NIM:044822017
Letak geografis adalah salah satu determinan yang nantinya akan menentukan masa depan dari
suatu Negara dalam melakukan hubungan secara internasional walaupun untuk sementara waktu
sedang dihiraukan, namun kondisi geografis yang ada disebuah Negara akan menentukan
berbagaimacam peristiwa yang mempunyai pengaruh secara global.
Menurut Robert Kaplan, geografis secara luas dapat menjadi determinan dan mempengaruhi
berbagai peristiwa lebih banyak dibandingkan dengan yg pernah terjadi sebelumnya.
Dimasa mendatang, keberadaan Indonesia dapat dipengaruhi oleh keadaan dan letak
geografisnya. Oleh karena itu, tata kelolah sumber daya alam, pertahanan yang mumpuni, dan
wilayah perbatasan yang mumpuni menjadi sangat dibutuhkan.
Karena letaknya sangat strategis Indonesia sudah menjadi sebuah arena perebutan pengaruh oleh
pihak asing. Negara yang satu ini sudah melewati beberapa periodisasi penguasaan dan juga
perebutan pengaruh.
Mulai dari belanda, Portugal, sampai amerika serikat dan juga uni soviet saat perang dingin
berlangsung. Dimasa yang akan dating, tidak menutupi kemungkinan bahwa Indonesia akan
kembali menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh Negara-negara besar lain. Hal tersebut dapat
kita lihat hadirnya china sebagai Negara hagemon baru yang ada di kawasan yang mana sudah
menggeser perimbangan kekuasaan dan juga mengikis pengaruh amerika di kawasan.
.tak hanya itu, Indonesia dan kawasan sekitar bisa menjadi daerah yang rawan sengketa.
Sengketa tersebut dapat terjadi karena Indonesia masih belum juga menyelesaikan masalah-
masalah seperti batas laut dengan Negara Australia, Filipina, timor leste, papua nugini, dan
pulau.
Jika dilihat dari geografis,kepulauan Indonesia berada diantara benua asia dan Australia serta
diantara samudra hindia dan samudra pasifik. Untuk batas wilayah Indonesia sendiri yaitu:
Sementara untuk luas wilayah Indonesia mencapai 5.194.143 km2 dan dua pertiga dari luas
wilayah Indonesia adalah hutan.
Seperti yang disebutkan di atas bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan yang paling besar
di dunia. Oleh karena itu, Indonesia sangat kaya akan bentangan alam. Selain itu sumber daya
alam yang ada di Indonesia juga sangat melimpah. Dimana kekayaan alam itu menjadi satu
modal dasar untuk pembangunan Indonesia. Untuk itu alangkah lebih baik jika kita
menggunakan kekayaan alam yang ada dengan baiknya.
Beberapa wilayah daratan yang ada di Indonesia, dulunya terbentuk dari aktivitas vulkanik. Hal
ini ditandai dengan kenampakan pulau-pulaunya yang memiliki bentuk seperti pegunungan debu,
lava, dan juga lumpur dari letusan gunung berapi yang membuat tanah yang ada disekitar
menjadi lebih subur oleh sebab itu sebagian besar penduduk Indonesia memanfaatkan lahan yang
sudah ada untuk perkebunan dan pertanian.
Banyak nya pulau yang ada di Indonesia menandakan bahwa ada banyak sekali wisata
alam yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan local atau mancanegara.adanya
wisatawan dari mancanegara menunjukkan bahwa wisata alam Indonesia tidak kalah
dengan wisata alam luar negeri atau bahkan lebih indah.
Perairan Indonesia sangat luas, sehingga Indonesia dikenal dengan Negara maritim. Jalur
perairan ini sangat sering digunakan sebagai jalur perdagangan internasional. Dengan
kata lain kegiatan ekspor dan impor dapat dilakukan dengan mudah dan dapat
meningkatkan perekonomian Negara.
Dengan letak geografis Indonesia yang sangat strategis, maka dapat membantu dan
meningatkan ekonomi masyarakat. Negara bisa ekspor impor produk local supaya
dikenal dan laris di banyak Negara.
Berkat letak geografisnya , maka sumberdaya alam Indonesia sangat berlimpah. Sumber
daya alam yang berlimpah sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Letak geografis bisa dijadikan sebagai suatu cara untuk memajukan perkembangan social
budaya terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan
IPTEK yang semakin maju menandakan bahwa Indonesia sudah siap untuk menghadapi
perkembangan teknologi.
Sumber: https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/pengaruh-letak-
geografis-indonesia/amp/
Jawaban nomer 2.
