Gibran Rakabuming Raka (lahir 1 Oktober 1987) ialah seorang ahli politik dan ahli
perniagaan Indonesia yang menjadi Datuk Bandar Surakarta sejak 26 Februari 2021. Beliau
adalah anak sulung Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo.
Gibran dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah, pada 1 Oktober 1987, sebagai anak pertama
kepada Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana. Gibran menamatkan sembilan tahun pertama
pendidikannya di sana, sebelum pindah ke Singapura di mana beliau belajar di Sekolah
Menengah Orchid Park.[1] Beliau kemudian melanjutkan pelajaran di Institut Pembangunan
Pengurusan Singapura.[2]
Pada 2010, Gibran mengasaskan Chilli Pari, sebuah perniagaan katering yang berpusat
di Surakarta. Menurut Gibran, beliau terinspirasi untuk menubuhkan syarikat itu setelah
menyedari kekurangan perkhidmatan katering untuk pusat persidangan milik ayahnya, tetapi
ditentang oleh Jokowi yang mahukan agar Gibran meneruskan perniagaan perabotnya. Syarikat
ini berkembang dan menjadi fokus untuk menyediakan perkhidmatan bagi majlis perkahwinan.
[3]
Gibran kemudian memulakan Markobar, rantaian martabak, pada tahun 2015, dan rantaian ini
mempunyai 29 lokasi cawangan di Indonesia pada 2017. [4] Jokowi memberi komen pada 2017
bahawa walaupun pada awalnya beliau tidak menyetujui perniagaan Gibran, syarikat Gibran
akhirnya dihargai lebih tinggi daripada syarikat perabotnya. [5] Kekayaan Gibran yang dilaporkan
dan diajukan pada 2020 sebagai prasyarat untuk bertanding dalam pilihan raya, dilaporkan
sebanyak Rp 22 juta.[6]
Pada Julai 2019, Gibran dinamakan sebagai calon kegemaran untuk pilihan raya Datuk Bandar
Surakarta 2020, jawatan ayahnya sebelum menjadi Gabenor Jakarta dan kemudian Presiden
Indonesia, menurut sebuah tinjauan oleh Universitas Slamet Riyadi yang berpusat di sana.
[7]
Pada September, Gibran mendaftar sebagai ahli PDI-P, parti politik yang sama dengan
bapanya Jokowi, untuk bertanding dalam pilihan raya Datuk Bandar. [8] Parti itu secara rasmi
menyokong Gibran sebagai calon Datuk Bandar mereka pada Julai 2020, menggandingkannya
dengan ketua majlis bandar Teguh Prakosa.[9] Semua pihak yang diwakili dalam dewan kota
menyokong Gibran kecuali Partai Keadilan Sejahtera, yang berpotensi mewujudkan pilihan raya
yang tidak dipertandingkan.[10] Pada akhirnya, pencalonan Bagyo Wahyono, seorang penjahit
mengikut profesion, dipersetujui pada 6 September 2020. Pencalonan Gibran juga ditentang
oleh aktivis Halim HD, yang mencari undi untuk kotak kosong dan bukannya calon yang
berkaitan.[11] Gibran dijangka menang pilihan raya berkenaan menurut keputusan tidak rasmi. [12]
Gibran mengahwini Selvi Ananda pada 11 Jun 2015, dan pasangan itu mempunyai anak
pertama mereka, Jan Ethes Srinarendra, pada 10 Mac 2016.
Nadiem Makarim
Generasi millenial tentu tidak asing dengan profil Nadiem Makarim, pendiri startup Gojek yang
juga menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Nadiem menjadi pengusaha sukses di
Indonesia lewat inovasi perusahaan Gojeknya-nya di usia yang relatif muda. Namanya melejit
ke seantero negeri saat dia menjadi CEO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek Indonesia.
Tidak heran bila dia menjadi inspirasi banyak orang khususnya milenial untuk berani bermimpi
mendirikan startup idaman.
