki bakat di bidang tarik
suara. Bersama Hito yang kini jadi suaminya, Felicya tercatat pernah merilis tiga judul lagu,
yaitu “Jatuh Cinta Lagi”, “Mulai Mencinta”, dan ” Lain Sekali”

Menjadi sosok Social Butterfly yang ramah dan mampu mencairkan suasana ternyata membuka
peluang karir baru bagi Felicya. Beberapa program TV, baik live maupun recording mendapuk
Felicya sebagai presenter atau host program.
Fenomena Korean Pop ternyata dilihat Felicya sebagai peluang bisnis. Apalagi dia sebenarnya
juga bagian dari Kpopers. Felicya pun merintis usaha kue Korean Style dengan nama-nama
Korea.

Feli Skin merupakan bisnis skincare pertama yang digeluti Felicya. Produknya berupa masker
wajah yang dijual dalam bentuk paket.

Status Felicya sebagai Public Figure yang wara-wiri di layar kaca tentu membuat namanya
dikenal oleh masyarakat, terutama para penikmat program TV. Dampaknya, akun media sosial
Felicya pun ramai, apalagi Felicya adalah sosok yang tidak pelit interaksi.

Ide bisnis Scarlett Whitening muncul dari pertanyaan netizen. Netizen sering menanyakan
rangkaian produk beauty care yang dipakai Feli sehingga ia memiliki kulit yang sehat dan cerah.
Tak hanya memberi jawaban atas pertanyaan tersebut, Felicya justru meluncurkan Scarlett
Whitening sebagai jawabannya.

Produk Scarlett Whitening


Di samping itu, Felicya ingin meningkatkan image brand lokal agar mampu bersaing dengan
brand dari negara lain melalui peluncuran produk skincare yang berkualitas dan terjangkau.
Scarlett Whitening dihadirkan oleh Felicya melalui kerja sama dengan pabrik beautycare yang
rutin memproduksi produk perawatan kulit dan tubuh.

Untuk mengetahui potensi diri dan tim kerja, sebagai seorang pengusaha cerdas, disarankan
mengikuti Tes BRAIN untuk

Selaku Founder dan Owner Scarlett Whitening, Felicya menempuh trik promosi via media sosial
dan endorsement. Produk Scarlett Whitening aktif diiklankan oleh Felicya melalui akun
instagram pribadinya @feliciangelista_ yang saat ini memiliki lebih dari 20 juta followers.

Tidak cukup dengan promosi melalui akun pribadinya, Founder dan Owner Scarlett Whitening
pun menggandeng sejumlah artis dan influencer dalam pemasaran produknya. Tercatat Rachel
Venya, Acha Sinaga, dan Salmafina Sunan pernah mengiklankan Scarlett Whitening. Bahkan
Aktor kenamaan Korea, Song Jong Ki pun pernah digaet untuk mempromosikan Scarlett
Whitening.

Founder dan Owner Scarlett Whitening, Felicya menuturkan bahwa pandemi Covid-19 sempat
menimbulkan kekhawatiran terkait penjualan produk. Akhirnya, memutuskan untuk merilis
produk baru dengan harapan konsumen yang sedang berkutat dengan Work From Home (WFH)
dapat terhibur dengan perawatan tubuh dan belanja produk baru. Scarlett Whitening pun
sempat mengenakan diskon 33% untuk rangkaian serumnya yang baru dirilis pertengahan
2021.

Tak cukup dengan Endorsement, Founder dan Owner Scarlett Whitening pun menggandeng
marketplace populer untuk meningkatkan penjualan produknya.Bahkan, toko resmi Scarlett
Whitening di Shopee sudah diikuti oleh 1,7 juta orang.
Sobat BRAIN barangkali mulai penasaran dan ingin tahu, bahkan memiliki produk terbaik dari
Scarlett Whitening. Brand skin care ternama ini memiliki 5 produk terlaris berikut ini, Sob.

Paket produk Scarlett ini sangat ampuh untuk menutrisi kulit sehingga memancarkan aura sehat
kulit. Varian Brightly Ever After Series dan Acne Series sangat praktis untuk menjaga kesehatan
kulit setiap hari.

Sobat BRAIN tidak hanya butuh produk skin care untuk mengatasi jerawat memandel. Kebaikan
produk Scarlett ini juga mampu mencegah jerawat muncul kembali. Tidak perlu khawatir
dengan kulit sensitif, manfaat Jeju Centella Asiatica aman dan menyehatkan kulitmu, Sob.

Lihat promo terbaru Scarlett Whitening Acne Serum

Glow up kulit indahmu dengan kebaikan dengan serum terbik Scarlett ini. Kombinasi dari
kebaikan Niacinamide, Tranexamide Acid, Geranium Oil, dan Allantonin mampu mencerahkan
kulitmu dengan sempurna. Sobat BRAIN kini terbebas dari kekhawatiran dari dampak sinar UV
dengan kebaikan serum pilihan ini. 

Produk fenomenal yang satu ini mengandung Niacinamide yang terbukti ampuh menurunkan
hiperpigmentasi dan mencerahkan kulit indahmu, Sob. Kamu bisa mengucapkan selamat tinggal
pada garis halus, gejala penuaan dini, dan noda hitam yang selama ini mengganggu keindahan
kulitmu.

Untuk menjaga kulit sehat dan indahmu lebih lama, Scarlett menghadirkan lotion dengan
berbagai kebaikan dan menutrisi kulitmu. Sobat BRAIN dapat lotion yang menyegarkan
kulit (Jolly Lotion), penangkal radikal bebas (Charming Lotion), atau pencerah kulit (Romansa
Lotion) dari Scarlett. Ketiga varian lotion ini amat dicintai para pecinta kulit sehat.

