PENDAHULUAN
1
telah lama mengakar di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki wilayah laut
yang mencapai 2/3 dari seluruh wilayahnya dengan hasil laut yang cukup potensial.
Potensi dari laut Indonesia juga didominasi oleh hasil ikannya, dengan lebih dari 45%
spesies ikan di dunia berada di Indonesia. Indonesia juga menjadi salah satu dari
beberapa zona fishing ground yang masih potensial di dunia. Beberapa alasan tersebut
dapat dijadikan alasan kuat mengapa Indonesia menjadi salah satu wilayah yang sering
mengalami permasalahan illegal fishing. Illegal fishing merupakan kegiatan
penangkapan ikan yang dilakukan oleh suatu negara (nelayan asing) atau kapal asing di
perairan yang bukan merupakan yurisdiksinya tanpa izin dari negara yang memiliki
yurisdiksi tersebut. Kegiatan penangkapan ikan seperti ini bertentangan dengan hukum
dan peraturan setiap negara yang berdaulat. Kasus illegal fishing tentu menjadi kasus
yang cukup berat bagi Indonesia karena menimbulkan banyak kerugian diberbagai
bidang. Kerugian Indonesia mencapai angka Rp 30 triliun per tahunnya, dimana
kerugian tersebut belum termasuk kerugian dari berkurangnya pasokan ikan di Unit
Pasokan Ikan (UPI). Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mencoba melakukan
berbagai kebijakan baru untuk mengurangi terjadinya kasus illegal fishing di Indonesia.
Pada Era kepemimpinan Presiden RI yang ke 16 munculah seorang sosok yang
cukup menjadi bahan perbincangan masyarakat indonesia. Beliau adalahDr. (HC) Susi
Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam kabinet kerja 2014-2019.
Menteri Susi lahir pada tanggal 15 Januari 1965 di Pangadaran. Dengan latar belakang
pendidikan yang ditempa bukan hanya dari pendidikan formal melainkan dengan
kehidupan nyata, sosok beliau begitu tegas, keras dan cepat dalam memutuskan segala
sesuatu masalah diperairan Indonesia dengan kebijakan-kebijakan yang tepat dan
strategis. Bukan atas dasar ucapan belaka dalam mengeluarkan kebijakan di
Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), tetapi dengan dasar yang kuat. Dasar
kebijakan yang digunakan Menteri Susi tercantum dalam Pasal 69 Ayat (1) UU Nomor
45/2009 dan Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2015. Maka timbulah kebijakan-
kebijakan KKP yang dikeluarkan Mentari Susi tentang penegakan tegas hukum illegal
fishing diperairan Indonesia. Dengan banyaknya penenggelaman kapal asing sebagai
bukti ketegasan dan penegakan hukum diperairan Indonesia, maka mulailah nelayan
asing jarang ditemukan di perairan Indonesia.
2
1.2 Rumusan masalah
1. Mengapa menteri Susi Pudjiastuti memiliki karakter yang tegas dan keras?
2. Bagaimana hubungan antara karakter menteri Susi Pudjiastuti yang tegas dan keras
dengan poros maritim negara Indonesia di era presiden Joko Widodo?
3. Bagaimana hubungan antara karakter menteri Susi Pudjiastuti yang tegas dan keras
dengan nelayan asing yang jarang ditemukan di perairan Indonesia?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan nelayan asing yang jarang ditemukan didapat di perairan Indonesia.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui karakter menteri Susi Pudjiastuti yang tegas dan keras
2. Mengetahui hubungan karakter menteri Susi Pudjiastuti yang tegas dan keras
dengan poros maritim negara Indonesia di era presiden Joko Widodo
3. Mengetahui hubungan karakter menteri Susi Pudjiastuti yang tegas dan keras
dengan nelayanasing yang jarang ditemukan di perairan Indonesia
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
produk tangkapan laut tetap segar, sehingga Susi memerlukan trasnportasi pesawat.
