Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fitri Arestia

Nim : 042369898

Prodi : Akuntansi

Matkul : Pendidikan Kewarganegaraan (Tugas 1)

Soal 1 (Skor 25)

Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim (2018),
Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan
Australia, serta beada di antara samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia tengah berupaya untuk
memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros maritime dunia.

Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun
dunia!

Jawab:

Letak geografis Indonesia berada di wilayah yang cukup strategis. Hal ini karena letak geografis
Indonesia berada dijalur pelayaran dan perdagangan yang menyilang di antara beberapa benua.
Letak geografis sendiri merupakan letak suatu daerah dilihat dari letak sebenarnya di bumi dan
menentukan pula letak posisi antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Letak geografis
Indonesia yang strategis sedikit banyak memberikan keuntungan bagi wilayah Indonesia. Salah
satunya adalah keanekaragaman flora dan fauna yang dapat ditemukan di banyak wilayah di
Indonesia.

Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta diapit oleh Samudra Hindia,
Samudra Pasifik dan Laut China Selatan. Indonesia berbatasan dengan sejumlah negara dan
samudera. Berikut batas wilayah Indonesia.

Sebelah Utara : Malaysia, Singapura, Filipina, Laut China Selatan

Sebelah Selatan : Timor Leste, Australia, dan Samudera Hindia

Sebelah Barat : Samudra Hindia

Sebelah Timur : Papua Nugini dan Samudra Pasifik

Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara terluas di dunia dengan total luas wilayah
5.180.083 km² yang mencakup daratan dengan luas 1.922.570 km² dan lautan dengan luas
3.257.483 km². Indonesia juga memiliki bentang panjang wilayah sebesar 3.977 mil yang terdiri dari
17.504 pulau dan juga memiliki batas lautan 12 mil laut serta Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil.

Untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan meliputi pembangunan proses maritim dari aspek
infrastruktur, politik, sosial-budaya, hukum, keamanan,dan ekonomi. Penegakkan kedaulatan
wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan
konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity, serta
peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-program utama dalam upaya
mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia .
Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Presiden Joko Widodo mencanangkan
lima pilar utama dalam. mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia

Lima pilar poros maritim dunia

Pilar pertama : pembangunan kembali budaya maritim Indonesia.

Pilar kedua : Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus
membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan
menempatkan nelayan sebagai pilar utama.

Pilar ketiga : Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan
membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim.

Pilar keempat : Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada
bidang kelautan

Pilar kelima : Membangun kekuatan pertahanan maritim.

Dalam rangka memperkuat jatidiri sebagai negara maritim telah dilakukan pemberantasan illegal,
unreported, and unregulated (IUU) fishing serta pengembangan ekonomi maritim dan kelautan.
Pemberantasan IUU fishing telah menjadi prioritas utama pemerintah dalam melindungi sumber
daya kelautan dan perikanan.Keberhasilan penanganan pencegahan dan pemberantasan illegal
fishing dikarenakan telah berjalannya pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. Indonesia memiliki bentang alam yang luas dan
sumber daya alam yang luar biasa, dari berbagai sektor seperti pertanian, pangan, energi, dan
kemaritiman yang bisa dimanfaatkan. Sektor Kemaritiman pengelolaan dan pemanfaatannya harus
dilaksanakan secara bertanggung jawab, guna menjaga kedaulatan, keberlanjutan dan
kesejahteraan NKRI (Negara Kesatuan Republik

Indonesia).

Soal 2 (skor 25)

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam melindungi
berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar dapat mewujudkan
ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan luar negeri serta bisa berupa fisik
dan non fisik.

Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia
dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik!

Jawab:

Berbagai pengaruh dan dampak negatif dari perkembangan lingkungan strategis yang disertai
berubahnya persepsi dan hakikat ancaman terhadap eksistensi maupun kedaulatan bangsa, tentu
saja harus dicermati dan disikapi oleh bangsa Indonesia secara sungguh–sungguh. Hal ini penting
mengingat kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi (Information and
Communication Technologies – ICT) telah berimplikasi semakin berkembangnya peperangan modern
dalam bentuk Asymmetric Warfare dan Proxy War. Oleh karena itu, salah satu upaya yang harus
menjadi fokus perhatian segenap komponen bangsa adalah kemandirian dalam penguasaan,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang. Dalam konteks membangun
ketahanan nasional aspek pertahanan keamanan, maka penguasaan, pengembangan dan
pemanfaatan teknologi merupakan cara cerdas untuk mengantisipasi dan menghadapi ancaman
militer maupun ancaman nir militer.

Terkait hal tersebut, keberadaan Mahasiswa memiliki relevansi yang sangat strategis dalam
memperkuat sistem pertahanan negara di masa damai maupun di masa perang. Sesuai dengan
kapasitas, kapabilitas dan kompetensinya, peranserta dan partisipasi aktif Menwa ITB “Resimen
Teknologi” semakin dibutuhkan untuk melipatgandakan kekuatan dan kemampuan pertahanan
negara dalam menghadapi potensi ancaman.

