Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KE-1 TUTORIAL ONLINE

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

ANGGUN

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA

2021

0 0
1. Dalam buku yang berjudul <Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim
(2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua benua yaitu
Benua Asia dan Australia, serta beada di antara samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia
tengah berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros maritime dunia.
Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN
maupun dunia!
Jawab:
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia di sebelah utara, serta di antara dua samudera yaitu Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik di sebelah selatan.

(Sumber gambar: beritakbb.pikiran-rakyat.com)

Letak geografis Indonesia cukup strategis karena berada pada posisi silang dunia.
Pastinya, banyak pengaruh yang ditimbulkan. Pengaruh dari letak geografis Indonesia
adalah:
1. Indonesia menjadi persimpangan lalu lintas dan perdagangan dunia
Letak geografis Indonesia yang strategis selalu menjadi persimpangan lalu lintas
dunia, baik lalu lintas udara maupun laut. Selain itu, Indonesia juga menjadi titik
persilangan kegiatan perekonomian dunia, terutama perdagangan antara negara-

0 0
negara industri dan negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya, Indonesia
menjadi titik persilangan perdagangan antara Jepang, Korea, RRC dengan negara-
negara di Afrika, Australia dan Eropa.
2. Indonesia memiliki 4 chokepoint dari 10 chokepoint di dunia
Chokepoint adalah alur pelayaran utama internasional yang dilalui oleh berbagai
kapal niaga dan kapal-kapal lainnya. Dari 10 Chokepoint di dunia, empat di
antaranya ada di Indonesia, yaitu Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat
Makassar. Titik-titik strategis ini dilalui oleh 40% kapal-kapal asing karena
merupakan jalur utama perdagangan Internasional.
3. Indonesia memiliki beragam kebudayaan
Beragamnya kebudayaan, agama, bahasa, dan seni di Indonesia dipengaruhi oleh
orang-orang asing dari berbagai bangsa yang masuk ke Indonesia. Selain berdagang
dan berlayar, mereka juga menyebarkan kebudayaan dan agama di Indonesia.
4. Indonesia memiliki dua musim
Letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudera serta
dilintasi oleh garis khatulistiwa menyebabkan Indonesia dilalui oleh angin
muson barat dan angin muson timur. Angin muson barat bergerak dari Benua Asia
kemudian melewati Samudera Hindia menuju ke Benua Australia. Angin muson
barat ini membawa uap air dalam jumlah besar sehingga menyebabkan musim
penghujan di Indonesia. Angin muson timur bergerak dari Benua Australia menuju
ke Benua Asia. Angin muson timur membawa udara kering dari gurun pasir di
bagian utara Benua Australia dan juga hanya melewati laut yang sempit. Sehingga,
angin muson timur menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.
5. Adanya fenomena Arlindo (Arus Lintas Indonesia)
Letak geografis Indonesia menyebabkan terjadinya fenomena Arlindo. Fenomena ini
terjadi karena perbedaan gradien tekanan yang memicu aliran arus dari Samudera
Pasifik ke Samudera Hindia. Arlindo menjadi massa air utama arus lalu lintas
migrasi biota ikan dan biota laut.
Keuntungan Letak Geografis Indonesia
1. Proses ekspor impor mudah

0 0
Proses ekspor impor mudah dikarenakan Indonesia menjadi pusat pelayaran dan
perdagangan internasional. Indonesia menjadi titik persilangan perekonomian negara
maju dan berkembang yang menyebabkan mudahnya pemasaran produksi di
Indonesia.
2. Membantu perekonomian masyarakat
Banyak orang berkebangsaan asing yang berlayar dan lantas singgah di Indonesia.
Keberadaan mereka menambah penghasilan masyarakat sekitar yang berdagang di
sekitar pelabuhan dan menyediakan persewaan tempat singgah.
3. Kemajuan di bidang sosial-budaya
Bangsa asing mempengaruhi sosial budaya di Indonesia menjadi lebih maju lagi.
Pengaruh bangsa asing pada kemajuan Indonesia misalnya pada penguasaan dan
berkembangnya IPTEK. Selain itu, akulturasi budaya membuat masyarakat dinamis
dengan pengetahuan mode pakaian maupun gaya hidup yang sedang populer.
Demikian pula, penggunaan bahasa-bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan masyarakat.
4. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam
Berlalunya angin muson di wilayah Indonesia berdampak pada iklim. Iklim tropis di
Indonesia ideal untuk berbagai usaha budidaya pertanian, perkebunan, kehutanan,
kelautan, dan pariwisata.
5. Indonesia memiliki banyak ikan dan biota laut
Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju ke
Samudera Hindia menyebabkan perairan Indonesia menjadi hangat karena adanya
proses upwelling. Perairan yang hangat sangat disukai oleh nutrien, ikan, dan biota
laut.
Berikut beberapa keuntungan letak geografis Indonesia, khususnya bagi negara-negara di
kawasan Benua Asia:
1. Kapal-kapal laut yang lintas transit tidak dikenakan pajak sesuai dengan perjanjian
UNCLOS.
2. Kapal-kapal asing yang melewati titik-titik strategis Chokepoint diberikan jaminan
pelayanan dan pengamanan oleh Indonesia.

