Nama : Marnu Triono Tugas 1 MKDU4111 | Pendidikan Kewarganegaraan

Nim : 043067346

1. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau. Luas
wilayah indonesia adalah 5.192 juta km2 yang dikelilingi oleh laut. Negara indonesia terdiri
2/3 lautan atau peraiaran dengan perincian 2.027 juta km 2 daratan dan 3.166 juta km2 laut.
Indonesia terletak diantara 2 benua yakni benua asia dan australia serta berada diantara 2
samudra yakni samudra hindia dan pasifik. Sebelah utara Indonesia berbatasan dengan
Malaysia, Singapura, Filipina, Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Cina Selatan, Laut
Sulawesi, dan Samudra Pasifik di sebelah utara. Sebelah selatan Indonesia berbatasan
dengan negara Australia, Timor Leste, Samudra Hindia, Laut Timor, dan Laut Arafuru.
Sebelah barat Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia. Sebelah timur Indonesia
berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik. Letak indonesia dapat dikatakan
strategis di tingkat ASEAN maupun dunia karena terletak di jalur perdangan internasional.
Posisi yang strategis ini memberikan keuntungan bagi Indonesia secara ekonomi, sosial, dan
budaya. Secara Ekonomi, banyak sekali pelayar dan pedagang yang melewati Indonesia
untuk kebutuhan bisnis. Di antaranya negara-negara Asia Timur, Eropa, Timur Tengah, dan
India. Bahkan Indonesia juga menjadi jalur perdagangan antara Asia ke Australia dan
Selandia Baru. Hal ini terlihat dari banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia. Bila
disederhanakan, rute pelayaran utama pada jalur pelayaran di dunia adalah menghubungkan
Amerika Utara, Eropa dan Asia Pasifik melalui Terusan Suez, Selat Malaka dan Terusan
Panama. Indonesia dilalui oleh jalur pelayaran utama dunia. Jalur utama ini adalah jalur
pelayaran perdagangan paling penting dan melayani pasar utama dunia. Secara geografis,
Indonesia terletak di Benua Asia yang mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat
saat ini. Dilansir oleh CNBC Indonesia pada 27 April 2022, Realisasi investasi selama
kuartal I-2022 berhasil tumbuh positif, yaitu 28,5% secara year on year (yoy) dan qtq 16,9%.
Total investasi menjadi Rp 282,4 triliun.Khusus penanaman modal asing (PMA) mencapai
Rp 147,2 triliun, tumbuh 31,8% secara yoy dan 20,5% qtq. "Global dan dan luar negeri sudah
mulai mendorong investasi. Ini bukti nyata yoy naik 31%," ungkap Menteri Investasi/Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Rabu
(27/4/2022). Setidaknya ada 5 negara yang ambil bagian dalam melakukan investasi di
Indonesia yakni (1) Singapura US$ 3,6 miliar; (2) Hong Kong US$ 1,5 miliar; (3) China US$
1,4 miliar; (4) Jepang US$ 800 juta; dan (5) Amerika Serikat (AS) US$ 600 juta.
Nama : Marnu Triono Tugas 1 MKDU4111 | Pendidikan Kewarganegaraan
Nim : 043067346

Karena Indonesia menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, dampaknya
bangsa Indonesia telah menjalin interaksi sosial dengan bangsa-bangsa lain sejak lama.
Selain interaksi dalam bidang perdagangan, terjadi interaksi dalam bidang sosial dan budaya
di Indonesia. Sehingga pengaruh budaya asing masuk ke Indonesia. Dampak masuknya
budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan,
modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut
membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Segi positif
masuknya budaya asing ke Indonesia diantaranya adalah membuat budaya lokal menjadi icon
baru bagi warga asing dan membuka kesempatan budaya lokal dipelajari dan dikenal sebagai
budaya internasional serta meningkatkan kreativitas dan inovasi remaja saat ini. Sedangkan
dampak negatifnya adalah terjadinya keguncangan budaya dan melemahnya nilai-nilai
budaya bangsa. Kesimpulannya, lokasi strategis Indonesia mempermudah perdagangan dari
negara-negara di ASEAN dan Dunia. Lokasi strategis Indonesia memberikan kemudahan
pemasaran produk-produk buatan negara-negara lain serta menarik banyak investasi dari
negara-negara lain.