Mahasiswa selaku cendikiawan muda harus menjaga kedaulatan sebagai pemuda yang
berpendidikan dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.
Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai karifan lokal agar bangsa
indonesia tidak bergantung terhadap nilai2 asing. Sebagai mahasiswa juga harus menunjukkan
moralitas dan karakter yang kuat.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam mengantisipasi dampak ATHG terhadap
nilai-nilai nasionalisme, antara lain:

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh

2. Menanmkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.

3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama sesuai ajaran agama yang dianut.

4. Selektif terhadap pengaruh budaya global

5. Mewujudkan, menerapkan, dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-sebanarnya dan seadil-
adilnya.

Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan mampu menangkis pengaruh budaya global
yang dapat melunturkan nilai-nilai nasionalisme bangsa Indonesia, sehingga kita tidak kehilangan
identitas nasional Indonesia.

Soal 3 (Skor 25)

Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam danluar negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.

Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!

Jawab:

Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG).
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud
dengan ATHG adalah:

Ancaman adalah suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik.

Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan.

Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional.

Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.

Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman bagi integrasi
nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri.

Ancaman muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman militer dan nonmiliter.
Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.

-Kurangnya sikap saling menghargai perbedaan di dalam masyarakat.

-Kurangnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.

-Kurangnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

-Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan yang terjadi dalam
masyarakat.

-Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa, budaya, agama dan ras).

-Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.

-Timbulnya etnosentrisme atau anggapan jika budayanya jauh lebih baik dibanding kebudayaan
lainnya.

-Adanya kemungkinan ancaman atau gangguan datang untuk memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa, baik dari dalam maupun luar negeri.

-Pembangunan yang tidak merata, sehingga hal ini bisa menghambat integrasi nasional.

-Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi budaya asing yang belum tentu sesuai dengan
kepribadian bangsa.

Dampak dari ancaman, tantangan dan gangguan bagi integrasi nasional akan berimbas kepada
kesetabila keamanan dan ketahan nasional jika pemerintah tidak cepat tanggap akan gangguan yang
muncul entah dari luar negeri atau dalam negeri. Ancaman – ancaman ini akan berimbas pada
berbagai sector yang akan menunjang berkembangnya Indonesia dan sekarang sudah tidak lagi
bertumpu pada TNI untuk menjaga keutuhan integrasi nasional tetapi di butuhkan kerjasama dari
berbagai sector.

a. Dampak dari ancaman, tantangan, gangguan bagi integrasi nasional. Dampak dari ancaman,
tantangan dan gangguan bagia integrasi nasional akan berimbas kepada kesetabila keamanan dan
ketahan nasional jika pemerintah tidak cepat tanggap akan gangguan yang muncul entah dari luar
negeri atau dalam negeri. Ancaman – ancaman ini akan berimbas pada berbagai sector yang akan
menunjang berkembangnya Indonesia dan sekarang sudah tidak lagi bertumpu pada TNI untuk
menjaga keutuhan integrasi nasional tetapi di butuhkan kerjasama dari berbagai sector.

b. Hubungan kebudayaan daerah dengan integrasi nasional. Kebudayan disini dapat di artikan
sebagai upaya masyarakat dalam suatu daerah tertentu untuk terus menerus secara deaklitis
menjawab setiap tantangan yang dihadapkan kepadanya dengan menciptakan berbagai prasarana
dan sarana yang pada intinya proses terus menerus menyimak kadar dinamika dari system nilai dan
system kebudayaan yang mapanh dalam masyarakat. Dalam hubungan ini keduanya memiliki
peranan yang penting karena sebuah integrasi menyatuan semua elemen yang ada termasuk
kebudayaan daerah yang dimana Indonesia memiliki beragam kebudayaan daerah yang dimana
kebeudayaan di suatu daerah belum tentu dapat di terima di daerah lain.

c. Membedakan integrasi nasional dengan bhineka tunggal ika. Diterjemahkan per patah kata, kata
bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti
"macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu".
Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang
bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu
kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras,
suku bangsa, agama dan kepercayaan. Integrasi adalah keserasian satuan – satuan yang
terdapat dalam suatu system, dan bukan penyeragama, namun merupakan hubungan satuan –
satuan yang sedemikian rupa serta tidak merugikan masing – masing satuan. Yang baik saling
mendukung satuan serta masih memiliki identitas masing – masing dan saling menguntungkan.

Soal 4 (Skor 25)

Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman untuk hidup
berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan, hambatan
dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila seharusnya
dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara Indoneisa
menjadi kokoh.

Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat
wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!

Jawab:

Pemerintah dan masyarakat harus mendorong tumbuhnya pusat pendidikan dan pembudayaan
Pancasila secara kreatif dan dinamis agar kesadaran ber-Pancasila terjaga dari generasi ke generasi,"
kata Panut dalam diskusi webinar Konteks dan Praksis Pembinaan Ideologi Pancasila.

ada tiga bidang yang harus segera dibenahi dalam hal pembinaan Pancasila.

Pertama, terkait pendidikan. Dalam hal ini, Kemendikbud harus secara nyata membangun
pendidikan Pancasila di setiap jenjang pendidikan serta semua jalur pendidikan.
Kedua, dalam hal legislasi peraturan perundangan. Baik pemerintah maupun DPR, sejak tahap
persiapan hingga ke pembahasan dan persetujuan akhir harus memiliki pemahaman yang sama
tentang Pancasila

Ketiga, dalam hal produk hukum. Panut menilai perlu mendorong paradigma hukum yang progresif.
Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai