Anda di halaman 1dari 9

1.

Pentingnya posisi geografis Indonesia baik di tingkat asean maupun di dunia


Adanya suatu wilayah tidak bisa terlepas dari adanya letak geografis, maka dengan
adanya letak geografis suatu wilayah akan memperjelas posisi suatu wilayah,
sehingga akan mempermudah orang untuk mengetahui wilayah tersebut. Oleh karena
itu letak geografis juga bisa digunakan sebagai suatu cara untuk mengetahui dan
mengenal suatu negara, termasuk Negara Kesatuan Republik Idonesia (NKRI).
Kemduian selain itu suatu letak geografis tentu akan mempengaruhi iklim di wilayah
tersebut, Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki iklim tropis hal ini
disebabkan karena Indonesia dilintasi oleh garis khatulistiwa serta letak geografis
yang berada di antara dua Samudra, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifiik,
sekaligus diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia sehingga
berdampak kepada adanya pergerakan angin laut. yang menyebabkan Indonesia
memiliki dua iklim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Berdasarkan letak geografis Indonesia hal ini memberikan pengaruh terhadap
Indenesia, berikut diantaranya :
1. Ekspor dan Impor
Kemudahan akses dalam proses ekspor dan impor karena Indonesia menjadi pusat
jalur pelayaran dan perdagangan internasional, yang menyebabkan Indonesia
menjadi titik persilangan antara perekonomian negara maju dan negara
berkembang, sehingga hal tersebut menguntungkan Indonesia karena telah
memudahkan sebuah pemasaran produksi di Indonesia.
2. Membantu Perekonomian di Masyarakat
Dengan diapitnya Indonesia oleh dua benua dan Samudra tentu akan
menyebabkan akses aktivitas antar negara mudah berjalan, banyak sekali
masyarakat berkebangsaan asing yang berlayar sekaligus singgah di Indonesia.
Dengan adanya keberadaan touris mancanegara tersebut tentu akan sangat
menguntungkan perekonomian masyarakat sekitar Indonesia, karena dapat
menciptakan penghasilan dari proses perdagangan di sekitar Pelabuhan sampai
dengan adanya home stay atau penginapan bagi para touris pengunjung untuk
singgah.
3. Kemajuan dibidang sosial budaya
Kemudahan akses bangsa asing di Indonesia memberikan pengaruh besar terhadap
Indonesia untuk mendorong kemajuan untuk berkembang. Yang mana pengaruh
tersebut dapat dilihat dari penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta adanya akulturasi kebudayaan yang membawa masyarakat kearah
dinamis untuk memperluas pengetahuan tentang fashion ataupun gaya hidup yang
sedang popular saat ini. Kemudian juga dengan adanya penggunaan bahasa asing
dalam komunikasi sehari-hari antar masyarakat tentu akan menambah
pengetahuan masyarakat.
4. Keberagaman budaya
Dengan adanya pengaruh letak geografis Indonesia tentu pula akan mempermudah
budaya-budaya asing masuk ke Indonesia dengan begitu cepat, tak hanya budaya
luar yang masuk tetapi juga penyebaran budaya Indonesia yang dapat begitu
mudah dikenal hingga mancanegara, sehingga ini dapat dijadikan ajang untuk
saling memperkenalkan kekayaaan kebudayaan Indonesia di mata dunia, terlebih
lagi di zaman modern ini tentu sangat mempermudah, dan mempercepat untuk
mengenali bahkan meniru budaya lain, contohnya negara korea selatan bisa
dikatakan sebagai salah satu budaya asing yang mudah diterima oleh bangsa
Indonesia, seperti yang kita ketahui Bersama banyak masyarakat Indonesia yang
mengenal budaya korea selatan, sehingga terjadilah akulturasi dan asimilasi
budaya, mulai dari film, makanan,fashion, dan sebagainya.
5. Sumber daya alam yang sangat banyak
Dengan iklim tropis yang dimiliki Indonesia karena pengaruh letak geografisnya.
Tentu ini akan menguntungkan Indonesia dari segi sumber daya alamnya. Suatu
wilayah yang beriklim tropis biasaya akan banyak sekali tumbuh-tumbuhan dan
hewan-hewan yang sangat beragam dan dapat bertahan hidup lebih lama. Iklim
tropis mejadikan Indonesia dapat menghasilkan banyak sekali sumber daya alam,
oleh sebab itu pula Indonesia berada di jalur perdaganngan dunia, sehingga
banyak pedagang bahkan penjajah yang menginginkan kelimpahan sumber daya
alam Indonesia.