Pada tahun 2004, Susi memutuskan membeli sebuah pesawat jenis Cessna Caravan
seharga Rp 20 miliar dengan menggunakan pinjaman bank.(Sukirno, 2014).
Susi Pudjiastuti memiliki pemikiran jenius. Sekali dayung, dua pulau teraih.
Dia melihat peluang bagus di bidang transportasi penerbangan. Awalnya hanya untuk
mengangkut barang jualannya. Tapi kemudian bisa digunakan sebagai bisnis persewaan
pesawat. Untuk lebih fokus, dia mendirikan PT ASI Pudjiastuti Aviation. Keputusan
Susi tepat. Bisnis sewa pesawat miliknya mulai dilirik banyak orang. Apalagi pesawat
miliknya yang pertama berhasil ke lokasi bencana Tsunami Aceh untuk
mendistribusikan bantuan kemanusian kepada para korban yang daearahnya tidak bisa
dikunjungi transportasi lain. Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan
penerbangannya yang bernama Susi Air semakin berkembang hingga memiliki 50
pesawat terbang beragam jenis. Susi yang tidak tamat SMA ini, mempekerjakan 175
pilot asing dari 180 pilot yang dia miliki. (Putri, 2016)
Atas prestasinya, Menteri Susi Pudjiastuti mendapat beberapa penghargaan
yangbergengsiyaitu sebagai berikut :
Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004
Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005
Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari
Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006
Metro TV Award for Economics 2006
Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia
Berprestasi Award dari PT Exelcomindo
Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009
Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB, 2011
Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant
Contributions to the Economy, APEC, 2011
Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat, 2008
Kanjeng Ratu Ayu (KRAY) Susi Pudjiastutiningrat, dari Keraton Surakarta
Hadiningrat, 2015
Leaders for a Living Planet Award dari WWF, 16 September 2016, sebagai
penghargaan atas perannya dalam memajukan pembangunan sektor perikanan yang
berkelanjutan, pelestarian alam laut, dan pemberantasan pencurian ikan.
DoktorHonoris Causa oleh Universitas Diponegoro pada 3 Desember 2016.
5
Seafood Champion Award dalam acara Seaweb Seafood Summit yang
diselenggarakan di Seattle, Washington, Amerika Serikat 5 Juni 2017.
Susi Pudjiastsuti sempat dua kali bercerai dan kemudian menikah dengan
Christian von Strombeck. Ia memiliki tiga orang anak, Panji Hilmansyah (dari
pernikahannya dengan Yoyok Yudi Suharyo), Nadine Kaiser (dari pernikahannya
dengan Daniel Kaiser), dan Alvy Xavier.
6
berhari-hari berada di atas truk bersama seorang supir untuk mengirim lobster dan ikan
dari satu kota ke kota lainnya. Dari sepenggal cerita tersebut, jelas terlihat betapa kuat
dan mandirinya sosok seorang Susi Pudjiastuti. Tempaan dan kerasanya hidup beliau
sehingga membuat sosok ibu Susi Pudjiastuti memiliki karakter yang tegas dan keras.
Tidak seperti wanita-wanita pada umumnya, menteri Susi tidak begitu
mempersoalkan penampilan, tetapi cakap dalam prestasi. Dalam beberapa kesempatan
yang direkam media massa saat bekerja sebagai menteri di lapangan ia meninggalkan
pakaian formal dan memilih pakaian yang terlihat lebih santai dan sederhana.
Terkecuali dalam acara resmi kenegaraan Susi tampil lebih formal. Susi memang unik,
energik, dan “nyentrik”. Karakter menarik yang patut dicontoh adalah meskipun
memiliki jabatan yang dan harta, ia tetap tampil apa adanya. Berbeda dengan menteri
lainya yang terhormat dengan pengawalan yang ketat.