2. Ketahanan nasional merupakan kemampuan bangsa dalam mengusahakan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan hidup warga negara serta mempertahankan kedaulatan dan kesatuan
dalam menghadapi ancaman baik dari luar maupun dari dalam. Seperti dijelaskan dalam
BMP MKDU411, wujud ketahanan nasional antara lain berupa konsepsi, kondisi, dan
strategi. Dalam konsepsi ketahanan nasional indonesia ajaran Arta Gatra yang terdiri dari Tri
Gatra (tiga aspek ilmiah) dan Panca Gatra (lima aspek sosial). Sebaga kondisi. Ketahanan
nasional merupakan analisis keadaan nasional dari masa ke masa yang bersifat dinamis.
Sedangkan sebagai strategi, ketahanan nasional Indonesia merupakan cara atau pendekatan
dengan menggunakan ajaran Asta Gatra yang memasukan segala aspek ilmiah dan sosial
dalam mengatasi tantangan dari dalam maupun luar dari waktu ke waktu. Salah satu upaya
yang bisa dilakukan mahasiswa dalam Ketahanan Nasional adalah dengan melakukan bela
negara melalui jalur pendidikan. Sebelumnya, kita pahami dahulu landasan bela negara guna
mewujudkan katahanan nasional. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan
negara.” Dalam penjelasan Undang-Undang No. 3 Tahun 2022 dinyatakan bahwa upaya bela
Nama : Marnu Triono Tugas 1 MKDU4111 | Pendidikan Kewarganegaraan
Nim : 043067346

negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Selain sebagai kewajiban dasar manusia, bela negara merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Konsep bela negara memiliki
cakupan dan pelaksanaan cukup luas. Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun non
fisik. Secara fisik, bela negara dapat diartikan dengan “memanggul senjata” menghadapi
serangan atau agresi musuh. Sedangkan bela negara nonfisik dapat diartikan sebagai upaya
untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman. Bela negara di era modern sangat
berbeda dengan bela negara pada jaman dahulu. Jika dahulu nenek moyang kita bela negara
dengan mengangkat senjata melawan musuh, maka di era modern saat ini kita sebagai
Mahasiswa dan kalangan terpelajar dapat melakukan bela negara dengan belajar pendidikan
kewarganegaraan dan berusaha menerapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti memerangi
narkoba di lingkungan pendidikan (kampus/sekolah) maupun di luar lingkungan pendidikan,
menolak keterlibatan dalam paham-paham radikalisme dan ikut serta melakukan counter
narasi terhadap paham-paham radikal, ujaran kebencian dan narasi-narasi yang memecah
belah bangsa. Di era modern saat ini, arus informasi berjalan begitu cepat, namun tidak
diimbangi dengan tingkat literasi yang cukup sehingga banyak timbul masalah di dalam
masyarakat. Oleh karena itu sebagai mahasiswa kita bisa memberikan edukasi betapa
pentingnya literasi dan cek fakta suatu informasi kepada khalayak umum melalui kanal sosial
media (instagram, youtube, tiktok, dll) sehingga ketahanan nasional dapat terwujud.

3. Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG). Mengutip dari situs resmi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud dengan ATHG adalah
- Ancaman: Ancaman yaitu usaha yang bersifat mengubah kebijaksanaan yang dilakukan
secara konsepsional(terencana dan terarah) baik melalui tindak kriminal maupun politis.
Ancaman dibedakan menjadi 2 yaitu ancaman militer dan ancaman non-militer. Ancaman
militer merupakan ancaman dengan menggunakankekuatan bersenjata yang dinilai
Nama : Marnu Triono Tugas 1 MKDU4111 | Pendidikan Kewarganegaraan
Nim : 043067346