0 0
3. Lokasi strategis Indonesia mempermudah perdagangan dari negara-negara di Benua
Asia ke Australia, dan sebaliknya.
4. Lokasi strategis Indonesia memberikan kemudahan pemasaran produk-produk buatan
negara-negara Asia.
5. Banyaknya investasi oleh negara-negara Asia karena letak Indonesia yang strategis.
Banyak sekali keuntungan yang dimiliki oleh Indonesia berkat letak geografisnya,
maka dari itu, sebagai Warga Negara Indonesia, kita harus bangga memiliki negara dengan
banyak kekayaan dan kelebihan yang dimiliki. Padahal, ini masih keuntungan Indonesia
dari letak geografisnya saja, belum lagi keuntungan dari letak astronomis dan geologisnya.
Jadi pastinya, kita harus semakin bangga dengan Indonesia.

2. Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam
melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar
dapat mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan luar
negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.
Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan
non fisik!
Jawab:
Sebagai negara besar archipelago state dengan berbagai r agam, suku,
bangsa, budaya dan bahasa, Indon esia tidak pernah terlepas dari berbagai
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik secar a internal maupun
eksternal, baik militer maupun non militer dengan berbagai proxy war . In i
menjadi sesuatu yang harus kita cermati semua.
Untuk menjadi ATHG tersebut diperlukan sin ergi dari seluruh eleme n
bangsa, salah satunya dengan per an sentral dari perguruan tinggi, di mana
mahasiswa berada di dalamn ya yang memiliki peranan penting dalam menangkal
ATHG tersebut.
Pergur uan tinggi dapat men gambil bagian dalam merumuskan k embali arah
kebijakan pertahanan nasional Indonesia, melalui kur ikulum pendidikan bela
negara dan wawasan keban gsaan yang sejalan dengan kekinian. Disinilah
pentin gnya sekolah kebangsaan dan peradaban seri ke -7.

0 0
Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945, dapat disimpulkan bahwa usaha
pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara Indonesia. Hal ini
berkonsekuensi bahwa setiap warganegara berhak dan wajib untuk turut serta dalam
menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan
sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku termasuk pula aktifitas
bela negara. Selain itu, setiap warga negara dapat turut serta dalam setiap usaha pembelaan
negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masingmasing. Dalam Undang-Undang No.
3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa <Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara=.
Dalam bagian penjelasan Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan
bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan
bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan
rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan
cara "memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara
fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan
dengan bela negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat
didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik
Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara,
termasuk penanggulangan ancaman. Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan
bela negara secara nonmiliter.
Berdasar pada pengertian ketahanan nasional sebagai kondisi dinamik bangsa yang
ulet dan tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman, ketahanan nasional tetap relevan
sebagai kekuatan penangkalan dalam suasana sekarang maupun nanti, sebab ancaman
setelah berakhirnya perang dingin lebih banyak bergeser kearah nonfisik, antara lain;
budaya dan kebangsaan (Sudradjat, 1996: 1-2). Inti ketahanan Indonesia pada dasarnya