Perjalanan karier pria kelahiran tahun 1984 ini tidak hanya berhenti sebagai pengusaha sukses
saja. Dia juga mengabadikan diri untuk negeri dengan menjabat sebagai Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju masa jabatan 2019-
2024. Tidak pelak, Nadiem Makarim yang pada 2019 berusia 35 tahun menjadi menteri
termuda yang ada di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Tentunya untuk menjadi sukses, Nadiem
Makarim harus melewati berbagai hambatan dan tahu bagaimana cara mengatasinya. Walau
dikenal sebagai pengusaha, latar belakang keluarganya jauh dari ranah bisnis. Lalu bagaimana
perjalanan hidup Nadiem Makarim sampai menjadi pengusaha sukses dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI? Kamu bisa menyimak ulasan dan profil Nadiem Makarim yang sudah
rangkum di bawah ini.
NamaNadiem Anwar MakarimAgamaIslamTempat, tanggal lahirSingapura, 4 Juli 1984Warga
NegaraIndonesiaProfesiPengusaha dan politikusPasanganFranka FranklinAnakSolara Franklin
MakarimOrangtuaNono Anwar Makarim dan Atika Algadri
Pria bernama lengkap Nadiem Anwar Makarim ini merupakan putra dari pasangan Nono Anwar
Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya dikenal sebagai seorang aktivis dan pengacara terkemuka
keturunan Minang-Arab. Sementara ibunya merupakan penulis lepas yang bekerja di bidang
non-profit, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.
Masa pendidikan Nadiem Makarim sejak sekolah dasar sampai SMA dilakukan dengan
berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Pada tahun 2002, Nadiem mengambil jurusan
Hubungan Internasional di Universitas Brown, Amerika Serikat. Dia juga pernah mengikuti
pertukaran pelajar di London School of Economics. Tiga tahun berselang setelah memperoleh
gelar sarjana pada tahun 2006, Nadiem mengambil pascasarjana dan meraih gelar Master of
Business Administration di Harvard Business School. Nadiem Makarim mengawali kariernya
sebagai seorang konsultan manajemen di perusahaan konsultan Mckinsey & Company di tahun
2006 setelah lulus dari Brown University. Selanjutnya dia berhenti dari pekerjaan karena
melanjutkan studinya di Harvard University.
Pada tahun 2010, Nadiem yang usianya relatif muda dan memiliki jiwa entrepreneurship yang
tinggi mendirikan Gojek. Awal mula gagasan itu datang saat dia masih bekerja Mckinsey &
Company. Nadiem lebih sering menggunakan jasa ojek ketimbang menggunakan mobil karena
tingkat kemacetan di Jakarta yang tinggi.
Sementara pria kelahiran Singapura itu menemukan fakta bahwa dia sulit menemukan ojek saat
dibutuhkan. Di sisi lain, Nadiem juga melihat fakta bahwa tukang ojek hanya menghabiskan
waktunya menunggu pelanggan dan cukup sulit mencari pelanggan.
Sementara pria kelahiran Singapura itu menemukan fakta bahwa dia sulit menemukan ojek saat
dibutuhkan. Di sisi lain, Nadiem juga melihat fakta bahwa tukang ojek hanya menghabiskan
waktunya menunggu pelanggan dan cukup sulit mencari pelanggan.
Nadiem Makarim menggunakan garasi mobilnya sebagai Kantor pertama dari Gojek yang
beralamat di Jl. Kerinci, Jakarta Selatan. Sistem pemesanan Gojek saat itu belum menggunakan
aplikasi seperti sekarang, melainkan menggunakan call center sebagai perantara antara driver
Gojek dan pelanggan.
Setelah 3 tahun bekerja, Ferry berpikir bahwa dirinya sulit menjadi terbaik di Microsoft.
Pemikiran tersebut wajar untuk seorang karyawan, karena karyawan akan memikirkan karir.
Karena Ferry merasa suntuk dengan pekerjaannya, Beliau mencoba terbang ke China untuk
mencari pemikiran baru. Hasil pemikirannya adalah industri travel dan penerbangan.
Sebagai seorang insinyur (software engineer), Ferry Unardi merasa tidak terlalu percaya diri
memulai bisnis startup. Beliau berpikir logis dan memustuskan untuk melanjutkan pendidikan
S2 Bisnis di Harvard University.
Tepat saat Ferry berusia 23 tahun, Beliau memutuskan untuk melangkah keluar dari zona
nyaman. Ferry melihat pada waktu itu, Startup di bidang reservasi tiket, adalah startup yang
masih booming dan menjadi trend.
Konsep bisnis Traveloka pada tahun 2012 adalah situs pencari dan pembanding tiket pesawat.