7
Latar belakang pendidikan Bu Susi hanya SMP, tetapi kemampuan analisis,
pengambilan keputusan, dan cara berkomunikasinya patut menjadi pemimpin yang
cerdas. Pengalaman menjadi exportir dan memperjuangkan kesejahteraan nelayan
selama bertahun-tahun membuatnya peka terhadap permasalahan maritim.
e) Pengetahuan yang relevan mengenai pekerjaan (job-relevant knowledge)
Selama ini Bu Susi mengeluarkan kebijakan yang sangat tegas terhadap kemaritiman
Indonesia. Pengalaman di dunia kelautan dan perikanan sudah tidak diragukan.
Sehingga berbagai kebijakan yang sudah dikeluarkan membawa suatu kemajuan bagi
bangsa Indonesia.
f) Extraversion
Dalam berkomunikasi dengan orang lain bahkan wartawan, Bu Susi sangat tegas,
enerjik dan penuh semangat. Bu Susi dapat memberikan argumen yang masuk akal,
ketika ada yang tidak suka dengan keputusannya.
8
sumber daya kelautan sebagaimana dimaksud dilakukan dalam rangka mewujudkan
cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, dan dalam upaya memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. (Humas, 2017)
Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud, pada 20 Februari 2017,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.“Kebijakan Kelautan Indonesia
adalah pedoman umum kebijakan kelautan dan langkah pelaksanaannya melalui
program dan kegiatan kementerian/lembaga di bidang kelautan yang disusun dalam
rangka percepatan implementasi Poros Maritim Dunia,” bunyi Pasal 1 ayat (1) Perpres
tersebut. (Humas, 2017)
Sedangkan Poros Maritim Dunia adalah suatu visi Indonesia untuk menjadi
sebuah negara maritim yang berdaulat, maju, mandiri, kuat, serta mampu memberikan
kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia sesuai dengan
kepentingan nasional. (Humas, 2017)
Menurut Perpres ini, Kebijakan Kelautan Indonesia terdiri atas: a. Dokumen
Nasional Kebijakan Kelautan Indonesia; dan b. Rencana Aksi Kebijakan Kelautan
Indonesia.Dokumen Nasional Kebijakan Kelautan Indonesia sebagaimana dimaksud
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Presiden ini.Sedangkan Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia sebagaimana
dimaksud ditetapkan untuk periode 5 (lima) tahun, dan untuk pertama kali Rencana
Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia ditetapkan untuk periode tahun 2016-2019 dengan
Peraturan Presiden ini.“Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia Tahun 2016-2019
sebagaimana dimaksud tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Presiden ini,” bunyi Pasal 4 ayat (4) Perpres ini. (Humas,
2017)
Ditegaskan dalam Perpres ini, bahwa Kebijakan Kelautan Indonesia berfungsi
sebagai: a. pedoman bagi kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk
melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi pembangunan
sektor kelautan untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia; dan b. acuan bagi masyarakat
dan pelaku usaha dalam ikut serta melaksanakan pembangunan sektor kelautan untuk
mewujudkan Poros Maritim Dunia. (Humas, 2017)
Pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi Kebijakan Kelautan Indonesia
sebagaimana dimaksud dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Sedangkan pelaksanaan Kebijakan Kelautan Indonesia pada masing-masing
9
kementerian/lembaga diatur lebih lanjut oleh menteri/pimpinan lembaga, sesuai dengan
tugas dan kewenangannya masing-masing. (Humas, 2017)
10
A UU Perikanan, bahwa benda atau alat yang digunakan atau dihasilkan dari pidana
perikanan dapat dirampas atau dimusnahkan setelah mendapat persetujuan pengadilan.
Upaya nyata pemberantasan praktik Illegal Fishing tersebut, Presiden Joko
Widodo telah memerintahkan aparat keamanan dilapangan dapat bertindak tegas,
apabila diperlukan laksanakan menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di
perairan Indonesia. Hal ini tentunya dilakukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku,
seperti mengamankan kru kapal terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan
penenggelaman terhadap kapal. Akibat perbuatan pelaku Illegal Fishing setiap tahunnya
Indonesia mengalami kerugian ratusan triliun rupiah. (Kaida, 2015)
Menurut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto
Juwana, terdapat lima alasan kenapa kebijakan tersebut justru layak didukung dan tidak
akan memperburuk hubungan antarnegara.