2. Peran sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik


Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik
dan nonfisik

Ketahanan nasional memiliki konsep mengenai kemampuan suatu bangsa untuk


mempertahankan kedaulatan dan kesatuannya dalam menghadapi ancaman baik dari luar
maupun dari dalam serta mengusahakan pemenuhan sumber daya bagi kebutuhan warga
negaranya. Kemudian upaya pertahanan dan keamanan rakyat tersebut diwujudkan dalam
bentuk usaha bela negara mengikutsertakan setiap warga negaranya, seperti yang tertuang di
Pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945 yang menyatakan “setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara”. Maksud dari pasal tersebut sebenarnya agar upaya
bela negara bukan hanya monopoli TNI, tetapi menjadi hak sekaligus kewajiban setiap warga
negara, termasuk Mahasiswa .

Terdapat dua macam bela negara, yakni bela negara secara fisik dan non fisik sebagai
berikut;

1. Bela Negara Secara Fisik

Menurut Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bahwa


keikutsetaan warga negara dalam upaya bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan
menjadi Tentara Nasional Indonesia ataupun dengan pelatihan dasar kemiliteran. Contoh
upaya bela negara secara fisik juga diartikan sebagai usaha membawa senjata untuk melawan
serangan seperti agresi musuh. Pertahanan yang dilakukan secara fisik ini dilakukan untuk
dapat menghadapi ancaman dari luar. Sehingga perlu ditekankan esensi bela negara ini tak
hanya di pelopori oleh TNI, melainkan juga partisipasi sipil dalam upaya pertahanan negara
juga menjadi hak dan kewajiban konstitusional setiap warga negara Indonesia. Adapun sistem
pertahanan keamanan kerakyatan (Sishankamrata). Dilakukan oleh orang-orang yang terlatih
sebagai berikut:

 Terdiri dari berbagai elemen seperti resimen mahasiswa (Menwa)


 Perlawanan rakyat (Wanra)
 Pertahanan sipil
 Mitra Babinsa dan organisasi masyarakat sipil.

Rakyat terlatih mempunyai empat fungsi, diantaranya ketertiban umum, perlindungan


masyarakat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat, dimana 3 fungsi awal dilakukan pada
masa damai karena hanya menjaga kekondusifan rakyat atau pada saat bencana alam,
sedangkan fungsi perlawanan rakyat dilakukan ketika dalam kondisi darurat perang dimana
rakyat sebagai unsur bantuan tempur ataupun jika memungkinkan dapat dilakukan wajib
militer.

2. Bela Negara Secara NonFisik


Sedangkan bela negara secara nonfisik menurut Undang-Undang N0.3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara. Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara secara
nonfisik dapat di selenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian
sesuai profesi. Pendidikan kewarganegaraan bermaksud untuk menanamkan semangat
dan perasaan cinta tanah air yang dapat diselenggarakan melalui jalur formal (sekolah dan
perguruan tinggi) ataupun nonformal (sosial kemasyarakatan).