Traveloka didirikan oleh tiga orang bersahabat: Derianto Kusuma, Ferry Unardi, Albert. S
ingkat cerita, Ferry meilhat bahwa orang-orang tidak hanya ingin mencari tiket yang murah,
tetapi juga ingin memesan langsung tiket. Tepat pada pertengahan tahun 2013, Traveloka
berubah menjadi situs reservasi (pemesanan) tiket pesawat.
Banyak hal yang harus dipelajari oleh Ferry saat mengawali Traveloka. Tantangan terberat
adalah bagaimana cara mengelola tim yang awalnya berjumlah 8 orang menjadi belasan,
puluhan bahkan ratusan orang.
Banyak hal yang harus dilakukan sebagai perusahaan baru, termasuk membentuk budaya
perusahaan dan membangun manajemen yang solid.
Selain itu permasalahan juga hadir, karena banyak maskapai penerbangan yang tidak bersedia
bekerjasama dengan Traveloka.
Sejauh ini Traveloka sudah mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan modal ventura
(venture capital). Pendanaan pertama berasal dari East Ventures pada tahun 2012 dan Global
Founders Capital pada tahun 2013.
Aulia Halimatussadiah
Blogger
Biodata
Nama lengkap : Aulia Halimatussadiah.
Nama lain : Salsabela.
Nama panggilan : Ollie.
Tempat lahir : Yogyakarta.
Tanggal lahir : 17 Juni 1983.
Pendidikan : Teknologi Informasi Universitas Gunadarma.
Ayah : Moch. Ichsani.
Ibu : Harti.
Sosok Aulia Halimatussadiah pendiri Nulisbuku.com adalah seorang wanita yang kerap dipanggil
Ollie, adalah wanita yang hobi menulis sejak kecil. Berasal dari kota Gudeg, Yogyakarta. Kedua
orang tuanya bekerja sebagai PNS di instansi pemerintahan.
Selesai kuliah S1 di tahun 2004, Aulia Halimatussadiah atau Ollie pernah bekerja di perusahaan
penyedia jasa IT. Pada saat bekerja tersebut Ollie bertemu dengan seorang kawan bernama
Angelina Anthony atau Angel. Keduanya memiliki hobi dan minat yang sama, dan memutuskan
untuk bekerja sama. Keduanya menangani sebuah website kutukutubuku.com, sebuah toko
buku online yang didirikan pada Februari 2006.
Ternyata dalam perkembangannya, kutukutubuku.com memperoleh hasil yang luar biasa dari
pengguna internet di Indonesia. Singkat cerita Ollie memutuskan untuk keluar dari
pekerjaannya dan fokus mengurus kutukutubuku.com.
Pada awalnya, Ollie menaruh kepedulian pada penulis yang mengalami kesulitan saat ingin
menerbitkan buku. Proses kerjasama dan kesepakatan dengan pihak penerbit dirasa cukup
sulit.
Pada tanggal 8 Oktober 2010, Ollie bersama tiga rekannya, Brilian Yoteenega, Oka Pratama dan
Angel secara resmi meluncurkan startup barunya yang diberi nama Nulisbuku.com .
Startup ini mirip-mirip dengan Lulu.com yang disebut dengan konsep self publishing. Apakah
Anda pernah mendengar Self Publishing? Sederhannya adalah Kita dapat menulis buku dan
menerbitkannya sendiri melalui platform Nulisbuku.com tanpa harus repot-repot
mengajukannya ke penerbit.
Apa saja yang ditawarkan oleh Nulisbuku.com? Layanan dibedakan menjadi dua yaitu Pre-
Publishing Service (ISBN, Editing, Formatting, Cover Design, Layanan Foto, Ghostwriting dan
Jasa Translating). Setelah buku kita selesai Nulisbuku.com juga menyediakan jasa layanan
pemasaran melalui social media promo, marketing kits, website promo dan kutukutubuku
Listing.
Nulisbuku.com didesain sangat sederhana dan mudah diikuti oleh penulis. Nulisbuku.com
memfasilitasi para penulis untuk menerbitkan bukunya secara self publishing.
Jadi jasa yang ditawarkan oleh Nulisbuku.com adalah semua tulisan yang akan diterbitkan
dibantu oleh tim Nulisbuku.com. Pembagian keuntungan sebesar 60% untuk penulis dan 40%
untuk pihak Nulisbuku.com.
