Nusantara dan Geopolitik Indonesia, serta Ketahanan Nasional dan Geostrategi Indonesia
Selamat mengerjakan tugas, perhatikan batas waktu pengiriman tugas, pastikan bahwa tugas
anda sudah tersubmitted, dan file tugas dalam bentuk doc/docx hanya diunggah pada tempat
unggah tugas pada Tuton ini.
Nama : Grace Magdalena
NIM : 045361694
Prodi : Administrasi Negara
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim
(2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua benua yaitu Benua
Asia dan Australia, serta berada di antara samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia tengah
berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros maritime dunia.
Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN
maupun dunia!
Jawaban
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi.
Berdasar letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua Austraklia dan
Benua Asia, serta di antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Berdasarkan batas wilayah, posisi Indonesia berbatasan dengan berbagai negara, laut, dan
samudra. Antara lain sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Selat Malaka, Selat
Singapura, Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik di sebelah utara.
Sebelah selatan berbatasan dengan negara Australia, Timor Leste, Samudra Hindia, Laut
Timor, dan Laut Arafuru.
Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Selain menguntungkan bagi Indonesia, juga menguntungkan bagi negara lain, seperti simbiosis
mutualisme, berikut beberapa keuntungan letak geografis Indonesia, khususnya bagi negara-
negara di kawasan Benua Asia:
Kapal-kapal laut yang transit di Indonesia tidak dikenakan pajak sesuai perjanjian
UNCLOS.
Kapal-kapal asing yang melewati titik-titik strategis Choke point (titik sempit seperti
selat dengan lebar 21 mil) diberikan jaminan pelayanan dan pengamanan oleh Indonesia.
Lokasi strategis Indonesia mempermudah perdagangan dari negara-negara di Benua Asia
ke Australia, dan sebaliknya.
Lokasi strategis Indonesia memberikan kemudahan pemasaran produk-produk buatan
negara-negara Asia.
Banyaknya investasi oleh negara-negara Asia karena letak Indonesia yang strategis.
Chokepoint adalah alur pelayaran utama internasional yang dilalui oleh berbagai kapal niaga dan
kapal-kapal lainnya. Dari 10 Chokepoint di dunia, empat di antaranya ada di Indonesia, yaitu
Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar. Titik-titik strategis ini dilalui oleh
40% kapal-kapal asing karena merupakan jalur utama perdagangan Internasional.
Beragamnya kebudayaan, agama, bahasa, dan seni di Indonesia dipengaruhi oleh orang-orang
asing dari berbagai bangsa yang masuk ke Indonesia. Selain berdagang dan berlayar, mereka
juga menyebarkan kebudayaan dan agama di Indonesia.
Letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudera serta dilintasi oleh garis
khatulistiwa menyebabkan Indonesia dilalui oleh angin muson barat dan angin muson timur.
Angin muson barat bergerak dari Benua Asia kemudian melewati Samudera Hindia menuju ke
Benua Australia. Angin muson barat ini membawa uap air dalam jumlah besar sehingga
menyebabkan musim penghujan di Indonesia.
Angin muson timur bergerak dari Benua Australia menuju ke Benua Asia. Angin muson timur
membawa udara kering dari gurun pasir di bagian utara Benua Australia dan juga hanya
melewati laut yang sempit. Sehingga, angin muson timur menyebabkan Indonesia mengalami
musim kemarau.
5. Adanya fenomena Arlindo (Arus Lintas Indonesia)
Letak geografis Indonesia menyebabkan terjadinya fenomena Arlindo. Fenomena ini terjadi
karena perbedaan gradien tekanan yang memicu aliran arus dari Samudera Pasifik ke Samudera
Hindia. Arlindo menjadi massa air utama arus lalu lintas migrasi biota ikan dan biota laut.
Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam melindungi
berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar dapat
mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan luar negeri serta
bisa berupa fisik dan non fisik.
Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non
fisik!
Jawaban :
Sebagai negara besar archipelago state dengan berbagai ragam, suku, bangsa, budaya dan
bahasa, Indonesia tidak pernah terlepas dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik secara internal maupun eksternal, baik militer maupun non militer dengan
berbagai proxy war. Ini menjadi sesuatu yang harus kita cermati semua. Untuk menjadi ATHG
tersebut diperlukan sinergi dari seluruh elemen bangsa, salah satunya dengan peran sentral dari
perguruan tinggi, di mana mahasiswa berada di dalamnya yang memiliki peranan penting dalam
menangkal ATHG tersebut.
Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945, dapat disimpulkan bahwa usaha
pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara Indonesia. Hal ini
berkonsekuensi bahwa setiap warganegara berhak dan wajib untuk turut serta dalam menentukan
kebijakan tentang pembelaan negara melalui Lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945
dan perundang-undangan yang berlaku termasuk pula aktifitas bela negara. Selain itu, setiap
warga negara dapat turut serta dalam usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan
profesi masing-masing. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”.
Dalam bagian penjelasan Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa
upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain
sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian
kepada negara dan bangsa.
Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan cara
"memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh.Bela Negara secara fisik
dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela
negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai
"segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air
serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan
ancaman. Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan bela negara secara nonmiliter.
Pada pengertian ketahanan nasional sebagai kondisi dinamik bangsa yang ulet dan
tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman, ketahanan nasional tetap relevan sebagai
kekuatan penangkalan dalam suasana sekarang maupun nanti, sebab ancaman setelah
berakhirnya perang dingin lebih banyak bergeser kearah nonfisik, antara lain; budaya dan
kebangsaan (Sudradjat, 1996: 1-2). Inti ketahanan Indonesia pada dasarnya berada pada
tataran “mentalitas” bangsa Indonesia sendiri dalam menghadapi dinamika masyarakat yang
menghendaki kompetisi di segala bidang. Hal ini tetap penting agar kita benar-benar memiliki
ketahanan yang benar-benar ulet dan tangguh. Ketahanan nasional dewasa ini sangat dipengaruhi
oleh kondisi ketidakadilan sebagai “musuh Bersama”. (Armawi, 2012:90). Konsep ketahanan
juga tidak hanya ketahanan nasional tetapi sebagai konsepsi Ketahanan Berlapis yakni ketahanan
individu, ketahanan keluarga, ketahanan daerah, ketahanan regional dan ketahanan nasional
(Basrie, 2002).
Hal ini disebabkan bentuk ancaman di era modern semakin luas dan kompleks. Bahkan
ancaman yang sifatnya nonfisik dan nonmiliter lebih banyak dan secara masif amat
mempengaruhi kondisi ketahanan nasional. Misalnya, ancaman datangnya kemarau yang
panjang di suatu daerah akan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan di daerah yang
bersangkutan. Berikut ini hal yang dapat dilakukan mahasiswa dalam melindungi Negara
Kesatuan Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta
berupa fisik dan non fisik:
a. Mahasiswa berperan sebagai the agent of change dengan cara mendorong motivasi
berprestasi, berpikir positif, kritis, kreatif, serta inovatif.
b. Mahasiswa berperan dalam control social (idealisme).
c. Selalu berusaha untuk meng-upgrade diri mengenai perubahan dari segi geoekonomi
dan geopolitik serta kemajuan teknologi dan informasi.
(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia yang ada
di dalam BMP MKDU4111)
Soal 3 (Skor 25)
Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.
Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!
Jawaban :
Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri.
Ancaman muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman militer dan nonmiliter.
Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.
Ancaman di bidang ideologi adalah yang mengancam Pancasila seperti komunisme dan
liberalisme. Liberalisme merupakan akibat dari globalisasi. Akibat negatif globalisasi seperti
gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan lainnya. Hal-hal tersebut akan menjadi ancaman bagi
kepribadian bangsa Indonesia bila tidak diatasi.
Ancaman di bidang politik memiliki tingkat risiko besar terhadap kedaulatan, keutuhan
dan keselamatan bangsa. Ancaman di bidang politik bersumber dari dalam dan luar
negeri.Ancaman politik dari luar negeri misalnya tekanan politik terhadap Indonesia oleh negara
lain. Ancaman nonmiliter berdimensi politik antara lain intimidasi, provokasi atau blokade
politik. Ancaman berdimensi politik dari dalam negeri bisa berupa: Penggunaan kekuatan
dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa.Menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Separatisme melalui pola perjuangan
politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Separatisme tanpa senjata dengan cara menarik
simpati masyarakat internasional sulit dihadapi dengan kekuatan militer.