Namun hal yang lebih terpenting ialah upaya nonfisik dengan meningkatkan kesadaran
tentang bela negara untuk mencegah adanya potensi ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan, berikut contoh upaya yang dapat dilakukan :

1. Meningkatkan kesadaran nasional dan negara, termasuk adanya rasa demokrasi,


menghargai pendapat dan argumentasi oranglain serta tak memaksakan kehendak.
2. Menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui pengabdian yang tulus kepada masyarakat,
misalnya sebagai bagian dari oraganisasi pemuda atau organisasi masyarakat seperti
karangtaruna, dan sebagainya.
3. Berperan aktif untuk memajukan bangsa dan negara dengan menciptakan pekerjaan
nyata seperti penggalangan dana bencana alam.
4. Meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan terhadap hukum/statuta dan membela hak
asasi manusia.
5. Membentuk pola pikir spiritual di masyarakat sehingga dapat mempondasi pengaruh
budaya asing yang bertentangan dengan norma di Indonesia.

Pengaruh budaya asing di era digitalisasi yang semakin canggih ini tentu
mengkhawatirkan jika tidak ditangani dengan membangun ketahanan baik melalui aspek
internal maupun eksternal.

3. Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI

a. Dibidang Politik

dibidang politik, misalnya dalam pemilihan umum yang pada nyatanya tidak
menjamin partisipasi setiap warga negar, hal ini disebabkan oleh beberapa kasus seperti
terdapat masih banyaknya suara yang di manipulasi untuk memenangkan kelompok tertentu
karena distribusi suara yang tidak merata di antara orang-orang, ataupun karena dengan
persaingan yang tidak sehat dapat membuat kader partai politik menghalalkan berbagai cara
untuk menarik simpatisan masyarakat, seperti dengan adanya penyuapan, pembelian suara
masyarakat, dan sebagainya. Tentu jika masih terdapat sikap egois dan serakah dalam dunia
politik maka tidak heran jika perpolitikan di Indonesia banyak dibumbui oleh drama kasus
yang tak kunjung hilang seperti korupsi dan sebaingainya.

b. Di Bidang Sosial Budaya

Berbicara tentang sosial budaya tentu Indonesia terkenal akan keberagaman nusantara, hal
inilah yang seharusnya dapat menjadi nilai lebih Indonesia justru dapat menjadi ancaman
boomerang karena keragaman perbedaan yang seharusnya kekayaan tersebut dapat menjadi
alat pemersatu tapi sering kali dijadikan alat untuk memecah belah bangsa. Hal yang dapat
terjadi yaitu ketika melihat banyak konflik yang muncul dari perbedaan ras dan kelas, dimana
setiap anggota suku dan budaya yang ada saling menganggap serta saling mengunggulkan
masing-masing dari budaya dan sukunya sehingga kerap mengabaikan dan mengacuhkan
suku dan budaya lainnya dalam masyarakat. Selain itu perbedaan agama kerap kali
menimbulkan konflik ditengah masyarakat. Dimana dengan adanya suatu konsep pandangan
yang membedakan ajaran suatu agama dengan agama lainnya, tentu akan membentuk tali
pemisah ideologi antara agama yang satu dengan pemeluk agama lain, kemudian problema
perbedaan status dan strata di dalam masyarakat juga merupakan suatu ancaman di bidang
sosial budaya, yang mana dapat terlihat kesenjangan sosial yang mencolok atas perbedaan
gaya hidup antara pengusaha dan bawahan lalu antara yang kaya dengan yang miskin.