Diajeng Lestari – Diajeng Lestari yang merupakan pendiri Hijup lahir di Bekasi pada tanggal 17
Januari 1986. Ayahnya bernama H.Heru Soekotjo dan Ibunya bernama Endang Nurul
Kusumawardhani. Ia tumbuh dan besar di kota kelahirannya yaitu Bekasi. Profesi sang ibunda
yang merupakan seorang wirausaha, membuat Diajeng mulai menyukai bisnis sejak muda.
Diajeng kecil kala itu sudah diperkenalkan tentang berbagai jenis penjualan dan diajak ke
berbagai bazar.
“Waktu kelas empat SD, saya membuat cincin dari kabel-kabel telepon bekas di gudang dan
saya jual ke teman,” tutur dia. Ajeng juga memasarkan produk gantungan kunci kreasi sang
kakak. Dari situ, Ajeng sering mendapat order gantungan kunci dalam jumlah besar.”
Ketika di SMP dan SMA, Ajeng tidak berjualan lagi. Pada tahun 2004, perusahaan ayahnya yang
bergerak di bidang telekomunikasi bangkrut. “Ketika ekonomi keluarga hancur dan adik-adik
masih banyak, saya berusaha mencari tambahan,” ujar anak ketiga dari delapan bersaudara ini.
Ajeng lalu mencari penghasilan tambahan dari berjualan kue, jilbab, mengajar privat dan
bimbingan belajar, hingga bekerja freelance sebagai interviewer. Setelah
menamatkan pendidikan SMP. Pada tahun 2001 Diajeng Lestari melanjutkan sekolah di SMUN
61 Jakarta, dan lulus pada tahun 2004. Sampai ketika kuliah tahun 2004, beliau diterima di FISIP
Universitas Indonesia, jurusan Ilmu Politik, dan lulus sebagai seorang sarjana pada tahun 2008.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Pada bulan Januari 2009, Diajeng Lestari memulai karir
profesionalnya sebagai seorang Consultant di perusahaan GTZ SfGG, yaitu lembaga
pemerintahan asal Jerman yang bekerjasama dengan Pemerintahan Indonesia guna meneliti
tentang pelayanan public di Indonesia. Disana Diajeng Lestari bertanggung jawab untuk
menjadi konsultan dan analisis klien dan mitra perusahaan. Beliau bekerja di perusahaan ini
selama 9 bulan dan keluar pada September 2009.
Kemudian pada bulan Januari 2010, Diajeng Lestari bergabung bersama MARS Indonesia,
sebagai Research Executive, yang bertanggung jawab untuk melakukan riset & analisis pasar
berdasarkan klien dan proyek perusahaan.
Pada jabatan tersebut, bisa dikatakan kuliatas hidup Diajeng Lestari tergolong bahagia,
mengingat gaji yang ia terima cukup besar di MARS Indonesia. Sampai ketika Diajeng Lestari
menyudahi masa lajangnya dengan menikah dengan Achmad Zaky, yang merupakan pendiri
sekaligus CEO E-commerce raksasa “Bukalapak” tepatnya pada 17 Oktober 2010.
Perkembangan dunia #bisnis fashion memang tak ada matinya. Setiap hari ada saja busana-
busana baru yang bermunculan dan memberi warna tersendiri bagi perkembangan dunia
fashion. Namun sebagai wanita yang memegang teguh kesopanan dan budaya ketimuran,
berpakaian bukan hanya soal mengikuti fashion yang sedang menjadi tren tapi juga soal
memilih pakaian yang sopan, elegan dan tepat guna. Hal inilah yang kemudian digagas oleh
salah seorang pekerja kantoran biasa yang menjelma menjadi sosok pebisnis sukses, dia adalah
Diajeng Lestari.
Diajeng Lestari awalnya hanya seorang pegawai kantoran biasa. Lulusan Fisip Universitas
Indonesia ini bekerja sebagai tim marketing research di sebuah perusahaan. Ajeng sudah
memutuskan mengenakan hijab sejak usia yang masih belia, yakni 15 tahun. Sebagai generasi
muda yang sudah bertekad mengenakan hijab, Ajeng menyadari bahwa para muslimah yang
sudah mengenakan hijab juga perlu merawat diri agar tetap tampil cantik dan menarik.