3. Ancaman bidang ekonomi
Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Ini adalah bukti nyata pengaruh
globalisasi. Saat ini tidak ada negara dengan kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh
negara lain. Globalisasi perekonomian di satu sisi membuka peluang pasar produk dalam negeri
ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-
produk global ke dalam pasar domestik.
Ancaman berdimensi sosial budaya bisa berasal dari dalam dan dari luar. Ancaman dari
dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Isu-isu
tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan
dan bencana akibat perbuatan manusia. Dampaknya akan mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa, nasionalisme dan patriotisme. Sedangkan ancaman dari luar timbul akibat pengaruh
globalisasi.
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan umumnya berupa ancaman militer.
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi.
Ancaman militer membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa.
Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke. sehingga memiliki potensi sangat rawan karena kesulitan dalam hal
mengontrol.
Timbulnya etnosentrisme atau anggapan jika budayanya jauh lebih baik dibanding
kebudayaan lainnya.
Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan yang terjadi
dalam masyarakat.
Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa, budaya,
agama dan ras).
Kurangnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
ketika memiliki semangat persatuan yang rendah maka masyarakat akan mudah untuk
dipecah belah.
Adanya kemungkinan ancaman atau gangguan datang untuk memecah belah persatuan
dan kesatuan bangsa, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kurangnya sikap saling menghargai perbedaan di dalam masyarakat.
Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi budaya asing yang belum tentu sesuai
dengan kepribadian bangsa.
Kurangnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.
Pembangunan yang tidak merata, sehingga hal ini bisa menghambat integrasi nasional.
baik dari segi fasilitas da juga perasaan penduduk daerah yang mungkin saja timbul ke-
irian karena membandingkan dengan fasilitas yang ada didaerah yang berfasilitas lengkap
(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia yang ada di
dalam BMP MKDU4111)
Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman untuk
hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan,
hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila
seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara
Indoneisa menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!
Jawaban :
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun
dari luar, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
untuk mencapai perjuangan nasionalnya (Suradinata, 2005: 47, atau lihat soemarsono dkk, 2001:
106).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah konsep geostrategi Indonesia.
Sejak bangsa Indoensia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945, Bangsa
Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan gangguan baik dari dalam maupun luar yang
nyaris mengoyak persatuan dan integritas nasional sebagai sebuah bangsa yang bersatu.
Misalnya di era awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus berjuang sekuat tenaga untuk
mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer I dan II Belanda yang tidak rela melepaskan
negara Indonesia menjadi sebuah negara merdeka setelah periode berabad-abad
penjajahannya di seluruh Wilayah Nusantara.
Dalam konteks gangguan yang mucul dari dalam negeri sendiri, kita juga bias
menyaksikan pergolakan-pergolakan di dalam negeri (daerah) selama masa awal
kemerdekaan seperti gerakan APRA di bandung, Andi Aziz di Makasar, pemberomntakan RMS,
pemberontakan PRRI di daerah sumatera, dan permesta di daerah sulawesi, serta gerakan
DI/TII di bawah pimpinan Kartosuwiryo (1947-1962), serta pemberontakan PKI tahun 1965
(Karsono, 1999: 96).
Cara yang paling efektif untuk memperkuat ideologi Pancasila menurut saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Seperti meningkatkan toleransi terhadap suku, agama,
ras dan adat lain yang ada di Indonesia. Dengan begitu, kita bisa memberikan contoh yang baik
untuk orang lain agar mereka dapat mengikuti contoh kita. Karena jika kita tidak memberikan
contoh yang baik, maka tidak akan ada orang yang ingin mendengarkan ucapan kita
mengenai pelestarian ideologi Pancasila. Oleh karena itu salah satu cara melestarikan ideologi
Pancasila adalah dengan hidup bertoleransi antar penganut agama berbeda dan mencintai sesama
manusia tanpa melihat suku, agama, warna kulit, etnis, ras dan golongannya.
Selain itu, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat ideologi Pancasila
sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan
ketahanan nasional adalah sebagai berikut:
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang ketahanan nasional yang ada di
dalam modul MKDU4111)
Referensi:
Lasiyo, Reno, W., & Hastangka. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.