c. Di Bidang Ekonomi

kesenjangan dibidang ekonomi menjadi salah satu faktor munculnya ancaman di Indonesia,
fakta yang membuktikan bahwa tingkat kemiskinan yang masih sangat tinggi di banding
negara tetangga tentu merupakan ancaman selain dari kesejahteran juga dapat menjadi
ancaman bagi keamanan nasional, meskipun terlihat kecenderungan adanya peningkatan tapi
nyatanya masih tak dapat menutup fakta bahwa masih banyak orang Indonesia yang miskin
atau kesejahteraannya yang belum mumpuni saat ini. Hal tersebut tentu mengundang adanya
kasus kriminalitas karena dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan
kejahatan seperti; perampokan, pencopetan, begal, dan sebagainya sebagai alasan
penyimpangan karena terpaksa oleh perekonomian yang kurang mumpuni di masyarakat.
Yang mana sebenarnya kemiskinan dapat dilihat secara absolut dan relative. Oleh karena itu
kemiskinan merupakan tantangan yang harus segera ditangani agar dapat mencapai ketahanan
nasional yang luar biasa. Sehingga untuk dapat mencapai keamanan nasional yang tinggi,
factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menangani masalah pertahanan dan
keamanan adalah perkembangan di lingkungan internasional dan regional, konflik bersenjata
dan konflik di berbagai wilayah, sebagai dampak dari kemerosotan ekonomi dan
perkembangan lingkungan di negara itu sendiri.

d. Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Dengan letak geografis Indonesia yang menjadikan wilayahnya berpulau-pulau dapat


mempengaruhi kekuataan pertahanan dan keamanan wilayah karena belum sepenuhnya
seluruh penjuru nusantara dalam kondisi aman terpantau teritorialnya ataupun dengan
kesepaktan, sehingga ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik
diperbatasan laut dan darat, terlihat belum diperjelas, karena terdapat daerah yang belum
ditutup disepanjang perbatasan (tidak adanya kesepakatan perbatasan atau isu-isu nasional).
Misalnya diperbatasan darat Indonesia-malaysia di Kalimantan, ada 10 masalah perbatasan
yang masih harus di selesaikan. Sehingga solusi dari masalah ini adalah dengan
meningkatkan keamanan didaerah perbatasan dengan menempatkan TNI di daerah
perbatasan.

4. Lakukanlah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk


memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan
nasional !

Hubungan antara ketahanan nasional dengan ideologi Pancasila menjadi sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan. Ideologi Pancasila merupakan alat pemersatu dan penguat ketahanan
nasional. Ideologi menjadi bagian penting dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara,
karena dengan adanya fondasi dan dasar nilai ideologi yang kuat di suatu negara tentu akan
dapat mempertahankan suatu negara dari berbagai macam tantangan dalam ketahanan
nasional. Pancasila selain diperkenalkan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa,
kemudian juga berkembang pemikiran tentang Pancasila yang disebut sebagai ideologi
bangsa dan ideologi negara. Sehingga pentingnya aktualisasi Pancasila dalam kehidupan
keseharian demi memperkuat wawasan ideologi terkhusus bagi pembinaan ketahanan
nasional, perlunya lembaga khusus sebagai Pembina, pengembangan, dan pembudayaan
nilai-nilai Pancasila. Pemerintah berikut masyarakat seharusnya dapat mendorong tumbuhnya
pusat pendidikan dan pembudayaan Pancasila secara kreatif serta berdinamis sehingga
kesadaran ber-Pancasila dapat terpenuhi dan terjaga disetiap generasi masyarakat.
Pentingnya ketahanan ideologi Pancasila dalam mendukung ketahanan nasional, terlepas dari
pasang surutnya ketahanan ideologi Pancasila sendiri yang pasang surut. Maka perlu
dilakukannya upaya penguatan ketahanan ideologi Pancasila bagi ketahanan nasional.

Nilai-nilai Pancasila yang meliputi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,


hingga keadilan, harus dapat diterjemahkan ke dalam variable dan indikator yang mudah
diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Hal tersebut dapat dengan mudah diwujudkan
apabila Pancasila bersifat terbuka dan dinamis. Dengan kata lain jangan sampai Pancasila
bersifat kaku atau terlalu doktriner. Implementasi yang dilakukan secara terbuka, tidak kaku,
dan dinamis akan meningkatkan ketahanan ideologi Pancasila, sehingga mampu menghadapi
berbagai tantangan. Kemudian dalam upaya pembudayaan juga perlu dikembangkan, baik
melalui berbagai kajian, seminar, workshop, sosialisasi, pelatihan, lomba, kampanye lagu-
lagu nasional/perjuangan dengan sekaligus melibatkan para pemangku kepentingan,
pemerintahan, kementrian teknis, perguruan tinggi, sekolah, dan masyarakat agar hasil yang
terealisasi maksimal. Dengan berkembangnya nilai-nilai tersebut dengan baik, maka secara
otomatis ketahanan ideologi Pancasila dapat diraih.

Beberapa kondisi di Indonesia dapat mempengaruhi ketahanan ideologi jika tidak dijaga,
seperti tidak dapat mengelola sumber daya manusia, alam, dan fasilitas yang seharusnya
diberikan. Mengingat kondisi geografis yang wilayahnya berjauhan antar pulau, sangat rawan
oleh adanya ancaman ketahanan ideologi, kemudian kesenjangan ekonomi juga berimbas
pada model tenaga kerja, keterampilan, dan jenis pekerjaan, dan sebagainya. Telah menjadi
persoalan dalam hal ini sehingga perilaku nilai baru akan berpengaruh pada negara
ketidaksesuaian ideologi Pancasila, maka pentingnya menjaga aspek-aspek untuk diterapkan
dikehidupan masyarakat seperti dengan menjaga keberagaman sebagai realitas yang ada
sebagai suatu kekayaan. Begitupun dalam membangun relasi kerjasama baik didalam atau
diluar, nilai-nilai Pancasila berperan sebagai alat pemersatu untuk mempertahankan integrasi
dan kesatuan bangsa, jika adanya pengabaian terhadap setiap aspek penguatnya, maka secara
perlahan tapi pasti dikhawatirkan keutuhan dan ketahanan ideologi Pancasila dapat melemah.

Ideologi yang baik harus dapat menampung aspirasi setiap masyarakat baik secara individual
maupun sosial. Maka dari itu Pancasila harus terbuka dan aktual, sehingga Pancasila dapat
menjadi jalan penyelesaian problematika kehidupan di Indonesia termasuk problem
individualistas-sosialitas, keberagaman harus ditekankan sebagai suatu kekayaan yang dijaga
dan dihormati, maka dapat tercipta pemenuhan semboyan bangsa Bhineka Tunggal Ika, yang
berarti beraneka ragam namun hakikatnya tetap satu, maka Langkah penting bagi semua
warga negara Indonesia ialah untuk senantiasa berhati-hati terhadap munculnya distraksi
kehidupan bangsa yang berpotensi merusak dan melunturkan ketahanan ideologi yang
berpengaruh juga pada ketahanan sosial.

Oleh karena itu pemenuhan nilai-nilai Pancasila atas kelima silanya harus benar-benar
dipahami sekaligus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan didorong oleh
semua pihak terkait, demi menunjang tercapainnya kekuatan ideologi Pancasila akan
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara untuk melindungi dan menjaga ketahanan nasional
dari berbagai ancaman,tantangan, hambatan, maupun berbagai gangguan.

Daftar Pustaka :

Dr. Drs. Ismail, M.Si dan Dra. Sri Hartati, M.Si. 2020. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN (Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di
Indonesia). Pasuruan, Jawatimur.

http://eprints.ipdn.ac.id/5511/1/Ismail%20Book%20-%20PKN%20%28Konsep%20Dasar
%29.pdf

Restu, 2021. Pengaruh Letak Geografis Indonesia & Dampaknya.

https://www.gramedia.com/literasi/pengaruh-letak-geografis-indonesia/

Kedutaan Besar Republik Indonesia.2018. Geografi. Republic of Kazakhstan

https://kemlu.go.id/nur-sultan/id/search/geografi

Sumber Referensi :
Lasiyo. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan (BMP).MKDU4111. Ed.2. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

D.M.Septiana. 2019. Indeks ketahanan Ideologi Pancasila. (Jurnal Ketahanan Nasional,


Vol.25. No.2) Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Anda mungkin juga menyukai