Pengalaman pribadi inilah yang membuat Ajeng memutuskan untuk memulai bisnis e-
commerce pertamanya yang bergerak di bidang penjualan hijab secara online. Banyak hal yang
ingin dicapai wanita kelahiran Bekasi 17 Januari 1986 itu, ketika memutuskan untuk mulai
banting setir menjadi pebisnis. Selain ingin memperkenalkan mencari peluang usaha yang lebih
fleksibel, Ajeng juga bertekad untuk memberikan motivasi terhadap para muslimah yang
mengenakan hijab. Ajeng yakin bahwa para muslimah yang berhijab dapat tampil cantik dan
fashionable serta mampu membuat karya-karya yang inovatif. Karena pada dasarnya berhijab
adalah anjuran agama, dan hal ini tak patut membuat seorang muslimah berhijab menjadi
minder dan menarik diri dari dunia pergaulan. Keputusan Ajeng untuk mulai berbisnis juga
didukung oleh sang suami yang memiliki perusahaan IT di bidang website developer. Bersama
dengan sang suami, Ajeng mulai menyusun konsep muslimah fashion yang dipadukan dengan
konsep ecommerce. Merancang sebuah bisnis bersama sang suami tentu sangat seru dan
menyenangkan. Kala itu Ajeng juga lebih leluasa untuk menuangkan gagasannya menjadi
sebuah bisnis yang ia inginkan. Bisnis e-commerce yang digagas Ajeng awalnya ingin diberi
nama Dress with Hijab Up. Namun nama tersebut masih dirasa terlalu panjang dan sulit diingat
orang. Nama tersebut digantikan dengan Hijab Up. Karena masih terdengar kurang chic di
telinga, maka Hijab Up berubah nama lagi menjadi HijUp. Peluncuran HijUp.com dilakukan pada
bulan Ramadhan 2011. Momen ini dirasa tepat oleh Ajeng karena para umat muslim sedang
bersiap merayakan Idul Fitri dan biasanya mulai sibuk membeli baju-baju baru. Walaupun
mereka tidak setiap hari memakai busana hijab, namun bulan Ramadhan merupakan bulan
yang tepat untuk mempromosikan Hijup sebagai startup baru di bidang muslimah fashion.
Di awal Hijup mulai beroperasi, Ajeng hanya merekrut dua orang karyawan yang masing-masing
bertugas sebagai admin gudang dan admin komputer. Malangnya, admin komputer hanya
bertahan selama 1 hari sebelum mengabarkan pengunduran dirinya via SMS kepada Ajeng. Hal
tersebut sempat membuat Ajeng merasa putus asa. Namun tekad dan semangat yang kuat
akhirnya menopang Ajeng untuk kembali percaya diri dan sungguh-sungguh dalam menjalankan
bisnisnya. Rasa bangga dan excited rupanya menguatkan Ajeng untuk senantiasa tekun dalam
mengelola HijUp. Ajeng berusaha men-support HijUp dengan fasilitas dan pelayanan yang
maksimal. Memindahkan kebiasaan para muslimah yang biasa berbelanja di pusat grosir atau
butik untuk kemudian mulai bertransaksi secara e-commerce memang bukan perkara mudah.
Saat berbelanja di toko nyata, para muslimah dapat memegang bahan baju yang hendak dibeli,
dapat melakukan chit chat dengan pegawai dan pemilik toko, atau dapat terkagum-kagum
menyaksikan dekorasi toko yang unik dan keren. Semua hal itu berusaha diwujudkan Ajeng
dalam bentuk virtual. Ajeng menyediakan website e-commerce dengan support system yang
baik sehingga calon pelanggan dapat mengakses halaman website yang keren tanpa harus
menunggu proses loading yang memakan waktu. Ajeng juga berusaha menyajikan detail produk
hijabnya mulai dari tampak foto depan, samping, belakang, spesifikasi ukuran kain dan
spesifikasi bahan kain yang digunakan. Hal ini dilakukan Ajeng untuk membuat para pelanggan
merasa nyaman dan tertarik dengan produk-produk yang ditawarkan HijUp.
