NIM : 043908642
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
1. Menurut Deklarasi Djuanda pada 13 Desember tahun 1957 oleh Perdana Menteri Ir.
H. Djuanda Kartawidjaja menyatakan bahwa lebar laut teritorial Indonesia 12 mil
yang dihitung dari garis yang menghubungkan pulau terluar Indonesia. Dengan
adanya garis teritorial yang baru ini menjadikan wilayah Indonesia menjadi satu
kesatuan wilayah. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982 mengakui asas Negara
Kepulauan atau Archipelago State dan menjadikan Indonesia sebagai kelompok
negara kepulauan,Indonesia. Berdasarkan konvensi hukum laut tersebut,wilayah laut
yang dimiliki oleh Indonesia menjadi sangat luas,yakni mencapai 5,9 juta km2,yang
terdiri atas 3,2 juta km2 perairan teritorial dan 2,7 juta km2 perairan Zona Ekonomi
Eksklusif atau ZEE. Luas perairan ini belum termasuk Landas Kontinen ( continent
shelf). Geopolitik Indonesia merupakan bentuk wujud diri dari dalam wilayah
kepulauan Nusantara dengan letak geografis posisi silang antar dua benua dan juga
samudra. Letak geografis pada posisi silang Nusantara ini menjadikannya perlintasan
yang memberikan pengaruh pada ekonomi, sosial, dan budaya dari berbagai penjuru
dunia. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki sifat yang terbuka dan mampu
beradaptasi terhadap pengaruh luar serta harus memilki dasar jati diri sebagai
penyaring sehingga tidak mudah terseret oleh arus dari pengaruh luar. Selain itu,
Indonesia juga turut memiliki sumber kekayaan alam yang sangat besar, penduduk
yang banyak sebagai sumber daya manusia dan juga tenaga kerja, pasar yang besar
bagi para produk industri modern yang turut menjadi daya tarik bagi kepentingan luar
negeri. Letak geografis Indonesia yang sangat strategis menjadikan wilayah Indonesia
menjadi jalur pelayaran dan juga perdagangan dunia seperti jalur perdagangan antara
Asia ke Australia dan Selandia Baru serta kapal-kapal dagang yang berasal dari
Jepang, China, dan negara Asia Timur lainnya yang menuju ke Eropa melalui
Indonesia begitu juga sebaliknya. Indonesia dilalui oleh jalur pelayaran utama dunia,
sehingga menjadikan jalur utama ini menjadi jalur pelayaran perdagangan yang paling
penting dan melayani pasar utama dunia. Karena Indonesia menjadi jalur pelayaran
dan perdagangan dunia menjadikan bangsa Indonesia untuk menjalin interaksi sosial
dengan bangsa-bangsa lain. Selain interaksi dalam bidang perdagangan juga terjadi
interaksi dalam bidang sosial dan juga budaya, sehingga berpengaruh terhadap budaya
asing yang masuk ke Indonesia. Indonesia juga memiliki 4 chokepoint yang dijadikan
sebagai alur pelayaran utama dunia yang dilalui oleh berbagai kapal niaga dan kapal-
kapal lainnya,4 chokepoint diantaranya adalah Selat Malaka, Selat Sunda, Selat
Lombok, dan Selat Makassar. Posisi geografis Indonesia yang diapit oleh dua benua
dan dua samudera serta berada pada garis khatulistiwa menyebabkan Indonesia
memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Letak geografis
Indonesia juga menyebabkan terjadinya fenomena Arlindo atau Arus Lintas
Indonesia, fenomena ini bisa terjadi karena adanya perbedaan gradien tekanan yang
memicu aliran arus dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. Arlindo menjadi
massa air utama arus lalu lintas bagi migrasi biota ikan dan juga biota laut lainnya.
Indonesia memiliki wilayah yang strategis yang mendukung perkembangan ekonomi
di Indonesia, khususnya pada zona ekonomi eksklusif atau ZEE yang membentang
sejauh 200 mil dari garis pantai Indonesia. Indonesia juga menjadi negara maritim
dengan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.499 pulau dengan panjang
garis pantai 81.000 km dan luas perairannya terdiri dari laut teritorial, perairan
kepulauan dan perairan pedalaman seluas 2,7 juta km atau 70% dari luas wilayah
NKRI oleh karena itu Indonesia merupakan negara yang berciri maritim.
Sumber Referensi:
BMP MKDU4111 Modul 2 tentang Wawasan Nusantara Halaman 2.3-2.4
https://jabarprov.go.id/index.php/news/25632/2017/11/03/Indonesia-Negara-Maritim-
dengan-Kepulauan-Terbesar-di-Dunia
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/201500969/keuntungan-letak-
geografis-indonesia
Sumber Referensi:
BMP MKDU4111 Modul 3 tentang Ketahanan Nasional, Halaman 3.3-3.10
3. Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat memecah belah persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia dapat terjadi secara fisik (militer) ataupun non fisik
(non militer) baik yang berasal dari dalam maupun luar. Ancaman yang bersifat
militer adalah ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan negara, serta dapat
mengancam pada keutuhan wilayah negara dan keselamatan bangsa Indonesia yang
menggunakan kekuatan bersenjata. Bentuk ancaman militer bisa berasal dari dalam
maupun luar negeri,ancaman militer berhubungan dengan ancaman pada bidang
pertahanan dan keamanan contohnya pemberontakan bersenjata,sabotase,aksi teror
bersenjata, dan ancaman keamananan pada laut dan udara. Sedangkan ancaman non
militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata, namun jika
dibiarkan dapat membahayakan kedaulatan negara, serta dapat mengancam keutuhan
wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa Indonesia. Penyebab terjadinya
ancaman non militer salah satunya adalah adanya pengaruh negatif dari globalisasi
yang dapat berdampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara sadar atau
tidak sadar, globalisasi dapat menghilangkan batas pergaulan antarbangsa jika
globalisasi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik dan memberikan dampak negatif
bagi bangsa dan negara,serta dapat mengancam keutuhan negara. Ancaman non
militer dapat berupa ancaman ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, teknologi
informasi, serta yang dapat mengancam keselamatan umum. Contoh ancaman non
militer adalah korupsi, kolusi, nepotisme, serta angka kebodohan dan kemiskinan
yang masih tinggi. Selain itu, fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini adalah
munculnya berbagai berita hoax, isu mengenai Suku, Agama, Ras, dan antar
Golongan atau SARA, gerakan separatisme, terorisme, dan radikalisme yang
mengarah pada ke agamaan, hal ini dapat juga menjadi penyebab munculnya
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat memecah belah persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sumber Referensi:
BMP MKDU4111 tentang Ketahanan Nasional Halaman 3.9-3.10
https://kumparan.com/kabar-harian/ancaman-non-militer-ini-pengertian-dan-
contohnya-1wnIV1jmCnN
Sumber Referensi:
BMP MKDU4111 Modul 3 tentang Ketahanan Nasional dan Geostrategi
Halaman 3.3-3.3.19
https://kumparan.com/beritabojonegoro/opini-penguatan-ideologi-pancasila-pada-
generasi-penerus-bangsa-1sdOM5uKack/full
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/13/21112671/strategi-menyelamatkan-
pancasila?page=all