Bela Negara dapat ditemui di dalam rumusan pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945. Pasal 27 ayat 3
menyatakan “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
Upaya bela Negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga Negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada Negara dan bangsa. Jika bela Negara tidak hanya mencakup
perang mempertahankan Negara maka konsep bela Negara memiliki cakupan yang luas. Bela
Negara dapat dibedakan secara fisik maupun non fisik, secara fisik yaitu dengan “memanggul
senjata” menghadapi serangan atau agresi musuh. Sedangkan bela Negara non fisik dapat
didefinisikan sebagai “ segala upaya untuk mempertahankan segala upaya untuk
mempertahankan Negara kesatuan republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran
berbangsa dan Negara menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam
memajukan berbangsa dan bernegara , menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan Negara, termasuk penanggulangan ancaman. Bela Negara
demikian dapat dipersamakan dengan bela Negara secara non militer. Bela Negara perlu kita
pahami dalam arti luas, yaitu secara fisik maupun nonfisik. Pemahamamn demikian diperlukan
karena dimensi ancaman terhadap bangsa dan Negara dewasa ini tidak hanya ancaman yang
bersifat militer. Tetapi juga ancaman yang sifatnya nonmiliter atau nirmiliter. Yang dimaksud
ancaman adalah “setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam maupun luar negri yang dinilai
membbahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan segenap
bangsa”. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan Negara,
keutuan wilayah Negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ada dua macam bela Negara, yakni bela Negara fisik dan non fisik. Bela Negara fisik menurut
undang-undang no.3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara, keikut sertaan warga Negara dalam
bela Negara secara fisik dapat dilakuan menjadi anggota tentara nasional Indonesia dan pelatihan
dasar kemiliteran sekarang ini pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program
rakyat terlatih (ratih), meskipun konsep rakyat terlatih (ratih) adalah amanat dari undang-undang
no.20 tahun 1982. Rakyat terlatih ada beberapa unsur, seperti rasimen mahasiswa (menwa),
perlawanan rakyat (wanra), pertahanan sipil (hansip), mitra babinsa, dan organisasi
kemasyarakatan pemuda (OKP) yang telah mengikuti pendidikan dasar militer dan lain-lain.
Rakyat terlatih memiliki empat fungsi, yaitu ketertiban umum, perlindungan masyarakat,
keamanan rakyat dan perlindungan rakyat. Tiga fungsi yang disebut pertama umumnya
dilakukan pada masa damai atau pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipi, dimana
unsur-unsur rakyat terlatih membantu pemerintah daerah dalam menangani keamanan dan
ketertiban masyarakat. Sementara fungsi perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan darurat
perang dimana rakyat terlatih merupakan unsur bantuan tempur.
Bela Negara nonfisik menurut undang-undang no.3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara,
keikutsertaan bela Negara dalam bela Negara secara nonfisik dapat dislenggarakan melalui
pendidikan kewarganegaraan diberikan dengan maksud menanamkan dan pengabdian sesuai
profesi. Pendidikan kewarganegaraan diberikan dengan maksud menanamkan semangat
kebangsaan dan tanah air. Pendidikan kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui jalur formal
( sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur nonformal (social kemasyarakatan) berdasarkan hal itu
maka keterlibatan warga Negara dan bela Negara secara non fisik dapat dilakukan dengan
berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi.
Jawaban nomer 3.
faktor penghambat muncul karena berbagai situasi dan kondisi. Berikut beberapa situasi yang
menghambat integrasi:
Indonesia pernah mengalami dinamika pasang surut terkait dengan proses pembentukan
integrasi nasional. Dalam sejarah Indonesia, fase pembentukan integrasi nasional juga
mengalami tantangan di mana era pasca kemerdekaan , jupaya untuk memecah belah kesatuan
dan persatuan selalu ada. Masa tahun 1949 ketika bberlangsung konfrensi meja bundar (KMB)
dan masa berlakunya konstitusi republic Indonesia serikat (RIS), situasi zaman itu, Indonesia
mengalami kehidupan Negara yang yang terancam dan dalam kondisi disintegrasi bangsa. Pada
masa hasil kesepakatan KMB Negara Indonesia dalam kondisi yang sangat kritis karena dibagi
dari beerapa Negara bagian.