Kini hingga pertengahan tahun 2014, HijUp besutan Ajeng sudah memiliki puluhan karyawan
yang menunjang kelancaran proses e-commerce mulai dari menangani komputerisasi, gudang,
packing hingga masalah pemasaran dan keuangan. Untuk menjaga kesuksesan dan kualitas
HijUp, Ajeng senantiasa menjalin komunikasi yang baik dengan para produsen yang menjadi
supplier produk HijUp. Ajeng juga pernah menyelenggarakan pemilihan model hijab yang diberi
nama Hijab Model Look. Kerjakeras dan semangat yang dimiliki Diajeng Lestari akan
menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk berkreasi dan membanggakan hijab secara
syar’i.
Bahkan berkat kerja keras serta keyakinannya membesarkan bisnisnya tersebut, kini
kesuksesan besar bisa dibilang telah direguk Diajeng. Bahkan kini brand usahanya tidak hanya
dikenal di dalam negeri namun hingga ke luar negeri seperti negara tetangga Malaysia, Brunei
bahkan hingga negeri Paman Sam Amerika. Kesuksesan memang membutuhkan keputusan
besar, dan tak jarang keputusan besar yang harus kita ambil membutuhkan pengorbanan serta
keberanian yang tak kalah besar pula. Itulah nilai yang bisa kita lihat dari sosok Diajeng Lestari,
ia yang dulunya seorang pekerja kantoran dengan gaji 8 juta perbulan rela meninggalkan zona
aman dan mengejar apa yang ia yakini sebagai peluang. Bagaimana dengan anda, siapakah
mengambil keputusan besar ? Be Inspired.
Awal Mula Scarlett Whitening
Bermula dari serbuan pertanyaan di akun media sosialnya terkait perawatan kulit dan tubuh
yang dipakai, Owner Scarlett Whitening berinisiatif membuat beauty care product, meliputi
perawatan kulit dan rambut. Serbuan pertanyaan yang menyapanya melalui media sosial
dilihat oleh Owner Scarlett Whitening ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Bisnis Scarlett Whitening berdiri sejak tahun 2017 melalui kerja sama antara Founder dan
Owner Scarlett Whitening dengan pabrik skincare dan bodycare. Selain itu, Felicya Angelista
selaku Founder dan Owner Scarlett Whitening memutuskan untuk bekerja sama dengan artis
dan influencer dalam endorsement untuk memasarkan produknya.
Founder dan Owner Scarlett Whitening, Felicya Angelista adalah wanita yang lahir di Jakarta 27
tahun silam, tepatnya pada 2 November 1994. Lahir dari pasangan Michael Ekel dan Novita
Ratumbuysang, kini Felicya memiliki Immanuel Caesar Hito sebagai suaminya dan putri kecil
bernama Graziella Bible Emmanuela.
Felicya Angelista merupakan lulusan Institut Bisnis Nusantara dan sosok yang aktif dalam
bermedia sosial, terutama Instagram. Jadi tak mengejutkan bila ide bisnisnya berawal dari
serbuan pertanyaan netizen yang disampaikan ke akun pribadinya.
Tahun 2012 Felicya Angelista mengawali karirnya di layar lewat perannya di sebuah program
TV berjudul “Oh Ternyata”. Setelah itu, Felicya merambah ke perfilman tanah air dengan
bergabung sebagai aktris di film layar lebar “Cinta dalam Kardus” pada 2013 dan “Marmut
Merah Jambu” pada 2014.
Seiring popularitasnya yang kian menanjak, Felicya pun pernah membintangi berbagai judul
sinetron atau film televisi (FTV). Namun, perannya yang paling dikenal adalah saat dia
memerankan Tutu di sinetron “Dunia Terbalik”. Bahkan Felicya berhasil menyabet penghargaan
Artis Tersilet pada Silet Award 2017.
Tak hanya akting, ternyata Founder Scarlett Whitening ini juga memiliki bakat di bidang tarik
suara. Bersama Hito yang kini jadi suaminya, Felicya tercatat pernah merilis tiga judul lagu,
yaitu “Jatuh Cinta Lagi”, “Mulai Mencinta”, dan ” Lain Sekali”
Menjadi sosok Social Butterfly yang ramah dan mampu mencairkan suasana ternyata membuka
peluang karir baru bagi Felicya. Beberapa program TV, baik live maupun recording mendapuk
Felicya sebagai presenter atau host program.