mampu membahayakan negara ( baik itu keutuhan negara, kedaulatannegara dan

keselamatan segenap bangsa). Ancaman non-militer (nirmiliter) adalah ancaman yang
tidak menggunakan kekuatan bersenjata namun jika tetap dibiarkan akan merugikan
negara, bahkan dapat membahayakan negara. memiliki karakteristik yang berbeda
dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik dan bentuknya tidak terlihat seperti
ancaman militer, karena ancaman ini lebih berbentuk pada dimensi ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, dan keselamatan umum.Ancaman militer
danancaman non-militer sejatinya dapat berasal dari negara itu sendiri (internal) dan dari
luar negeri (eksternal).
- Tantangan: Tantangan adalah usaha-usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan
suatu bangsa atau negara.
- Hambatan: Hambatan adalah usaha yang berasal dari dalam dengan tujuan untuk
melemahkan/menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah).
- Gangguan: Gangguan yaitu usaha yang berasal dari luar dengan tujuan
melemahkan/menghalangi secara tidak konsepsional.

Selanjutnya, yang menjadi penyebab munculnya ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan
Gangguan) yang memecah belah NKRI adalah sbb :

- Wilayah Indonesia yang sangat luas menyebabkan sulitnya pemerintah melakukan

kontrol sehingga rawan terjadi perpecahan. Indonesia merupakan negara kepulauan
dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau. Luas wilayah indonesia adalah 5.192 juta
km2 yang dikelilingi oleh laut. Berdasarkan data dispendukcapil, jumlah penduduk
Indonesia tercatat sebanyak 275.361.267 jiwa yang tersebar di 37 provinsi. Dengan
wilayah yang sangat luas, dan jumlah penduduk yang sangat banyak, tentunya
pemerintah sulit melakukan kontrol secara langsung hingga lapisan bawah sehingga
rawan terjadinya perpecahan. Terlebih saat ini tingkat literasi masyarakat Indonesia
cukup rendah sehingga mudah terhasut oleh paham tertentu dan informasi yang
menyasatkan.
- Timbulnya etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dalam lapisan masyarakat.
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk memandang budaya diri sendiri lebih baik
dibanding yang lain. Etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai sikap yang menganggap
Nama : Marnu Triono Tugas 1 MKDU4111 | Pendidikan Kewarganegaraan
Nim : 043067346

cara hidup bangsa nya merupakan cara hidup yang paling baik. Etnosentrisme yang tidak
berlebihan sebenarnya diperlukan untuk memperkuat ikatan individu dengan budayanya.
Namun, Etnosentrisme yang berlebihan dapat mendorong terjadi kesalahpahaman dan
konflik. Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok karena asumsi
tentang perilaku, nilai dan kebiasaan kelompok tersebut. Sikap Prejudis umumnya
didukung oleh stereotipe, yakni ide tidak baik yang dimiliki oleh seseorang tentang
sekelompok masyarakat. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama
warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan
sebagainya). Diskriminasi dapat pula diartikan sebagai kebijakan dan praktik yang
mencederai sebuah kelompok budaya dan anggotanya. Dari pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber
konflik dan memecah belah kerukunan suku, etnis dan keyakinan di Indonesia. Contoh
kasus yang pernah terjadi di Indonesia akibat dari etnosentrisme, prejudis, dan
diskriminasi adalah (1) terjadinya perang adat antara suku Asmat dan Dani masing-
masing suku merasa sukunyalah yang paling benar dan harus dihormati. Perang adat
berlangsung bertahun-tahun. Karena sebelum adanya salah satu pihak yang kalah atau
semakin kuat dan melebihi pihak yang lain, maka perang pun tidak akan pernah berakhir.
Ketika suku bangsa yang satu menganggap suku bangsa yang lain lebih rendah, maka
sikap demikian akan menimbulkan konflik, (2) Mahasiswa yang berasal dari Medan
(suku Batak) akan selalu bersikeras pada pendirian dan sikap yang menyebut dirinya
sebagai orang yang tegas, berpendirian, dan kasar (kasar dalam artian tegas). Sedangkan
Melayu dikatakan pemalu, relijius, dan merasa lebih bisa diterima di mana pun berada.
Sedangkan Jawa, akibat pengaruh orde baru sebagai pusat pemerintahan, menganggap
dirinya paling maju dari daerah lainnya di Indonesia, (3) Pada masamasa pemilihan
pemimpin daerah ataupun pemimpin negara, masih ada masyarakat Indonesia yang
memiliki pola pikir yang hanya melihat pemimpin dari suku, ras yang sama, tanpa
menimbang, menilai, dan memerhatikan visi, misi, serta program yang para pemimpinnya
tawarkan.
- Selanjutnya, masih adanya perasaan tidak puas dan tidak adil terhadap pemerintah; Sifat
heterogen masyarakat Indonesia sehingga susah untuk menyatukan dan Budaya asli mulai
tergerus karena adanya pengaruh negatif budaya luar.
Nama : Marnu Triono Tugas 1 MKDU4111 | Pendidikan Kewarganegaraan
Nim : 043067346