Konsepsi Negara kesatua yang telah diletakkan sejak Indonesia merdeka tahun 1945 telah
digagalkan melalui KMB. Namun, fase ini berjalan tidak lama, tetapi bentuk-bentuk dari Negara
kesatuan hamper diruntuhkan dengan hadirnya KMB. Konstitusi RIS sebagai dasar memecah
bela persatuan Indonesia hanya berjalan sampai satu tahun sampai 1951 kemudian, Negara
Indonesia menggunakan UUD sementara. UUD sementara ini untuk mengisih kekosongan pasca
tidak berlakunya konstitusi RIS. Amanat untuk menyusun UUD baru diserahkan dewan
konstituante untuk membangun kembali dasar Negara Indonesia sampai kemudian pada tahun
1959 juga gagal menyusun UUD yang baru. Akhirnya presiden mengeluarkan dekrit presiden
pada 5 juli 1959.
Secara ideologis, proses pembangunan integrasi nasional dilakuan melalui program pelatihan
terstruktur untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai pancasila melalui pedoman penghayatan
dan pengamatan pancasila (P4). Pancasila sebagai dasar bangunan berpikir masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara melalui penerapan nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu,
dalam integrasi nasional memerlukan prasyarat yang perlu dipenuhi antara lain:
Kesadaran akan nilai-nilai kebbangsaan yang sama, untuk mencapai suatu yang satu dan
berpersatua diperlukan kesadaran bersama akan nilai-nilai yang akan di sepakati
bersama.
Adanya consensus bersama, syarat tercapainya integrasi nasional karena ada consensus
bersama yang dilakukan dan disepakati secara bersama-sama oleh seluruh elemen
masyarakat, perlakuan yang adil, merata, dan tanpa diskriminatif menjadi nilai dasar
untuk membangun integrasi nasional.
Adanya nilai dasar bersama, nilai-nilai dasar bersama yang dimiliki dalam kehidupan
masyarakat dan bangsa muncul dari praktik kehidupan dan nilai secara nasional diakui,
dilembagakan, dan diletakkan dalam kehidupan kebangsaan Indonesia.
Jawaban nomer 4.
Ketahanan politik merupakan kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia dengan system
demokrasi yang berdasarkan pada pancasila dan undang-undang dasar 1945. System politik
tersebut mampu memelihara kondisi pilitik yang sehat dan dinamis dan mampu menerapkan
politik luar negeri bebas dan aktif. Kehidupan politik bbisa dibedakan menjadi dua, yakni
masyarakat dan pemerintah. Masyarakat berperan dalam memberikan masukan, menyatakan
keinginan dan tuntutan, sedangkan pemerintah berfungsi menentukan kebijakan yang berupa
keputusan politik. Kehidupan politik yang sehat adalah ketika pastisipasi masyarakat kuat dan
peraturan yang dibuat pemerintah mampu mengakomodir keberagaman aspirasi masyarakat.
System politik dibbangun supaya mampu memenuhi lima fungsi, yakni memepertahankan pola
atau norma yang berlaku, peraturan dan penyelesaian ketegangan, pengesuaian keadaan,
pencapai tujuan, dan penyatuan system social. Kemampuan system social. Kemampuan system
politik dalam menjalankan perannya tersebut menunjukkan tingkat geostrategic politik suatu
bangsa dan Negara selain mewujudkan stabilitas politiknya.
Ekonomi dalam konteks kenegaraan adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam
pengelolaan sumber produksi, yaitu, bumi, sumber alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan
menejemen produksi serta distribusi barang dan jasa demi kesejahteraan rakyat baik material
maupun spiritual. Ekonomi juga turut memengaruhi ketahanan nasional terutama dalam hal
factor produksi dan pengelolahan. Ekonomi berdikari akan cenderung mengelolah dan
memproduksi bahan mentah sampai barang jadi di dalam negeri factor-faktor yang
mempengaruhi geostrategic nasional dalam hal ekonomi antara lain: sumber daya alam, modal,
tenaga kerja (SDM), teknologi, hubungan luar negeri, prasarana dan manajemen.
Ketahanan social budaya merupakan kondisi kehidupan social-budaya bangsa yang dijiwai
kepribadian social berdasarkan pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan social budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang, serta kemampuan penangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Social-budaya mencakup dua aspek, yakni masyarakat dan kebudayaan. System social-budaya
bberdasarkan pada system masyarakat dengan unsur dasar system kebudayaan. Dalam hal
masyarakat, masyarakat membentuk organisasi social yang kemudian mengembangkan norma
social yang meliputi kehidupan normative, status, kelompok social dan institusi. organisasi social
meliputi aktifitas anggota masyarakat dan struktur kelompok dalam pola umum kebudayaan dan
seluruh kerangka lembaga social.