Kesuksesan Felicya sebagai Founder dan Owner Scarlett Whitening tercapai berkat keahliannya
dalam melihat peluang. Peluang sekecil apapun dimanfaatkan olehnya sebagai bisnis. Oleh
karena itu, Sobat Brain pun harus berani menciptakan peluang dari hal kecil di sekitar.
Kisah Sukses Belva Devara Mendirikan Ruangguru, Cerdas dan Inspiratif!

Adamas Belva Syah Devara atau biasa disapa Belva Devara, belakangan ini masih terus
ramai menjadi perbincangan publik menyusul viralnya foto lamaran Belva dengan sang
kekasih, Sabrina, di media sosial Instagram.

Belva yang biasanya hanya memposting foto-foto dirinya sendiri atau saat bersama
keluarga dan sahabat, kini seketika berubah menjadi sosok kekasih yang bucin bagi
Sabrina dan terus memamerkan foto kebersamaan keduanya.

Namun, terlepas dari kehidupan asmaranya, Belva Devara sendiri telah dikenal
masyarakat sebagai salah satu pemuda terbaik Indonesia yang memiliki kepedulian
tinggi terhadap pendidikan dengan mendirikan perusahaan startup, Ruangguru,
bersama dengan sahabatnya yaitu Isman Usman.
Hebatnya lagi, perusahaan startup di bidang pendidikan dan teknologi yang
didirikannya ini pun sukses besar di Indonesia dan menjadi salah satu yang paling
populer. Seperti apa awal mula kisah sukses pendiri Ruangguru, Belva Devara? Yuk,
simak cerita selengkapnya berikut ini.
Tidak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, Belva juga dikenal sebagai sosok yang
pintar di dunia akademis. Hal itu terbukti dari berbagai prestasi dan pencapaian yang
berhasil diraihnya selama mengenyam bangku pendidikan yang terbilang sangat
membanggakan.

Selepas kelulusannya dari bangku SMA, pada tahun 2007 Belva terpilih menjadi salah
satu dari delapan siswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh dari Pemerintah
Singapura untuk melanjutkan studi di salah satu institut teknik terbaik di Asia, Nanyang
Technological University, Singapura.

Berbagai prestasi akademis pun berhasil diraihnya selama kuliah. Bahkan, Belva
diketahui menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda
dalam program studi Ilmu Komputer dan Bisnis di kampusnya tersebut.

Pada tahun 2009, Belva juga sempat terpilih untuk mengikuti program pertukaran
pelajar ke University of Manchester, Inggris, selama tiga tahun.
Di masa kuliahnya itu pula, Belva berkesempatan kuliah sambil bekerja di beberapa
perusahaan terkemuka di Singapura seperti Accenture dan Goldman Sachs.

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Singapura, Belva kemudian


memutuskan kembali ke Indonesia dan bergabung di perusahaan McKinsey & Company
sebagai Consultant dan berhasil menerima beberapa penghargaan dari perusahaan atas
pencapaiannya di kantor.

Selama dua tahun meniti karir di perusahaan McKinsey & Company di Jakarta, pada
tahun 2013 Belva pun memutuskan melanjutkan pendidikan pascasarjananya di
Stanford University, mengambil jurusan Master of Business Administration.

Setahun berikutnya, Belva Devara juga diterima di Harvard University jurusan Master of
Public Administration yang membuatnya menjadi orang Indonesia pertama yang
diterima di program gelar ganda di dua universitas paling bergengsi di dunia.

Selain itu, ia juga mendapatkan kesempatan terdaftar sebagai mahasiswa tamu di


Massachusetts Institute of Technology.

Source image: Instagram @belvadevara

Berbekal pengalamannya yang sudah malang melintang di dunia pendidikan, Belva


Devara pun akhirnya bertekad untuk terjun langsung membantu Indonesia dalam
transformasi sistem pendidikan dengan mendirikan Ruangguru pada tahun 2014.

Ruangguru sendiri merupakan startup teknologi dengan misi sosial pendidikan yang


dibangun Belva bersama sahabatnya, Muhammad Isman Usman.
Meskipun begitu, Belva sendiri sebenarnya baru dapat kembali fokus dalam perbaikan
pendidikan di Indonesia dan menjabat sebagai Direktur Utama di Ruangguru setelah
menyelesaikan program gelar gandanya di Amerika Serikat, pada tahun 2016.

Di bawah kepemimpinannya tersebut, hanya dalam kurun waktu setahun Ruangguru


dapat berkembang pesat lima kali lipat dan menjadi perusahaan teknologi pendidikan
terbesar di Indonesia, yang menjangkau lebih dari 10 juta siswa dan 150.000 guru.
Selain itu, Ruangguru juga berhasil menyabet sejumlah penghargaan bergengsi dunia
seperti UNICEF Youth Innovation Forum 2015 untuk kategori Innovation to Watch, Bubu
Awards 2016 untuk kategori Indonesia’s Best Education Web, Google Launchpad
Accelerator 2016, dan masih banyak lainnya.

Menariknya tidak hanya Ruangguru saja yang berhasil meraih sejumlah prestasi
membanggakan, Belva Devara juga berhasil menerima berbagai penghargaan atas
kepemimpinannya di Ruangguru.

Bahkan pada tahun 2017, Belva mendapatkan penghargaan prestisius sebagai salah satu
dari 30 pemuda di bawah umur 30 tahun tersukses di bidang kewirausahaan teknologi
di Asia oleh Forbes Magazine.

Tidak berhenti sampai di situ, pada November 2019, Belva juga terpilih menjadi staff
khusus kepresidenan pemerintahan Presiden Joko Widodo walaupun tidak bertahan
lama dan akhirnya mengundurkan diri.

Anda mungkin juga menyukai