Fenomena Korean Pop ternyata dilihat Felicya sebagai peluang bisnis. Apalagi dia sebenarnya
juga bagian dari Kpopers. Felicya pun merintis usaha kue Korean Style dengan nama-nama
Korea.
Feli Skin merupakan bisnis skincare pertama yang digeluti Felicya. Produknya berupa masker
wajah yang dijual dalam bentuk paket.
Status Felicya sebagai Public Figure yang wara-wiri di layar kaca tentu membuat namanya
dikenal oleh masyarakat, terutama para penikmat program TV. Dampaknya, akun media sosial
Felicya pun ramai, apalagi Felicya adalah sosok yang tidak pelit interaksi.
Ide bisnis Scarlett Whitening muncul dari pertanyaan netizen. Netizen sering menanyakan
rangkaian produk beauty care yang dipakai Feli sehingga ia memiliki kulit yang sehat dan cerah.
Tak hanya memberi jawaban atas pertanyaan tersebut, Felicya justru meluncurkan Scarlett
Whitening sebagai jawabannya.
Untuk mengetahui potensi diri dan tim kerja, sebagai seorang pengusaha cerdas, disarankan
mengikuti Tes BRAIN untuk
Selaku Founder dan Owner Scarlett Whitening, Felicya menempuh trik promosi via media sosial
dan endorsement. Produk Scarlett Whitening aktif diiklankan oleh Felicya melalui akun
instagram pribadinya @feliciangelista_ yang saat ini memiliki lebih dari 20 juta followers.
Tidak cukup dengan promosi melalui akun pribadinya, Founder dan Owner Scarlett Whitening
pun menggandeng sejumlah artis dan influencer dalam pemasaran produknya. Tercatat Rachel
Venya, Acha Sinaga, dan Salmafina Sunan pernah mengiklankan Scarlett Whitening. Bahkan
Aktor kenamaan Korea, Song Jong Ki pun pernah digaet untuk mempromosikan Scarlett
Whitening.
Founder dan Owner Scarlett Whitening, Felicya menuturkan bahwa pandemi Covid-19 sempat
menimbulkan kekhawatiran terkait penjualan produk. Akhirnya, memutuskan untuk merilis
produk baru dengan harapan konsumen yang sedang berkutat dengan Work From Home (WFH)
dapat terhibur dengan perawatan tubuh dan belanja produk baru. Scarlett Whitening pun
sempat mengenakan diskon 33% untuk rangkaian serumnya yang baru dirilis pertengahan
2021.
Tak cukup dengan Endorsement, Founder dan Owner Scarlett Whitening pun menggandeng
marketplace populer untuk meningkatkan penjualan produknya.Bahkan, toko resmi Scarlett
Whitening di Shopee sudah diikuti oleh 1,7 juta orang.
Sobat BRAIN barangkali mulai penasaran dan ingin tahu, bahkan memiliki produk terbaik dari
Scarlett Whitening. Brand skin care ternama ini memiliki 5 produk terlaris berikut ini, Sob.
Paket produk Scarlett ini sangat ampuh untuk menutrisi kulit sehingga memancarkan aura sehat
kulit. Varian Brightly Ever After Series dan Acne Series sangat praktis untuk menjaga kesehatan
kulit setiap hari.
Sobat BRAIN tidak hanya butuh produk skin care untuk mengatasi jerawat memandel. Kebaikan
produk Scarlett ini juga mampu mencegah jerawat muncul kembali. Tidak perlu khawatir
dengan kulit sensitif, manfaat Jeju Centella Asiatica aman dan menyehatkan kulitmu, Sob.
Glow up kulit indahmu dengan kebaikan dengan serum terbik Scarlett ini. Kombinasi dari
kebaikan Niacinamide, Tranexamide Acid, Geranium Oil, dan Allantonin mampu mencerahkan
kulitmu dengan sempurna. Sobat BRAIN kini terbebas dari kekhawatiran dari dampak sinar UV
dengan kebaikan serum pilihan ini.
Produk fenomenal yang satu ini mengandung Niacinamide yang terbukti ampuh menurunkan
hiperpigmentasi dan mencerahkan kulit indahmu, Sob. Kamu bisa mengucapkan selamat tinggal
pada garis halus, gejala penuaan dini, dan noda hitam yang selama ini mengganggu keindahan
kulitmu.