0 0
berada pada tataran <mentalitas= bangsa Indonesia sendiri dalam menghadapi dinamika
masyarakat yang menghendaki kompetisi di segala bidang. Hal ini tetap penting agar kita
benar-benar memiliki ketahanan yang benar-benar ulet dan tangguh. Ketahanan nasional
dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ketidakadilan sebagai <musuh bersama=.
(Armawi, 2012:90). Konsep ketahanan juga tidak hanya ketahanan nasional tetapi sebagai
konsepsi yang berlapis, atau Ketahanan Berlapis yakni ketahanan individu, ketahanan
keluarga, ketahanan daerah, ketahanan regional dan ketahanan nasional (Basrie, 2002).
Hal ini disebabkan bentuk ancaman di era modern semakin luas dan kompleks.
Bahkan ancaman yang sifatnya nonfisik dan nonmiliter lebih banyak dan secara masif amat
mempengaruhi kondisi ketahanan nasional. Misalnya, ancaman datangnya kemarau yang
panjang di suatu daerah akan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan di daerah yang
bersangkutan.
Berikut in i hal yang dapat dilakukan mahasiswa dalam melindungi Negara
Kesatuan Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri
serta berupa fisik dan non fisik:
1. ATHG dar i dalam negeri
a. Penguatan ideologi Pancasila dengan men gamalkan nilai-n ilai
Pancasila dalam kehidupan sehar i-hari, diawali di lingkungan
keluar ga.
b. Memberikan ketauladanan sebagai pemuda-pemudi yang berpendidikan
dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Menun jukkan moralitas dan karakter yang kuat .
d. Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai kearifan
lokal agar bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai-nilai asing.
e. Melatih kepemimpinan karena dalam kepemimpinan, karakter menempati
prosentasi tertinggi yaitu 80% sementara ilmu 5%, pengetahuan umum 5% dan
pengambilan keputusan 10%.
f. Mempersiapkan diri menjadi manusia Indonesia seutuhnya serta peka dan
cermat terhadap hal-hal yang menyimpang dari jati diri dan nilai-nilai
kebangsaan.

0 0
2. ATHG dar i luar neger i
a. Mahasiswa berperan sebagai the agent of chang e dengan cara
mendorong motivasi berprestasi, berpikir positif, kr itis, kreatif, serta
inovatif.
b. Mahasiswa berperan dalam control social (idealisme).
c. Selalu berusaha untuk meng- upgrade diri mengenai perubahan dari
segi geoekon omi dan geopolitik serta kemajuan teknologi dan
informasi.
3. Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan,
dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat memecah belah
persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam danluar negeri serta bisa
berupa fisik dan nonfisik.
Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!
Jawab:
Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada
Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG). Dikutip dari situs resmi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud dengan
ATHG adalah:
• Ancaman adalah suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik.
• Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat menggugah
kemampuan.
• Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
• Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional.

Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman
bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia
sendiri. Ancaman muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman militer dan

0 0
nonmiliter. Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan
dan keamanan.

1. Ancaman bidang ideologi


Ancaman di bidang ideologi adalah yang mengancam Pancasila seperti komunisme
dan liberalisme. Liberalisme merupakan akibat dari globalisasi. Akibat negatif
globalisasi seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan lainnya. Hal-hal tersebut
akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia bila tidak diatasi.
2. Ancaman bidang politik Ancaman di bidang politik memiliki tingkat risiko besar
terhadap kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa. Ancaman di bidang politik
bersumber dari dalam dan luar negeri. Ancaman politik dari luar negeri misalnya
tekanan politik terhadap Indonesia oleh negara lain. Ancaman nonmiliter berdimensi
politik antara lain intimidasi, provokasi atau blokade politik. Ancaman berdimensi
politik dari dalam negeri bisa berupa: Penggunaan kekuatan dalam bentuk
pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Separatisme melalui pola
perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Separatisme tanpa senjata
dengan cara menarik simpati masyarakat internasional sulit dihadapi dengan
kekuatan militer.
3. Ancaman bidang ekonomi
Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Ini adalah bukti nyata pengaruh
globalisasi. Saat ini tidak ada negara dengan kebijakan ekonomi yang tertutup dari
pengaruh negara lain. Globalisasi perekonomian di satu sisi membuka peluang pasar
produk dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga
membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
4. Ancaman bidang sosial budaya
Ancaman berdimensi sosial budaya bisa berasal dari dalam dan dari luar. Ancaman
dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan
ketidakadilan. Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti
separatisme, terorisme, kekerasan dan bencana akibat perbuatan manusia.
Dampaknya akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan
patriotisme. Sedangkan ancaman dari luar timbul akibat pengaruh globalisasi.