1. Tidak ada negara di dunia ini yang membenarkan tindakan warganya yang
melakukan kejahatan di negara lain. Kapal asing yang ditenggelamkan merupakan
kapal yang tidak berizin untuk menangkap ikan di wilayah Indonesia, sehingga
disebut tindakan kriminal.
2. Tindakan penenggelaman dilakukan di wilayah kedaulatan dan hak berdaulat
Indonesia (zona ekonomi eksklusif).
3. Tindakan penenggelaman dilakukan atas dasar ketentuan hukum yang sah, yaitu
Pasal 69 ayat (4) UU Perikanan.
4. Negara lain harus memahami bahwa Indonesia dirugikan dengan tindakan kriminal
tersebut. Jika terus dibiarkan maka kerugian yang dialami akan semakin besar.
5. Proses penenggelaman telah memperhatikan keselamatan para awak kapal.
Namun demikian, pemerintah harus terus mensosialisasikan kebijakan
penenggelaman kapal pelaku Illegal Fishing tersebut kepada negara lain. Hikmahanto
Juwana menegaskan mekanisme yang dapat dilakukan pemerintah adalah
menginformasikan kebijakan tersebut kepada para duta besar yang bertugas di Indonesia
untuk meneruskannya kepada pemerintah masing-masing, terutama kepada negara-
negara yang kapal nelayannya kerap memasuki wilayah Indonesia secara ilegal, seperti
Thailand, Filipina, Malaysia, Tiongkok, dan juga perwakilan Taiwan. Langkah
selanjutnya, Pemerintah berkoordinasi dengan perwakilan negara yang kapal
nelayannya ditenggelamkan. Dengan demikian, hubungan baik antarnegara diharapkan
tetap terjaga.
11
Berikut ini adalah prestasi yang telah dilakukan Susi sebagai menteri Kelautan
dan Perikanan diantaranya: 1) Illegal Fisihing yang yang menyebabkan Indonesia
merugi nyaris Rp 11 triliun per tahun. Susi mampu bertindak tegas terhadap siapa pun
yang melanggarnya. 2) kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan. 3) moratorium
perizinan usaha perikanan tangkap (Permen-KP Nomor 56/2014). 4) pengelolaan dan
zonasi taman wisata perairan (Permen-KP Nomor 28/2014). 5) kebijakan larangan
penangkapan lobster (Panulirus spp), kepiting (Scylla spp), dan rajungan (Portunus
pelagicus sp) yang tertuang dalam Permen-KP Nomor 1/2015. 6) larangan penggunaan
alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) yang dituangkan
dalam Permen-KP Nomor 2/2015. (Kaida, 2015)
12
Nelayan merasa bahwa dengan adanya kebijakan dari Bu Susi akan merugikan
nasib nelayan, pada kenyataannya Bu Susi juga memperjuangkan nasib nelayan lokal
dan tentu ada alasan logis mengapa ada larangan. Sehingga hal ini mengakibatkan suatu
konflik antara menteri Susi dengan nelayan lokal. Sebaliknya dengan nelayan asing
yang mencuri ikan di perairan Indonesia, Susi sangat tegas dalam menyampaikan pesan-
pesan penting sebelum terjadi pengeboman terhadap kapal nelayan asing, walaupun
beberapa negara menganggap bahwa tindakan Susi tidak dapat dinegosiasikan dan
terkesan arogan, tetapi penerapan bottom-up ternyata sesuai dalam kasus ini. (Aziza,
2017)
Kebijakan ini juga menimbulkan dampak negatif akibat banyaknya
penenggelaman kapal asing sebagai bukti ketegasan dan penegakan hukum diperairan
Indonesia antara lain nelayan asing yang jarang ditemukan di perairan Indonesia.