4. Dikutip dari BMP MKDU4111, Ideologi pancasila memiliki kemampuan untuk memelihara
persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta
nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Ketahanan ideologi merupakan
kondisi mental bangsa Indonesia yang berpegang pada ideologi Pancasila yang menjadi
ideologi nasional. Nalai-nilai pancasila mengutamakan persatuan dan kesatuan serta
kepentingan dan keselamatan bangsa sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
individu dan golongan. Nilai-nilai pancasila turut mengajarkan cinta tanah air dan
mengembangkan rasa bangga sebagai bangsa indonesia. Oleh karena itu, cara yang bisa
dilakukan untuk memperkuat ideologi Pancasila dalam rangka memperkuat wawasan
ideologi adalah melalui sistem Pendidikan, Legislasi dan Hukum.
- Pendidikan, pemerintah bisa menciptakan suatu kurikulum yang berkaitan dengan
pendidikan Pancasila sehingga para peserta didik bisa mengetahui setiap nilai dan makna
yang ada pada Pancasila dan juga bisa mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak hanya merumuskan kurikulum, tenaga pendidik diharuskan punya
wawasan ideologi pancasila dan diamalkan dalam lingkungan pendidikan
(sekolah/kampus) sehingga tidak hanya teori, siswa dapat menyerap langsung melalui
tingkah-laku yang dilakukan tenaga pendidik.
- Legislasi: setiap aparatur pemerintah dan penyelenggara negara harus bisa memiliki
pandangan dan pemahaman yang sama mengenai Pancasila sehingga jalannya kehidupan
berbangsa dan bernegara bisa disesuaikan dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Aparatur negara diharuskan cakap dalam wawasan ideologi pancasila sehingga dapat
menangkal paham-paham radikalisme berkedok agama yang dapat melemahkan ideologi
pancasila.
- Hukum: pemerintah harus bisa menciptakan kebijakan dan peraturan yang progresif
untuk mendorong terimplementasinya nilai-nilai yang ada pada Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Hukum harus diterapkan tanpa pandang
bulu dan tidak terpengaruh oleh intervensi kelompok-kelompok tertentu.

Selain itu, cara untuk memperkuat ideologi Pancasila adalah memulai dari diri sendiri. Kita
sebagai makhluk sosial diharapkan sebagai triger/pemantik penerapan ideologi pancasila
dalam kehidupan sehari-hari mulai dari keluarga dan belanjut ke lingkungan sekitar. Salah
satunya dengan meningkatkan toleransi terhadap suku, agama, ras dan adat lain yang ada di
Nama : Marnu Triono Tugas 1 MKDU4111 | Pendidikan Kewarganegaraan
Nim : 043067346

sekitar kita, seperti tidak memaksakan keyakinan kita pada orang lain, tidak pilih-pilih
teman dan menghormati kegiatan adat orang lain selama masih dalam koridor hukum yang
berlaku di Indonesia.

Referensi :

• BMP MKDU4111
• https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/201500969/keuntungan-letak-geografis-
indonesia
• https://www.cnbcindonesia.com/news/20220427113754-4-335270/investasi-asing-
masuk-ri-capai-rp-147-t-berapa-dari-china
• https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/memahami-ancaman-terhadap-integrasi-
nasional-1/
• https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/1396/dukcapil-kemendagri-rilis-data-
penduduk-semester-i-tahun-2022-naik-054-dalam-waktu-6-bulan
• https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/01/100500265/bertambah-tiga-ini-daftar-37-
provinsi-di-indonesia-beserta-ibu-kotanya
• https://binus.ac.id/character-building/2020/12/melestarikan-dan-memperkuat-ideologi-
pancasila-dengan-toleransi-agama/