0 0
5. Ancaman bidang pertahanan dan keamanan
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan umumnya berupa ancaman
militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata
dan terorganisasi. Ancaman militer membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Berikut ini beberapa ancaman militer:
• Agresi atau invasi, skala agresi ada yang besar hingga terendah. Invasi ialah
bentuk agresi berskala paling besar dengan kekuatan militer bersenjata untuk
menyerang dan menduduki wilayah suatu negara. Bangsa Indonesia pernah
diinvasi dua kali oleh Belanda yang ingin kembali menjajah, yaitu 21 Juli 1947
dan 19 Desember 1948.
• Pelanggaran wilayah, ancaman militer yang peluangnya cukup tinggi adalah
tindakan pelanggaran wilayah (laut, udara dan daratan) oleh negara lain.
Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka,
berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
• Pemberontakan bersenjata, ancaman militer berupa pemberontakan senjata oleh
pihak-pihak tertentu dari dalam negeri. Pemberontakan bersenjata bisa jadi
disokong kekuatan asing baik terbuka atau tertutup. Pemberontakan bersenjata
melawan pemerintah Indonesia yang sah adalah bentuk ancaman militer yang
dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan.
Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata oleh
gerakan radikal seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun
dan G-30-S/PKI. Sejumlah pemberontakan tersebut mengancam pemerintahan
yang sah, mengancam tegaknya NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD
1945.
• Sabotase, Indonesia punya sejumlah obyek vital nasional dan instalasi strategis
yang rawan terhadap aksi sabotase. Fungsi pertahanan negara ditujuan
memberikan perlindungan terhadap obyek-obyek vital nasional dan instalasi
strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase. Caranya dengan mempertinggi
kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan
mencegah secara dini.

0 0
• Spionase, di abad modern, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia
untuk mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara lain. Kegiatan
spionase dilakukan secara tertutup menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga tidak mudah dideteksi. Spionase ialah bentuk ancaman
militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi
kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak
lawan.
• Aksi teror bersenjata, aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan
terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa
ketakutan serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
Sasaran aksi teror bersenjata sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara
biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan teroris pada dekade
terakhir meningkat pesat seiring perkembangan politik, lingkungan strategis,
ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Ancaman keamanan laut dan udara, gangguan keamanan di laut dan udara
adalah bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah
Indonesia. Potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara di Indonesia
tinggi. Penyebabnya, kondisi geografis Indonesia dengan wilayah perairan dan
udara yang terbentang pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik
transportasi maritim maupun dirgantara. Bentuk-bentuk gangguan keamanan di
laut dan udara yang mendapat prioritas perhatian dalam penyelenggaraan
pertahanan negara meliputi pembajakan atau perompakan, penyelundupan
senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain. Bentuk gangguan
keamanan laut berupa penangkapan ikan secara ilegal, pencurian kekayaan
laut, dan pencemaran lingkungan.
Dari uraian di atas, penyebab munculnya ATHG adalah karena:
• Rendahnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.
• Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa, budaya,
agama dan ras) mudah terjadi konflik antar SARA.
• Lestarinya paham etnosentrisme atau menganggap suku atau budayanya lah yang
paling unggul dari suku atau budaya lain.

0 0
• Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan akan
pembangunan fasilitas publik yang terjadi dalam masyarakat.
• Rendahnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
• Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke.
• Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi budaya asing yang belum tentu sesuai
dengan kepribadian bangsa.

4. Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman
untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman,
Tantangan, hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional,
sehingga Pancasila seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya
ketahanan nasional negara Indoneisa menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!
Jawab:
Menurut KBBI, ideologi memiliki arti kumpulan konsep bersistem yang dijadikan
asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup;
cara berpikir seseorang atau suatu golongan; paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu
program sosial politik. Sehingga ideologi Pancasila adalah paham yang menggunakan
Pancasila sebagai landasan utamanya.
Fungsi dari ideologi Pancasila yakni: mempersatukan bangsa, memelihara dan
mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa
Indonesia karena sebagai masyarakat majemuk sering kali terancam perpecahan.

Selain itu, Pancasila membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.


Pancasila memberi gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber
motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

0 0
Pancasila juga memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas
bangsa. Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi
dorongan bagi nation and character building berdasarkan Pancasila.

Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari
dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara, serta untuk mencapai perjuangan nasionalnya (Suradinata, 2005: 47, atau lihat
soemarsono dkk, 2001: 106).
Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional
yang harus diwujudkan. Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak dini, dibina dan
dapat dimulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional. Proses
berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasar pemikiran
geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan
kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia. Konsep inilah yang disebut ketahanan
nasional (Soemarsono dkk, 2001: 106).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah konsep geostrategi
Indonesia. Sejak bangsa Indoensia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945,
Bangsa Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan gangguan baik dari dalam maupun
luar yang nyaris mengoyak persatuan dan integritas nasional sebagai sebuah bangsa yang
bersatu. Misalnya di era-era awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus berjuang sekuat
tenaga untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer I dan II Belanda yang tidak
rela melepaskan negara Indonesia menjadi sebuah negara merdeka setelah periode
berabad-abad penjajahannya di seluruh Wilayah Nusantara.
Dalam konteks gangguan yang mucul dari dalam negeri sendiri, kita juga bias
menyaksikan pergolakan-pergolakan di dalam negeri (daerah) selama masa awal
kemerdekaan seperti gerakan APRA di bandung, Andi Aziz di Makasar, pemberomntakan
RMS, pemberontakan PRRI di daerah sumatera, dan permesta di daerah sulawesi, serta
gerakan DI/TII di bawah pimpinan Kartosuwiryo (1947-1962), serta pemberontakan PKI
tahun 1965 (Karsono, 1999: 96).

0 0
Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila, kita tentu harus menerima dan melaksanakan Pancasila secara
konsekuen. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai keadaan Bangsa
dan Negara.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, jika Indonesia tidak memiliki ideologi yang


mempersatukan seperti ideologi Pancasila, maka Indonesia akan mengalami perpecahan di
seluruh Indonesia, pertempuran akan muncul dari Sabang sampai Merauke, masyarakat
Indonesia akan semakin intoleran terhadap suku, agama, ras dan adat lain.

Cara yang paling efektif untuk memperkuat ideologi Pancasila menurut saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Seperti meningkatkan toleransi terhadap suku,
agama, ras dan adat lain yang ada di Indonesia. Dengan begitu, kita bisa memberikan
contoh yang baik untuk orang lain agar mereka dapat mengikuti contoh kita. Karena jika
kita tidak memberikan contoh yang baik, maka tidak akan ada orang yang ingin
mendengarkan ucapan kita mengenai pelestarian ideologi Pancasila. Oleh karena itu salah
satu cara melestarikan ideologi Pancasila adalah dengan hidup bertoleransi antar penganut
agama berbeda dan mencintai sesama manusia tanpa melihat suku, agama, warna kulit,
etnis, ras dan golongannya.

Selain itu, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat ideologi Pancasila
sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan
ketahanan nasional adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan
bernegara.
2. Menolak masuknya ideologi lain yang bertentangan dan tidak sesuai
dengan ideologi bangsa kita.
3. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
4. Pemerintah dan masyarakat harus mendorong tumbuhnya pusat pendidikan dan
pembudayaan Pancasila secara kreatif dan dinamis agar kesadaran ber-Pancasila
terjaga dari generasi ke generasi.
5. Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan keseharian, Pancasila harus betul-betul di
manifestasikan jangan sebatas cerita-cerita tekstual semata.

0 0
6. Dalam hal legislasi peraturan perundangan, baik pemerintah maupun DPR, sejak
tahap persiapan hingga ke pembahasan dan persetujuan akhir harus memiliki
pemahaman yang sama tentang Pancasila.
7. Dalam hal produk hukum, panut menilai perlu mendorong paradigma hukum yang
progresif. Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan
baik.

Referensi:
DMC. 2015. <Mahasiswa Beperan dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional=
https://www.kemhan.go.id/2015/06/15/mahasiswa-berper an-dalam-
memperkokoh-ketahan an-nasional.html, diakses pada 16 November 2021
pukul 09.37.
Lasiyo, Reno, W., & Hastangka. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Nuwarnadi, P.,dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Rufaidah, A. 2019. <Peran Mahasiswa Hadapi Ancaman Nasional di Industri Global=
https://kemahasiswaan.itb.ac.id/welcome/tampil_berita/734/peran-mahasiswa-
hadapi-ancaman-nasional-di-industri-global, diakses pada 16 November 2021 pukul
09.45.

0 0

Anda mungkin juga menyukai