Pemerintah Indonesia harus memberikan sanksi serta memulangkan nelayan-nelayan
asing ke negara mereka masing-masing. Pemerintah juga harus mengeluarkan biaya
yang tidak sedikit untuk memulangkan para nelayan asing. Dampak negatif ialah Stok
ikan yang berlimpah diwilayah perikanan Indonesia tidak diiringi dengan peningkatan
sumber daya, baik dari segi alat dan bahan untuk berlayar menangkap ikan,
keterampilan individu untuk mengelola dan mengoptimalkan hasil tangkapan, serta
mental dari nelayan itu sendiri yang sudah terbiasa mendapatkan ikan-ikan yang didapat
dari nelayan asing, yang barangkali ikan yang didapat tersebut merupakan ikan sisa-sisa
ataupun ikan dengan kelas rendah, sedangkan ikan dengan kualitas baik diekspor keluar
negeri. Penenggelaman kapal juga dapat berdampak pada polusi hasil peledakan dan
pembakaran kapal nelayan asing yang dapat mencemari udara. (Aziza, 2017)
13
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Pasal 69 Ayat (1) UU Nomor 45/2009 Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun
2015
14
BAB IV
PEMBAHASAN
15
menggunakan patokan pantai terluar sebagai titik ukur batas teritorial. Namun sejak
pemerintahan presiden Soeharto, Indonesia mengalami kemunduran dalam bidang
maritim. Kebijakan scrapping kapal berusia diatas 25 tahun menampar keras
perusahaan pelayaran yang berakibat mundurnya industri maritim Indonesia. Pada era
pemerintahan presiden Joko Widodo mulai diusung kembali semangat untuk
menjadikan Indonesia menjadi poros maritim dunia. Joko Widodo mengajak menteri
bidang kemaritiman serta menteri kelautan dan perikanan untuk mendampingi beliau
mewujudkan cita-cita tersebut. Ibu Susi Pudjiastuti sebagai menteri kelautan dan
perikanan sudah menunjukkan ketegasannya dalam mengelola kelautan dan perikanan
Indonesia. Karakter beliau yang tegas dan keras, dengan berani menjalankan setiap
peraturan yang sudah ada dalam undang-undang. Salah satunya adalah Pasal 69 Ayat
(1) UU Nomor 45/2009 dan Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2015. Sejak dipimpin
oleh ibu Susi Pudjiastuti, sudah banyak kapal asing yang melakukan illegal fishing
ditenggelamkan di perairan Indonesia. Hal ini dilakukan beliau untuk memberikan efek
jera kepada kapal asing tersebut.
Banyak sekali dampak yang muncul dari penenggelaman kapal asing tersebut
bagi Indonesia. Dampak positif yang diperoleh dari kebijakan ini adalah pemerintah
Indonesia dapat menghentikan aktivitas pencurian ikan serta menyelamatkan habitat
perairan di dalam laut dari bahaya bom nelayan asing. Selain itu, kebijakan ini juga
memberikan keuntungan bagi nelayan lokal Indonesia. Dengan kebijakan ini, kapal
nelayan asing yang akan melakukan pencurian di laut Indonesia akan berpikir dua kali
untuk melakukan pencurian Sedangkan dampak negatif yang muncul akibat banyaknya
penenggelaman kapal asing di perairan Indonesia antara lain nelayan asing yang jarang
ditemukan di perairan Indonesia. Nelayan asing yang jarang tampak di perairan
Indonesia menyebabkan stok ikan yang melimpah diwilayah perikanan Indonesia.