Untuk menjaga kulit sehat dan indahmu lebih lama, Scarlett menghadirkan lotion dengan
berbagai kebaikan dan menutrisi kulitmu. Sobat BRAIN dapat lotion yang menyegarkan
kulit (Jolly Lotion), penangkal radikal bebas (Charming Lotion), atau pencerah kulit (Romansa
Lotion) dari Scarlett. Ketiga varian lotion ini amat dicintai para pecinta kulit sehat.
Kesuksesan Felicya sebagai Founder dan Owner Scarlett Whitening tercapai berkat keahliannya
dalam melihat peluang. Peluang sekecil apapun dimanfaatkan olehnya sebagai bisnis. Oleh
karena itu, Sobat Brain pun harus berani menciptakan peluang dari hal kecil di sekitar.
Kisah Sukses Belva Devara Mendirikan Ruangguru, Cerdas dan Inspiratif!
Adamas Belva Syah Devara atau biasa disapa Belva Devara, belakangan ini masih terus
ramai menjadi perbincangan publik menyusul viralnya foto lamaran Belva dengan sang
kekasih, Sabrina, di media sosial Instagram.
Belva yang biasanya hanya memposting foto-foto dirinya sendiri atau saat bersama
keluarga dan sahabat, kini seketika berubah menjadi sosok kekasih yang bucin bagi
Sabrina dan terus memamerkan foto kebersamaan keduanya.
Namun, terlepas dari kehidupan asmaranya, Belva Devara sendiri telah dikenal
masyarakat sebagai salah satu pemuda terbaik Indonesia yang memiliki kepedulian
tinggi terhadap pendidikan dengan mendirikan perusahaan startup, Ruangguru,
bersama dengan sahabatnya yaitu Isman Usman.
Hebatnya lagi, perusahaan startup di bidang pendidikan dan teknologi yang
didirikannya ini pun sukses besar di Indonesia dan menjadi salah satu yang paling
populer. Seperti apa awal mula kisah sukses pendiri Ruangguru, Belva Devara? Yuk,
simak cerita selengkapnya berikut ini.
Tidak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, Belva juga dikenal sebagai sosok yang
pintar di dunia akademis. Hal itu terbukti dari berbagai prestasi dan pencapaian yang
berhasil diraihnya selama mengenyam bangku pendidikan yang terbilang sangat
membanggakan.
Selepas kelulusannya dari bangku SMA, pada tahun 2007 Belva terpilih menjadi salah
satu dari delapan siswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh dari Pemerintah
Singapura untuk melanjutkan studi di salah satu institut teknik terbaik di Asia, Nanyang
Technological University, Singapura.
Berbagai prestasi akademis pun berhasil diraihnya selama kuliah. Bahkan, Belva
diketahui menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda
dalam program studi Ilmu Komputer dan Bisnis di kampusnya tersebut.
Pada tahun 2009, Belva juga sempat terpilih untuk mengikuti program pertukaran
pelajar ke University of Manchester, Inggris, selama tiga tahun.
Di masa kuliahnya itu pula, Belva berkesempatan kuliah sambil bekerja di beberapa
perusahaan terkemuka di Singapura seperti Accenture dan Goldman Sachs.
Selama dua tahun meniti karir di perusahaan McKinsey & Company di Jakarta, pada
tahun 2013 Belva pun memutuskan melanjutkan pendidikan pascasarjananya di
Stanford University, mengambil jurusan Master of Business Administration.
Setahun berikutnya, Belva Devara juga diterima di Harvard University jurusan Master of
Public Administration yang membuatnya menjadi orang Indonesia pertama yang
diterima di program gelar ganda di dua universitas paling bergengsi di dunia.
Menariknya tidak hanya Ruangguru saja yang berhasil meraih sejumlah prestasi
membanggakan, Belva Devara juga berhasil menerima berbagai penghargaan atas
kepemimpinannya di Ruangguru.
Bahkan pada tahun 2017, Belva mendapatkan penghargaan prestisius sebagai salah satu
dari 30 pemuda di bawah umur 30 tahun tersukses di bidang kewirausahaan teknologi
di Asia oleh Forbes Magazine.
Tidak berhenti sampai di situ, pada November 2019, Belva juga terpilih menjadi staff
khusus kepresidenan pemerintahan Presiden Joko Widodo walaupun tidak bertahan
lama dan akhirnya mengundurkan diri.