Tetapi hal ini tidak diiringi dengan peningkatan sumber daya, baik dari segi alat dan
bahan untuk berlayar menangkap ikan, keterampilan individu untuk mengelola dan
mengoptimalkan hasil tangkapan, serta mental dari nelayan itu sendiri yang sudah
terbiasa mendapatkan ikan-ikan yang didapat dari nelayan asing. Dampak negatif
tersebut menunjukkan masih banyak sekali tugas dari pemerintah untuk memperbaiki
sumber daya yang ada di Indonesia, sehingga diharapkan dengan kebijakan
penenggelaman kapan asing akan meningkat juga kualitas sumber daya untuk
mengelola hasil perikanan dan kelautan tersebut yang dapat menjadi salah satu kunci
mewujudkan Indonesia sebagai poros maritin Dunia.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Nelayan asing yang jarang ditemukan didapat di perairan Indonesia
disebabkan oleh adanya peraturan penenggelaman kapal asing yang melakukan
illegal fishing di perairan Indonesia yaitu Peraturan Presiden nomor 115 Tahun
2015 yang mengacu pada UU nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan pasal 69
ayat 1-4 . Peraturan tersebut merupakan hasil dari kinerja Susi Pudjiastuti sebagai
menteri kelautan dan perikanan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Penenggelaman kapal asing pelaku illegal fishing diperairan Indonesia membawa
dampak positif dan negatif yang harus dibahas lebih lanjut pada lintas sektor untuk
menanggulangi masalah dan mengoptimalkan peluang yang ada.
5.2 Saran
1. Indonesia memerlukan lebih banyak lagi sosok pemimpin seperti ibu Susi
Pudjiastuti yang memiliki karakter keras dan tegas dalam menegakkan
peraturan demi kepentingan bersama bangsa Indonesia.
2. Perlunya dibentuk Forum Koordinasi Aparat Penegak Hukum dibidang
Perikanan dan penguatan kerjasama antar Negara di sekitar perairan
Indonesia sehingga dalam penanganan kasus tindak pidana illegal fishing
dapat dilaksanakan bersama-sama lintas sektor dan dapat meminilalisir
ketegangan hubungan diplomatik antar negara.
3. Pemerintah harus menambah armada kapal ikan di perairan Indonesia
dengan menambah kapal nelayan yang sekaligus digunakan sebagai tim
pemantau dan fokus pada penguatan modernisasi infrastruktur industri
perikanan kapal dan alat tangkap serta perbaikan tata niaga perikanan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan usaha kelautan dan
perikanan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Amin Aulawi. 2017. Menteri Susi Kartini Masa Kini : 5 karakter menteri Susi yang
“nyentrik” ini patut ditiru perempuan manapun.https://www.inovasee.com/
karakter-nyentrik-menteri-susi-21150/. Diakses pada 8 Maret 2018
Aziza Kurnia Sari. 2017. Dampak positif dari kebijakan pemberantasan illegal
fishing.http://ekonomi.kompas.com/read/2017/06/17/153558326/ini.rangkaian.d
ampak.positif.dari.kebijakan.pemberantasan.illegal.fishing. Diakses pada 8
Maret 2018
Michael Agustinus, Muhammad Idris. 2015. Sekjen Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP). http://finance.detik.com/read/2015/12/12/29/ini-dampak-
kebijakan-men teri-susi-perangi-illegal-fishing. Diakses pada 7 Maret 2018
Putri Puri K D. 2016. Kepemimpinan perempuan dalam ruang publik : Refleksi gaya
kepemimpinan menteri Susi Pudjiastuti. Jurnal Perempuan.
Robbins P Stephen, Mary Coulter. 2010. Manajemen, Edisi kesepuluh, Jilid 2. Jakarta:
Erlangga
Romadoni Kaida. 2015. Menteri Susi : Indonesia juara 1 pemberantasan illegal fishing,
http://news.liputan6.com/read/2344777/menteri-susi-indonesia-juara-1-
pemberantasan-illegal-fishing. Diakses pada 28 Februari 2018
Sukirno. 2014. Kabinet kerja : tak lulus SMA, ini biografi menteri kelautan Susi
Pudjiastuti. http://www.google.com/amp/m.bisnis.com/amp/read/20141026/99/2
67934/kabinet-kerja-tak-lulus-sma-ini-biografi-menteri-kelautan-susi-
pudjiastuti. Diakses pada 7 Maret 201.
Surya Perkasa. 2015. Riwayat Maritim Indonesia.http://telusur.metrotvnews.com/news-
telusur/ybJzy28b-riwayat-maritim-indonesia. Diakses pada 7 Maret 2018.
18